Anda di halaman 1dari 2

Peran Perguruan Tinggi Di Era Industri 4.

Istilah "Industri 4.0" berasal dari sebuah proyek dalam strategi teknologi
canggih pemerintah Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik. Industri
4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik.
Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi
awan, dan komputasi kognitif. Istilah "Industri 4.0" diangkat kembali di Hannover
Fair tahun 2011. Pada Oktober 2012, Working Group on Industry 4.0 memaparkan
rekomendasi pelaksanaan Industri 4.0 kepada pemerintah federal Jerman. Anggota
kelompok kerja Industri 4.0 diakui sebagai bapak pendiri dan perintis Industri 4.0.
Tujuan “Industri 4.0” ini adalah kestabilan distribusi barang dan
kebutuhan. Industri 4.0 memungkinkan pendataan kebutuhan masyarakat secara
real time, dan mengirim data tersebut ke produsen. Sehingga, para produsen dapat
memproduksi dengan jumlah yang tepat sesuai kebutuhan. Tentunya secara
ekonomi, hal ini dapat menjaga kestabilan harga. Secara bisnis, hal ini dapat
memperluas pasar.

Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi.


Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik
perguruan tinggi disebut dosen. Di Indonesia, perguruan tinggi dapat
berbentuk akademi, institut, politeknik, sekolah tinggi, dan universitas. Perguruan
tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi dengan
program pendidikan diploma (D1, D2,
D3,D4), sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), dan spesialis. Perguruan tinggi
juga memiliki beberapa tujuan. Seperti halnya pengertian dan fungsi pendidikan
tinggi, tujuan pendidikan tinggi juga tertuang dalam UU No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi yaitu pada pasal 5. Dalam UU No. 12 Tahun 2012 pasal
5 tersebut disebutkan 4 (empat) tujuan pendidikan tinggi, yaitu sebagai berikut:

1. Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan


bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk
kepentingan bangsa.
2. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau
Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya
saing bangsa.
3. Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang
memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi
kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat
manusia.
4. Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya
Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Jadi bisa kita lihat, bahwa tujuan Industri 4.0 dan Perguruan Tinggi saling
berkaitan, yang dimana Indsutri 4.0 mengedepankan pendataan yang tepat, teliti
secara real time. Dan untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan sumber daya
manusia yang baik dan juga berkualitas yang di cetak oleh perguruan tinggi.

Di tahun 2018 ini saya kira sudah banyak sumber daya manusia yang berkualitas
yang telah di cetak banyak perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, tapi yang
disayangkan adalah peran pemerintah untuk menyalurkan sumber daya manusia
yang berkualitas ini belum maksimal, sehingga menurut saya Indonesia mengalami
ketertinggalan diantara negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Maka dari
itu, perombakan sumber daya manusia di jajaran pemerintah harus dilakukan,
karena banyak sekali terjadi praktek KKN diantara jajaran pemerintahan yang
membuat terhambatnya kemajuan Negara Indonesia. Dan menurut saya cukup
pantas apabila Indonesia kelebihan orang cerdas, tapi kekurangan orang pintar.

Anda mungkin juga menyukai