ALUMUNIUM
Aluminium adalah logam unsur kimia berlimpah yang secara luas digunakan di
seluruh dunia untuk berbagai produk. Banyak masyarakat yang menggunakan beberapa
produk hasil dari aluminium setiap harinya.
Unsur aluminium ini memiliki nomor atom 13, dan diidentifikasi dengan simbol Al pada
tabel periodik unsur.
Sejarah dari elemen aluminium ini sendiri sebenarnya sudah cukup lama. Berbagai bentuk
dari aluminium telah digunakan selama berabad-abad, seperti tembikar dan glasir dari zaman
Mesir Kuno. Bangsa Romawi juga sering menggunakan bahan bahan berdasarkan aluminium.
Pada awalnya, para ilmuwan mempunyai keyakinan bahwa aluminium sangat langka dan
sulit untuk diekstrak.
Akhirnya pada tahun 1886, seorang mahasiswa Amerika bernama C.M. Hall dan seorang
Prancis bernama Paul Herout berupaya mengembangkan proses peleburan bijih aluminium
untuk mengekstrak aluminium. Metode yang telah berhasil dikembangkan oleh Hall &
Heroult sekarang banyak diaplikasikan di seluruh dunia.
Aluminium sendiri pertama kali diproduksi dengan bebas oleh ahli kimia dan ahli ilmu fisika
yang berasal dari Denmark Hans Oersted Kristen dan ahli kimia Jerman Frederich Wohler,
pada pertengahan tahun 1820-an. Nama aluminium diperoleh dari bahasa latin alumen, yang
berarti tawas tawas (suatu aluminium sulfate mineral).
Aluminium adalah unsur logam paling umum yang ketiga dalam klasifikasi logam. Dalam
bentuk murni, aluminium berwarna keperakan putih dan mempunyai bobot yang sangat
ringan.
Unsur alumunium ini mempunyai bobot yang ringan tapi sangat kuat dan awet, dan
mempunyai kemampuan penghantar listrik yang sangat baik. Selain itu, aluminium juga
mempunyai sifat non-magnetik, sehingga dapat menjadi properti yang sangat berguna dalam
beberapa aplikasi. Termasuk pembuatan beberapa bagian mobil & motor, konstruksi
bangunan, kaleng cat, kaleng makanan kemasan, peralatan masak, DLL.
Aluminium merupakan unsur logam yang paling berlimpah-limpah di dalam kerak bumi.
Negara Penghasil aluminium yang paling besar adalah Rusia, China, Amerika Serikat, dan
Canada. Lebih dari 40 negara lain di belahan dunia juga menghasilkan aluminium,
diantaranya adalah Norwegia, Islandia, Switzerland, Tajikistan, dan Selandia Baru.
Ciri-ciri aluminium:
• Aluminium merupakan logam yang berwarna perak-putih
• Aluminium dapat dibentuk sesuai dengan keinginan karena memiliki sifat plastisitas yang
cukup tinggi
• Merupakan unsur logam/metalik yang paling berlimpah dalam kerak bumi setelah setelah
silisium & oksigen.
Sifat umum
AL-ew-MIN-ee-əm; or
US /[unsupported input]əˈluːmᵻnəm/
ə-LOO-mi-nəm
Periode periode 3
per kelopak 2, 8, 3
Sifat fisika
Fase solid
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1k 10 k 100 k
at T (K) 1482 1632 1817 2054 2364 2790
Sifat atom
Energi ionisasi
(artikel)
Lain-lain
γ -
27Al 27Al
100% stabil dengan 14 neutron
lihat
bicara
sunting
| referensi | di Wikidata
Sejarah
Orang Yunani, Romawi, dan Cina kuno menggunakan tanah liat aluminium untuk
membuat tembikar.
Napoleon juga memiliki satu set peralatan makan yang terbuat dari aluminium
untuk menjamu tamu-tamu terhormatnya.
Pada tahun 1825, seorang ahli fisika Denmark dan ahli kimia bernama Henry
Christian Oersted, berhasil mensistesis aluminium murni.
Pada tahun 1827, Freidrich Wohler juga berhasil melakukan apa yang dicapai
Oersted dengan metode yang berbeda.
Mulai saat itu aluminium berhasil disintesis untuk tujuan komersial. Karena
proses untuk mendapatkan aluminium murni masih amat sulit, pada saat itu
aluminium lebih berharga dibanding emas.
Aluminium terus menjadi logam yang sulit diperoleh hingga pada tahun 1886,
dua ilmuwan muda, Charles Heroult dan Martin Hall mampu memperoleh
aluminium dari aluminium oksida (alumina).
Sejak saat itu aluminium mampu diproduski massal dengan harga terjangkau
untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.
Karakteristik
Nomor atom aluminium adalah 13 dan diwakili dengan simbol Al. Dalam kerak
bumi, aluminium merupakan unsur paling berlimpah ke-3 setelah oksigen dan
silikon.
Aluminium merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik, bahkan
lebih baik dari tembaga.
Logam ini merupakan elemen yang sangat reaktif dan membentuk ikatan kimia
yang kuat dengan oksigen.
Aluminium akan membentuk lapisan sangat tipis oksida alminium ketika bereaksi
dengan udara yang akan melindunginya dari karat.
Kegunaan
Logam ini juga digunakan sebagai kaleng minuman ringan, peralatan memasak,
dan foil logam.
Jalur transmisi listrik juga menggunakan aluminium untuk distribusi listrik. Pada
bilah pedang, pisau dan senjata lainnya, aluminium juga umum digunakan.
Orang pertama yang berhasil memisahkan aluminium dari senyawanya adalah Orsted pada
tahun 1825 dengan cara mereduksi aluminium klorida, namun belum dalam keadaan murni.
Aluminium murni ditemukan oleh Wohler dalam bentuk serbuk berwarna abu-abu pada tahun
1827 dengan memodifikasi proses Orsted.
Kini proses yang digunakan untuk memperoleh aluminum secara besar-besaran digunakan
proses Hall-Heroult. Cara ini ditemukan oleh dua orang yang umurnya sama (23 tahun)
namun ditempat yang berbeda yakni Charles Martin Hall di Amerika dan Heroult
di Paris pada tahun 1886. Proses ini menjadikan kedua orang ini kaya dalam waktu singkat
dan meninggal dunia pada tahun yang sama pula (1914). Setelah ditemukan cara ini harga
aluminium yang awalnya sangat mahal turun secara drastis.
Pemurnian aluminium dilakukan dalam dua tahap:
Riau : Pulau Bulan, Pulau Bintan (kandungan SiO2 = 4,9%, Fe2O3 =10,2%, TiO2 = 0,8%,
Al2O3 = 54,4%), Pulau Lobang
Hasil gambar untuk peta sebaran aluminium
Cara pengolahan Aluminium
Bahan-bahan untuk keperluan produksi Aluminium adalah alumina, kokas, hard pitch.
Alumina akan dimasukkan ke silo alumina (alumina silo), kokas kedalam silo kokas (coke
silo), pitch kedalam pitch storage house. Pemasukan bahan-bahan tersebut menggunakan ban
berjalan (belt conveyer).
Alumina yang berada didalam silo alumina kemudian kemudian dibawa ke dry scrubber
system untuk direaksikan dengan gas HF yang berasal dari pot. Hasil dari reaksi ini adalah
reacted alumina yang akan dimasukkan kedalam hopper pot dengan menggunakan Anode
Changing Crane (ACC). Dari hopper pot, reacted alumina akan dimasukkan kedalam tungku
reduksi.
Kokas yang ada dalam silo kokas akan bercampur dengan butt (puntung anoda) dan
mengalami pemanasan. Kemudian dicampur dengan hard pitch yang berfungsi sebagai
perekat (binder). Campuran ketiga bahan ini akan dicetak menggunakan Shaking Machine di
Anode Green Plant dan selanjutnya mengalami pemanggangan pada baking furnace. Hasilnya
adalah blok anoda (anode block) di Pabrik Pemanggangan Anoda (Anode Baking Plant).
Blok-blok anoda kemudian akan dipasangi tangkai (anode assembly) di Anode Baking Plant.
Anoda tersebut kemudian akan dikirimkan ke Pabrik Reduksi (Reduction Plant) untuk
keperluan proses elektrolisis alumina menjadi aluminium. Setelah + 28 hari anoda diganti dan
sisa-sisa anoda (butt) dibersihkan. Butt ini kemudian akan dihancurkan dan dimasukkan ke
silo butt. Butt kemudian dipakai kembali (recycle) sebagai bahan pembuatan anoda bersama
kokas dan pitch.
Pada tungku reduksi akan terjadi proses elektrolisis alumina. Proses ini akan menghasilkan
gas HF yang akan dialirkan ke dry scrubber system untuk bereaksi dengan alumina dan
dibersihkan lalu dibuang melalui cerobong gas cleaning system. Aluminium cair (molten)
yang dihasilkan dibawa ke Pencetakan (Casting Shop) menggunakan Metal Transport Car
(MTC). Di casting shop aluminium cair dimasukkan kedalam holding furnace, lalu dituang ke
mesin pencetakan (casting machine) untuk dicetak menjadi ingot aluminium dengan berat
masing-masing.