Anda di halaman 1dari 8

HASIL OBSERVASI

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


HIPERAKTIF

OLEH :

KELOMPOK :
WIWIK MAYASARI T (835302327)
PUTRI NOVIANTY (835315742)
DANA ISWARA (835302482)

MATA KULIAH : PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


TUTOR : DAMAIWATY RAY, S.PD., M.PD.
SEMESTER : II AKPMM

UNIVERSITAS TERBUKA
MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas laporan observasi Anak Hiperaktif ini dengan baik. Laporan ini dapat
digunakan sebagai wahana untuk menambah pengetahuan, sebagai referensi
belajar tambahan dalam belajar Materi Anak Berkebutuhan Khusus tentang Anak
Hyperaktif.
Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada smeua yang telah membantu
dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan penulisan laporan ini.
Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan
masukan penyempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang Anak Berkebutuhan Khusus (Hiperaktif)

Medan, November 2017


Penulis

(Wiwik Mayasari T)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA ........................................ 2
A. Hasil Observasi ......................................................................................... 2
B. Hasil Wawancara ...................................................................................... 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 5
A. Kesimpulan ............................................................................................... 5
B. Saran ......................................................................................................... 5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keunikan tersendiri
dalam jenis dan karakteristiknya yang membedakan mereka dari anak – anak
normal pada umumnya.
Belajar merupakan suatu proses atau bentuk perubahan tingkah laku
perubahan pemahaman, pandangan, harapan atau pola pikir seseorang dengan
adanya proses belajar, maka terlihat adanya perbedaan – perbedaan nyata antara
satu dengan lainnya. Ketidakmampuan belajar disebut juga anak yang mempunyai
problem kesulitan belajar yang mereka hadapi. Dalam masalah tersebut pihak
sekolah khususnya guna harus memikirkan bagaimana cara penanganan yang
efektif dan efisien bagi anak hiperaktif. Sehingga guru dapat menciptakan
interaksi belajar serta meningkatkan motivasi anak dalam pencapaian prestasi
belajar agar berkembang secara optimal.
Anak hiperaktif sebagian besar para pendidik sulit mengatur dan mendidik
karena sulit untuk tenang, sering mengganggu orang lain, suka memotong
pembicaraan guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami materi
yang diajarkan guru kepadanya.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian anak hiperaktif
2. Untuk mengetahui karakteristik anak hiperaktif
3. Untuk mengetahui cara penanganan pada anak hiperaktif

1
BAB II
HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA

A. Hasil Observasi
1. Identitas Siswa
Nama Lengkap : Rayson Davinsen
Nama Panggilan : Rayson
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Jenis Kelainan : Hiperaktif
Alamat : Jl. Gaperta Ujung No. 21
Kelas : TK. B

2. Identitas Orang Tua


Nama Lengkap : Hendrik
Alamat : Jl. Gaperta Ujung No. 21
Agama : Budha
Pekerjaan : Wiraswasta

2
Foto Anak Hiperaktif

3
B. Hasil Wawancara
1. Wawancara dengan orang tua (Ibu Linche)
Sejak kecil Rayson sudah terlihat hiperaktif. Dia susah untuk diatur, setiap
perintah yang diberikan ibunya pasti diabaikan jika ia sudah sibuk dengan
mainannya. Rayson suka melakukan hal – hal seenaknya sendiri. Ibu Rayson
berusaha menuruti kemauannya, karena ibunya tahu bahwa Rayson tidak bisa
dipaksa. Kalau malam Ibunya sering membiasakan Rayson untuk belajar
walaupun sebentar. Namun kadang – kadang Rayson suka menolak tapi ibunya
tetap semangat. Ibunya Rayson kembali mengenalkan Rayson tentang alamat
rumah, mengajak jalan – jalan untuk mengenalkan tempat-tempat umum misalnya
pasar, jalan pulang ke rumah, ke sekolah. Perilaku menyimpang yang sering
dilakukan Rayson yaitu Rayson suka berteriak – teriak marah dan melakukan hal
– hal yang dia suka. Namun setelah Rayson duduk di TK B sudah bisa
dikendalikan sikapnya, ketika disuruh menggambar Rayson mengikuti
menggambar sambil bercerita walaupun hasil gambar masih minim. Tapi ibunya
Rayson tetap semangat memberikan pendidikan yang terbaik buat Rayosn agar
dapat seperti anak normal lainnya.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rayson adalah seorang anak yang memiliki kebutuhan khusus daripada anak
lainnya. Rayson memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya,
yang membedakan mereka dari anak-anak normal pada umumnya. Rayson
termasuk anak hiperaktif, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak
normal yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala tidak mampu
memusatkan perhatian.
Rayson merupakan anak hiperaktif yang selalu bergerak dan tidak pernah
merasakan asyiknya permainan atau mainan yang disukai oleh anak – anak lain
seusia mereka, dikarenakan perhatian mereka suka beralih dari satu fokus ke
fokus yang lain. Hiperaktif adalah suatu pola perilaku seseorang yang sikapnya
tidak mau diam tidak terkendali dan tidka menaruh perhatian. Namun Rayson
memiliki kelebihan yaitu daya ingat yang kuat dan imajinasi yang tingi untuk
membangkitkan dan mengembangkan kelebihan Rayson harus dilakukan dengan
sabar sesuai keinginan atau mood Rayson.

B. Saran
Anak hiperaktif sering terlihat pada anak-anak usia 4 tahun. Anak – anak ini
suka melakukan hal – hal sesuai moodnya. Tidak bisa memaksakan kehendak.
Oleh karena itu seharusnya saat usia sekolah tidak harus selalu dipaksa sesuai
kehendak kita, sebagai orang tua mengikuti kemauan anak dan kenyamanan anak
karena anak itu lama kelamaan bisa berpikir mana yang terbaik untuknya dan bisa
mengembangkan bakat anak dengan sabar. Karena sikap kekurangan pasti ada
kelebihan yang bisa dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai