Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN PENDIDIKAN

PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS

Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Studi Qur’an & Hadits

Dosen Pengampu:

Dr. Hj. Erwati Aziz., M.Ag.

Oleh

Rohmad Suphianto

NIM: 144 031 018

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

2014
I. PENDAHULUAN
Manajemen pendidikan memiliki peranan strategis dalam membentuk peradaban
manusia. Peradaban manusia yang sudah ada adalah bentukan dari manusia – manusia
yang pernah melalui proses pendidikan. Di sinilah titik krusial manajemen pendidikan.
Output dari sebuah proses pendidikan sangat ditentukan bagaimana tempat pendidikan
tersebut dikelola. Adanya beragam pengelolaan pendidikan dan dalam rentang waktu
yang panjang kini telah melahirkan sebuah ilmu tersendiri yaitu ilmu manajemen
pendidikan.
Islamisasi ilmu pengetahuan kini telah merasuk ke berbagai disiplin ilmu, tidak
terkecuali ilmu menajemen pendidikan. Hal mendasar dali islamisasi ilmu manajemen
pendidikan adalah menggunakan Al-Qur’an dan hadits sebagai sumber inspirasi.Dari
sinilah penulis akan menkaji bagaimana manajemen pendidikan dipandang dari
perspektif Al-Qur’an dan Hadits.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Konsep Manajemen Pendidikan Berbasis Al-Qur’an Dan Hadits


2. Bagaimana petunjuk Al-Qur’an dan Hadits dalam aplikasinya?

III. PEMBAHASAN

A. Konsep Manajemen Pendidikan Berbasis Al-Qur’an Dan Hadits

Kata manajemen berasal dari Bahasa Latin yaitu manus yang berarti tangan
dan agere yang berarti melakukan. Dua kata ini digabung menjadi kata kerja
manager yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa
Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan
manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya,
management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau
pengelolaan (Usman,2011;5).
Manajemen sangat diperlukan dan bermanfaat untuk semua ragam organisasi;
politik, bisnis, pendidikan, olahraga, pemerintahan dsb. Manajemen juga diperlukan
oleh semua organisasi dengan berbagai ukuran, organisasi kecil seperti keluarga
maupun organisasi besar seperti lembaga pendidikan.
Pendidikan, baik yang diselenggarakan dalam keluarga, masyarakat ataupun
madrasah/sekolah akan semakin maksimal dalam pencapaian tujuannya bila
menggunakan manajemen yang memadai. Penggunaan manajemen dalam bidang
pendidikan disebut dengan manajemen pendidikan.
Manajemen pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif, efisien, mandiri dan akuntabel (Usman,2011;12).
Dalam sistem manajemen dikenal istilah fungsi manajemen yang terdiri dari
planning, organizing, actuating dan controlling (Terry, 2005;9). Keempat fungsi
tersebut yang biasa disebut dengan POAC merupakan rangkaian yang saling
berkaitan erat satu dengan yang lain. Konsep POAC tersebut bersifat universal yang
bisa diterima dan diterapkan oleh berbagai macam lembaga pendidikan.
Karena sifatnya yang universal, maka konsep manajemen memungkinkan untuk
diletakkan di atas landasan filsafat tertentu, budaya tertentu, nilai agama tertentu,
ataupun norma-norma masyarakat tertentu, termasuk sangat mungkin manajemen
pendidikan dibangun di atas landasan Al-Qur’an dan Hadits.
Membangun konsep manajemen pendidikan di atas landasan Al-Qur’an dan
Hadits akan menghasilkan manajemen yang bernilai lebih karena bukan sekedar
dibangun diatas pemikiran logis – empiris, lebih dari itu manajemen pendidikan
akan memiliki landasan religious.
Manajemen pendidikan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits berarti
mendudukkan Al-Qur’an dan Hadits sebagai acuan, hudan, dan sumber konsultasi
(Muhaimin,2010;10). Mendudukkan Al-Qur’an dan Hadits dalam posisi yang
demikian bukan berarti menafikan ilmu-ilmu kauniyah yang banyak ditemukan oleh
manusia. Bagaimana mengkorelasikan antara Al-Qur’an dan hadits dengan ilmu-ilmu
kauniyah ini, Muhaimin menyebut ada 2 cara yaitu : deduksi dan induksi konsultasi
(Muhaimin, 2010;16).
Cara deduksi dengan memulai mengkaji A-Qur’an dan Hadits, kemudian
menafsirkannya. Dalam tahap ini akan memunculkan teori manajemen berbasis Al-
Qur’an dan Hadits pada dataran filsafat, kemudian dieksperimenkan, dari sinilah
akan muncul teori manajemen pendidikan berbasis Al-Qur’an dan Hadits. Kemudian
diteorikan secara operasional yang akan menghasilkan petunjuk tehnis (manual).
Sedangkan cara induksi konsultasi adalah dengan memulai mengkaji teori
manajemen pendidikan yang sudah ada kemudian mengkonsultasikannnya dengan
Al-Qur’an dan Hadits. Dalam proses mengkonsultsikan tersebut akan menghasilkan
proses penguatan, penyempurnaan maupun pengkoreksian (Muhaimin,2010;16).
Ketika manajemen pendidikan dibangun di atas landasan Al-Qur’an dan Hadits,
akan menghasilkan nilai lebih, di antaranya :
1. Proses perencanaan yang lebih futuristic. Perencanaan bukan hanya bersifat
jangka pendek, menengah dan panjang yang kesemuanya dalam etape
kehidupan di dunia saja , bahkan ada juga perencanaan jangka abadai yaitu
mengkondisikan peserta didik supaya bisa menjadi penghuni surga. Kehidupan
akhirat adalah kekal, tidak terbatas waktu, sehingga perlu diupayakan lebih
sungguh-sungguh daripada sekedar mencapai kelayakan kehidupan di dunia
yang hanya sekitar 70 tahun.
2. Proses organizing dan actuating yang ber-giroh kuat. Bagi seorang muslim, suatu

perbuatan yang mendapat penguatan dan inspirasi dari AlQur’an dan Hadits
membuat yang bersangkutan lebih semangat dalam menjalankannya karena
memiliki nilai ibadah dan merasakan support dari Alloh. Dalam hal organizing
bahkan dengan tegas Alloh menyebutkan bahwa diri NYA sangat mencintai itu.
Juga dalam hal actuating Alloh tidak menyukai orang-orang yang sekedar
merencanakan tetapi tidak melaksanakannya.
3. Proses self control yang kuat. Dalam perspektif seorang muslim, control bukan
hanya dilakukan oleh atasan, lembaga atau sistem tetapi juga diawasi oleh Alloh.
Di sinilah potensi munculnya efisiensi dalam controlling, yaitu ketika atasan,
lembaga atau sistem sedang tidak bisa mengontrolnya, seorang muslim tetap
meyakini bahwa ada yang Maha Mengawasi yang selalu mengontrol dirinya.
Tentang bagaimana nilai – nilai dan inspirasi dari Al Qur’an dan Hadits tentang
berbagai hal di atas, akan dirinci pada pembahasan berikut ini.

B. Petunjuk Al-Qur’an Dan Hadits Dalam Aplikasinya


Salah satu fungsi Al-Qu’an adalah sebagai sumber unspirasi (petunjuk) maka
tidak akan ada keringnya ketika dikaji untuk dikaitkan dengan berbagai bidang
kehidupan manusia, termasuk bidang manajemen.

1. Petunjuk Al-Qur’an dan Hadits Tentang Fungsi Manajemen


Di atas telah dibahas tentang beberapa fungsi manajemen yaitu; planning,
organizing, actuating dan controlling. Untuk keempat hal ini, terdapat inspirasi
dalam Al – Qur’an sebagai berikut :

Planning
Planning adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang
diinginkan (Saefullah, 2012;22). Dalam Al Qur’an ditemukan ayat sebagai
berikut :

‫ا هخذبينر‬ ‫س لماَهقلدهمرت لذهغدَد هوُالتنقوُا ه‬


‫ا إذلن ه‬ ‫هياَأهييههاَ اللذذيهن هءاهمننوُا التنقوُا ه‬
‫ا هوُرلهتننظرر هنرف ن‬
{18} ‫ذبهماَ هترعهمنلوُهن‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuatnya untuk hari esok, dan
bertakwalah kepada Alloh, sungguh Alloh mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS. Al-Hasyr/59;18)

Dalam ayat tersebut, ada isyarat bahwa perencanaan harus melibatkan


pengalaman - pengalaman masa lalu, yang dalam proses pendidikan di
antaranya adalah potensi – potensi yang ada dalam diri pendidik maupun
peserta didik.
Dari segi jangka waktunya, perencanaan ada yang berupa jangka pendek,
menengah dan panjang. Ketiga perencanaan tersebut dibuat dalam cakupan
kehidupan dunia yang itu juga dibolehkan Alloh yang kesemuanya merupakan
proses awal untuk menuju kehidupan yang labadi yaitu kehidupan di kampung
akhirat. Untuk itulah rencanaan jangka pendek harus menunjang pencapaian
rencanaan jangka menengah. Rencana jangka menengah harus menuju
tercapainya rencana jangka panjang dan rencana jangka panjang harus dalam
upaya mencapai tujuan rencana jangka abadi.
Perintah untuk mengutamakan jangka abadi ini seperti Firman Alloh :
‫صيهبهك ذمهن اليدرنهياَ هوُأهرحذسن هكهمآَأهرح ه‬
‫سهن‬ ‫س هن ذ‬ ‫هوُاربهتذغ ذفيهمآَهءاهتاَهك ا ن اللداهر رالهذخهرهة وُلههترن ه‬
{77} ‫ب ارلنمرفذسذديهن‬ ‫ا لهنيذح ي‬
‫ض إذلن ه‬ ‫ساَهد ذفيِ رالهرر ذ‬
‫ا ن إذهلريهك هوُلههتربذغ ارلهف ه‬
Dan carilah apa yang dianugerahkan Alloh kepadamu ,yaitu negeri akhirat
dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi. (QS.
Al-Qoshosh/28;77).

Organizing
Organizing adalah kerja sama antara dua orang atau lebih dalam cara yang
terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran (Saefullah,
2012;22). Kata kunci dalam pengertian ini adalah kerjasama yang terstruktur.
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat berikut:

‫ص‬ ‫صفففاَ هكأ هلننهمُ نبرنهياَنن لمرر ن‬


‫صوُ ن‬ ‫ب اللذذيهن نيهقاَذتنلوُهن ذفيِ ه‬
‫سذبيلذذه ه‬ ‫ا نيذح ي‬
‫إلن ه‬
Sungguh Alloh menyukai orang-orang yang berjihad di jalan-NYA dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh (QS. Ash-Shoff/61;4).

Perencanaan yang baik perlu ditindaklanjuti dengan pengorganisasian yang


baik. Pada ayat ini Alloh memberikan gambaran yang sangat memudahkan kita
untuk memahaminya yaitu bangunan yang kokoh. Pemilihan diksi ini
memberikan inspirasi; keterkaitan antar komponen, kokoh, saling menguatkan,
teratur yang itu semua sangat dibutuhkan untuk terwujudnya pengorganisasian
yang baik.

Actuating
Actuating adalah keseluruhan usaha, tehnik dan metode untuk mendorong
para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin
demi tercapainya tujuan organisasi dengan efektif, efisien dan ekonomis
(Hasibuan, 2008;25).
Planning dan organizing tidak akan menghasilkan apa-apa bila tidak
ditindak lanjuti dengan eksekusi, pelaksanaan atau penerapan. Sikap seperti ini
sangat tidak disukai Alloh sebagaimana firmanNYA :
{3} ‫ا هأن هتنقوُنلوُا هماَلههترفهعنلوُهن‬
‫هكنبهر همرقفتاَ ذعنهد ذ‬
Amat besar kebencian di sisi Alloh bahwa kamu mengatakan apa-apa yang
tiada kamu kerjakan (QS.Ash-Shoff/61;3)

Perencanaan dan pengorganisasian hanya akan menjadi sia-sia bila tidak


dilanjuti dengan pelaksanaan, bahkan Alloh memilih diksi “kaburo maqtan”
untuk kasus seperti ini.

Controling
Controlling adalah penilaian dan pengawasan terhadap segala hal yang
dilakukan anggota organisasi sehingga dapat diarahkan ke jalan yang benar
sesuai tujuan ( Saefullah, 2012;38).
Kisah Nabi Sulaiman yang termuat dalam Al-Qur’an memberikan inspirasi
akan pentingnya controlling ini. Saat mendengarkan laporan dari salah satu
anak buahnya, beliau lalu mengucapkan :

‫ت أهرمُ نكن ه‬
{27} ‫ت ذمهن ارلهكاَذذذبيهن‬ ‫سهنننظنر أه ه‬
‫صهدرق ه‬ ‫هقاَل ه ه‬
Berkata (Sulaiman), “Akan kami lihat, apa kamu benar ataukah kamu
termasuk orang-orang yang dusta (QS.An-Naml/27;27).

Bahkan pengawasan bukan hanya dilakukan oleh manusia, tetapi juga oleh
malaikat, sebagaimana ayat berikut :

{12} ‫{ هيرعلهنموُهن هماَهترفهعنلوُهن‬11} ‫{ ذكهرافماَ هكاَذتذبيهن‬10} ‫هوُإذلن هعلهرينكرمُ لههحاَفذذظيهن‬


Dan sungguh bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi
(pekerjaanmu), yang mulia dan yang mencatat, mereka mengetahui apa
yang kamu kerjakan (QS.Al-Infithor/82;10-13).

Alloh menugaskan para malaikat untuk mengawasi manusia dan mencatat


apa saja yang dilakukan oleh manusia. Ini memberikan inspirasi bahwa
pengawasan itu penting, perlu didukung data yang valid, dan tidak harus
dilakukan sendiri oleh atasan tetapi bisa melibatkan unsur lain baik internal
maupun external seperti lembaga penjamin mutu, exterdal auditor dsb.
2. Petunjuk Al-Qur’an dan Hadits tentang Prinsip – Prinsip Manajemen
Pendidikan

Dalam manajemen terdapat prinsip – prinsip yang merupakan pedoman


umum atau pegangan utama pelaksanaan aktivitas manajerial, yang
menentukan kesuksesan pengelolaan organisasi (Sefullah, 2012;10).
Berikut ditemukan beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits yang memberikan
inspirasi tentang prinsip-prinsip manajemen:

Menjalankan Amanah
Peserta didik adalah amanah yang telah diberikan kepada para pendidik.
Melaksanakan amanah adalah kewajiban sebagaimana firman Alloh :

‫سوُل ه هوُهتنخوُننوُا أههماَهناَذتنكرمُ هوُهأننترمُ هترعلهنموُهن‬ ‫هياَأهييههاَ اللذذيهن هءاهمننوُا لههتنخوُننوُا ه‬


‫ا هوُاللر ن‬
Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengkhianati Alloh dan
Rosul dan janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang
dipercayakan kepadamu, padahal kamu mengetahui (QS.Al-Anfal/8;27).

Inovatif
‫ت هفاَرن ه‬
‫صرب‬ ‫هفإذهذا هفهررغ ه‬
Apabila kamu telah selesai mengerjakan suatu urusan maka segera kerjakan
dengan sungguh-sungguh urrusan yang lain (Qs.Al-Insyiroh/94;7)

Inspirasi dari ayat tersebut adalah bila telah mencapai suatu target
hendaklah segera dibuat target baru begitu secara terus menerus. Juga
memberikan inspirasi supaya tidak puas diri dengan prestasi yang ada, tetapi
terus berinovasi.

Efisien

‫شهرنبوُا هوُلهنترسذرنفوُا إذلننه لهنيذح ي‬


‫ب‬ ‫هياَهبذنيِ هءاهدهمُ نخنذوُا ذزيهنهتنكرمُ ذعنهد نكل ل همرسذجدَد هوُنكنلوُا هوُا ر‬
‫ارلنمرسذرذفيهن‬
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap memasuki masjid,
makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sungguh Alloh tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (QS.Al-A’rof/7;31).
Dalam hal baju dan makanan saja Alloh memberikan petunjuk dengan
jelas. Apalagi dalam hal pengelolaan manajemen yang jauh lebih banyak
penggunaan anggarannya dituntut seefisien mungkin karena bila tidak
diperhatikan akan banyak biaya pengadaan sarana dan pembiayaan kegiatan
yang terbuang dengan percuma.

Kontinyu
Kontinyu sangat dibutuhkan dalam manajemen pendidikan untuk
memastikan program atau kebijakan yang positif terus mendatangkan manfaat
dan bisa mencapai targetnya. Sifat cepat bosan yang banyak menghinggapi
dunia pendidikan menyebabkan program-program positif yang terbengkalai di
tengah jalan.

‫صللىِ ا ن‬ ‫ا ه‬‫سروُذل ذ‬ ‫ب ارلهعهمذل إذهلىِ هر ن‬ ‫شهة هحهدذثريذنىِ ذبأ ههح ل‬ ‫هعذن الهرسهوُذد هقاَل ه قنرل ن‬
‫ت لذهعاَذئ ه‬
‫ب ارلهعهمذل إذهلريذه اللذذري هيندروُنمُ هعهلريذه اللرنجل ن هوُإذرن هكاَهن هيذسريفرا‬‫سللهمُ هقاَهلرت هكاَهن اههح ي‬ ‫هعهلريذه هوُ ه‬
(‫)روُاه أحمد‬
Al-Aswad berkata “Saya berkata kepada Aisyah, “tolong ceritakan kepadaku amalan
yang paling disukai oleh Rosululloh. Aisyah berkata, “Amalan yang paling beliau
sukai adalah yang dilakukan oleh seseorang secara kontinyu walaupun amalan itu
ringan” ( HR Ahmad No. 23675).

Pertanggungjawaban di akhirat secara individual


Interaksi antar anggota organisasi dalam kesatuan manajemen sangat
diperlukan untuk menentukan tujuan, menerapkan program dan
mempertanggung-jawabkannya. Di sinilah terjadinya pertarungan ide dalam
perencanaan, tarik menarik antar kepentingan dalam pelaksanaan yang sangat
mungkin terjadinya penyimpangan dari tujuan semula, bahkan tidak mungkin
melanggar norma budaya dan aturan agama. Saat di akhiratpun akan dimintai
pertanggungjawaban,namun bersifat individual, sebagaimana firman Alloh :

} ‫هوُلههتذزنر هوُاذزهرةن ذوُرزهر أ نرخهرىَ نثلمُ إذهلىِ هرلبنكمُ لمررذجهعنكرمُ هفنيهنلبنئنكمُ ذبهماَنكننترمُ ذفيذه هترخهتلذنفوُهن‬
{164
Seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian
kepada Tuhanmu kamu kembali, dan akan diberitakanNYA kepadamu tentang
apa yang kamu perselisihkan (QS. Al-An’am/7;164).

Pertanggungjawaban di dunia secara individual dan kolektif


Berbeda dengan di akhirat yang pertanggungjawabannya bersifat
individual, di dunia ada pertanggungjawaban secara kolektif. Bila terjadi
penyimpangan – penyimpangan dalam suatu lembaga pendidikan maka yang
akan menerima akibatnya bukan hanya pelakunya tetapi seluruh komponen
akan terkena juga dampaknya. Di sinilah pentingnya saling mengingatkan dan
menguatkan untuk mentaati aturan yang ada. Hal seperti ini sebagaimana
firman Alloh :

‫سوُذل إذهذا هدهعاَنكرمُ لذهماَ نيرحذيينكرمُ هوُارعلهنموُا أهلن اه‬ ‫هياَأهييههاَ اللذذيهن هءاهمننوُا ارسهتذجينبوُا ذ‬
‫ل هوُذلللر ن‬
‫صيهبلن اللذذيهن‬‫{ هوُالتنقوُا فذرتهنفة لهنت ذ‬24} ‫شنروُهن‬ ‫هينحوُل ن هبريهن ارلهمررذء هوُهقرلذبذه هوُأهلننه إذلهريذه نترح ه‬
{25} ‫ب‬ ‫شذديند ارلذعهقاَ ذ‬
‫ا ه‬ ‫صفة هوُارعهلنموُا أهلن ه‬ ‫هظهلنموُا ذمننكرمُ هخآَ ل‬
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Alloh dan seruan rosul
apabila rosul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan
kepadamu, dan ketahuilah bahwa sungguh Alloh membatasi antara manusia
dengan hatinya dan sungguh kepadaNYA lah kamu akan dikumpulkan. Dan
peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang
yang dholim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Alloh amat keras
siksaanNYA (QS.Al-Anfal/8;24-25).

3. Petunjuk Al-Qur’an dan Hadits tentang Manajemen Kurikulum & Kelas


Manajemen kelas adalah serangkaian perilaku atau tindakan guru dalam
upaya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan para
murid mencapai tujuan tujuan belajarnya sec ara efisien (Antonio, 2011;62).
Berikut disampaikan beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits yang memberikan
inspirasi tentang manajemen kurikulum dan manajemen kelas.

Design kurikulum yang siap menghadapi globalisasi

“Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina” (HR. Al-Baihaqiy no. 1612).
Perintah ini sangat futuristic disampaikan dahulu pada zaman Nabi. Perintah
ini memberikan inspirasi dalam menghadapi globalisasi yang tidak mungkin
dibendung pada saat ini. Tugas manajemen pendidikan adalah mendesign
kurikulum yang bisa menyiapkan peserta didik dalam menghadapi globalisasi.

Design Kurikulum yang memperhatikan fisik dan ilmu


Saat bangsa Israel memprotes kepada salah satu nabinya yang telah
menetapkan Thalut menjadi pemimpin bagi mereka dengan alasan bahwa Thalut
hanya seorang petani dan perternak miskin dari desa, maka sang Nabi
memberikan argument tentang kelebihan Thalut sebagai berikut :

‫صهطهفاَهن هعلهرينكرمُ هوُهزاهدهن هبسهطفة ذفيِ ارلذعرلذمُ هوُارلذجرسذمُ هوُا ن نيرؤذتيِ نمرلهكنه همن‬ ‫هقاَل ه إذلن ه‬
‫اا ر‬
{247} ‫شآَنء هوُا ن هوُاذسنع هعذلينمُن‬ ‫هي ه‬

Nabi mereka berkata, “ Sungguh Alloh telah memilihnya menjadi rajamu dan
menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa” (QS.Al-Baqoroh/2;
247).

Dari kisah ini terdapat inspirasi bahwa untuk menghasilkan output


pendidikan yang memiliki daya saing global maka peserta didik harus disiapkan
menguasai ilmu dan memiliki fisik yang baik.

Penjajakan dan Pengelompokkan

Penjajakan merupakan langkah awal seorang guru untuk melihat kondisi


obyektif kemampuan murid. Penjajakan ini sangat penting untuk memudahkan
guru dalam menyusun rencana pembelajaran yang mencakup materi dan
metode. Rosululloh memberi contoh dengan sabda beliau :

“Kami para nabi diperintahkan untuk memosisikan manusia sesuai dengan posisinya
masing-masing dan menjelaskan mereka sesuai dengan tingkat akal mereka”.

Penggunaan Multimedia
‫َ هخلط اللنذبييِ هخ ففطاَ نمهرلبفعاَ هوُهخلط هخ ففطاَ ذفىِ ارلهوُ ه‬:‫ضهيِ ا ن هعرننه هقاَهل‬
‫سذط‬ ‫ا هر ذ‬
‫هعرن هعربذد ذ‬
‫صهغاَفرا إذهلىِ ههذا اللذذىَ ذفىِ ارلهوُ ه‬
َ‫سذط ذمرن هجاَذنذبذه اللذذى‬ ‫ُ هوُهخلط نخهطفطاَ ذ‬.‫هخاَذرفجاَ ذمرننه‬
َ‫ساَنن هوُهههذا اههجل ننه نمذحريفطاَ ذبذه أهروُهقهد أههحهط ذبذه هوُهههذا اللذذى‬
‫َ ههذا الذرن ه‬:‫سذط هوُهقاَهل‬
‫ذفىِ ارلهوُ ه‬
ُ.‫شنه هههذا‬ ‫صهغاَنر الهرعهرا ن‬
‫ُ هفإذرن أهرخهطأ ههن هههذا هنهه ه‬.‫ض‬ ‫ج اههمل ننه هوُههذذذه ارلنخهطنط ال ل‬
‫نههوُ هخاَذر ن‬
‫هوُإذرن أهرخهطأ ههن هههذا هنهه ه‬
(َ‫شنه هههذا )روُاه البخاَرى‬
Rosululloh pernah membuat garis seperti bujur sangkar, lalu membuat garis di bagian
tengah hingga keluar bujur sangkar tersebut. Kemudian beliau membuat garis – garis
kecil menuju garis tengah dari salah satu sisi garis tengah tersebut. Beliau kemudian
berkata “Ini adalah manusia. Ini ajalnya yang mengitari dirinya. Ini adalah orang yang
keluar dari cita citanya, sedangkan garis kecil ini adalah rintangan – rintangan. Jika ia
sudah melangkah di sini, garis ini akan memotongnya. Jika ia melakukan kesalahan di
sini, garis ini akan memotongnya”. (HR. Bukhori Hadits No. 6417, Jilid 7 hlm 220.

Untuk memudahkan memahami isi hadits tersebut, berikut pola gambarnya :

Garis bujur sangkar = ajal kematian


Garis panjang = cita – cita
Garis-garis pendek = rintangan-rintangan
Dari peristiwa ini kita bisa membayangkan bahwa bila Rosululloh hanya
menggunakan lisan maka para sahabat akan sulit memahami maksudnya. Untuk
itulah Rosululloh menggunakan media visual untuk mempermudah dalam
menerangkan maksudnya.

Peragaan
Saat menjelaskan tata cara sholat, nabi menggunakan tehnik peragaan
sebagaimana sabda beliau :
‫صللوو صكصماَ صراصمُتمُمووننىِ أ مُ ص‬
ِ‫صللى‬ ‫ص‬
Sholatlah sebagaimana engkau melihat aku sholat (HR. Bukhori No. 6705)
Ketika murid belajar hanya dengan cara mendengarkan, maka akan
cenderung lupa, tetapi ketika melihat maka akan cenderung ingat.

Komunikatif

َ‫ث هحذدريفثا‬
‫سللهمُ هكاَهن نيهحلد ن‬ ‫ أهلن اللنذبليِ ه‬،َ‫ضهيِ ا ن هعرننههما‬
‫صللىِ ا ن هعهلريذه هوُ ه‬ ‫شهة هر ذ‬
‫هعرن هعاَذئ ه‬
‫لههوُهعلدهن ارلهعاَيد هلهرح ه‬
(َ‫صاَهن )روُاه البخاَرى‬
Dari Aisyah berkata “Rosululloh tidak berbicara seperti cara kalian berbicara. Beliau
berbicara dengan ucapan yang terdapat jeda di dalamnya. Sehingga orang yang
duduk di bersamanya akan mengingat ucapan beliau. (HR. Bukharo 3567 jilid 4 hlm
529)

Komunikatif tidak identik dengan banyak bicara. Komunikatif adalah


kemampuan menemukan masalah, merumuskan masalah, membuat argument,
membuat solusi dan mampu menyampaikannya dengan jelas dan runtut.

Penggunaan Metode Cerita

‫صذديهق‬ ‫صذهرمُ ذعربهرةن ل نروُذليِ رالهرلهباَ ذ‬


‫ب هماَهكاَهن هحذديفثاَ نيرفهتهرىَ هوُلهذكن هت ر‬ ‫لههقرد هكاَهن ذفيِ هق ه‬
‫ص ذ‬
{111} ‫شريِدَء هوُنهفدىَ هوُهررحهمفة للهقروُدَمُ نيرؤذمننوُهن‬ ‫اللذذي هبريهن هيهدريذه هوُهتف ذ‬
‫صيل ه نكل ل ه‬
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat akan tetapi
membenarkan yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk bagi kaum yang beriman (QS. Yusuf/12;111)

Manfaat besar dari penggunaan cerita dalam pembelajaran adalah efektif


mengembangkan otak kanan secara baik. Otak kanan yang berkembang maksimal
akan menghasilkan murid yang kreatif dan inovatif bukan sekedar logis-kiritis.

Argumentatif

‫سللهمُ هفهقاَل ه‬
‫صللىِ ا ن هعلهريذه هوُ ه‬
‫شاَفباَ اههتىِ اللنذبليِ ه‬ ‫هعرن اهذبىِ أ نهماَهمهة هقاَل ه إذلن هفهتىِ ه‬

‫ا ذارئهذرن ذلىِ ذباَللزهناَ هفاَ هرقهبل ه ارلقنروُنمُ هعلهريذه هفهزهجنرروُهن هقاَل نروُ همره همره هفهقاَل ه‬
‫سروُل ه ذ‬ ‫هياَ هر ن‬
‫ا هجهعهلذنىِ ا ن‬ ‫ب ذل نذمهك هفهقاَل ه هوُ ذ‬ ‫س هقاَل ه اهنتذح ي‬ ‫اردننره هفهدهناَ ذمرننه هقذرريفباَ هقاَل ه هفهجهل ه‬
‫فذهداهئهك هقاَل ه هوُله اللناَس نيذحيبروُهننه ذل نلمههاَذتذهرمُ هقاَل ه اههفنتذحيبنه ذلربهنذتهك هقاَل ه له هوُ ذ‬
‫ا‬
‫س نيذحيبروُهننه لذهبهناَذتذهرمُ هقاَل ه اههفنتذحيبنه‬
‫ا هجهعهلذنىِ ا ن فذهداهئهك هقاَل ه هوُله اللناَ ن‬
‫سروُل ه ذ‬ ‫هياَهر ن‬
ُ‫س نيذحيبروُهننه ذلههخهوُاذتذهرم‬ ‫ا هجهعهلذنىِ ا ن فذهداهئهك هقاَل ه هوُله اللناَ ن‬
‫ذل نرخذتهك هقاَل ه له هوُ ذ‬
(‫ُ هفلهرمُ هينكرن هبرعهد ذلذهك ارلهفهتىِ هيرلهتفذرت ذاهلىِ )روُاه أحمد‬.ُ.ُ.ُ.ُ.ُ.

Seorang pemuda menemui Rosululloh, ”Ya Rosululloh izinkan aku untuk berzina ”
pintanya. Mendengar permintaan aneh itu orang-orangpun berkumpul dan
memakinya. “Dekatkan dia padaku” ujar Rosululloh. Orang-orangpun
mendekatkannya ke hadapan nabi. Setelah menyuruhnya duduk, Rosululloh bertanya
“Apakah kamu suka kalu ibumu berzina?’ “Tidak, Demi Alloh, semoga Alloh
menjadikanku sebagai tebusannya” jawab pemuda. “Apakah kamu rela kalau putrimu
berzina?” Tanya nabi. Pemuda kembali menjawab “ Tidak”. Nabipun menanyakan lagi
tentang apakah ia rela kalau saudara perempuan, bibi dari ayah, dan saudara
perempuan ibunya berzina. Sang pemuda menjawab tegas “tidak”…………. Setelah itu
pemuda itu tidak melirik apapun (HR Ahmad No. 21185)
.
Pendekatan doktrin memang efisien dalam pembelajaran, tetapi kurang
efektif. Berbeda dengan pendekatan argumentative akan menghantarkan proses
pembelajaran yang efektif karena hal mendasar dari proses pendidikan adalah
pengembangan nalar.

Pembiasaan

ِ‫صللى‬
‫ا ه‬ ‫شهة هحهدذثريذنىِ ذبأ ههح ل‬
‫ب ارلهعهمذل إذهلىِ هر ن‬
‫سروُذل ذ‬ ‫هعذن الهرسهوُذد هقاَل ه قنرل ن‬
‫ت لذهعاَذئ ه‬
‫سللهمُ هقاَهلرت هكاَهن اههح ي‬
‫ب ارلهعهمذل إذهلريذه اللذذري هيندروُنمُ هعهلريذه اللرنجل ن‬ ‫ا ن هعهلريذه هوُ ه‬
(‫هوُإذرن هكاَهن هيذسريفرا )روُاه أحمد‬
Al Aswad berkata “Saya berkata kepada Aisyah, “Tolong ceritakan kepadaku amalan
yang paling disukai oleh Rosululloh. Aisyah berkata, “amalan yang paling beliau sukai
adalah yang dilakukan oleh seseorang secara kontinyu walaupun amalan itu ringan
(HR. Ahmad No. 23675 ).

Analogi dan Studi Kasus


‫سللهمُ هقاَل ه اههراهرينترمُ هلروُ أهلن هنرهفرا ذبهباَ ذ‬
‫ب‬ ‫صللىِ ا ن هعهلريذه هوُ ه‬
‫ا ه‬ ‫هعرن أهذبىِ نههرريهرهة أهلن هر ن‬
‫سروُل ه ذ‬
ِ‫شرينئ هقاَل نروُا له هيربهقى‬
‫ت ههلر هيربهقىِ ذمرن هدهرذنذه ه‬ ‫أههحذدنكرمُ هيرغهتذسل ن ذمرننه نكل ل هيروُدَمُ هخرم ه‬
َ‫س هملرا د‬
َ‫س هيرمنحروُ ا ن ذبذهلن ارلهخهطاَهيا‬
‫ت ارلهخرم ذ‬ ‫شرينئ هقاَل ه هفهذلذهك همهثل ن ال ل‬
‫صلههوُا ذ‬ ‫ذمرن هدهرنذذه ه‬
(ُ‫)روُاه مسلم‬

Rosululloh bersabda “Bagaimana menurut pendapatmu jika ada sungai di


depan pintu rumah seseorang. Dia mandi di sana sebanyak lima kali sehari.
Apakah masih tersisa daki pada tubuhnya?”. Para sahabat menjawab “ Tidak
akan tersisa lagi dakinya”. Nabi bersabda “Itulah perumpamaan sholat lima
waktu, Alloh akan menghapus berbagai kesalahan dengan sholat itu”. (HR.
Muslim No. 1554(1071?)

Memotivasi
Rosululloh juga menggunakan tehnik memotivasi dalam mendidik para
sahabatnya, sebagaimana terjadi saat beliau memberikan penghargaan kepada
mereka yang memperhatikan para janda dan orang miskin sebagaimana pada
hadits berikut :

‫ساَذعة هعهلىِ رالهررذملهذة‬


‫سللهمُ ال ل‬ ‫َ هقاَل ه اللنذبييِ ه‬:‫هعرن أهذبرىِ نههرريهرهة هقاَهل‬
‫صللىِ ا ن هعلهريذه هوُ ه‬
‫ا اهذوُ ارلهقاَذئذمُ الللريل ه ال ل‬
(َ‫صاَذئذمُ اللنههاَهر )روُاه البخاَرى‬ ‫هوُارلذمرسذكريذن هكاَرلنمهجاَذهذد ذفىِ ه‬
‫سذبريذل ذ‬

“Orang yang berusaha untuk para janda dan orang – orang miskin seperti
mujahid di jalan Alloh yang tidak pernah lelah dan juga seperti orang yang
sholat malam dan berpuasa di siang hari”. (HR. Bukhori 5353 Jilid 5 hl. 529).

Punishment
Punishment bukan saja bermanfaat untuk murid penerima punishment
tersebut, tetapi juga bermanfaat bagi murid yang lain yaitu menumbuhkan rasa
bersyukur karena sudah menunaikan tugas sehingga terhindar dari punishment.
Punishment ini penting sebagaimana tergambar dalam perintah Nabi dalam
mendidik anak untuk melakukan sholat.
‫سربهع ذسذنريهن هوُإذهذا‬
‫صلهذة إذهذا هبهلهغ ه‬ ‫سللهمُ نمير ال ل‬
‫صذبهيِ ذباَل ل‬ ‫صللىِ ا ن هعهلريذه هوُ ه‬ ‫ل اللنذبييِ ه‬‫صقاَ ص‬
(‫ضذرنبروُهن هعلهريههاَ )روُاه أبوُ داوُد‬ ‫شهر ذسذنريهن هفاَ ر‬
‫هبلههغ هع ر‬

“Perintahkan anak-anakmu untuk melakukan sholat ketika umurnya tujuh tahun.


Pukullah mereka ketika berumur 10 tahun” (HR. Abu Dawud No. 417)

4. Manajemen Kepemimpinan di Lembaga Pendidikan

Salah satu faktor pendukung dan kunci keberhasilan suatu lembaga


pendidikan adalah faktor kepemimpinan yang dijalankan oleh kepala lembaga.
Dalam hal ini, Muhaimin menguatkan argumennya dengan mengutip hasil
penelitian Edmons yang meneliti tentang sekolah-sekolah yang selalu meningkat
prestasinya karena dipimpin oleh kepala sekolah yang baik. Muhaimin juga
mengutip hasil penelitian Tobroni yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara lembaga efektif dengan kepemimpinan efektif (Muhaimin,
2010;10).
Berikut ini dikutipkan beberapa petunjuk Al-Qur’an dan Hadits tentang
bagaimana menjalankan kepemimpinan, bagaimana seharusnya pemimpin
bersikap dan bagaimana seharusnya mereka yang dipimpin bersikap.
Penanaman rasa tanggung jawab

(َ‫نكلينكرمُ هرادَع هوُنكلينكرمُ همرسنئروُل ن هعرن هرذعليذتذه )روُاه البخاَرى‬


“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang
kalian pimpin. (HR. Bukhori No.4801)

Meminimalisir konflik
Konflik tidak dapat dihindari oleh semua lembaga pendidikan. Konflik
bukanlah perbuatan haram tetapi masuk kategori perbuatan yang dibenci oleh
Alloh, sebagaimana hadits :

‫ض اللرهجاَذل إذهلىِ ذ‬
‫ا‬ ‫سللهمُ إذلن اهربهغ ه‬
‫صللىِ ا ن هعلهريذه هوُ ه‬
‫ا ه‬ ‫شهة هقاَلهرت هقاَل ه هر ن‬
‫سروُل ن ذ‬ ‫هعرن هعاَذئ ه‬
(ُ‫صنمُ )روُاه مسلم‬ ‫الههليد ارلهخ ذ‬
Aisyah berkata, Rosululloh bersabda “Orang yang paling Alloh benci adalah orang
yang keras kepala lagi suka bermusuhan. (HR. Muslim No. 4821)
Dengan demikian yang diperlukan adalah meminimalisir konflik. Kalaupun
sudah muncul konflik maka yang diperlukan adalah mengelola konflik dengan
baik.

Menghindari dominasi kelompok

ُ‫سللهم‬‫صللىِ ا ن هعلهريذه هوُ ه‬ ‫ا ه‬ ‫سروُل ه ذ‬ ‫ألماَ هيرحهيىِ هفهقاَل ه هعرن اهذبريذه هعرن هجلدذه هقاَل ه هباَهيرعهناَ هر ن‬
َ‫شذطهناَ هوُهمركهرذههناَ هوُارلههثهرذة هعهلريهنا‬
‫سرمذع هوُاللطاَهعذة ذفىِ نعرسذرهناَ هوُنيرسذرهناَ هوُهمرن ه‬ ‫هعهلىِ ال ل‬
(‫)روُاه أحمد‬

Yahya berkata dari bapaknya dari kakeknya berkata “Kami berbaiat kepada Rosululloh
untuk mendengar, taat pada saat sulit maupun mudah, saat kami semangat maupun
malas, dan kami harus mengutamakan orang lain daripada diri sendiri”(HR Ahmad
No. 15099)

Berikut lebih spesifik ditujukan kepada atasan :


Sikap melindungi
Salah satu tugas pemimpin adalah melindungi anak buahnya supaya semua
pihak dapatbekerja secara maksimal untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Fungsi pemimpin yang melindung seperti ini sebagaimana
tergambar dalam hadits :

‫سللهمُ هقاَل ه إذلنهمُ الذهماَنمُ نجلنفة نيهقاَهتل ن‬ ‫هعرن أهذبىِ نههرريهرهة هعذن اللنذبليِ ه‬
‫صللىِ ا ن هعلهريذه هوُ ه‬
‫ذمرن هوُهراذئذه هوُنيلتهقىِ ذبذه‬
Abu Hurairah berkata Rosululloh bersabda, “Sesungguhnya pemimpin itu adalah
perisai. Orang – orang berperang bersamanya di belakangnya dan melindunginya. (HR
Muslim No. 3428 ).

Pendelegasian
Kepemimpinan yang bersifat sentralistik yang salah satu cirinya adalah one
man show kurang efektif dalam manajemen pendidikan. Sebagai solusinya,
semestinya pemimpin banyak mendelegasikan tugasnya sehingga akan
menimbulkan rasa dihargai pada diri bawahan. Nabi Musa juga pernah
menggunakan metode pendelegasian ini, sebagaimana ayat :
} ‫سذبيل ه ارلنمرفذسذديهن‬ ‫سىِ لهذخيذه ههاَنروُهن ارخل نرفذنيِ ذفيِ هقروُذميِ هوُأه ر‬
‫صلذرح هوُلههتلتذبرع ه‬ ‫هوُهقاَل ه نموُ ه‬
{142
Dan Musa berkata kepada saudaranya, Harun, “Gantikanlah aku dalam
memimpin kaumku dan perbaikilah dan janganlah kamu mengikuti jalan
orang-orang yang berbuat kerusakan (QS. Al-A’rof/7;142).

Cek Personil
Salah satu tugas pemimpin pada lembaga pendidikan adalah melakuan
ceking tentang kedisplinan seluruh pendidik maupun tenaga kependidikan
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal tidak terjadi
ketimpangan. Cek personil ini juga pernah dilakukan oleh Nabi Sulaiman yang
anak buahnya ada dari binatang, sebagaimana ayat berikut :
20} ‫هوُهتهفلقهد اللطريهر هفهقاَل ه هماَذليِ لأههرىَ ارلنهردنههد أهرمُ هكاَهن ذمهن ارلهغآَذئذبيهن‬
Dan dia memeriksa burung-burung itu lalu berkata, ‘Mengapa aku tidak
melihat Hudhud, apaka ia termasuk yang tidak hadir?” (QS.An-Naml/27;20).

Petunjuk – petunjuk berikut ini lebih spesifik ditujukan kepada bawahan:

Mentaati Pemimpin

‫سللهمُ همرن اههطاَهعذنىِ هفهقرد اههطاَهع‬


‫صللىِ ا ن هعهلريذه هوُ ه‬
‫ا ه‬ ‫هعرن اهذبىِ نههرريهرهة هقاَل ه هقاَل ه هر ن‬
‫سروُل ن ذ‬
(‫ا هوُهمرن اههطاَهع الذهماَهمُ هفهقرد اههطاَهعذنىِ )روُاه أحمد‬
‫ه‬
Abu Hurairah berkata, Rosululloh bersabda “ Barangsiapa mentaati aku maka ia telah
mentaati Alloh. Barangsiapa mentaati pemimpin maka ia telah mentaati aku.
(HR.Ahmad No. 9708)

Membenci perbuatannya bukan orangnya

ُ‫ُ هوُإذهذا هرأهرينترم‬.ُ.ُ.ُ.‫سللهمُ هقاَهل‬


‫صللىِ ا ن هعهلريذه هوُ ه‬
‫ا ه‬ ‫ف ربذن هماَلذدَك هعرن هر ن‬
‫سروُذل ذ‬ ‫هعرن هعروُ ذ‬
(ُ‫شريفئاَ هتركهرنهروُهننه هفاَركهرنهروُا هعهمهلنه هفله هترنذزنعروُا هيفدا ذمرن هطاَهعدَة )روُاه مسلم‬
‫ذمرن نوُلهذتنكرمُ ه‬
Dari Auf bin Malik berkata, …………. Jika kalian melihat ada sesuatu yang tidak kalian
sukai pada para pemimpin kalian, maka bencilah perbuatannya dan jangan
melepaskan ketaatan kepada mereka (HR Muslim No. 3447).
5. Manajemen Administrasi, Prasarana dan Humas Pendidikan

Manajemen kurikulum dan manajemen kelas merupakan inti dari


manajemen pendidikan yang akan semakin sukses bila didukung suasana
kepemimpinan yang memadai di suatu lembaga pendidikan. Dengan demikian
manajemen kurikulum, manajemen kelas dan manajemen kepemimpinan
merupakan kesatuan yang sangat erat.
Di samping ketiga aspek tersebut, tidak boleh pula disepelekan tentang
manajemen tim pendukung dari bidang-bidang lain seperti administrasi, humas,
sarana dsb.
Berikut dikutipkan beberapa petunjuk Al-Qur’an dan Hadits tentangnya:

Teliti dalam pengadaan barang

‫سللهمُ هعرن هبريهعهتريذن‬


‫صللىِ ا ن هعلهريذه هوُ ه‬ ‫ا ه‬ ‫سروُل ن ذ‬ ‫اصنن اههباَ ه‬
‫سذعريذد ارلنخرذذرىَ هقاَل ه هنههاَهناَ هر ن‬
‫س اللرنجذل‬ ‫سنة هلرم ن‬ ‫سهمذة هوُارلنمهناَهبهذذة ذفىِ ارلهبريذع هوُارلنملههم ه‬‫ُ هنههىِ هعذن ارلنمله ه‬.‫سهتريذن‬ ‫هوُلذهب ه‬
(ُ‫ب الههخذر ذبهيذدذه ذباَلللريذل أهروُ ذباَللنههاَذر هوُله هيرقلذنبنه إذلل ذبهذلذهك ……)روُاه مسلم‬
‫هثروُ ه‬
Abu Sa’id Al-Khudri berkata, Rosululloh melarang dua transaksi dan dua pakaian.
Beliau melarang mulamasah dan munabadzah dalam jual beli. Mulamazah ialah
seseorang menyentuh pakaian penjual di siang dan malam hari dan tidak membolak-
balikkannya dengan teliti…… ( HR Muslim No. 2782).

Pentingnya dokumen

‫هيآَأهييههاَ اللذذيهن هءاهمننوُا إذهذا هتهداهيننترمُ ذبهدريدَن إذهلىِ أههجدَل يم ه‬


ُ‫س ففمىِ هفاَركنتنبوُهن هوُرلهيركنتب لبريهننكرم‬
‫ب ذباَرلهعردذل‬
‫هكاَذت ن‬
Wahai orang – orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menulisnya dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar (QS
Al-Baqoroh/2;281).

Tidak berlebihan

{27} ‫شريهطاَنن لذهرلبذه هكنفوُفرا‬ ‫إذلن ارلنمهبلذذريهن هكاَننوُا إذرخهوُاهن ال ل‬


‫شهياَذطيهن هوُهكاَهن ال ل‬
Sungguh pemboros-pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat
ingkar kepada Tuhannya (QS. Al-sro’/17;27).
Komunikatif

‫سهنذة هوُهجاَذدرلنهرمُ ذباَللذتريِ ذههيِ أهرح ه‬


} ‫سنن‬ ‫سذبريذل هرلبهك ذباَرلذحركهمذة هوُارلهمروُذعهظذة ارلهح ه‬
‫ا نردنع إذهلىِ ه‬
{125
Serulah kepada jalan TuhanMu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan
bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik (QS.An-Nakhl/16;125).

C. Urgensi Kajian ini Dalam Pendidikan

Mengkaji manajemen pendidikan dari perspektif Al-Qur’an dan hadits telah


banyak dilakukan berbagai pihak. Proses ini merupakan kelanjutan dari rangkaian
gerbong islamisasi ilmu pengetahuan. Dikarenakan saat ini manajemen pendidikan
sudah merupakan kajian ilmu tersendiri, maka islamisasi ilmu pengetahuan dalam
bidang ilmu manajemen pendidikan merupakan suatu kebutuhan.
Nabi Muhammad merupakan sosok pendidik yang menerapkan Al-Qur’an secara
totalitas dengan didukung kecerdasan beliau sebagai seorang pendidik. Proses
pendidikannya telah terbukti berhasil dengan lahirnya tata sosial yang berperadaban
maju hingga masa – masa sesudahnya. Proses pendidikan yang demikian tidak
mungkin bila tanpa konsep manajemen yang memadai. Di sinilah pentingnya
mengkaji manajemen dari perspektif Al-Qur’an dan meneliti bagaimana kecerdasan
Nabi yang sebagiannya berhasil direkam dalam Hadits.
Ilmu manajemen pendidikan memudahkan para pengelola membuat
perencanaan pendidikan. Dengan adanya kajian manajemen pendidikan perspektif Al-
Qur’an dan Hadits akan menghasilkan proses pendidikan yang menghasilkan output
yang mampu membuat rencana hidup jangka pendek, jangka menengah, jangka
panjang dan jangka abadi dan tentu dengan usaha bagaimana meraih semuanya.
Ada adagium “Dengan ilmu hidup jadi mudah ”. Salah satu manfaat dari ilmu
manajemen pendidikan adalah memberikan struktur ilmu sedemikian rupa sehingga
mudah dalam mengelola pendidikan. Ketika hanya berhenti pada konsep mudah,
maka yang jadi outputnya tergantung pada filsafat yang paling mempengaruhi
lembaga pendidikan bersangkutan. Filsafat kebebasan individu yang pada tahap
selanjutnya justru berubah menjadi paham menguasai orang lain akan menghasilkan
exploitasi manusia atas manusia. Dengan demikian konsep “dengan ilmu hidup
menjadi mudah” maka akan menghasilkan manusia yang “mudah” mengexploitasi
manusia yang lain. Di sinilah pentingnya memberikan inspirasi dari Al-Qur’an dan
Hadits bahwa mudah disitu adalah mudah kesuksesan akhirat sebagai hal utama.
Dengan perspektif ini akan menghasilkan usaha memudahkan orang lain supaya
mudah juga menggapai sukses sejak di dunia hingga akhirat.

IV. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Manajemen pendidikan berbasis Al-Qur’an dan Hadits adalah manajemen yang
memposisikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber inspirasi dan sumber konsultasi.
Proses keduanya bisa secara induktif maupun deduktif.
2. Al-Qur’an dan Hadits memberikan penguatan dan penyempurnaan pada manjemen
pendidikan dalam perencanaan yang perlu memasukkan unsur jangka abadi.
3. Banyak ditemukan inspirasi dalam Al-Qur’an dan Hadits tentang prinsip dan aplikasi
manajemen pendidikan.
4. Kajian ini perlu terus dilakukan untuk menemukan konsep ideal yang realistis dengan

mencontoh Nabi Muhammad yang telah berhasil mendidik para sahabat dan
generasi sesudahnya sehingga menghasilkan peradaban yang maju.
5. Kajian ini juga penting untuk mengantisipasi lahirnya output pendidikan yang
individualistic-materialistik dan exploitative.
Daftar Pustaka
Al-Bukhori, Muhammad bin Ismail.1992. Shokhikhul Bukhoriy.Beirut:Darul Kutubul
‘ilmi.
Antonio, Muhammad Syafii.2011. Leadership & Manajemen Muhammad SAW; Sang
Pembelajar dan Guru Peradaban. Jakarta: Tazkia Publishing.
Departemen Agama RI.2000.Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang;
CV.Diponegoro.
Hasibuan.2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:Alfabet.
http://sumbermateriku.blogspot.com/2012/08/kitab-hadits-on-line-terjemah-
indonesia.html
Muhaimin.2010.Manajemen Pendidikan.2010:Kencana.
Saefullah. 2012. Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Terry, R.George. 2005. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Husaini.2011.Manajemen;Teori, Praktik dan Riset Pendidikan.Jakarta:Bumi
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai