Anda di halaman 1dari 6

BAB I

URAIAN RINGKAS SPAM

1.1 Unit Air Baku


Unit air baku dapat terdiri dari bangunan penampungan air, bangunan
pengambilan/penyadapan, alat pengukuran dan peralatan pemantauan, sistem
pemompaan, dan/atau bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya. Unit air
baku, merupakan sarana pengambilan dan/atau penyediaan air baku. Air baku
wajib memenuhi baku mutu yang ditetapkan untuk penyeediaan air minum sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1.1.1 Sumber Air Baku


Perencanaan dan pembangunan sistem pengembangan air minum perlu
memperhatikan kuantitas dan kualitas yang tersedia dari sumber air baku yang
akan digunakan. Kuantitas dan kualitas sumber air baku akan tergantung dari jenis
sumber air yang tersedia, yang terdiri dari :
1. Air Permukaan
Sumber air permukaan tebagi dalam beberapa jenis, yaitu air
danau/pond/situ/kolam dan air sungai. Air danau atau pond dapat berasal
dari aliran sungai, air hujan dan/atau mata air. Sumber air permukaan ini
banyak digunakan pada sistem penyediaan air minum. Air Sungai berasal
dari mata air dan curahan air hujan yang tertampung pada permukaan
tanah derah tangkapan.

2. Air Tanah
Air tanah berasal dari lapisan aquifer di dalam tanah. Keberadaan air di
lapisan aquifer berasal dari air hujan yang menyelusup kedalam tanah.
Penggunaan air tanah bagi kebutuhan sistem penyediaan air minum tidak
dianjurkan karena dapat merusak lingkungan.

3. Air Hujan
Air hujan juga banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum
di beberapa tempat yang tidak memiliki sumber air permukaan maupun air
tanah.

1
4. Air Laut
Air laut sebenarnya dapat digunakan sebagai air baku, akan tetapi
dibutuhkan berbagai tahapan dan proses dalam mengelola air tersebut
hingga menjadi air baku yang layak, dikarenakan tingginya kandungan
garam yang terdapat pada air laut.

1.1.2 Pipa Transmisi


Fungsi dari saluran transimisi adalah untuk membawa air baku dari
bangunan pengambilan air baku ke unit produksi, atau membawa air hasil olahan
unit produksi ke reservoir. Saluran transmisi terbagi dalam dua jenis aliran :

 Saluran transmisi untuk aliran bebas/tidak bertekanan. Saluran ini terdiri


dari beberapa macam bentuk, diantaranya open canals, aquaduct, tunnels.

 Saluran transmisi untuk aliran bertekanan

1.2 Unit Produksi


Unit produksi merupakan prasarana dan sarana yang dapat digunakan untuk
mengolah air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi, dan/atau
biologi. Unit produksi dapat terdiri dari bangunan pengolahan dan
perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukuran dan peralatan
pemantauan, serta bangunan penampungan air minum.

1.2.1 Perhitungan Kebutuhan Air


a. Konsumsi Air Minum
Produksi air minum yang dibutuhkan adalah untuk keperluan pelayanan
domestik dan non domestik. Pelayanan domestik adalah untuk keperluan
rumah tangga sehari-hari. Sedangkan pelayanan non domestik adalah untuk
keperluan komersil seperti industry, perkantoran, pertokoan, dan
sebagainya. Untuk dapat menentukan besarnya konsumsi air minum baik
untuk pelayanan domestik maupun non domestik pada lokasi tertentu harus
melalui kegiatan studi kelayakan, yaitu dengan melakukan survey
kebutuhan nyata (real demand survey).

2
b. Faktor Hari Maksimum
Faktor hari maksimum didapatkan dengan memperhatikan fluktuasi
kebutuhan konsumen dalam suatu wilayah tertentu yang berubah-ubah.

c. Faktor Jam Puncak


Selain faktor hari maksimum, untuk perhitungan kapasitas kebutuhan sistem
penyeediaan air minum juga menggunakan faktor jam puncak

d. Proyeksi Jumlah Penduduk


Perencanaan besar kapasitas pelayanan pada suatu sistem pengembangan air
minum harus didasari oleh perkiraan pengembangan jumlah penduduk di
masa yang akan datang.

e. Penentuan Besar Kapasitas Kebutuhan Air Minum

1.2.2 Pengolahan Air


Secara umum, pengolahan air terdiri dari 3 aspek, yaitu pengolahan secara
fisika, kimia, dan biologi. Pada pengolahan secara fisika, biasanya dilakukan
secara mekanis, tanpa adanya penambahan bahan kimia. Contohnya adalah
pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dan lain-lain. Pada pengolahan secara kimiawi,
terdapat penambahan bahan kimia, seperti klor, tawas, dan lain-lain, biasanya
bahan ini digunakan untuk menyisihkan logam-logam berat yang terkandung
dalam air. Sedangkan pada pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan
mikroorganisme sebagai media pengolahnya.

1.2.3 Reservoir
Fungsi utama dari reservoir pada sistem penyediaan air minum adalah untuk
menciptakan kondisi setimbang pada jumlah kapasitas produksi dari unit produksi
terhadap fluktuasi kebutuhan di jaringan distribusi. Berdasarkan fungsinya,
reservoir terdiri dalam beberapa jenis sebagai berikut:
 Reservoir aktif, yaitu berupa menara air. Reservoir jenis ini berfungsi
bukan hanya sebagai penampung air produksi sehingga menciptakan
kondisi setimbang dengan kebutuhan distribusi, namun juga akan
mengalirkan air ke jaringan distribusi secara gravitasi.

3
 Reservoir pasif, yaitu berupa ground reservoir. Reservoir jenis ini hanya
berfungsi sebagai penampung air produksi sehingga menciptakan kondisi
setimbang dengan kebutuhan distribusi. Sedangkan pengaliran ke
jaringan distribusi dengan sistem pemompaan.

1.3 Unit Distribusi


Unit distribusi terdiri dari sistem pemompaan, jaringan distribusi, bangunan
penampungan, alat ukur dan peralatan pemantauan. Unit distribusi wajib
memberikan kepastian kuantitas, kualitas air baku, dan kontinuitas pengaliran,
yang memberikan jaminan pengaliran 24 jam per hari

1.3.1 Jaringan Pipa Distribusi


Pipa distribusi berfungsi untuk mengalirkan air dari unit produksi menuju
pelanggan. Jaringan distribusi menggunakan pipa dengan aliran yang bertekanan,
dimana di sepanjang perpipaannya dihubungkan dengan sambungan pelanggan.
Jenis sambungan pelanggan dapat berupa sambungan rumah (SR) dan sambungan
Hidran Umum (HU) maupun sambungan untuk pelanggan usaha komersil. Sistem
jaringan pipa distribusi yaitu cabang dari sistem loop

1.4 Unit Pelayanan


Unit pelayanan terdiri dari sambungan rumah, hidran umum, dan hidran
kebakaran. Untuk mengukur besaran pelayanan pada sambungan rumah dan
hidran umum harus dipasang alat ukur berupa meter air. Untuk menjamin
keakurasiannya, meter air wajib ditera secara berkala oleh institusi berwenang.

1.4.1 Sambungan Rumah


 Water Meter
Water meter pelanggan diperiksa, tidak boleh ada kebocoran, jaga
kebersihan, tumbuh-tumbuhan liar harus segera dimusnahkan.

 Clamp Saddle
Periksa rembesan air disekitar clamp saddle.

 Tekanan Air

4
Tekanan air selalu diperiksa agar memenuhi dan sesuai dengan yang
direncanakan, paling tidak mencapai 0,5-1 atm pada titik pelayanan
terjauh.

 Kualitas Air
Kualitas air selalu diperiksa dengan mengambil secara acak dan
terencana. Kualitas meliputi pH, sisa chlor dan turbiditi.

 Kontinuitas Air
Kontinuitas air yaitu air selalu ada selama 24 jam per hari.

1.4.2 Hidran/Kran
Pekerjaan perpipaan dan pemasangan meteran air berikut konstruksi sipil
yang diperlukan sesuai gambar rencana.

1.5 Unit Bangunan Penunjang

1.5.1 Bak Pelepas Tekan (BPT)


Bak Pelepas Tekan (BPT) merupakan salah satu bangunan penunjang pada
jaringan transmisi atau pipa distribusi. BPT berfungsi untuk menghilangkan
tekanan berlebih yang terdapat pada aliran yang dapat menyebabkan pipa pecah.

1.5.2 Booster Station


Booster station berfungsi untuk menambah tekanan air dalam pipa
menggunakan pemompaan. Booster station ditempatkan pada tempat-tempat
dimana air dalam pipa kurang, dari kriteria tekanan air minimum.

1.5.3 Jembatan Pipa


Jembatan pipa merupakan bagian dari pipa transmisi atau pipa distribusi
yang menyebarang sungai/saluran atau sejenis, diatas permukaan tanah/sungai.

1.5.4 Aksesoris Pipa


 Air Valve : valve ini berfungsi untuk melepaskan aliran udara yang ada
dalam aliran. Air valve dipasang pada bagian tertinggi pipa, dan tekanan
diatas 1 atm, karena udara cenderung terakumulasi di tempat itu.

5
 Check Valve : berfungsi untuk mengamankan pompa dari aliran balik.
Valve ini dipasang bila pengaliran diinginkan satu arah. Biasanya check
valve dipasang pada pipa tekanan antara pompa dan gate valve.

 Gate Valve : Berfungsi untuk mengontrol aliran dalam pipa. Gate valve
dapat menutup dan membagi aliran ke bagian lainnya dalam pipa
distribusi.

 Bangunan perlinatasan pipa : diperlukan bila pipa memotong sungai,


jalan kereta api dan pipa yang memotong jalan, untuk memberikan
keamanan pada pipa.

 Thrust block : menjaga agar fitting tidak bergerak akibat beban hidrolik
ataupun beban lain.

Anda mungkin juga menyukai