Anda di halaman 1dari 9

Nama : NUR ROHMAN

NIM : DBD 117 038

ALUMUNIUM

Aluminium adalah logam unsur kimia berlimpah yang secara luas digunakan di
seluruh dunia untuk berbagai produk. Banyak masyarakat yang menggunakan beberapa
produk hasil dari aluminium setiap harinya.
Unsur aluminium ini memiliki nomor atom 13, dan diidentifikasi dengan simbol Al pada
tabel periodik unsur.
Sejarah dari elemen aluminium ini sendiri sebenarnya sudah cukup lama. Berbagai bentuk
dari aluminium telah digunakan selama berabad-abad, seperti tembikar dan glasir dari zaman
Mesir Kuno. Bangsa Romawi juga sering menggunakan bahan bahan berdasarkan aluminium.
Pada awalnya, para ilmuwan mempunyai keyakinan bahwa aluminium sangat langka dan
sulit untuk diekstrak.
Akhirnya pada tahun 1886, seorang mahasiswa Amerika bernama C.M. Hall dan seorang
Prancis bernama Paul Herout berupaya mengembangkan proses peleburan bijih aluminium
untuk mengekstrak aluminium. Metode yang telah berhasil dikembangkan oleh Hall &
Heroult sekarang banyak diaplikasikan di seluruh dunia.
Aluminium sendiri pertama kali diproduksi dengan bebas oleh ahli kimia dan ahli ilmu fisika
yang berasal dari Denmark Hans Oersted Kristen dan ahli kimia Jerman Frederich Wohler,
pada pertengahan tahun 1820-an. Nama aluminium diperoleh dari bahasa latin alumen, yang
berarti tawas tawas (suatu aluminium sulfate mineral).
Aluminium adalah unsur logam paling umum yang ketiga dalam klasifikasi logam. Dalam
bentuk murni, aluminium berwarna keperakan putih dan mempunyai bobot yang sangat
ringan.
Unsur alumunium ini mempunyai bobot yang ringan tapi sangat kuat dan awet, dan
mempunyai kemampuan penghantar listrik yang sangat baik. Selain itu, aluminium juga
mempunyai sifat non-magnetik, sehingga dapat menjadi properti yang sangat berguna dalam
beberapa aplikasi. Termasuk pembuatan beberapa bagian mobil & motor, konstruksi
bangunan, kaleng cat, kaleng makanan kemasan, peralatan masak, DLL.
Aluminium merupakan unsur logam yang paling berlimpah-limpah di dalam kerak bumi.
Negara Penghasil aluminium yang paling besar adalah Rusia, China, Amerika Serikat, dan
Canada. Lebih dari 40 negara lain di belahan dunia juga menghasilkan aluminium,
diantaranya adalah Norwegia, Islandia, Switzerland, Tajikistan, dan Selandia Baru.
Ciri-ciri aluminium:
• Aluminium merupakan logam yang berwarna perak-putih
• Aluminium dapat dibentuk sesuai dengan keinginan karena memiliki sifat plastisitas yang
cukup tinggi
• Merupakan unsur logam/metalik yang paling berlimpah dalam kerak bumi setelah setelah
silisium & oksigen.

Garis spektrum dari aluminium

Sifat umum

Nama, simbol aluminium, Al

Pengucapan UK /[unsupported input]ˌæljᵿˈmɪniəm/

AL-ew-MIN-ee-əm; or

US /[unsupported input]əˈluːmᵻnəm/

ə-LOO-mi-nəm

Penampilan abu-abu perak metalik

Aluminium di tabel periodik


B

Al

Ga

magnesium ← aluminium → silikon

Nomor atom (Z) 13

Golongan, blok golongan 13, blok-p

Periode periode 3

Kategori unsur logam lainnya

Bobot atom standar (±) (Ar) 26.9815386(13)

