Anda di halaman 1dari 6

TURBO Vol. 5 No. 1.

2016 p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2477-250X


Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo

PENGARUH VARIASI BENTUK SUDU TERHADAP


KINERJA TURBIN AIR KINETIK
(Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik Daerah Pedesaan)

Ahmad Yani 1,a*) , Mihdar 2,b), Rudi Erianto 3,c)


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Trunajaya Bontang.) 1,2,3
Jl.Taekwondo RT.9 No. 55 Telp./Fax. (0548) 3035920 Bontang-Kaltim 75311
Email: yanibima@gmail.coma), mihdar.mdr02@gmail.comb), rudi.respector90@gmail.comc)

Abstrak
Turbin air kinetik adalah salah satu turbin yang memanfaatkan potensi energi kinetik
berupa kecepatan aliran, dimana penelitian ini menggunakan turbin kinetik poros vertikal
yang bersudu mangkuk. Penelitian dilakukan dengan menggunakan suatu instalasi turbin
kinetik, dan dilakukan pengukuran terhadap gaya dan putaran dengan variasi bentuk sudu.
Bentuk sudu turbin air kinetik merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi putaran
dan gaya tangensial suatu turbin, sehingga efeknya terhadap nilai daya dan efisiensi sebuah
turbin air kinetik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan
rancangan percobaan berskala laboratorium. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh
bentuk sudu terhadap daya dan efisiensi yaitu bentuk sudu lengkung memiliki efisiensi lebih
tinggi dibandingkan dengan bentuk sudu datar dan mangkuk. Daya dan efisiensi turbin
maksimum terjadi pada sudu lengkung dengan nilai sebesar 4,699 Watt dan 29,659 %,
kemudian menurun pada sudu mangkuk dengan nilai daya dan efisiensi sebesar 4,508 Watt
dan 28,457 %. Sedangkan daya dan efisiensi turbin terendah terjadi sudu datar dengan nilai
daya dan efisiensi sebesar 3,080 Watt dan 19,439 %.
Kata Kunci : Turbin kinetik, bentuk sudu,daya dan efisiensi turbin.

Pendahuluan kebutuhan listrik per kapita, pada tahun


2013 hanya sebesar 764 kWh per kapita,
Berdasarkan data Outlook Energy
dua belas tahun kemudian diprediksi naik
Indonesia atau Badan Pengkajian dan
hampir tiga kali lipat menjadi 1.987 KWh
Penerapan Teknologi (2015), proyeksi
per kapita. Pada tahun 2050 diprediksi akan
kebutuhan listrik per sektor pada tahun
mencapai 6.112 kWh per kapita.[1]
2016 kebutuhan tenaga listrik nasional
Energi air dapat dimanfaatkan sebagai
berturut-turut adalah sebesar 190 TWh dan
pembangkit listrik dengan memanfaatkan
232 TWh, dengan sektor rumah tangga
tenaga potensial yang tersedia (potensi air
pada kedua tahun tersebut masih
terjun dan kecepatan aliran). Indonesia
mendominasi dengan pangsa lebih dari
memiliki potensi besar untuk
41%. Sedangkan sektor industri
mengembangkan pembangkit listrik tenaga
mempunyai pangsa dikisaran 34%, diikuti
air. Ini disebabkan kondisi topografi
oleh sektor komersial (24%), dan sektor
Indonesia yang bergunung dan berbukit
transportasi (0,1%). Selama periode 2013
serta dialiri oleh banyak sungai (besar dan
s.d. 2050, kebutuhan tenaga listrik total di
kecil) dan di beberapa daerah tertentu
semua sektor diperkirakan akan terus
terdapat danau dan waduk yang cukup
meningkat secara signifikan hingga lebih
potensial sebagai sumber energi air.
dari 10 kali, yaitu akan mencapai 2.008
Pembangkit Listrik Tenaga Air
TWh pada tahun 2050 atau tumbuh sebesar
(PLTA) adalah pembangkit yang
6,6% per tahun. Kemudian, mengenai

8
memanfaatkan aliran air sebagai sumber adalah air. Berdasarkan perubahan energi
untuk membangkitkan listrik. Pemanfaatan turbin air dibedakan menjadi dua kelompok
tenaga air kecepatan rendah salah satunya yaitu turbin Impuls dan turbin reaksi.
dengan menggunakan turbin kinetik.
Pengertian Turbin Kinetik
Dimana turbin ini memanfaatkan Potensi
energi kinetik berupa kecepatan aliran air Turbin air kinetik adalah suatu alat
dari sungai. Arus aliran air langsung yang dapat menghasilkan energi mekanik
menumbuk sudu turbin yang dapat berupa putaran poros dengan
menyebabkan runner berputar sehingga mengandalkan kecepatan aliran air dari
terjadi perubahan energi kinetik air menjadi sungai dan memanfaatkan energi kinetik
energi mekanis pada turbin yang digunakan air, energi kinetik air selanjutnya diubah
untuk menggerakan generator kemudian menjadi energi mekanis pada turbin yang
menjadi energi listrik. [5] digunakan untuk menggerakkan generator
Bentuk sudu turbin sangat menentukan sehingga menjadi energi listrik. Turbin
putaran turbin dimana dengan tepatnya kinetik hanya mengandalkan kecepatan air,
penentuan bentuk sudu akan mempengaruhi sehingga turbin jenis ini tidak
kecepatan tangensial yang memutar roda membutuhkan tinggi jatuh (head) air.
turbin untuk meningkatkan kinerja turbin. Turbin ini sangat tepat untuk dipakai pada
Untuk itu maka penelitian ini diarahkan daerah yang datar yang memiliki aliran
untuk menentukan bentuk sudu yang tepat sungai, terutama daerah pedesaan. Sampai
untuk menghasilkan kinerja turbin yang saat ini dikenal dua jenis turbin kinetik,
maksimal maksimal. yaitu turbin kinetik dengan poros
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk horizontal dan turbin kinetik berporos
mengetahui pengaruh variasi bentuk sudu vertikal. Turbin yang di pergunakan dalam
terhadap kinerja turbin air kinetik. penelitian ini adalah turbin kinetik yang
Pembahasan pada penelitian ini dapat porosnya diletakan secara vertikal.
dibatasi pada kondisi-kondisi: Prinsip Kerja Turbin Kinetik
1. Posisi poros turbin vertikal
2. Debit air 0,0078 m3/s Turbin kinetik bekerja dimana arus
3. Pengujiandilakukan pada skala aliran air langsung menumbuk sudu turbin
laboratorium dengan metode tanpa melalui nozel. Energi diberikan
pengereman putaran turbin. kepada sudu berupa energi kinetik atau
4. Sudu yang divariasikan adalah sudu energi kecepatan. Pada turbin kinetik
datar, sudu lengkung dan sudu mangkuk. vertikal (tegak) air langsung menumbuk
5. Tidak membahas segitiga kecepatan sudu pada setengah bagian roda turbin
turbin dan kerugian aliran air. sedangkan setengah bagian yang lain juga
mendapat tumbukan tetapi tidak sebesar
Tinjauan Pustaka setengah bagian yang pertama sehingga
turbin masih bisa berputar.[3]
Turbin air terdapat dalam suatu
pembangkit listrik berfungsi untuk Kinerja Turbin Kinetik
mengubah energi potensial yang dimiliki Turbin air yang diteliti adalah
air menjadi energi kinetik. Selanjutnya peralatan mekanis berbentuk roda pada
energi kinetik ini akan dirubah menjadi poros vertikal. Turbin air ini
energi elektrik melalui generator. Hal ini memanfaatkan kecepatan aliran. Air yang
menyebabkan setiap pembahasan tentang masuk ke dalam dan keluar turbin tidak
turbin hidrolik akan mengikutsertakan mempunyai tekanan lebih (over pressure).
generator sebagai pembangkit listrik. Dalam pengujian turbin air kinetik hasil
Turbin air adalah salah satu mesin yang diharapkan adalah mendapatkan daya
penggerak yang mana fluida kerjanya dan efisiensi. Proses perhitungan dengan

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 5 No. 1. 2016 9


mempergunakan persamaan berikut Metode Penelitian
:[2,3,4,5]
Alat dan Bahan
Luas Penampang Saluran (A) a. Instalasi Turbin Kinetik
Persamaan untuk menghitung ujung b. Instalasi Pompa
luas saluran yang menumbuk sudu turbin c. Alat Ukur
adalah : - Tachometer untuk mengukur
𝐴 = 𝑃 .𝐿 (1) putaran turbin
- Neraca Pegas untuk mengukur gaya
Kapasitas Aliran (Q) dari beban putaran turbin
Untuk menghitung kapasitas aliran, Variabel Penelitian
digunakan persamaan :
Variabel yang digunakan pada
𝑄 = 𝐴 .𝑉 (2) penelitian ini terdiri dari; variabel bebas,
Laju Massa Air yang Mengalir (𝑚̇) variabel terikat dan variabel terkontrol.
Massa aliran digunakan persamaan : a. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang
𝑚̇ = 𝜌 . 𝑄 (3) ditentukan nilainya sebelum dilakukan
penelitian terdiri dari :
Daya Air yang Mengalir (Pa)
1. Variasi bentuk sudu sudu : datar,
Daya air dapat dihitung dengan
lengkung dan mangkuk seperti
mempergunakan persamaan :
ditunjukan gambar 1,2, dan 3.
1
𝑃𝑎 = 𝜌. 𝐴. 𝑉 3 (4)
2

Torsi Turbin (T)


Besarnya torsi dapat dihitung dengan
persamaan :
𝑇 = 𝐹 .𝑅 (5)

Dimana : Gambar 1. Bentuk sudu datar.


F = Jumlah gaya, (N)
R = Radius Pully, ( m)
Kecepatan Anguler ( ω )
Untuk kecepatan keliling turbin
diperoleh dengan menghitung
menggunakan persamaan :
2.𝜋.𝑛 Gambar 2. Bentuk lengkung.
𝜔= (6)
60

Daya Turbin (Pt )


Daya turbin dihitung dengan
persamaan :
𝑃𝑡 = 𝑇. 𝜔 (7)

Efisiensi Turbin (ηt ) Gambar 3. Bentuk sudu mangkuk.


Efisiensi dapat dihitung dengan
persamaan 2. Debit air : 0,0078 m3/s
𝑃 3. Putaran turbin dikondisikan konstan
ɳ𝜂𝑡 = 𝑃𝑎 𝑥 100% (8)
𝑡 pada 90, 70, 50, 30, 10, dan 0 rpm.

10 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 5 No. 1. 2016


b. Variabel Terikat memenuhi putaran yang divariasi
Variabel terikat adalah variabel yang yaitu 90 rpm,70 rpm, 50 rpm, 30 rpm,
nilainya sangat tergantung pada variabel dan 10 rpm. Selanjutnya memberikan
bebas dan merupakan hasil dari penelitian. beban sampai turbin tidak berputar.
Variabel terikat yang diperoleh dalam Kemudian mencatat setiap variasi
penelitian ini adalah: pengukuran putaran turbin sampai
1. Daya turbin air kinetik turbin berhenti berputar.
2. Efisiensi turbin air kinetik 8. Pengujian pada bentuk sudu datar
c. Variabel Terkontrol dilakukan tiga kali pengulangan
Variabel terkontrol adalah Putaran untuk mendapatkan data pengujian
turbin yang ditentukan untuk mengukur yang akurat.
besaran gaya (90,70, 50, 30, dan 10 rpm) 9. Mengulang langkah nomor satu
sampai dengan kedelapan pada
1. Jumlah sudu 8 buah.
variasi bentuk sudu lengkung dan
2. Sudut sudu dikondisikan konstan
bentuk sudu mangkuk.
pada posisi 100 (backward).
10. Mengolah data penelitian yang
3. Sudut pengarah aliran dikondisikan
didapatkan.
konstan pada posisi 250.
11. Mengolah dan menganalisa data
Tempat dan Waktu Penelitian penelitian yang didapatkan untuk
Penelitian ini dilaksanakan di jalan mengetahui hubungan antara variabel
Pangeran Antashari RT. 06 Kelurahan yang telah ditentukan.
Berbas Pantai - Kecematan Bontang 12. Menarik kesimpulan dari hasil
Selatan dan waktu penelitian dimulai Bulan penelitian yang dilakukan.
Desember 2015 sampai Bulan Januari Instalasi Alat Penelitian
2016.
Prosedur Penelitian
1. Menyiapkan dan memasang semua
instalasi penelitian.
2. Memasang alat ukur yang
dibutuhkan.
3. Mengecek kondisi alat ukur beserta
alat pendukung lainnya. Gambar 4. Desain Instalasi Penelitian.
4. Menvariasikan bentuk sudu turbin
sesuai dengan bentuk sudu yang telah
ditetapkan yaitu sudu datar, sudu
lengkung dan sudu mangkuk.
5. Menghidupkan pompa untuk
menyalurkan air.
6. Mengatur debit air dengan cara
perhitungan atau pengukuran aliran
air dengan menggunakan metoda
waktu pengisian.
7. Mengukur putaran poros turbin Gambar 5. Alat Penelitian Turbin Air.
dengan alat ukur tachometer tanpa
beban terlebih dahulu. Selanjutnya Pembahasan Hasil Penelitian
mengukur putaran poros turbin Dari hasil pengolahan data kemudian
dengan beban yang diberikan secara dilakukan pembahasan hasil penelitian
pelan-pelan dengan cara memutar dengan tujuan untuk mendapatkan nilai dari
tuas penyetel beban gaya sampai

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 5 No. 1. 2016 11


grafik daya dan efisiensi supaya yang
Grafik Daya VS Putaran
membaca penulisan ini mudah

Daya Turbin, P (Watt)


5
memahaminya dan dapat melihat fenomena
4
yang terjadi dari hasil penelitian yang
3
dilakukan.
Pada penelitian ini teknik analisa data 2
menggunakan teknik deskriptif berdasarkan 1
hasil penelitian yang dilakukan. Data yang 0
diperoleh dari hasil penelitian kemudian 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
dianalisis menggunakan rumus terapan, Putaran Turbin, n (rpm)
Selanjutnya data akan disajikan dalam Sudu Datar Sudu Lengkung
bentuk grafik dengan bantuan Microsoft Sudu Mangkuk
Office Excel untuk menampilkan grafik Gambar 6. Grafik hubungan daya dan
daya dan efisiensi turbin dari hubungan putaran pada ketiga variasi bentuk sudu.
antara variasi bentuk sudu yang telah
ditentukan. Pada penelitian ini diberikan tiga
variasi bentuk sudu yaitu sudu datar, sudu
Tabel 1. Data Daya rata – rata dari lengkung dan sudu mangkuk. Berdasarkan
pengolahan ketiga variasi bentuk sudu. gambar 6 daya turbin maksimum terjadi
Daya P (watt) pada sudu lengkung , kemudian menurun
Putaran, n Sudu pada sudu mangkuk dan daya terendah
(rpm) Sudu Lengkun Sudu terjadi pada sudu datar. Daya turbin sangat
Datar g Mangkuk tergantung pada besarnya torsi dan
90 1.837 3.960 3.715 kecepatan anguler, besarnya torsi
70 3.080 4.699 4.508 dipengaruhi oleh putaran turbin. Daya
50 2.154 4.672 4.059 turbin maksimum terjadi pada sudu
30 2.014 3.470 3.279 lengkung dengan nilai sebesar 4,699 Watt
10 0.757 1.279 1.324 dengan putaran 70 rpm, kemudian menurun
0 0.000 0.000 0.000 pada sudu mangkuk dengan nilai daya
sebesar 4,508 Watt dengan putaran 70 rpm.
Dari data tabel 1 tersebut kemudian Sedangkan daya turbin terendah terjadi
dijadikan dalam bentuk grafik daya turbin. sudu datar dengan nilai sebesar 3,080 Watt
Hubungan antara daya dan putaran pada dengan putaran 70 rpm.
ketiga variasi bentuk sudu seperti
ditunjukkan gambar 6. Tabel 2. Data efisiensi rata – rata dari
pengolahan ketiga variasi bentuk sudu.
Efesiensi ɳ (%)
Putaran, n Sudu
(rpm) Sudu Lengkun Sudu
Datar g Mangkuk
90 11.595 24.993 23.447
70 19.439 29.659 28.457
50 13.599 29.487 25.622
30 12.711 21.901 20.698
10 4.781 8.073 8.360
0 0.000 0.000 0.000

12 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 5 No. 1. 2016


Dari data tabel 2 tersebut kemudian daya dan efisiensi turbin air kinetik yaitu
dijadikan dalam bentuk grafik efisiensi. bentuk sudu lengkung memiliki daya dan
Hubungan antara efisiensi dan putaran pada efisiensi lebih tinggi dibandingkan dengan
ketiga variasi bentuk sudu seperti bentuk sudu datar dan mangkuk. Daya dan
ditunjukkan gambar 7. efisiensi turbin maksimum terjadi pada
sudu lengkung dengan nilai sebesar 4,699
Watt dan 29,659 %, kemudian menurun
Grafik Efisiensi VS Putaran pada sudu mangkuk dengan nilai daya dan
Efisiensi Turbin, η (%)

40 efisiensi sebesar 4,508 Watt dan 28,457 %.


Sedangkan daya dan efisiensi turbin
30 terendah terjadi sudu datar dengan nilai
20 daya dan efisiensi sebesar 3,080 Watt dan
19,439 %.
10

0 Daftar Pustaka
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 [1] Badan pengkajian dan penerapan
Putaran Turbin, n (rpm) teknologi (BPPT). (2015). pusat
Sudu Datar Sudu Lengkung teknologi pengembangan sumberdaya
Sudu Mangkuk Energi, Jakarta
Gambar 7. Grafik hubungan efisiensi dan [2] Irawan, D. Soenoko, R dan Sutikno,
putaran pada ketiga variasi bentuk sudu. D. (2012). “Pengaruh Sudut Sudu
Terhadap Kinerja Turbin Kinetik”.
Pada penelitian ini diberikan tiga Prosiding Seminar Nasional Science,
variasi bentuk sudu yaitu sudu datar, sudu Engineering and Technology,
lengkung dan sudu mangkuk. Berdasarkan Brawijaya Malang.
gambar 7 efisiensi turbin maksimum terjadi [3] Ohoirenan. W, Wahyudi. S, dan
pada sudu lengkung, kemudian menurun Sutikno, D, (2012). “Pengaruh
pada sudu mangkuk dan efisiensi terendah Variasi Jumlah Sudu Terhadap
terjadi pada sudu datar. Efesiensi turbin di Kinerja Turbin Kinetik Roda
pengaruhi oleh daya turbin dan daya air, Tunggal”. Prosiding Seminar
daya turbin sangat tergantung pada Nasional Science, Engineering and
besarnya torsi dan kecepatan anguler, Technology, Brawijaya Malang.
besarnya torsi dipengaruhi oleh putaran [4] Rusman,. Soenoko, R. dan Wahyudi.
turbin, sehingga pada putaran dengan nilai S. (2012). “Pengaruh Sudut
besar akan menghasilkan gaya yang besar Pengarah Aliran Terhadap Kinerja
dan gaya tersebut berpengaruh terhadap Turbin Kinetik Bersudu Mangkok”.
torsi. Efisiensi turbin maksimum terjadi Prosiding Seminar Nasional Science,
pada sudu lengkung dengan nilai sebesar Engineering and Technology,
29,659 %, kemudian menurun pada sudu Brawijaya Malang.
mangkuk dengan nilai efisiensi sebesar [5] Yani. A, Wahyudi. S. dan Denny. W
28,457 %. Sedangkan efisiensi turbin (2012) “Pengaruh variasi panjang
terendah terjadi sudu datar dengan nilai sudu mangkok terhadap kinerja
efisiensi sebesar 19,439 %. turbin kinetik” Prosiding Seminar
Nasional Science, Engineering and
Kesimpulan Technology, Brawijaya Malang.

Hasil penelitian menunjukan adanya


pengaruh bentuk sudu terhadap kinerja atau

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 5 No. 1. 2016 13

Anda mungkin juga menyukai