MANAJEMEN SDM
(ANALISIS PEKERJAAN & ANALISIS DESAIN)
Dosen : Dr.Wahira, M.Pd
(KELOMPOK 4)
NASRAH 1743040001
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
i
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen SDM yang berjudul
“Analisis Pekerjaan & Analisis Desain”.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis dapat merumuskan pokok
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud analisis pekerjaan?
1
2
C. TUJUAN PENULISAN
PEMBAHASAN
3
4
Menurut Lloyd dan Leslie (2004), analisis pekerjaan adalah proses penentuan dan
pencatatan tentang informasi yang berkaitan dengankarakteristik dari suatu pekerjaan
tertentu.
Dari beberapa pengertian mengenai analisis pekerjaan di atas, dapat disimpulkan
bahwa analisis pekerjaan merupakan upaya untuk mendapatkan informasi mengenai
suatu jabatan dan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat memegang jabatan tersebut
dengan baik.
Apa yang terjadi pada individu di tempat kerja tergantung pekerjaan yang diampunya
saat ini. Prosedur rekrutmen, metoda seleksi, penilaian kinerja, program-program pelatihan,
dan kompensasi didesaim untuk memenuhi tuntutan pekerjaan. Agar pelaksanaan manajemen
sumberdaya manusia efektif,suatu pekerjaan harus dipahami secara jelas oleh organisasi dan
pengampu pekerjaan. Analisis pekerjaan dapat memberikan pemahaman tersebut. Selain itu,
analisis pekerjaan juga memiliki beberapa tujuan spesifik sebagai berikut :
1. Menyediakan informasi relistik yang berkaitan dengan aktivitas, kondisitempat kerja,
dan persyaratan kerja kepada pelamar pekerjaan.
2. Identifikasi hubungan antara atasan dan bawahan
3. Membantu dalam merumuskan aktivitas setiap karyawan dan kaitannya dengan tugas.
4. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan
tentangketenagakerjaan konsisten dengan aspek legalitas.
5. Sumber informasi pelatihan yang diperlukan, perencanaan dan pengembangan karir.
6. Sumber informasi pelatihan yang diperlukan, perencanaan dan pengembangan karir.
7. Dapat memfasilitasi perubahan organisasional dalam mengidentifikasi pada saat
merjer, akuisisi, dan downsizing.
8. Memberikan pedoman bagi penyelia dan pengampu pekerjaan dalammenulis referensi
dan mempersiapkan resum untuk karyawan yang meninggalkan dan mencari
pekerjaan baru.
5
Dalam analisis pekerjaan terdapat dua langkah utama yang harus dilakukan, yaitu:
1. Penentuan tugas-tugas utama, kegiatan-kegiatan, perilaku-perilaku atau kewajiban-
kewajiban yang akan dilaksanakan dalam pekerjaan.
2. Penetapan pengetahuan (knowledge), kemampuan-kemampuan (abilities), kecakapan-
kecakapan (skills), dan beberapa karakteristik lainnya (faktor-faktor kepribadian,
sikap, ketangkasan atau karakteristik fisik dan mental yang di perlukan bagi
pekerjaan) yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas-tugas.
Herjanto (2001) menjelaskan bahwa desain pekerjaan adalah rincian tugas dan
cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas,
7
bagaimana tugas itu dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan dan hasil apa yang
diharapkan.
Menurut Dwiningsih (2009) desain pekerjaan adalah sebuah pendekatan yang
menentukan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan bagi seseorang atau
sekelompok karyawan dalam suatu organisasi.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa desain pekerjaan
adalah adalah proses penentuan tugas - tutgas yang akan dilaksanakan, metode-metode
yg digunakan untuk melaksanakan tugas, dan bagaimana pekerjaan tsb berkaitan
dg pekerjaan lainnya dalam organisasi.
Tujuan desain pekerjaan secara umum adalah untuk penugasan kerja yang
memenuhi kebutuhan perusahaan, teknologi dan perilaku. Dengan demikian dari sudut
pandang personalia, desain pekerjaan sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kerja,
dimana hal ini tercermin pada kepuasan kerja para karyawan yang memegang jabatan
tersebut.
Atas dasar pentingnya peranan yang dimainkan oleh desain pekerjaan dalam
kualitas dan kepuasan kerja, maka sangat dibutuhkan analisis pekerjaan. Analisis
pekerjaan secara sistematis mengumpulkan, mengevaluasi dan mengorganisasi
informasi tentang pekerjaan-pekerjaan. Dari informasi yang dihasilkan oleh analisis
pekerjaan akan disusun atau diadakan desain pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaan,
tujuan dan jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan.
1. Elemen organisasional
Elemen-elemen organisasional pada desain pekerjaan bersangkutan dengan efisiensi.
Pekerjaan-pekerjaan yang dirancang secara efisien. Kemudian mendorong karyawan
yang mampu dan termotivasi untuk mencapai keluaran maksimum. Elemen-elemen
8
1. Individu
Individu memiliki perbedaan sikap, sifat, karakter, pandangan, persepsi, sosial
budaya, norma yang berbeda untuk setiap individunya dalam organisasi yang sama.
Peran individu dalam organisasi sama pentingnya dengan pekerjaan sehingga SDM
menjadi fokus perhatian para Manajer.
2. Teknologi yang digunakan
Teknologi berdampak pada desain pekerjaan. Jenis pekerjaan, alat yg digunakan, tata
letak, dan teknik untuk menghasilkan output merupakan kendala yg menghambat
kelancaran pekerjaan.
9
PENUTUP
A. KESIMPULAN
10
11
DAFTAR PUSTAKA
12