Anda di halaman 1dari 5

1. Apa bedanya ED PSAK 71 dengan PSAK 55 sekarang?

KLASIFIKASI
#Beda_IFRS9_dan_EDPSAK71_part_1a (bagi jadi beberapa part ya)
di PSAK 55 tuh, ente tinggal klasifikasi berdasarkan intensi manajemen, jadi dikenal lah
(1) Diperdagangkan/Trading
(2) Tersedia untuk Dijual /Available For Sale
(3) Dimiliki Hingga Jatuh Tempo/ Hold To Maturity dan
(4) Pinjaman atau Piutang/Loan and Receivable

kalau di ED PSAK 71, intensi manajemen tidak dilirik lagi bro 'n sis.. (par B.4.1.2) trus... yang
dilihat adalah model bisnis dan karakteristik kontraktual arus kas (par 4.1).
MODEL BISNIS itu apa ya? MLM? Direct Selling? Online?
he..he..he... bukan......
katanya #Model_Bisnis keliatan dari cara perusahaan mengelola aset keuangan-nya (par B.4.1.2
& B.4.1.2A).
Model Bisnis itu berdasarkah FAKTA loh (par B.4.1.2B)
Nih... kalo Model Bisnisnya adalah untuk megang aset keuangan sampe akhir hayat tuh aset dan
perusahaan hanya ngarepin pendapatan bunga/bagi hasil dan dibalikin pokok pinjemannya,
maka tuh aset keuangan dicatet pake #Biaya_Diamortisasi alias #Amortised_Cost (par 4.1.2)
lah trus kalo ada perusahaan yang punya model bisnis megang aset sampe abis masanya,
pengen dapetin bunganya & kembalian pokok pinjeman, dan SKALIAN pengen juga jual tuh aset
kalo lagi butuh gimane???
tenang bro n sis... om dan tante IASB juga paham, buat yang kelakuannya kayak gini, bisa
dicate
pake #Fair_Value_through_OCI alias #Nilai_wajar_melalui_penghasilan_komprehensif_lainnya (par
4.1.2A)
Setia amat sih ... megang aset keuangan ampe jatuh tempo.. kalau sudah "cuan" alias "untung"
dikit, saya mau lepas tuh aset boleh dong?
Begini ya, kalau ente punya model bisnis cuan dikit lepas seperti diatas dan suka jual ..trus beli
lagi ...trus jual lagi...trus beli lagi.... silakan catet tuh aset
pake #Fair_Value_through_PL alias #Nilai_Wajar_melalui_laba_rugi
Tapi boleh juga loh for the sake of sesuatu kayak "Risk management" kamu bisa loh nentuin
suatu aset keuangan dicatet pake #Fair_Value_through_PL
(Par 4.1.4 dan B.4.1.5&B4.1.6)
Di PSAK 55 tuh aset dilihat dulu kalao bukan Trading, HTM atau Loan and Receivable, baru
sisanya yang ga jelas dicemplungin ke AFS
kalau di ED PSAK 71, pilih-pilih dulu ke Biaya_Diamortisasi ato
Nilai_wajar_melalui_penghasilan_komprehensif_lainnya, sisanya baru dicemplungin ke
Nilai_Wajar_melalui_laba_rugi
segini dulu ye... bersambung... :-)

Bagi bro 'n sis yang suka baca PSAK saya tuliskan paragraf referensi, so silakan cek di ED-nya
(bro 'n sis tulisan ini tidak mewakali institusi manapun tempat ane dapetin nafkah ya)
BERITA PENGESAHAN ED PSAK 71: INSTRUMEN
KEUANGAN
Sebagai wujud komitmen konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS), pada
tanggal 14 September 2016, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK IAI) telah mengesahkan Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 71
tentang Instrumen Keuangan yang merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang
dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) per 1 Januari 2016 yang
berlaku efektif 1 Januari 2018.

ED PSAK 71 mengatur perubahan persyaratan terkait instrumen keuangan seperti klasifikasi dan
pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai.

Klasifikasi dan Pengukuran


Klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan kini tidak lagi berdasarkan intensi manajemen
untuk menjual atau memiliki instrumen keuangan hingga jatuh tempo. ED PSAK 71
memperkenalkan pengaturan klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan
karakteristik kontraktual arus kas dan bisnis model entitas.

