Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KELOMPOK

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PEMERIKSAAN MAKANAN

DOSEN : LILIH RINIWINGSIH KADIWIJAT

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3:

1. Lidya Natalia (1643050016)


2. Raynaldi (1643050082)
3. Shania Astanti (1643050141)
4. Yemima RM (1643050182)

5. Angelina Situru (1643050191)

PROGRAM STUDI FARMASI


FALKUTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
2018
I. TUJUAN
1. Untuk mengetahui higienitas bahan pangan
2. Untuk mengetahui ada / tidak mikroba pada bahan pangan

II. TEORI
Berbagai macam uji mokrobiologis dapat dilakukan terhadap
bahan pangan, meliputi uji kuantitatif mikroba untuk menentukan
daya tahan suatu makanan, uji kualitatif bakteri patogen untuk
menenetukan tingkat keamanan dan uji indikator untuk menentukan
tingkat sanitasi makanan tersebut. Pengujian yang dilakukan terhadap
tiap bahan pangan tidak sama tergantung berbagai faktor, seperti jenis
dan komposisi bahan pangan, cara pengepakan dan penyimpanan serta
komsumsinya, kelompok konsumen dan berbagai faktor lainnya
(Dirjen POM., 1979).
Metode MPN biasanya biasanya dilakukan untuk menghitung
jumlah mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat
pula digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan terlebih dahulu
membuat suspensi 1:10 dari contoh tersebut (Fardiaz, 1993).
Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi,
dimana perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang
positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada
suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat
dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di
dalam tabung kecil (tabung Durham) yang diletakkan pada posisi
terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas. Dalam metode MPN,
pengenceran harus dilakukan lebih tinggi daripada pengenceran dalam
hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi medium cair
yang diinokulasikan dengan larutan hasil pengenceran tersebut
mengandung satu sel, beberapa tabung yang lainnya mengandung lebih
dari satu sel atau tabung lainnya tidak mengandung sel. Dengan
demikian setelah inkubasi, diharapkan terjadi pertumbuhan pada
beberapa tabung yang dinyatakan sebagai tabung positif, sedangkan
tabung lainnya negatif.Standar plate Count (Angka Lempeng Total)
adalah menentukan jumlah bakteri dalam suatu sampel. Dalam test
tersebut diketehui perkembangan banyaknya bakteri dengan mengatur
sampel, di mana total bakteri tergantung atas formasi bakteri di dalam
media tempat tumbuhnya dan masing-masing bakteri yang dihasilkan
akan membentuk koloni yang tunggal (Djide M. Natsir., 2005)
Metode MPN merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan
pertumbuhan koliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah
koliform dalam sampel yang diuji. Uji positif akan menghasilkan
angka indeks. Angka ini disesuaikan dengan tabel MPN untuk
menentukan jumlah koliform dalam sampel. (Sesilia,R.2011)
Tabel seleksi bakteri (Sesilia,R.2011)

Bakteri Media Media Selektif Hasil positif


Enrichmen
1. E. coli BGLBB, EMBA,Mc Koloni hijau metalik dengan
LB, BHIB concey bintik hitam di tegah
2. Salmonella thypi BSA, SCB, SSA, BSA Koloni keruh atau bening,
SELENITIF tidak berwarna bagian
tengah mungkin berwarna
3. Pseudomonas hitam.
aeruginosa BHIB MHA, CETA Koloni kecil dan sedang,
jernih, sedikit keruh. Koloni
4. Staphylococcus hijau berfluoresen
aureus BHIB VJA Koloni berukuran kecil dan
berwarna hitam, dikelilingi
oleh areal berwarna kuning
yang enunjukkan terjadinya
5. Vibrio cholera fermentasi manitol.
APW TCBS Koloni kuning permukaan
agak datar, bagian tengah
keruh dan bagian pinggir
bening atau koloni kuning
agak kering dilingkari zone
kuning.

Mikroba yang terkandung dalam makanan bisa menyebabkan terjadinya


kerusakan mikrobiologis pada makanan sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.
Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu bahan makanan untuk dikonsumsi
oleh masyarakat, perlu dilakukan pengujian mikroba yang terkandung dalam
makanan tersebut, salah satu cara tersebut adalah dengan analisis kuantitatif
mikrobiologi pada bahan pangan (Buckle 1987). Cara ini sangat penting
dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan. Banyak cara yang dapat
dilakukan untuk mengetahui jumlah jasad renik di dalam suatu suspensi atau
bahan. Cara-cara tersebut dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Perhitungan jumlah sel
2. Hitungan mikroskopis
3. Hitungan cawan
4. MPN (Most Probable Number)
5. Perhitungan massa sel secara langsung
6. Volumetric
2. Gravimetric
3. Kekeruhan (turbidimeter)
3. Perhitungan massa sel secara tak langsung
Analisis komponen sel (protein, DNA, ATP)
Analisis produk katabolisme (metabolit primer, metabolit sekunder, panas)
Analisis konsumsi nutrien (karbon, nitrogen, oksigen, asam amino, mineral).
(Waluyo 2007).

III. ALAT DAN BAHAN


Bahan-bahan
Bahan – bahan :

 Sampel makanan atau minuman


 TSA 100 ml
 Kaldu laktosa 9 tabung besar @10 ml
3 tabung double strength 34 g/100 ml = 3,4 %
6 tabung 17 g/100 ml = 1,7 %
 Kaldu laktosa :
Single strength : R/ pepton 10
NaCI 5
Laktosa 17
Aquadest ad 1000 ml

Double strength : R/ pepton 20

NaCl 10

Laktosa 34

Aquadest ad 1000 ml

 Aquadest steril 100 ml


 Buffer Phospat Saline 10% terdiri dari :
R/ Dibasic Potassium Phospate 13,6
Monobasic Potassium Phospate 4,0
NaCl 9,0
Aquadest Ad 1000 ml
 BGLB ( Btilliant Green Lactosa Broth ) dengan tabung durham
 Media steri dari :
 TCBS (Tio Sulfat Cetrat Bile Sucrose)
 MSA (Mannitol Salt Agar)
 SS (Salmonella Slugella Agar)
 SDA
 Endo agar
 Bahan yang akan diperiksa (bolu pisang, dll)

Alat – alat :

 Cawan petri
 Erlemeyer
 Tabung reaksi besar
 Beaker gelas
 Mat pipet 1 ml, 5 ml, 10 ml
 Blender
 Alumunium foil
 Batang pengaduk

IV. PROSEDUR KERJA


Hari pertama :
 Sterilkan alat – alat yang akan digunakan beserta bahnnya
 Buat larutan buffer phospate 10% sterilkan
 Buat kalsdu laktosa untuk 9 tabung besar @ 10ml, sterilkan. Setelah
dingin, masukkan bahan makanan yang sudah diencerkan dengan buffer
phospate 10% :
3 tabung double strength @ 10 ml
3 tabung konsentrasi normal @ 1 ml
3 tabung konsentrasi normal @ 0,1 ml
 Buat media TCBS, MSA, SS, Endoagar, dan SDA. Sterilkan
 Buat TSA, sterilkan
 Buat pengenceran bahan makanan yang akan diperiksa 10 gram bahan
dalam 100 ml buffer dengan pengenceran : 1/100, 1/1000 dan 1/10000
masukkan dalam petri steril dan tuangi TSA steril.
Buat kontrol + untuk aquadest
Buat kontrol – untuk TSA
 Tanam sampel atau bahan makanan yang sudah diencerkan pada media
TCBS, MSA, SS, SDA, Endoagar agar kemudian dieramkan selama 16 –
24 jam
Hari kedua :
 Periksa kaldu laktosa yang positif, dan tanam pada BGLB steril kemudian
dieramkan di inkubator pada suhu 37 derajat celcius
 Periksa dan hitung koloni yang tumbuh pada plat TSA
 Periksa koloni yang tumbuh pada media TCBS, MSA, SS, SDA dan
Endoagar

Hari ketiga :
 Pemeriksaan BGLB yang positif

V. HASIL PENGAMATAN
NO JENIS UJI HASIL Identifikasi
1 Uji NPM - -

 double strength 10 ml Ada gas -

 single strength tab.reaksi Ada gas -


no 1
Ada gas -
 single strength tab.reaksi
Ada gas -
no 2
Ada gas -
 single sterngth tab.reaksi
no.3

 single sterngth tab.reaksi Ada gas -


no.5

 single sterngth tab.reaksi


Ada gas -
no.6

 single sterngth tab.reaksi


no.7 Ada gas -

 single sterngth tab.reaksi Ada gas -


no.8

2 Nakteri gram
negatif
Petri I dam V Di tumbuhi
bakteri

3 Uji BGLB Ada gas, -


kecuali
Tabung reaksi tabung nomer
1,2,3,5,6,7,8 7 tidak
terdapat gas
Terdapat
4 Uji MSA dan SDA Di tumbuhi bakteri gram
bakteri psoitif

VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini melakukan pemeriksaan makanan.
Pemeriksaan makanan dilakukan untuk mengetahui apakah makanan
tersebut layak dikonsumsi oleh tubuh sehari-hari. Pemeriksaan
makanan ini menggunakan metode MPN. Metode perhitungan MPN
menggunakan media cair di dalam tabung reaksi yang berisi tabung
durham, dimana perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabung
yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi
pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat
dilihat dengan mengamati terbentuknya gas di dalam tabung durham
yang diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik
pembentuk gas, sehingga tabung durham tersebut naik keatas.

Pengamatan terhadap makanan menunjukkan hasil positif dalam


uji dugaan ditandai dengan adanya gas dalam tabung durham oleh
karena di dalam medium BGLB terdapat mikroba pembentuk gas.
Gelembung udara yang dihasilkan pada tabung durham disebabkan
oleh adanya aktivitas yang respirasi mikroorganisme, sehingga dapat
dilihat hasil dari respirasi mikroorganisme tersebut berupa gelembung
gas. Fungsi dari tabung durham sendiri sebagai media untuk
menampung gas akibat metabolisme bakteri. Dan penyebab lain dari
terbentuknya gas dalam tabung, diakibatkan karena kontaminasi dari
udara ketika proses isolasi dalam inkubator. Berdasarkan data yang
diperoleh maka dapat dijelaskan, bahwa mikroba yang terbentuk dalam
tabung reaksi memerlukan oksigen untuk hidup, sehingga mikroba
tersebut tergolong ke dalam bakteri aerob, dan salah satu cara untuk
mengenali adanya mikroba dapat dilihat dari terbentuknya gas pada
tabung yang menandakan tabung bersifat positif. Banyaknya coliform
dalam makanan dapat disebabkan adanya bakteri yang dapat
memfermentasi laktosa dengan membentuk gas dalam waktu 48 jam
dan pada suhu 350C, seperti bakteri asam laktat dan beberapa khamir
tertentu. Masih tingginya angka organisme indikator dalam makanan
menunjukkan bahwa makanan tersebut telah terkontaminasi secara
fecal.
Dari uji pada cawan petri yang ditanam media beserta tambahan
dari sampel, semua cawan perti 1,dan 5 ditumbuhi oleh bakteri bakteri.
Seharusnya pada cawan nomor 2,3, 4 dan 6 tidak dapat ditumbuhi oleh
bakteri melainkan jamur yang tumbuh, mungkin karena dalam
pengerjaan yang tidak steril sehingga terkontaminasi atau saja saat
proses penuangan aqua steril dan TSA kedalam cawan perti kurang
diperhatikan kesterilannya sehingga mudah masuk bakteri dari luar
yang berterbangan sehingga menempel pada media dan alat. Dari
semua media dan sampel yang ditanam dicawan petri 1 dan 5 dan
dilihat menggunakan mikroskop menggunakan pewarnaan gram
disimpulkan bahwa terdapat bakteri gram positif dan negatif dalam
sampel makanan yang dapat mengganggu proses pencernaan pada
tubuh. Dan disimpulakan bahwa makanan yang kami uji yaitu sayur
capcay tidak layak konsumsi karna mengandung bakteri gram positif
dan negatif.

VII. KESIMPULAN
 Dari proses pemeriksaan makanan tersebut dinyatakan bahwa sampel
makanan yang kami periksa positif tidak layak konsumsi karena
mengandung beberapa bakteri.
 Bakteri yang mencemari makanan tersebut adalah :
a. Bakteri gram positif:
Gram-positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal
violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru
atau ungu di bawah mikroskop.
b. Bakteri gram negatif :
Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat
warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan
berwarna merah bila diamati dengan mikroskop

VIII. DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmodjo Soekidjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan.


Jakarta : Rineka Cipta.

2. Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian


Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

3. https://www.academia.edu/4776324/disinfektan
4. http://biologimediacentre.com/
5. http://belajarmikrobiologi.com/
6. http://www.artikelmikrobiologi.com/

IX. LAMPIRAN
BGLB terdapat gelembung

Singel strange

Doublestrang
e
Agar TSIA Gula Sukrosa

Agar Tegak

Anda mungkin juga menyukai