Konfigurasi elektron [Ne] 3s2 3p1

per kelopak 2, 8, 3

Sifat fisika

Fase solid

Titik lebur 933.47 K (660.32 °C, 1220.58 °F)

Titik didih 2792 K (2519 °C, 4566 °F)

Kepadatanmendekati s.k. 2.70 g/cm3

saat cair, pada t.l. 2.375 g/cm3

Kalor peleburan 10.71 kJ/mol

Kalor penguapan 294.0 kJ/mol

Kapasitas kalor molar 24.200 J/(mol·K)

Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1k 10 k 100 k
at T (K) 1482 1632 1817 2054 2364 2790

Sifat atom

Bilangan oksidasi 3, 2[1], 1[2] oksida amfoter

Elektronegativitas Skala Pauling: 1.61

Energi ionisasi

(artikel)

Jari-jari atom empiris: 143 pm

Jari-jari kovalen 121±4 pm


Jari-jari van der Waals 184 pm

Lain-lain

Struktur kristal kubus acuan muka (fcc)

Kecepatan suarabatang ringan (rolled) 5,000 m/s (pada s.k.)

Ekspansi kalor 23.1 µm/(m·K) (suhu 25 °C)

Konduktivitas termal 237 W/(m·K)

Resistivitas listrik 28.2 n Ω·m (suhu 20 °C)

Arah magnet paramagnetik[3]

Modulus Young 70 GPa

Modulus Shear 26 GPa

Modulus Bulk 76 GPa

Rasio Poisson 0.35

Skala Mohs 2.75

Skala Vickers 167 MPa

Skala Brinell 245 MPa

Nomor CAS 7429-90-5

Isotop aluminium terstabil

Iso- Kelim- Waktu Moda Pro-


top pahan paruh (t1/2) peluruhan duk
β+ 26Mg

26Al sisa 7.17×105thn ε 26Mg

γ -
27Al 27Al
100% stabil dengan 14 neutron

 lihat

 bicara

 sunting

| referensi | di Wikidata
Sejarah

Orang Yunani, Romawi, dan Cina kuno menggunakan tanah liat aluminium untuk
membuat tembikar.

Napoleon juga memiliki satu set peralatan makan yang terbuat dari aluminium
untuk menjamu tamu-tamu terhormatnya.

Pada tahun 1761, De Morveau mengusulkan nama “alumine”. Kemudian pada


tahun 1808, Sir Humphry Davy berhasil menunjukkan eksistensi logam ini.

Pada tahun 1825, seorang ahli fisika Denmark dan ahli kimia bernama Henry
Christian Oersted, berhasil mensistesis aluminium murni.

Oersted mereaksikan amalgam potasium dengan aluminium klorida anhidrat.


Residu merkuri kemudian disuling untuk mendapatkan aluminium.

Pada tahun 1827, Freidrich Wohler juga berhasil melakukan apa yang dicapai
Oersted dengan metode yang berbeda.

Mulai saat itu aluminium berhasil disintesis untuk tujuan komersial. Karena
proses untuk mendapatkan aluminium murni masih amat sulit, pada saat itu
aluminium lebih berharga dibanding emas.

Aluminium terus menjadi logam yang sulit diperoleh hingga pada tahun 1886,
dua ilmuwan muda, Charles Heroult dan Martin Hall mampu memperoleh
aluminium dari aluminium oksida (alumina).

Sejak saat itu aluminium mampu diproduski massal dengan harga terjangkau
untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.

Karakteristik

Aluminium merupakan logam berwarna putih keperakan dengan sifat ringan,


kuat, namun mudah dibentuk.

Nomor atom aluminium adalah 13 dan diwakili dengan simbol Al. Dalam kerak
bumi, aluminium merupakan unsur paling berlimpah ke-3 setelah oksigen dan
silikon.
Aluminium merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik, bahkan
lebih baik dari tembaga.

Logam ini merupakan elemen yang sangat reaktif dan membentuk ikatan kimia
yang kuat dengan oksigen.

