Dosen Pengampu:
Oleh
Rohmad Suphianto
2014
I. PENDAHULUAN
Manajemen pendidikan memiliki peranan strategis dalam membentuk peradaban
manusia. Peradaban manusia yang sudah ada adalah bentukan dari manusia – manusia
yang pernah melalui proses pendidikan. Di sinilah titik krusial manajemen pendidikan.
Output dari sebuah proses pendidikan sangat ditentukan bagaimana tempat pendidikan
tersebut dikelola. Adanya beragam pengelolaan pendidikan dan dalam rentang waktu
yang panjang kini telah melahirkan sebuah ilmu tersendiri yaitu ilmu manajemen
pendidikan.
Islamisasi ilmu pengetahuan kini telah merasuk ke berbagai disiplin ilmu, tidak
terkecuali ilmu menajemen pendidikan. Hal mendasar dali islamisasi ilmu manajemen
pendidikan adalah menggunakan Al-Qur’an dan hadits sebagai sumber inspirasi.Dari
sinilah penulis akan menkaji bagaimana manajemen pendidikan dipandang dari
perspektif Al-Qur’an dan Hadits.
III. PEMBAHASAN
Kata manajemen berasal dari Bahasa Latin yaitu manus yang berarti tangan
dan agere yang berarti melakukan. Dua kata ini digabung menjadi kata kerja
manager yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa
Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan
manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya,
management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau
pengelolaan (Usman,2011;5).
Manajemen sangat diperlukan dan bermanfaat untuk semua ragam organisasi;
politik, bisnis, pendidikan, olahraga, pemerintahan dsb. Manajemen juga diperlukan
oleh semua organisasi dengan berbagai ukuran, organisasi kecil seperti keluarga
maupun organisasi besar seperti lembaga pendidikan.
Pendidikan, baik yang diselenggarakan dalam keluarga, masyarakat ataupun
madrasah/sekolah akan semakin maksimal dalam pencapaian tujuannya bila
menggunakan manajemen yang memadai. Penggunaan manajemen dalam bidang
pendidikan disebut dengan manajemen pendidikan.
Manajemen pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif, efisien, mandiri dan akuntabel (Usman,2011;12).
Dalam sistem manajemen dikenal istilah fungsi manajemen yang terdiri dari
planning, organizing, actuating dan controlling (Terry, 2005;9). Keempat fungsi
tersebut yang biasa disebut dengan POAC merupakan rangkaian yang saling
berkaitan erat satu dengan yang lain. Konsep POAC tersebut bersifat universal yang
bisa diterima dan diterapkan oleh berbagai macam lembaga pendidikan.
Karena sifatnya yang universal, maka konsep manajemen memungkinkan untuk
diletakkan di atas landasan filsafat tertentu, budaya tertentu, nilai agama tertentu,
ataupun norma-norma masyarakat tertentu, termasuk sangat mungkin manajemen
pendidikan dibangun di atas landasan Al-Qur’an dan Hadits.
Membangun konsep manajemen pendidikan di atas landasan Al-Qur’an dan
Hadits akan menghasilkan manajemen yang bernilai lebih karena bukan sekedar
dibangun diatas pemikiran logis – empiris, lebih dari itu manajemen pendidikan
akan memiliki landasan religious.
Manajemen pendidikan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits berarti
mendudukkan Al-Qur’an dan Hadits sebagai acuan, hudan, dan sumber konsultasi
(Muhaimin,2010;10). Mendudukkan Al-Qur’an dan Hadits dalam posisi yang
demikian bukan berarti menafikan ilmu-ilmu kauniyah yang banyak ditemukan oleh
manusia. Bagaimana mengkorelasikan antara Al-Qur’an dan hadits dengan ilmu-ilmu
kauniyah ini, Muhaimin menyebut ada 2 cara yaitu : deduksi dan induksi konsultasi
(Muhaimin, 2010;16).
