Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016

PENGARUH PASTEURISASI DAN STERILISASI


TERHADAP KUALITAS DAN LAMA PENYIMPANAN
SARI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.)

THE EFFECT OF PASTEURIZATION AND STERILIZATION ON THE QUALITY AND


STORAGE DURATION OF PURPLE SWEET POTATO JUICE
1) 2) 2)
Syahlul Fadil , Moh. Su’i , Sudiyono
1)
Alumni Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang
2)
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang
Email: fsyahlul@yahoo.co.id
,

ABSTRAK

Penelitian ini mempelajari pengaruh pasteurisasi dan sterilisasi terhadap kualitas dan lama
penyimpanan sari ubi jalar ungu. Pemanasan dilakukan dengan cara pasteurisasi dan sterilisasi dan
dengan lama penyimpanan 0 hari, 3 hari dan 6 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar
antosianin, vitamin C, total solid, uji rasa, aroma dan uji warna tertinggi pada pemanasan pasteurisasi
pada penyimpanan 0 hari. Sedangkan dengan pemanasan sterilisasi kadar antosianin pada
penyimpanan 3 hari, untuk vitamin C, total solid, uji rasa, aroma dan uji warna tertinggi pada
penyimpanan 0 hari. Pada uji BNT uji aroma tidak berpengaruh nyata pada kedua perlakuan.

Kata Kunci : Pasteurisasi, sterilisasi, penyimpanan, antosianin, ubi jalar ungu

ABSTRACT

This study examines the influence of pasteurization and sterilization of the quality and
long storage of purple sweet potato juice. The heating is carried out by means of pasteurization
and sterilization and with prolonged storage 0 days, 3 days and 6 days. The results showed that
levels of anthocyanin, vitamin C, total solid, taste test, the aroma of the highest color and test on
pasteurization warming at 0 days storage. Whereas with the heating sterilization on storage levels
of anthocyanin 3 days, for vitamin C, total solid, taste test, a test of the highest color and scent on
the storage of 0 days. On test BNT real scent test has no effect on either treatment.

Keywords : pasteurization, sterilization, storage, anthocyanin, purple sweet potato

1
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016

PENDAHULUAN digunakan sebagai bahan baku produk


Ubi Jalar ungu mengandung pigmen makanan seperti dibuat keripik, tepung,
antosianin yang lebih tinggi daripada ubi bahan campuran es krim, roti dan dibuat
jalar jenis lain(Suda et al 2003). Pigmennya minuman seperti juice, sari buah yang
lebih stabil bila dibandingkan antosianin terbuat dari ubi jalar ungu.
dari sumber lain seperti kubis merah, Sari buah atau jus (berasal dari bahasa
elderberries, blueberry dan jagung merah Inggris juice, namun lebih tepatnya fruit juice)
Antosianin yang tersimpan dalam ubi adalah cairan yang terdapat secara alami
jalar ungu mampu menghalangi laju dalam buah-buahan. Sari buah populer
perusakan sel radikal bebas akibat nikotin, dikonsumsi manusia sebagai minuman.
polusi udara dan bahan kimia lainnya (Kano Definisi sari buah adalah cairan yang
et al. 2005). diperoleh dari bagian buah yang dapat
Antosianin adalah zat warna alami dimakan yang dicuci, dihancurkan,
yang bersifat sebagai antioksidan yang dapat dijernihkan (jika dibutuhkan), dengan atau
mencegah penyakit kanker, jantung, tekanan tanpa pasteurisasi dan dikemas untuk dapat
darah tinggi, katarak, dan bahkan dapat dikonsumsi langsung. Sari buah dapat berisi
menghaluskan kulit.dan terdapat dalam hancuran buah, keruh, atau jernih. Pada sari
tumbuh-tumbuhan. Lebih dari 300 struktur buah hanya dapat ditambahkan konsentrat
antosianin yang ditemukan telah jika berasal dari jenis buah yang sama
diidentifikasi secara alami (Wrolstad, 2001). (Anggraini, I., 2008, Klasifikasi dan
Antosianin adalah pigmen dari Pelabelan Minuman Buah).
kelompok flavonoid yang larut dalam air, Dalam pembuatan sari ubi jalar
berwarna merah sampai biru dan tersebar luas ungu terdapat proses pengemasan, baik
pada tanaman. Terutama terdapat pada buah pengemasan dalam botol gelas maupun
dan bunga, namun juga terdapat pada daun. dalam botol plastik, setelah itu dilakukan
Kadar antosianin cukup tinggi terdapat pada proses pemanasan dengan cara pasteurisasi
berbagai tumbuh-tumbuhan seperti misalnya: maupun sterilisasi dengan tujuan mematikan
ubi jalar ungu (ipomoea batatas l.,) bilberries mikroorganisme patogenik dan dapat
(vaccinium myrtillus L), minuman anggur mengawetkan secara alami sari ubi jalar
merah (red wine), dan anggur (Jawi dkk., ungu. Pada proses pemanasan sari ubi jalar
2007). Ubi jalar ungu banyak ungu dengan cara pasteurisasi maupun

2
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016

sterilisai salah satu tujuannya adalah untuk timbangan, botol gelas, pisau, blender, kain
memperpanjang masa simpan sari ubi jalar saring, spatula, autoclave dan untuk analisis
ungu. Walaupun demikian proses pemanasan kimia yaitu Corong, Kertas saring,
ini mempunyai pengaruh yang merugikan erlenmeyer, Labu ukur 100 ml, Beaker Glass
terhadap zat gizi, karena degradasi panas 150 ml, Beaker Glass 600ml, pipet tetes,
dapat terjadi pada zat gizi. Karena itu Batang stirrer, water bath, Pipet Tetes,
pengolahan panas dapat memperpanjang dan Tabung reaksi, Bulb Pipet, Vortex, Botol
menaikkan ketersediaan bahan pangan untuk Semprot, Kuvet, Pipet volume 1 ml,
konsumen, tetapi bahan pangan tersebut Spektrofotometer, refraktometer,
mungkin mempunyai kadar gizi yang rendah spektrofotometer UV-VIS, Spatula besi, Pi-
(dibandingkan dengan keadaan segarnya). pump, Neraca analistis, Pipet gondok, Buret,
Tantangan bagi industri pengolahan oven, desikator, telenan, spektrofotometer,
pangan adalah memperkecil susut gizi selama labu ukur 1L, dan tabung reaksi.
pengolahan panas tetapi cukup menjamin
umur simpan yang lebih lama.Maka dari itu, Bahan
perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh Bahan yang digunakan antara lain,
pasteurisasi dan sterilisasi pada kualitas dan ubi jalar ungu, gula, air, dan garam,
penyimpanan sari ubi jalar ungu. Sedangkan untuk bahan-bahan yang
diperlukan untuk analisis adalah aquadest,
METODE PENELITIAN methanol 85% dan HCl 15% , potasium
Penelitian ini dilaksanakan di klorida (0.025 M) pH 1 , sodium asetat (0.4
Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan, M) pH 4.5 , HCl pekat, amylum 1%, 01 N
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas standart yodium, n-hexana, H2SO4 1,25%,
Teknologi Pertanian Universitas Widyagama Naoh 3,25%, etanol 96%, larutan buffer pH
Malang dan di Laboratorium Teknologi Hasil 1,0, pH 4,5 dan sianidin-3-glukosida, KI
Pertanian Universitas Brawijaya Malang, 30%, larutan luff, 0,01N standart iodium,
mulai bulan januari 2015 sampai mei 2015. DPPH 0,5 mM, metanol.
Alat Cara Kerja
Alat yang digunakan dalam penelitian Pembuatan Sari Ubi Jalar Ungu
ini meliputi alat untuk pembuatan sari ubi Ubi jalar ungu segar langsung dicuci
jalar ungu, yaitu kompor, panci , sendok, untuk menghilangkan kotoran yang

3
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016

menempel pada kulit ubi seperti tanah dan Proses selanjutnya adalah pendinginan
kotoran lainnya. dan penyimpanan, penyim-panan dilakukan
Pada tahap selanjutnya ubi jalar ungu selama 0 hari, 3 hari dan 6 hari dengan suhu
0
dikupas lalu dipotong-potong menjadi kecil 5 C dan setelah itu dilakukan pengamatan
kira-kira ukurannya 1cm x 1cm x 1cm untuk antara lain kadar antosianin metode
memudahkan proses penghancuran spektrofotometri, total padatan terlarut
kemudian ubi ditimbang sebanyak 2 kg, menggunakan refraktometer, kadar vitamin C
selanjutnya dilakukan penghancuran atau metode yacub, kadar antioksidan metode
ekstraksi menggunakan blender yang spektrofotometer dan uji organoleptik secara
sebelumnya disiapkan air sebanyak 10 L hedonik. Data hasil pengamatan diolah
untuk memudahkan proses penghancuran menggunakan analisa ragam dan dilanjutkan
sekaligus untuk proses pemasakan dan dengan uji BNT.
dilakukan proses pemisahan antara filtrate
dan ampas, disini dilakukan penyaringan HASIL DAN PEMBAHASAN
dua kali untuk memastikan tidak ada lagi Antosianin Sari Ubi Jalar Ungu
ampas yang tersisa , filtrate lalu dimasak 15-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
0
25 menit dengan suhu ± 90 C. lamanya waktu penyimpanan tidak memberi
Pada saat proses pemasakan dilakukan pengaruh nyata terhadap kadar antosianin
penambahan gula sebanyak 750 gr danasam pada sari ubi jalar ungu. Perlakuan
sitrat sebayak pucuk 1 sendok makan secara pemanasan pasteurisasi dan sterilisasi dalam
perlahan dan sambil diaduk setelah itu sari ubi pembuatan sari ubi jalar ungu sangat
jalar ungu dimasukkan dalam botol yang berpengaruh nyata terhadap penurunan
sudah di sterilkan( dimasak dalam air antosianin. Interaksi antara lama
mendidih 1 jam). penyimpanan dan pemanasan tidak
Pada proses selanjutnya botol-botol berpengaruh nyata terhadap kadar
yang berisi sari ubi jalar ungu dilakukan antosianin. Kadar antosianin sari ubi jalar
proses pemanasan lanjutan yaitu pemanasan ungu pada metode pemanasan yang berbeda,
0
pasteurisasi dengan suhu 77- 88 C selama dapat dilihat pada Tabel 1.
30 menit dan pemanasan sterilisasi dengan
0
suhu 121 C selama 30 menit. Tabel 1. Tabel Kadar Antosianin Sari Ubi
Jalar Ungu Untuk Pemanasan
Yang Berbeda

4
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016

Total Solid Sari Ubi Jalar Ungu


Metode Pemanasan Rata-rata Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pasteurisasi 8.33 a
Sterilisasi 5.46 b metode pemanasan tidak berpengaruh nyata
Keterangan: Notasi Yang Berbeda Menunjukkan terhadap total solid. Lama penyimpanan
Berbeda Nyata
berpengaruh nyata terhadap total
solid..Interaksi kedua perlakuan tidak
Pada Tabel 1 menunjukkan metode
pemanasan pasteurisasi menghasilkan kadar berpengaruh nyata terhadap total solid.
antosianin lebih tinggi yaitu 8.33mg/100g. Kadar total solid sari ubi jalar ungu
Pemanasan mempengaruhi stabilitas pigmen pada lama penyimpanan berbeda dapat
antosianin. Penelitian Adam dan Ogley dilihat pada Tabel 2.
(1972) melaporkan bahwa pengalengan jus
o Tabel 2. Tabel Kadar Total Solid Sari Ubi
buah pada suhu 100 C selama 12 menit
Jalar Ungu Untuk Penyimpanan
menyebabkan warna merah turun, Yang Berbeda
o
sedangkan pada suhu 5 C antosianin dapat Lama penyimpanana Rata-rata
stabil selama 1-2 bulan. 0 hari 13.98 a
3 hari 13.94 b
Antosianin secara umum mempunyai
6 hari 13.93 b
stabilitas yang rendah. Pada pemanasan yang Keterangan: Notasi yang berbeda
menunjukkan berbeda nyata
tinggi, kestabilan dan ketahanan zat warna
antosianin akan berubah dan mengakibatkan
Berdasarkan hasil uji BNT pada
kerusakan. Penyimpanan yang terlalu lama
tabel 4 menunjukkan bahwa makin lama
untuk buah-buahan maupun sayuran seperti
penyimpanan , total solid makin menurun
umbi yang mempunyai pigmen merah akan
meskipun pada penyimpanan 3 hari dan 6
mengakibatkan warna pigmen hilang dan
berubah merah coklat yang akhirnya berwarna
hari angka notasinya tidak berbeda nyata.
o Hal ini diduga disebabkan suhu
coklat. Penyimpanan pada suhu 1 C
penyimpanan yang rendah yang dapat
antosianin tidak berubah selama 6 bulan.
0 mengakibatkan homogenisasi pada larutan
Tetapi bila disimpan pada suhu 21 C, warna
berkurang sehingga terjadi endapan pada
akan cepat berubah dan perubahan semakin
sari ubi jalar ungu.
0
cepat bila disimpan pada suhu 38 C (Francis,
1985) Analisa Vitamin C