Aluminium akan membentuk lapisan sangat tipis oksida alminium ketika bereaksi
dengan udara yang akan melindunginya dari karat.

Kegunaan

Aluminium banyak digunakan dalam industri pesawat terbang dan perkapalan


karena sifatnya yang ringan dengan berat jenis 2,70.

Logam ini juga digunakan sebagai kaleng minuman ringan, peralatan memasak,
dan foil logam.

Jalur transmisi listrik juga menggunakan aluminium untuk distribusi listrik. Pada
bilah pedang, pisau dan senjata lainnya, aluminium juga umum digunakan.

Banyak senyawa aluminium yang juga memiliki berbagai kegunaan. Aluminium


ammonium sulfat digunakan dalam pemurnian air, industri makanan, dan
produksi kertas.

Aluminium borohidrida digunakan sebagai bahan bakar jet. Aluminium


fluorosilikat digunakan dalam produksi batu permata sintetis, keramik, dan gelas.

Sedangkan aluminium sulfat digunakan sebagai pemadam kebakaran.


PROSES PEMURNIAN

Orang pertama yang berhasil memisahkan aluminium dari senyawanya adalah Orsted pada
tahun 1825 dengan cara mereduksi aluminium klorida, namun belum dalam keadaan murni.
Aluminium murni ditemukan oleh Wohler dalam bentuk serbuk berwarna abu-abu pada tahun
1827 dengan memodifikasi proses Orsted.
Kini proses yang digunakan untuk memperoleh aluminum secara besar-besaran digunakan
proses Hall-Heroult. Cara ini ditemukan oleh dua orang yang umurnya sama (23 tahun)
namun ditempat yang berbeda yakni Charles Martin Hall di Amerika dan Heroult
di Paris pada tahun 1886. Proses ini menjadikan kedua orang ini kaya dalam waktu singkat
dan meninggal dunia pada tahun yang sama pula (1914). Setelah ditemukan cara ini harga
aluminium yang awalnya sangat mahal turun secara drastis.
Pemurnian aluminium dilakukan dalam dua tahap:

1. Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh


aluminium oksida (alumina), dan
2. Proses Hall-Heroult merupakan proses peleburan aluminium oksida untuk
menghasilkan aluminium murni.

Alumina refining. Proses ektrasi alumina.

Peleburan alumina menjadi ingot cetakan aluminium.


Proses produksi aluminium dimulai dari pengambilan bahan tambang yang mengandung
aluminium (bauksit, corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan sebagainya). Selanjutnya,
bahan tambang dibawa menuju proses Bayer.
Proses Bayer menghasilkan alumina (Al2O3) dengan membasuh bahan tambang yang
mengandung aluminium dengan larutan natrium hidroksida Al(OH)3. Aluminium hidroksida
lalu dipanaskan pada suhu sedikit di atas 1000 oC sehingga terbentuk alumina dan H2O yang
menjadi uap air.
Setelah Alumina dihasilkan, alumina dibawa ke proses Hall-Heroult. Proses Hall-Heroult
dimulai dengan melarutkan alumina dengan lelehan Na3AlF6, atau yang biasa disebut
cryolite. Larutan lalu dielektrolisis dan akan mengakibatkan aluminium cair menempel pada
anoda, sementara oksigen dari alumina akan teroksidasi bersama anoda yang terbuat
dari karbon, membentuk karbon dioksida. Aluminium cair memiliki massa jenis yang lebih
ringan dari pada larutan alumina, sehingga pemisahan dapat dilakukan dengan mudah.
Elektrolisis aluminium dalam proses Hall-Heroult menghabiskan energi yang cukup banyak.
Rata-rata konsumsi energi listrik dunia dalam mengelektrolisis alumina adalah 15 kWh per
kilogram aluminium yang dihasilkan. Energi listrik menghabiskan sekitar 20-40% biaya
produksi aluminium di seluruh dunia.