Cara deduksi dengan memulai mengkaji A-Qur’an dan Hadits, kemudian
menafsirkannya. Dalam tahap ini akan memunculkan teori manajemen berbasis Al-
Qur’an dan Hadits pada dataran filsafat, kemudian dieksperimenkan, dari sinilah
akan muncul teori manajemen pendidikan berbasis Al-Qur’an dan Hadits. Kemudian
diteorikan secara operasional yang akan menghasilkan petunjuk tehnis (manual).
Sedangkan cara induksi konsultasi adalah dengan memulai mengkaji teori
manajemen pendidikan yang sudah ada kemudian mengkonsultasikannnya dengan
Al-Qur’an dan Hadits. Dalam proses mengkonsultsikan tersebut akan menghasilkan
proses penguatan, penyempurnaan maupun pengkoreksian (Muhaimin,2010;16).
Ketika manajemen pendidikan dibangun di atas landasan Al-Qur’an dan Hadits,
akan menghasilkan nilai lebih, di antaranya :
1. Proses perencanaan yang lebih futuristic. Perencanaan bukan hanya bersifat
jangka pendek, menengah dan panjang yang kesemuanya dalam etape
kehidupan di dunia saja , bahkan ada juga perencanaan jangka abadai yaitu
mengkondisikan peserta didik supaya bisa menjadi penghuni surga. Kehidupan
akhirat adalah kekal, tidak terbatas waktu, sehingga perlu diupayakan lebih
sungguh-sungguh daripada sekedar mencapai kelayakan kehidupan di dunia
yang hanya sekitar 70 tahun.
2. Proses organizing dan actuating yang ber-giroh kuat. Bagi seorang muslim, suatu
perbuatan yang mendapat penguatan dan inspirasi dari AlQur’an dan Hadits
membuat yang bersangkutan lebih semangat dalam menjalankannya karena
memiliki nilai ibadah dan merasakan support dari Alloh. Dalam hal organizing
bahkan dengan tegas Alloh menyebutkan bahwa diri NYA sangat mencintai itu.
Juga dalam hal actuating Alloh tidak menyukai orang-orang yang sekedar
merencanakan tetapi tidak melaksanakannya.
3. Proses self control yang kuat. Dalam perspektif seorang muslim, control bukan
hanya dilakukan oleh atasan, lembaga atau sistem tetapi juga diawasi oleh Alloh.
Di sinilah potensi munculnya efisiensi dalam controlling, yaitu ketika atasan,
lembaga atau sistem sedang tidak bisa mengontrolnya, seorang muslim tetap
meyakini bahwa ada yang Maha Mengawasi yang selalu mengontrol dirinya.
Tentang bagaimana nilai – nilai dan inspirasi dari Al Qur’an dan Hadits tentang
berbagai hal di atas, akan dirinci pada pembahasan berikut ini.
Planning
Planning adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang
diinginkan (Saefullah, 2012;22). Dalam Al Qur’an ditemukan ayat sebagai
berikut :
Organizing
Organizing adalah kerja sama antara dua orang atau lebih dalam cara yang
terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran (Saefullah,
2012;22). Kata kunci dalam pengertian ini adalah kerjasama yang terstruktur.
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat berikut:
Actuating
Actuating adalah keseluruhan usaha, tehnik dan metode untuk mendorong
para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin
demi tercapainya tujuan organisasi dengan efektif, efisien dan ekonomis
(Hasibuan, 2008;25).
Planning dan organizing tidak akan menghasilkan apa-apa bila tidak
ditindak lanjuti dengan eksekusi, pelaksanaan atau penerapan. Sikap seperti ini
sangat tidak disukai Alloh sebagaimana firmanNYA :
{3} ا هأن هتنقوُنلوُا هماَلههترفهعنلوُهن
هكنبهر همرقفتاَ ذعنهد ذ
Amat besar kebencian di sisi Alloh bahwa kamu mengatakan apa-apa yang
tiada kamu kerjakan (QS.Ash-Shoff/61;3)
Controling
Controlling adalah penilaian dan pengawasan terhadap segala hal yang
dilakukan anggota organisasi sehingga dapat diarahkan ke jalan yang benar
sesuai tujuan ( Saefullah, 2012;38).