5
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016

Berdasarkan hasil penelitian Untuk itu dalam proses pemasakan hal yang
menunjukkan bahwa metode pemanasan harus diperhatikan adalah suhu yang
berpengaruh sangat nyata terhadap kadar digunakan.suhu dapat mempengaruhi
vitamin C. Lama penyimpanan tidak kenaikan aktifitas enzim yang ada dalam
berpengaruh nyata terhadap vitamin C. bahan. Dalam beberapa jenis sayuran,
Interaksi lama penyimpanan dan metode perlakuan panas pada waktu memasak
pemanasan tidak berpengaruh nyata terhadap sayuran mengakibatkan kerusakan asam
vitamin C. Kadar vitamin C sari ubi jalar askorbat yang besarnya dapat mencapai 50
ungu pada metodeyang berbeda dapat dilihat % selama 1 jam (Nuri. dan Sutrisno, 2008).
pada Tabel 3.
Uji Antioksidan
Tabel 3. Tabel Kadar Vitamin C Sari Ubi
Jalar Ungu Pada Metode Yang Kandungan antioksidan pada sari ubi
Berbeda jalar ubi setelah filtrasi yaitu 265 mg/ml,
setelah dilakukan proses pasteurisasi
Metode Pemanasan Rata-rata
Pasteurisasi 1.16 a menjadi 258 mg/ml dan setelah dilakukan
Sterilisasi 1.08 b proses sterilisasi menjadi 259 mg/ml. Dari
Keterangan: Notasi Yang Berbeda Menunjukkan
Berbeda Nyata data aktivitas antioksidan menununjukan
bahwa antioksidan rentan terhadap proses
Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa pemanasan, penurunanan kandungan
metode pemanasan pasteurisasi mengha- antioksidan pada proses sterilisasi maupun
silkan kadar vitamin C lebih tinggi yaitu pasteurisasi tidak berbeda jauh meskipun
1.16 mg/100g.
suhu pada sterilisasi lebih tinggi. Rusaknya
Hal ini disebabkan metode senyawa antioksi dan berpengaruh terhadap
pemanasan sterilisasi yang menggunakan aktivitas antioksidan sari ubi jalar ungu.
suhu tinggi, sehingga degradasi vitamin C
Salah satu senyawa golongan
lebih tinggi. Kehilangan vitamin C pada
metabolit sekunder dalam ubi jalar ungu
pemasakan atau pengolahan umbi-umbian yang bertindak sebagai antioksidan adalah
sangat bervariasi tergantung dari jenis umbi antosianin.
dan teknik pengolahan yang digunakan.
Suhu penyimpanan maupun suhu
Kehilangan vitamin C yang terbesar terjadi proses pengolahan yang tinggi akan
pada saat proses pemasakansari ubi ungu.

6
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016

menyebabkan degradasi senyawa antosianin sari buah atau jus antara lain pengaruh
(Hayati,2012). mikroorganisme, yang dapat menyebabkan
kerusakan rasa, tekstur dan penampakan sari
Uji Organoleptik buah.
Rasa Untuk menjaga kestabilan sari buah
Berdasarkan penelitian menunjukkan adalah dengan mengendalikan parameter
bahwa lama penyimpanan berbeda sangat temperature dan total padatan terlarut karena
nyata terhadap rasa sari ubi jalar ungu. parameter ini berkaitan langsung dengan
Metode pemanasan tidak berpengaruh nyata pertumbuhan mikroorganisme (Asadi, 2007
terhadap rasa sari ubi jalar ungu. Interaksi dalam Juste, et.al, 2008).
kedua perlakuan tidak berbeda nyata
terhadap rasa sari ubi jalar ungu. Skor Aroma
hedonik rasa sari ubi jalar ungu pada Hasil penelitia menunjukkan metode
penyimpanan berbeda dapat dilihat pada pemanasan maupun lama penyimpanan tidak
Tabel 4. berpengaruh nyata pada aroma sari ubi jalar
ungu. Interaksi kedua perlakuan tidak
Tabel 4. Tabel Skala Hedonik Rasa Sari
Ubi Jalar Ungu Untuk Penyim- berbeda nyata terhadap aroma sari ubi jalar
panan Yang Berbeda ungu. Hal ini diduga aroma sari ubi jalar
ungu tidak terpengaruh pada proses panas
Lama Penyimpanana Rata-rata
0 hari 3.55 a pada minuman sari ubi jalar ungu ini bahkan
3 hari 3.35 b sebaliknya dapat memperbaiki aroma dari
6 hari 3.05 b sari ubi ungu ini.
Keterangan: Notasi Yang Berbeda Menunjukkan
Berbeda Nyata Pada proses penyimpanan juga tidak
berpengaruh nyata pada aroma sari ubi jalar
Hasil uji BNT pada Tabel 4 menunjukkan
ungu, hal ini diduga pada proses
lama penyimpanan dapat menurunkan rasa
penyimpanan temperature tetap stabil suhu
dari sari ubi jalar ungu. Hal ini diduga karena
rendah. Penyimpanan yang baik adalah
sari ubi jalar ungu ini tidak memakai bahan
menggunakan pendingin, karena suhu yang
pengawet sehingga dalam masa penyimpanan
dingin menghambat kerusakan fisiologis,
kualitas mutu berupa rasa akan
penguapan serta aktivitas mikroorganisme
menurun.Penyebab penurunan mutu pada
yang mengganggu sehingga mutu serta

7
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016

kualitas selama penyimpanan tetap terjaga Dari hasil uji anova diketahui bahwa
(Bakhtiar, 2009). metode pemanasan berpengaruh nyata
terhadap penurunan antosianin, vitamin C
Warna dan warna sari ubi jalar ungu. Sedangkan
Berdasarkan penelitian menunjukkan lama penyimpanan berpengaruh nyata
metode pemanasan berpengaruh sangat nyata terhadap penurunan total solid dan rasa,
terhadap warna sari ubi jalar ungu. Interaksi aroma tidak berpengaruh nyata terhadap
kedua perlakuan tidak berbeda nyata pada metode pemanasan maupun lama
sari ubi jalar ungu. Skala hedonik wana pada penyimpanan.
sari ubi jalar ungu dengan metode berbeda Prosedur pembuatan sari ubi jalar
dapat dilihat pada Tabel 5. ungu menghasilkan total antosianin dan
ketahan yang cukup baik adalah prosedur
Tabel 5. Tabel Skala Hedonik Warna Sari
Ubi Jalar Ungu Pada Metode Yang pembuatan sari ubi jalar ungu dengan metode
Berbeda pemanasan pasteurisasi.

Metode Pemanasan Rata-rata


Pasteurisasi 3.93 a Saran
Sterilisasi 3.60 b
Keterangan: Notasi Yang Berbeda Menunjukkan
Saran yang dikemukakan dari
Berbeda Nyata kesimpulan yang telah diuraikan adalah
perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk
Pada Tabel 5 menunjukkan metode mengetahui kecenderungan pertumbuhan
pemanasan pasteurisasi memiliki skor warna mikroba selama penyimpanan pada sari ubi
lebih tertinggi yaitu 3.93. Ini diduga jalar ungu.
disebabkan proses pemanasan yang dapat
menurunkan kadar antosianin dimana
antosianin ini berasal dari pigmen warna
DAFTAR PUSTAKA
merah keunguan yang memberi warna pada
Anonim 1995. Standar Nasional Indonesia
ubi jalar ungu dan antosianin ini tidak stabil
(01-3719 -1995), Minuman SariBuah,
pada panas dan cenderung mengalami Dewan Standarisasi Nasional.
penurunan. a
Anonim , 2009. Sari Buah,
http://id.wikipedia.org/wiki/sari_buah.
(09 November 2009).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
8
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016