Jika aset keuangan merupakan instrumen utang sederhana dan tujuan model bisnis entitas
adalah untuk mendapatkan arus kas kontraktual, aset keuangan tersebut diukur pada biaya
perolehan diamortisasi. Sebaliknya, jika aset keuangan dimiliki dengan tujuan model bisnis untuk
memperoleh arus kas kontraktual dan untuk diperdagangkan, aset keuangan tersebut diukur
pada nilai wajar dan disajikan dalam laporan posisi keuangan, sedangkan informasi biaya
perolehan diamortisasi disajikan dalam laporan laba rugi (fair value through other comperhensive
income – FVOCI). Jika model bisnis suatu aset keuangan bukan merupakan kedua model
tersebut, maka informasi nilai wajar menjadi sangat penting, oleh karena itu informasi nilai wajar
diungkapkan dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi (fair value through profit or
loss – FVTPL).

Penurunan Nilai
ED PSAK 71 merupakan sebuah terobosan besar dalam peningkatan kualitas pelaporan
keuangan terkait pengakuan penurunan nilai instrumen keuangan sehingga informasi yang
dihasilkan lebih tepat waktu, relevan dan dapat dipahami oleh pengguna laporan keuangan.

ED PSAK 71 memperkenalkan metode kerugian kredit ekspektasian (expected credit loss


impairment model) yang lebih melihat ke depan dalam mengukur kerugian penurunan nilai
instrumen keuangan. Berbeda dengan PSAK 55 yang mengakui kerugian kredit pada saat
peristiwa kerugian kredit terjadi, metode yang diperkenalkan ED PSAK 71 ini mensyaratkan
setiap tanggal pelaporan entitas menilai apakah risiko kredit atas instrumen keuangan telah
meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal menggunakan informasi forward-lookingyang
wajar dan terdukung (reasonable and supportable information).

Akuntansi Lindung Nilai


ED PSAK 71 memberikan perubahan signifikan terkait persyaratan akuntansi lindung nilai
sehingga laporan keuangan akan mencerminkan manajemen risiko entitas lebih baik
dibandingkan standar akuntansi sebelumnya yaitu PSAK 55.

Menurut PSAK 55, hubungan lindung nilai dapat dianggap efektif jika memenuhi persyaratan tes
efektivitas 80-125%. Berbeda dengan PSAK 55, ED PSAK 71 menghilangkan persyaratan tes
efektivitas tersebut dan memperkenalkan persyaratan yang lebih umum berdasarkan
pertimbangan manajemen.
Meskipun ED PSAK 71 ini direncanakan akan menggantikan PSAK 55, ED PSAK 71 ini belum
mengganti seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55. Untuk sementara waktu,
hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, ED PSAK 71 memperkenankan
entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai sesuai ED PSAK 71 atau PSAK
55 secara keseluruhan, ED PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk
menerapkan PSAK 55 untuk macro hedging jika entitas menerapkan ED PSAK 71.

Amandemen terhadap PSAK Lain


Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen konsekuensial terhadap PSAK lain. Daftar
PSAK yang mengalami amandemen konsekuensial atas ED PSAK 71 dapat diunduh di sini.

Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi


PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019.
Penerapan dini diperkenankan.

Permintaan Tanggapan
Sebagai bagian dari due process procedure, DSAK IAI meminta tanggapan tertulis kepada publik
atas ED PSAK 71 yang diterbitkan ini.

Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan secara jelasdan alternatif sar
an yang didukung dengan alasan.

Tanggapan tertulis atas exposure draft paling lambat diterima pada tanggal 31Desember 2016.

Publik dapat memperoleh ED PSAK 71 dan memberikan tanggapan di halaman website ini.

Informasi Lebih Lanjut


Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait ED PSAK 71, publik dapat hubungi:
Alfri Nurarifina / Monika Nabillya
Divisi Teknis
The Institute of Indonesia Chartered Accountants
Grha Akuntan
Jl. Sindanglaya No. 1 Menteng
Jakarta 10310
Telp: +62 21 3190 4232 ext. 514
Email: dsak@iaiglobal.or.id

BERITA PENGESAHAN ED PSAK 71: INSTRUMEN


KEUANGAN
Sebagai wujud komitmen konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS), pada
tanggal 14 September 2016, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK IAI) telah mengesahkan Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 71
tentang Instrumen Keuangan yang merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang
dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) per 1 Januari 2016 yang
berlaku efektif 1 Januari 2018.

ED PSAK 71 mengatur perubahan persyaratan terkait instrumen keuangan seperti klasifikasi dan
pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai.

Klasifikasi dan Pengukuran


Klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan kini tidak lagi berdasarkan intensi manajemen
untuk menjual atau memiliki instrumen keuangan hingga jatuh tempo. ED PSAK 71
memperkenalkan pengaturan klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan
karakteristik kontraktual arus kas dan bisnis model entitas.

Jika aset keuangan merupakan instrumen utang sederhana dan tujuan model bisnis entitas
adalah untuk mendapatkan arus kas kontraktual, aset keuangan tersebut diukur pada biaya
perolehan diamortisasi. Sebaliknya, jika aset keuangan dimiliki dengan tujuan model bisnis untuk
memperoleh arus kas kontraktual dan untuk diperdagangkan, aset keuangan tersebut diukur
pada nilai wajar dan disajikan dalam laporan posisi keuangan, sedangkan informasi biaya
perolehan diamortisasi disajikan dalam laporan laba rugi (fair value through other comperhensive
income – FVOCI). Jika model bisnis suatu aset keuangan bukan merupakan kedua model
tersebut, maka informasi nilai wajar menjadi sangat penting, oleh karena itu informasi nilai wajar
diungkapkan dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi (fair value through profit or
loss – FVTPL).

Penurunan Nilai
ED PSAK 71 merupakan sebuah terobosan besar dalam peningkatan kualitas pelaporan
keuangan terkait pengakuan penurunan nilai instrumen keuangan sehingga informasi yang
dihasilkan lebih tepat waktu, relevan dan dapat dipahami oleh pengguna laporan keuangan.

ED PSAK 71 memperkenalkan metode kerugian kredit ekspektasian (expected credit loss


impairment model) yang lebih melihat ke depan dalam mengukur kerugian penurunan nilai
instrumen keuangan. Berbeda dengan PSAK 55 yang mengakui kerugian kredit pada saat
peristiwa kerugian kredit terjadi, metode yang diperkenalkan ED PSAK 71 ini mensyaratkan
setiap tanggal pelaporan entitas menilai apakah risiko kredit atas instrumen keuangan telah
meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal menggunakan informasi forward-lookingyang
wajar dan terdukung (reasonable and supportable information).

Akuntansi Lindung Nilai


ED PSAK 71 memberikan perubahan signifikan terkait persyaratan akuntansi lindung nilai
sehingga laporan keuangan akan mencerminkan manajemen risiko entitas lebih baik
dibandingkan standar akuntansi sebelumnya yaitu PSAK 55.

Menurut PSAK 55, hubungan lindung nilai dapat dianggap efektif jika memenuhi persyaratan tes
efektivitas 80-125%. Berbeda dengan PSAK 55, ED PSAK 71 menghilangkan persyaratan tes
efektivitas tersebut dan memperkenalkan persyaratan yang lebih umum berdasarkan
pertimbangan manajemen.

Meskipun ED PSAK 71 ini direncanakan akan menggantikan PSAK 55, ED PSAK 71 ini belum
mengganti seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55. Untuk sementara waktu,
hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, ED PSAK 71 memperkenankan
entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai sesuai ED PSAK 71 atau PSAK
55 secara keseluruhan, ED PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk
menerapkan PSAK 55 untuk macro hedging jika entitas menerapkan ED PSAK 71.

Amandemen terhadap PSAK Lain


Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen konsekuensial terhadap PSAK lain. Daftar
PSAK yang mengalami amandemen konsekuensial atas ED PSAK 71 dapat diunduh di sini.

Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi


PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019.
Penerapan dini diperkenankan.

Permintaan Tanggapan
Sebagai bagian dari due process procedure, DSAK IAI meminta tanggapan tertulis kepada publik
atas ED PSAK 71 yang diterbitkan ini.

Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan secara jelasdan alternatif sar
an yang didukung dengan alasan.

Tanggapan tertulis atas exposure draft paling lambat diterima pada tanggal 31Desember 2016.

Anda mungkin juga menyukai