Kisah Nabi Sulaiman yang termuat dalam Al-Qur’an memberikan inspirasi
akan pentingnya controlling ini. Saat mendengarkan laporan dari salah satu
anak buahnya, beliau lalu mengucapkan :
ت أهرمُ نكن ه
{27} ت ذمهن ارلهكاَذذذبيهن سهنننظنر أه ه
صهدرق ه هقاَل ه ه
Berkata (Sulaiman), “Akan kami lihat, apa kamu benar ataukah kamu
termasuk orang-orang yang dusta (QS.An-Naml/27;27).
Bahkan pengawasan bukan hanya dilakukan oleh manusia, tetapi juga oleh
malaikat, sebagaimana ayat berikut :
Menjalankan Amanah
Peserta didik adalah amanah yang telah diberikan kepada para pendidik.
Melaksanakan amanah adalah kewajiban sebagaimana firman Alloh :
Inovatif
ت هفاَرن ه
صرب هفإذهذا هفهررغ ه
Apabila kamu telah selesai mengerjakan suatu urusan maka segera kerjakan
dengan sungguh-sungguh urrusan yang lain (Qs.Al-Insyiroh/94;7)
Inspirasi dari ayat tersebut adalah bila telah mencapai suatu target
hendaklah segera dibuat target baru begitu secara terus menerus. Juga
memberikan inspirasi supaya tidak puas diri dengan prestasi yang ada, tetapi
terus berinovasi.
Efisien
Kontinyu
Kontinyu sangat dibutuhkan dalam manajemen pendidikan untuk
memastikan program atau kebijakan yang positif terus mendatangkan manfaat
dan bisa mencapai targetnya. Sifat cepat bosan yang banyak menghinggapi
dunia pendidikan menyebabkan program-program positif yang terbengkalai di
tengah jalan.
صللىِ ا ن ا هسروُذل ذ ب ارلهعهمذل إذهلىِ هر ن شهة هحهدذثريذنىِ ذبأ ههح ل هعذن الهرسهوُذد هقاَل ه قنرل ن
ت لذهعاَذئ ه
ب ارلهعهمذل إذهلريذه اللذذري هيندروُنمُ هعهلريذه اللرنجل ن هوُإذرن هكاَهن هيذسريفراسللهمُ هقاَهلرت هكاَهن اههح ي هعهلريذه هوُ ه
()روُاه أحمد
Al-Aswad berkata “Saya berkata kepada Aisyah, “tolong ceritakan kepadaku amalan
yang paling disukai oleh Rosululloh. Aisyah berkata, “Amalan yang paling beliau
sukai adalah yang dilakukan oleh seseorang secara kontinyu walaupun amalan itu
ringan” ( HR Ahmad No. 23675).
} هوُلههتذزنر هوُاذزهرةن ذوُرزهر أ نرخهرىَ نثلمُ إذهلىِ هرلبنكمُ لمررذجهعنكرمُ هفنيهنلبنئنكمُ ذبهماَنكننترمُ ذفيذه هترخهتلذنفوُهن
{164
Seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian
kepada Tuhanmu kamu kembali, dan akan diberitakanNYA kepadamu tentang
apa yang kamu perselisihkan (QS. Al-An’am/7;164).
سوُذل إذهذا هدهعاَنكرمُ لذهماَ نيرحذيينكرمُ هوُارعلهنموُا أهلن اه هياَأهييههاَ اللذذيهن هءاهمننوُا ارسهتذجينبوُا ذ
ل هوُذلللر ن
صيهبلن اللذذيهن{ هوُالتنقوُا فذرتهنفة لهنت ذ24} شنروُهن هينحوُل ن هبريهن ارلهمررذء هوُهقرلذبذه هوُأهلننه إذلهريذه نترح ه
{25} ب شذديند ارلذعهقاَ ذ
ا ه صفة هوُارعهلنموُا أهلن ه هظهلنموُا ذمننكرمُ هخآَ ل
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Alloh dan seruan rosul
apabila rosul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan
kepadamu, dan ketahuilah bahwa sungguh Alloh membatasi antara manusia
dengan hatinya dan sungguh kepadaNYA lah kamu akan dikumpulkan. Dan
peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang
yang dholim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Alloh amat keras
siksaanNYA (QS.Al-Anfal/8;24-25).
“Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina” (HR. Al-Baihaqiy no. 1612).
Perintah ini sangat futuristic disampaikan dahulu pada zaman Nabi. Perintah
ini memberikan inspirasi dalam menghadapi globalisasi yang tidak mungkin
dibendung pada saat ini. Tugas manajemen pendidikan adalah mendesign
kurikulum yang bisa menyiapkan peserta didik dalam menghadapi globalisasi.
صهطهفاَهن هعلهرينكرمُ هوُهزاهدهن هبسهطفة ذفيِ ارلذعرلذمُ هوُارلذجرسذمُ هوُا ن نيرؤذتيِ نمرلهكنه همن هقاَل ه إذلن ه
اا ر
{247} شآَنء هوُا ن هوُاذسنع هعذلينمُن هي ه
Nabi mereka berkata, “ Sungguh Alloh telah memilihnya menjadi rajamu dan
menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa” (QS.Al-Baqoroh/2;
247).
“Kami para nabi diperintahkan untuk memosisikan manusia sesuai dengan posisinya
masing-masing dan menjelaskan mereka sesuai dengan tingkat akal mereka”.
Penggunaan Multimedia
َ هخلط اللنذبييِ هخ ففطاَ نمهرلبفعاَ هوُهخلط هخ ففطاَ ذفىِ ارلهوُ ه:ضهيِ ا ن هعرننه هقاَهل
سذط ا هر ذ
هعرن هعربذد ذ
صهغاَفرا إذهلىِ ههذا اللذذىَ ذفىِ ارلهوُ ه
َسذط ذمرن هجاَذنذبذه اللذذى ُ هوُهخلط نخهطفطاَ ذ.هخاَذرفجاَ ذمرننه
َساَنن هوُهههذا اههجل ننه نمذحريفطاَ ذبذه أهروُهقهد أههحهط ذبذه هوُهههذا اللذذى
َ ههذا الذرن ه:سذط هوُهقاَهل
ذفىِ ارلهوُ ه
ُ.شنه هههذا صهغاَنر الهرعهرا ن
ُ هفإذرن أهرخهطأ ههن هههذا هنهه ه.ض ج اههمل ننه هوُههذذذه ارلنخهطنط ال ل
نههوُ هخاَذر ن
هوُإذرن أهرخهطأ ههن هههذا هنهه ه
(َشنه هههذا )روُاه البخاَرى
Rosululloh pernah membuat garis seperti bujur sangkar, lalu membuat garis di bagian
tengah hingga keluar bujur sangkar tersebut. Kemudian beliau membuat garis – garis
kecil menuju garis tengah dari salah satu sisi garis tengah tersebut. Beliau kemudian
berkata “Ini adalah manusia. Ini ajalnya yang mengitari dirinya. Ini adalah orang yang
keluar dari cita citanya, sedangkan garis kecil ini adalah rintangan – rintangan. Jika ia
sudah melangkah di sini, garis ini akan memotongnya. Jika ia melakukan kesalahan di
sini, garis ini akan memotongnya”. (HR. Bukhori Hadits No. 6417, Jilid 7 hlm 220.
Peragaan
Saat menjelaskan tata cara sholat, nabi menggunakan tehnik peragaan
sebagaimana sabda beliau :
صللوو صكصماَ صراصمُتمُمووننىِ أ مُ ص
ِصللى ص
Sholatlah sebagaimana engkau melihat aku sholat (HR. Bukhori No. 6705)
Ketika murid belajar hanya dengan cara mendengarkan, maka akan
cenderung lupa, tetapi ketika melihat maka akan cenderung ingat.
Komunikatif
َث هحذدريفثا
سللهمُ هكاَهن نيهحلد ن أهلن اللنذبليِ ه،َضهيِ ا ن هعرننههما
صللىِ ا ن هعهلريذه هوُ ه شهة هر ذ
هعرن هعاَذئ ه
لههوُهعلدهن ارلهعاَيد هلهرح ه
(َصاَهن )روُاه البخاَرى
Dari Aisyah berkata “Rosululloh tidak berbicara seperti cara kalian berbicara. Beliau
berbicara dengan ucapan yang terdapat jeda di dalamnya. Sehingga orang yang
duduk di bersamanya akan mengingat ucapan beliau. (HR. Bukharo 3567 jilid 4 hlm
529)
Argumentatif
سللهمُ هفهقاَل ه
صللىِ ا ن هعلهريذه هوُ ه
شاَفباَ اههتىِ اللنذبليِ ه هعرن اهذبىِ أ نهماَهمهة هقاَل ه إذلن هفهتىِ ه
ا ذارئهذرن ذلىِ ذباَللزهناَ هفاَ هرقهبل ه ارلقنروُنمُ هعلهريذه هفهزهجنرروُهن هقاَل نروُ همره همره هفهقاَل ه
سروُل ه ذ هياَ هر ن
ا هجهعهلذنىِ ا ن ب ذل نذمهك هفهقاَل ه هوُ ذ س هقاَل ه اهنتذح ي اردننره هفهدهناَ ذمرننه هقذرريفباَ هقاَل ه هفهجهل ه
فذهداهئهك هقاَل ه هوُله اللناَس نيذحيبروُهننه ذل نلمههاَذتذهرمُ هقاَل ه اههفنتذحيبنه ذلربهنذتهك هقاَل ه له هوُ ذ
ا
س نيذحيبروُهننه لذهبهناَذتذهرمُ هقاَل ه اههفنتذحيبنه
ا هجهعهلذنىِ ا ن فذهداهئهك هقاَل ه هوُله اللناَ ن
سروُل ه ذ هياَهر ن
ُس نيذحيبروُهننه ذلههخهوُاذتذهرم ا هجهعهلذنىِ ا ن فذهداهئهك هقاَل ه هوُله اللناَ ن
ذل نرخذتهك هقاَل ه له هوُ ذ
(ُ هفلهرمُ هينكرن هبرعهد ذلذهك ارلهفهتىِ هيرلهتفذرت ذاهلىِ )روُاه أحمد.ُ.ُ.ُ.ُ.ُ.
Seorang pemuda menemui Rosululloh, ”Ya Rosululloh izinkan aku untuk berzina ”
pintanya. Mendengar permintaan aneh itu orang-orangpun berkumpul dan
memakinya. “Dekatkan dia padaku” ujar Rosululloh. Orang-orangpun
mendekatkannya ke hadapan nabi. Setelah menyuruhnya duduk, Rosululloh bertanya
“Apakah kamu suka kalu ibumu berzina?’ “Tidak, Demi Alloh, semoga Alloh
menjadikanku sebagai tebusannya” jawab pemuda. “Apakah kamu rela kalau putrimu
berzina?” Tanya nabi. Pemuda kembali menjawab “ Tidak”. Nabipun menanyakan lagi
tentang apakah ia rela kalau saudara perempuan, bibi dari ayah, dan saudara
perempuan ibunya berzina. Sang pemuda menjawab tegas “tidak”…………. Setelah itu
pemuda itu tidak melirik apapun (HR Ahmad No. 21185)
.
Pendekatan doktrin memang efisien dalam pembelajaran, tetapi kurang
efektif. Berbeda dengan pendekatan argumentative akan menghantarkan proses
pembelajaran yang efektif karena hal mendasar dari proses pendidikan adalah
pengembangan nalar.
Pembiasaan
ِصللى
ا ه شهة هحهدذثريذنىِ ذبأ ههح ل
ب ارلهعهمذل إذهلىِ هر ن
سروُذل ذ هعذن الهرسهوُذد هقاَل ه قنرل ن
ت لذهعاَذئ ه
سللهمُ هقاَهلرت هكاَهن اههح ي
ب ارلهعهمذل إذهلريذه اللذذري هيندروُنمُ هعهلريذه اللرنجل ن ا ن هعهلريذه هوُ ه
(هوُإذرن هكاَهن هيذسريفرا )روُاه أحمد
Al Aswad berkata “Saya berkata kepada Aisyah, “Tolong ceritakan kepadaku amalan
yang paling disukai oleh Rosululloh. Aisyah berkata, “amalan yang paling beliau sukai
adalah yang dilakukan oleh seseorang secara kontinyu walaupun amalan itu ringan
(HR. Ahmad No. 23675 ).
Memotivasi
Rosululloh juga menggunakan tehnik memotivasi dalam mendidik para
sahabatnya, sebagaimana terjadi saat beliau memberikan penghargaan kepada
mereka yang memperhatikan para janda dan orang miskin sebagaimana pada
hadits berikut :
“Orang yang berusaha untuk para janda dan orang – orang miskin seperti
mujahid di jalan Alloh yang tidak pernah lelah dan juga seperti orang yang
sholat malam dan berpuasa di siang hari”. (HR. Bukhori 5353 Jilid 5 hl. 529).
Punishment
Punishment bukan saja bermanfaat untuk murid penerima punishment
tersebut, tetapi juga bermanfaat bagi murid yang lain yaitu menumbuhkan rasa
bersyukur karena sudah menunaikan tugas sehingga terhindar dari punishment.
Punishment ini penting sebagaimana tergambar dalam perintah Nabi dalam
mendidik anak untuk melakukan sholat.
سربهع ذسذنريهن هوُإذهذا
صلهذة إذهذا هبهلهغ ه سللهمُ نمير ال ل
صذبهيِ ذباَل ل صللىِ ا ن هعهلريذه هوُ ه ل اللنذبييِ هصقاَ ص
(ضذرنبروُهن هعلهريههاَ )روُاه أبوُ داوُد شهر ذسذنريهن هفاَ ر
هبلههغ هع ر
Meminimalisir konflik
Konflik tidak dapat dihindari oleh semua lembaga pendidikan. Konflik
bukanlah perbuatan haram tetapi masuk kategori perbuatan yang dibenci oleh
Alloh, sebagaimana hadits :
ض اللرهجاَذل إذهلىِ ذ
ا سللهمُ إذلن اهربهغ ه
صللىِ ا ن هعلهريذه هوُ ه
ا ه شهة هقاَلهرت هقاَل ه هر ن
سروُل ن ذ هعرن هعاَذئ ه
(ُصنمُ )روُاه مسلم الههليد ارلهخ ذ
Aisyah berkata, Rosululloh bersabda “Orang yang paling Alloh benci adalah orang
yang keras kepala lagi suka bermusuhan. (HR. Muslim No. 4821)
Dengan demikian yang diperlukan adalah meminimalisir konflik. Kalaupun
sudah muncul konflik maka yang diperlukan adalah mengelola konflik dengan
baik.
ُسللهمصللىِ ا ن هعلهريذه هوُ ه ا ه سروُل ه ذ ألماَ هيرحهيىِ هفهقاَل ه هعرن اهذبريذه هعرن هجلدذه هقاَل ه هباَهيرعهناَ هر ن
َشذطهناَ هوُهمركهرذههناَ هوُارلههثهرذة هعهلريهنا
سرمذع هوُاللطاَهعذة ذفىِ نعرسذرهناَ هوُنيرسذرهناَ هوُهمرن ه هعهلىِ ال ل
()روُاه أحمد
Yahya berkata dari bapaknya dari kakeknya berkata “Kami berbaiat kepada Rosululloh
untuk mendengar, taat pada saat sulit maupun mudah, saat kami semangat maupun
malas, dan kami harus mengutamakan orang lain daripada diri sendiri”(HR Ahmad
No. 15099)
سللهمُ هقاَل ه إذلنهمُ الذهماَنمُ نجلنفة نيهقاَهتل ن هعرن أهذبىِ نههرريهرهة هعذن اللنذبليِ ه
صللىِ ا ن هعلهريذه هوُ ه
ذمرن هوُهراذئذه هوُنيلتهقىِ ذبذه
Abu Hurairah berkata Rosululloh bersabda, “Sesungguhnya pemimpin itu adalah
perisai. Orang – orang berperang bersamanya di belakangnya dan melindunginya. (HR
Muslim No. 3428 ).
Pendelegasian
Kepemimpinan yang bersifat sentralistik yang salah satu cirinya adalah one
man show kurang efektif dalam manajemen pendidikan. Sebagai solusinya,
semestinya pemimpin banyak mendelegasikan tugasnya sehingga akan
menimbulkan rasa dihargai pada diri bawahan. Nabi Musa juga pernah
menggunakan metode pendelegasian ini, sebagaimana ayat :
} سذبيل ه ارلنمرفذسذديهن سىِ لهذخيذه ههاَنروُهن ارخل نرفذنيِ ذفيِ هقروُذميِ هوُأه ر
صلذرح هوُلههتلتذبرع ه هوُهقاَل ه نموُ ه
{142
Dan Musa berkata kepada saudaranya, Harun, “Gantikanlah aku dalam
memimpin kaumku dan perbaikilah dan janganlah kamu mengikuti jalan
orang-orang yang berbuat kerusakan (QS. Al-A’rof/7;142).
Cek Personil
Salah satu tugas pemimpin pada lembaga pendidikan adalah melakuan
ceking tentang kedisplinan seluruh pendidik maupun tenaga kependidikan
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal tidak terjadi
ketimpangan. Cek personil ini juga pernah dilakukan oleh Nabi Sulaiman yang
anak buahnya ada dari binatang, sebagaimana ayat berikut :
20} هوُهتهفلقهد اللطريهر هفهقاَل ه هماَذليِ لأههرىَ ارلنهردنههد أهرمُ هكاَهن ذمهن ارلهغآَذئذبيهن
Dan dia memeriksa burung-burung itu lalu berkata, ‘Mengapa aku tidak
melihat Hudhud, apaka ia termasuk yang tidak hadir?” (QS.An-Naml/27;20).
Mentaati Pemimpin
Pentingnya dokumen
Tidak berlebihan
IV. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Manajemen pendidikan berbasis Al-Qur’an dan Hadits adalah manajemen yang
memposisikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber inspirasi dan sumber konsultasi.
Proses keduanya bisa secara induktif maupun deduktif.
2. Al-Qur’an dan Hadits memberikan penguatan dan penyempurnaan pada manjemen
pendidikan dalam perencanaan yang perlu memasukkan unsur jangka abadi.
3. Banyak ditemukan inspirasi dalam Al-Qur’an dan Hadits tentang prinsip dan aplikasi
manajemen pendidikan.
4. Kajian ini perlu terus dilakukan untuk menemukan konsep ideal yang realistis dengan
mencontoh Nabi Muhammad yang telah berhasil mendidik para sahabat dan
generasi sesudahnya sehingga menghasilkan peradaban yang maju.
5. Kajian ini juga penting untuk mengantisipasi lahirnya output pendidikan yang
individualistic-materialistik dan exploitative.
Daftar Pustaka
Al-Bukhori, Muhammad bin Ismail.1992. Shokhikhul Bukhoriy.Beirut:Darul Kutubul
‘ilmi.
Antonio, Muhammad Syafii.2011. Leadership & Manajemen Muhammad SAW; Sang
Pembelajar dan Guru Peradaban. Jakarta: Tazkia Publishing.
Departemen Agama RI.2000.Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang;
CV.Diponegoro.
Hasibuan.2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:Alfabet.
http://sumbermateriku.blogspot.com/2012/08/kitab-hadits-on-line-terjemah-
indonesia.html
Muhaimin.2010.Manajemen Pendidikan.2010:Kencana.
Saefullah. 2012. Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Terry, R.George. 2005. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Husaini.2011.Manajemen;Teori, Praktik dan Riset Pendidikan.Jakarta:Bumi
Aksara.