Anonim 2013. http://menonthenet.blogs- Palmer, J.K. 1982. Carbohydrate in


pot.com/2013/03/dasar-persiapan- Sweetpotato. p: 135-140. In. Villareal.
teknologi-penyimpanan.html R.L. and T.D. Griggs (eds). Sweetpotato.
Proc. of the First Int. Symp. AVRDC.
Anonim. 2013. das persiapan teknologi Taiwan
pangan. Retrieved from
menonthenet.blogspot.com. Purwadaria, Hadi K.. "Peran Perguruan
Tinggi dalam Pengembangan Teknologi
Baedhowie, M. 1982. Petunjuk Praktek Pasca Panen". Repository IPB. Diakses
Pengawasan Mutu Hasil Pertanian 15 Oktober 2000
Jakarta: Departemen pendidikan dan
kebudayaan.
Rukmana, R. 1997. Ubi Jalar Budidaya dan
Pascapanen. Kanisius, Yogyakarta.
Fardiaz, D. 1989. Analisa Pangan. Bogor:
Departemen Pendidikan dan
Saigusa, N., Noritomo Kawashima, and
Kebudayaan, Dirjen Pendidikan Tinggi,
Riichiro Ohba. 2007. Maintaining the
PUA Pangan dan Gizi IPB.
Anthocyanin Content and Improvement
of the Aroma of an Alcoholic Fermented
Fauzi, Mukhammad. 1994. Analisa Hasil Beverage Produced from Raw Purple-
Pangan (Teori dan Praktek). Jember: Fleshed Sweet Potato. Food Science and
UNEJ TechnologyResearch 13 (1): 23-27.

Hariyadi, P. (Ed). 2000. Dasar-dasar Teori Sarwono, B. 2005. Ubi jalar. Penebar
dan Praktek Proses Termal. Pusat STudi Swadaya. Jakarta.
Pangan dan Gizi IPB, Bogor. Schlegel, H. G 1994. Mikrobiologi Umum.
Yogyakarta: Gajah Mada University
Kano, M., Takayanagi, T., Harada, K., Press.
Makino, K., dan Ishikawa, F. 2005.
Singh,R.P. and He!dman,D.R. 2001.
Antioxidative activity of anthocyanins
Introduction to Food Engineering. 3rd
from purple sweet potato Ipomoea ed, Academic Press, San Diego, CA.
batatas cultivar Ayamurasaki. J. Biosci,
Biotecnol, Biochem. 69(5) : 979-988.
Suda, I., Tomoyuki Oki, Mami Masuda, Mio
Kobayashi, Yoichi Nishiba and Shu
Low J W, Mary Arimond, Nadia Osman, Furuta. 2003. Physiological Functionality
Benedito Cunguara, Filipe Zano, dan of Purple-Fleshed Sweet Potatoes
David Tschirley.2007. Lebih Sehat Containing Anthocyanins and Their
dengan Ubi Jalar Oranye. Internasional Utilization in Foods. JARQ 37 (3): 167 –
Potato Center (CIP) Kenya. Diakses 173 http://www.jircas.affrc.go.jp
Januari 2012
Sudarmadji, S. dan Haryono, B. 2000.
Madigan, M.T; J.M. Martinko and J. Parker Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan
2000. Biology of Microorganisms. dan Pertanian Yogyakarta: Liberty.
Eighth edition. Prentice Hall.
International. Inc.

9
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016

Toledo,R.T. 1991. Fundamentals of Food


Process Engineering. Van Nostrand
Reinhold, New York.

Valentas,KJ., Rotstein,E. Dan Singh,R.P.


1997. Handbook of Food Engineering
Practice. CRC Presss, New York.

Widjanarko, S. 2008. Efek pengolahan


terhadap komposisi kimia dan fisik ubi
jalar ungu dan kuning.
http://simonbwidjanarko.wordpress.com
/2008/06/19/efek-pengolahan-terhadap-
komposisi-kimia-fisik-ubi-jalar-ungu-
dan-kuning (10 Januari 2010)

Yamakawa, O., Suda, I., dan Yoshimoto, M.


1998. Development and utilization of
sweet potato cultivars with high
anthocyanin content. J. Foods Food
Ingredients. 178: 69-78.

10

Anda mungkin juga menyukai