Eksploitasi dan produksi aluminium


Aluminium yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineralgibsit (Al2O3 .3H2O).
Secara umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45 – 65%,SiO2 1 – 12%, Fe2O3 2 –
25%, TiO2 >3%, dan H2O 14 – 36%.Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika
dengan memungkinkan pelapukansangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang
mempunyai kadar Al nisbitinggi, kadar Fe rendah dan kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit
atau bahkan tidakmengandung sama sekali. Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin)
yang berasaldari batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih. Batuan-batuan tersebut
akanmengalami proses lateritisasi, yang kemudian oleh proses dehidrasi akan
mengerasmenjadi bauksit. Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi
kedudukannyadi kedalaman tertentu.Di Indonesia bauksit ditemukan di Pulau Bintan dan
sekitarnya, Pulau Bangka danKalimantan Barat. Sampai saat ini penambangan bauksit di
Pulau Bintan satu-satunyayang terbesar di Indonesia. Beberapa tempat antara lain:

Sumatera Utara : Kota Pinang (kandungan Al2O3 = 15,05 – 58,10%).

Riau : Pulau Bulan, Pulau Bintan (kandungan SiO2 = 4,9%, Fe2O3 =10,2%, TiO2 = 0,8%,
Al2O3 = 54,4%), Pulau Lobang
Hasil gambar untuk peta sebaran aluminium
Cara pengolahan Aluminium

Bahan-bahan untuk keperluan produksi Aluminium adalah alumina, kokas, hard pitch.
Alumina akan dimasukkan ke silo alumina (alumina silo), kokas kedalam silo kokas (coke
silo), pitch kedalam pitch storage house. Pemasukan bahan-bahan tersebut menggunakan ban
berjalan (belt conveyer).

Alumina yang berada didalam silo alumina kemudian kemudian dibawa ke dry scrubber
system untuk direaksikan dengan gas HF yang berasal dari pot. Hasil dari reaksi ini adalah
reacted alumina yang akan dimasukkan kedalam hopper pot dengan menggunakan Anode
Changing Crane (ACC). Dari hopper pot, reacted alumina akan dimasukkan kedalam tungku
reduksi.

Kokas yang ada dalam silo kokas akan bercampur dengan butt (puntung anoda) dan
mengalami pemanasan. Kemudian dicampur dengan hard pitch yang berfungsi sebagai
perekat (binder). Campuran ketiga bahan ini akan dicetak menggunakan Shaking Machine di
Anode Green Plant dan selanjutnya mengalami pemanggangan pada baking furnace. Hasilnya
adalah blok anoda (anode block) di Pabrik Pemanggangan Anoda (Anode Baking Plant).

Blok-blok anoda kemudian akan dipasangi tangkai (anode assembly) di Anode Baking Plant.
Anoda tersebut kemudian akan dikirimkan ke Pabrik Reduksi (Reduction Plant) untuk
keperluan proses elektrolisis alumina menjadi aluminium. Setelah + 28 hari anoda diganti dan
sisa-sisa anoda (butt) dibersihkan. Butt ini kemudian akan dihancurkan dan dimasukkan ke
silo butt. Butt kemudian dipakai kembali (recycle) sebagai bahan pembuatan anoda bersama
kokas dan pitch.

Pada tungku reduksi akan terjadi proses elektrolisis alumina. Proses ini akan menghasilkan
gas HF yang akan dialirkan ke dry scrubber system untuk bereaksi dengan alumina dan
dibersihkan lalu dibuang melalui cerobong gas cleaning system. Aluminium cair (molten)
yang dihasilkan dibawa ke Pencetakan (Casting Shop) menggunakan Metal Transport Car
(MTC). Di casting shop aluminium cair dimasukkan kedalam holding furnace, lalu dituang ke
mesin pencetakan (casting machine) untuk dicetak menjadi ingot aluminium dengan berat
masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai