Prinsip Kepemimpinan Keperawatan adalah dengan mengakui bahwa manusia dan
lingkungannya merupakan bagian integral dan bahwa fungsi perawat yang terbaik di lingkungan di mana ada "kebaikan yang sesuai" yang dapat memanfaatkan kelebihan mereka. Prinsip Kepemimpinan Keperawatan menggunakan perspektif transaksional dari lingkungan di mana manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh fisik dan lingkungan sosial tempat mereka tinggal dan bekerja. Adapun ketidaksesuaian antara seseorang dan posisi yang berefek pada keletihan dan ketidakpuasan perawat. Ketidaksesuaian terjadi ketika perawat tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang dibutuhkan pada posisinya. Selain itu, ketidaksesuaian juga terjadi ketika RS tidak sepenuhnya memanfaatkan pengetahuan dan kompetensi perawat dan menghalangi perawat dalam mengembangkan pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya, di lingkungan dengan manusia dan pekerjaan yang cocok akan memiliki sumberdaya yang mumpuni. Prinsip Kepemimpinan Keperawatan berfokus pada "kebaikan yang sesuai" atau “manusia-posisi yang sesuai”. Ini terjadi ketika pemimpin dapat menciptakan peluang dan memanfaatkannya dengan baik(Gottlieb, 2012). Pengembangan diri yang dilakukan perawat dapat berupa memahami materi baru yang disampaikan, memperluas materi dengan belajar dan pengalaman, mengajarkan materi yang sudah dikuasai pada orang lain, mengaplikasikan prinsip-prinsip, memonitoring hasil, merefleksikan hasil, pemahaman baru, kembali menadi diri sendiri lagi (WHO, 2003)