Anda di halaman 1dari 5

SUDDEN DEATH (MATI MENDADAK)

Sebenarnya p.u semua kematian adalah mendadak, mknnya surat kematian


baru dibuat setelah mati. SD p.u adalah mati wajar (krn penyakit), mungkin
dipastikan tidak ada penyebab langsung dari luar (krn jelas sebabnya adalah
penyakit)

Kematian tidak wajar : berhububgan dengan kejahatan jadi harus lapor polisi
Wajar : tidak berhubungan dengan kejahatan kecuali bisa dibuktikan ada
kejahatan.
p. u mati di RS/rmh  tapi tidak mutlak. Bs ada kasus : anak sepakat
bunuh ortu demi warisan (rmh), perawat bunuh px (RS), kelalaian
perawatan (lalai/salah/alpa = kejahatan). Jadi, dokter tidak boleh salah.
Dokter bukan manusia biasa. Kl keluarga menerima  dianggap mati
wajar krn semua puas kecuali kalau bs dibuktikan ada kejahatan.
Pasal 359, 360, 361  dokter yang lalai/alpa bisa dihukum, krn dokter
bisa dipercaya sebab uda disumpah, kalau salah : hukuman lebih berat
krn langgar sumpah, mengacaukan kepercayaan masyarakat dan negara.

Masalah : mati di RS/rmh  dianggap tidak wajar, khawatir ada kejahatan


Cth : - saat lari pagi, di tempat WTS
- terminal (tmpt keramaian/tmpt umum)
orang bs mati krn ketakutan, tegang, krn Viagra  sebabkan
vasokonstriksi (utk ereksi) tapi bila kena a.coronaria apalagi di ortu
(uda sempit, makin sempit)  mati, di tambah kebutuhan meningkat
dan rasa stress/takut (jadi, persetubuhan illegal sering sebabkan
kematian)

Aspek forensik kematian di tempat umum :


 Di Indonesia : harus lapor polisi krn dianggap mati tidak wajar (mis:
mulut-hidung berbusa, dll)
Sebaliknya, kalau polisi menemukan ket saksi yg bilang matinya wajar
 tidak usa visum. Kalo ragu2 wajr/tidak  mending priksa
 Di LN  lgsg di otopsi walaupun mati wajar di rmh, biar tau sebabnya
krn penyakit juga ada faktor keturunan  jadi jelas. Di Negara kaya,
semua biaya ditanggung oleh asuransi

Sebab kematian hanya bisa ditegakkan dengan otopsi, bahkan di otopsi pun
blm pasti ketemu sebabnya.
Dikatakan 75% diagnosa tanpa otopsi adalah salah!  tidak bs ditolerir dlm
kedokteran. (50% aja uda tidak bs ditolerir)
Untuk kesalahan yang berakibat fatal : < 10% uda tidak ditolerir
Jadi, otopsi itu mutlak untuk tau etiologi kematian (p.u ditbh pem. Histo-pat)
Pada org mati, t.u mati seluler  sulit tentukan etiologi (tdk bs anamnesa, dll)
Bs dibnt dgn ket lain (dktr, kluarga)

Definisi mati mendadak :


WHO : mati dalam 24 jam setelah simptom/gejala
Pendapat lain : dalam 48 jam
24 jam  brarti bs dirawat dulu  uda bs ada diagnosanya  jarang jd kasus
forensik
”Instaneous death” : mati bbrp detik/mnt setelah simptom/gjl  tidak sempat
dirawat/diperiksa  sering jadi kasus forensik

- SD byk pada pria (krn pria lbh byk di luar rmh/RS, lbh nyk di tmpt umum dan
lebih aktif  wanita lbh nyk di rmh t.u kl uda tua)  pria : wanita = 2:1
- Di kota > byk krn aktivitas > tinggi drpd di desa
- Srg pd dws usia 35-75 thn (tua) krn > srg disebabkan oleh pnykt
- Bayi 0-6 bln >>  mis: asfiksia (kl > 6 bln uda bs telungkup dan gerakin
kepala  > aman)

Etiologi SD :
1. CVD  t.u jantung (urutan prtm di negara2 maju)
Di Ind byk SD krn penyakit sistem nafas  KP (TB paru)
Dulu KP mrpk penyebab kematian no 1 di Ind, sekarang terapi Tb uda
berkembang : obat dan kesadran masyarakat uda makin baik  jadi
berkurang. Tapi akhir2 ini meningkat lagi t.u di kalangan HIV +. Dulu
dianggap krn guna2  jadi px tidak mau minum obat.
CVD t.u tjd myocard infark, yg lain: aneurisma aorta (mis: benturan di
dada  tekanan naik dan turun tiba2 krn dinding thorax elastis  aorta
thoracalis pecah). Bs juga terjadi endo/myocarditis, kelainan katup  p.u
pd org muda (kelainan bawaan)
a) MYOCARD INFARK
 Bs tjd krn perdarahan kurang/terhambat  Jaringan
jadi mati
 Tidak perlu ada penyumbatan
 Umumnya krn penyempitan (aktivitas meningkat 
kebutuhan meningkat  tidak terpenuhi). Penyempitan ini t.u oleh
atherom (atherosclerosis)  berasal dari lemak, berhubungan dgn
kolesterol
 Infark = mati baji jantung (btk tampak spt baji/kampak
pada pem histo-pat maupun pem makros)  berhubungan dengan
vascularisasi di jantung.
- Bag infark tampak lebih pucat  jaringan ikat (bs jg lihat scr PA)
- Bercak putih di otot jantung shg SGOT/SGPT meningkat
- pH otot menurun smp dgn 6
- Ditemukan C-reactive protein
- Na : K < 0,4 atau 2/5

b) Perdarahan krn pecahnya (ruptur) pembuluh darah


 T.u di otak (STROKE/apoplexi)
 Bs tjd juga pd neoplasma  jar neoplasma itu rapuh, jadi kl
terbentur mudah perdarahan (pecah)
 STROKE  penyebab kematian no 2 stlh infark (dlm CVD)
 berhubungan dgn pembuluh darah yang pecah
(pembuluh darah ada di jaringan yang lunak jadi
bisa tjd di otak)
 Kl ada sumbatan di otak, tidak nyebabin infark krn
pembuluh darah otak spt jala dan kolateral. Tapi
tekan mjd naik, itu yang nyebabin pecah. Beda
dengan jantung, kalau tersumbat pasti infark krn di
jantung : end artery
 Bs tjd circulus visiosis
Kebutuhan meningkat  oksigen yang tersedia cpt habis 
rangsang fibrilasi atrium  krj jantung tidak efektif  hipoksia
makin berat  kematian
 A.coronaria  sering nyumbat/nyempit t.u yang kiri/ant desc
(perdarahi pace maker jantung) dan cab.circumflexa, kanan,
cabang utama (lebih jarang krn besar)

c) Sumbatan / emboli lemak / udara


d) Trombosis
e) Penyempitan  sclerosis (penimbunan atherom)
 Sclerosis juga bs tjd di tempat lain mis aorta  smp tjd kalsifikasi 
jd kaku. O.k.i pd ortu, tekanan jadi meningkat
 Berhubungan juga dengan adrenalin
f) Infeksi pada C.V
Mis : meningitis, meningoencephalitis, malaria

2. Pernafasan
a) Dulu byk krn KP : hemoptoe (batuk darah), hipovolemik, syok
b) Asma bronchiale  bs mendadak dan berhubungan jg dgn stres
c) Difteri t.u pd anak2

3. GIT
a) Muntah darah : kelainan hepar  tekanan v.porta meningkat  varices
esofagus  byk kematian. Dulu dianggap santet juga krn disertai dgn
ascites
b) Perforasi di rongga perut
Mis: krn ulcus ventrikuli, ruptur-perforasi-peritonitis (cpt mati), akut
abdomen, perdarahan lain
4. CNS  berhubungan dengan CV
a) Pecahnya a.lenticulostriata  p.u krn HT
b) Epilepsi/kejang2
5. Sistem urogenitalia
a) ARF (plg sering)
b) Keadaan ginekologis/kandungan/ gynecologycal condition
Srg : Komplikasi abortus  AKI tinggi krn abortus
 Jd polemik/mslh  dilegalkan/tidak
 Mati srg krn yg ilegal  krn tdk ada yg
legal
Di negara tetangga  wisata aborsi  utk menurunkan AKI 
jadi masalah juga

Anda mungkin juga menyukai