Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENGELOLAAN KASUS INDIVIDU

STASE KMB I DI RUANG MARJAN BAWAH


RSU dr. SLAMET GARUT

Disusun oleh :
Nama : Asep Hilman
NIM : KHG. D16005

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT
2016/2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.L DENGAN EFUSI PLEURA
DIRUANG MARJAN BAWAH RSU dr. SLAMET GARUT

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien
Nama : Ny.L
Umur : 32 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : kp. Genteng pacing-Cibunar-Cibatu
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Tanggal masuk RS : 27 september 2016
No. CM : 89 07 58
Diagnosa medis : Efusi Pleura Masif
Tanggal pengkajian : 4 Oktober 2016
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.A
Umur : 40 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : kp. Genteng pacing-Cibunar-Cibatu.
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Hubungan dengan klien : Suami

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri dada dan sesak napas
b. Riwayat kesehatan sekarang
Menurut penurutan klien, klien mengeluh sesak napas ± 1 bulan SMRS,
klien selalu memeriksakan dirinya selain ke puskesmas dan tenaga kesehatan
lainya. klien tahu bahwa penyakit yang dideritanya setelah ke praktek
dr.John dan dianjurkan untuk segera dirawat. Pada saat pengkajian tanggal
04 oktober 2016, jam 09.30 WIB klien mengatakan sesak dan nyeri dada.
Pada daerah yang terpasang WSD.nyeri dirasakan apabila sewaktu-waktu
klien sedang batuk, sehingga menjadi sesak. Tetepi klien tidak menggunakan
02 lagi karena menurut klien sesaknya sudah berkurang.
c. Riwayat kesehatan Dahulu
Menurut penuturan klien dan keluarga bahwa sebelumnya klien tidak pernah
mengalami penyakit seperti yang dirasakan sekarang ini. Hanya apabila sakit
juga seperti penyakit flu dan batuk biasa saja yang 2-3 hari sembuh.riwayat
pengobatan disangkal
d. Riwayat kesehatan Keluarga
Menurut penuturan klien dan keluarga bahwa dalam keluarganya tidak ada
yang mempunyai riwayat penyakit seperti yang dirasakan klien sekarang.
Dan dalam keluarga juga tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan
lainnya yang mungkin dapat memperberat penyakitnya klien sekarang.
e. Riwayat kesehatan Alergi
Menurut penuturan klien, bahwa klien tidak mempunyai riwayat alergi.

3. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


a. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan apabila klien dan keluarga merasakan sakit, klien selalu
memeriksakan dirinya ke balai pengobatan terdekat yaitu ke puskesmas, dan
apabila dalam keluarga sakitnya tidak kunjung sembuh maka klien berobat ke
rumah sakit.
b. Nutrisi metabolik
No. Jenis Sehat Sakit

1. Pola makan

Jenis Nasi lauk pauk, sayuran, Bubur, lauk pauk,


dan buah-buahan sayuran, dan buah-buahan

Porsi 1 porsi habis 1 porsi tidak habis

Frekuensi 3x 3x

Diet khusus - Diet TKTP

Makanan disukai - -

Kesulitan menelan Tidak ada Tidak ada

Gigi palsu Tidak ada Tidak ada

Napsu makan Baik Menurun

2. Pola minum

Jenis Air putih, teh, Air putih

Frekuensi 6-8 gelas 2-4 gelas

Jumlah 1200-1600 cc 400-800 cc

Pantangan Tidak ada Tidak ada

Minuman disukai - -

c. Pola Eliminasi
No. Jenis Sebelum dirawat Selama dirawat

1. BAB

Frekuensi 1x/hari 2x/hari

Warna Khas feses Khas feses

Masalah Tidak ada Tidak ada

2. BAK

Frekuensi 4-6x/hari 4-5x/hari

Warna Khas urin Hematuri

Jumlah ± 500 cc

Masalah Tidak ada


d. Pola aktivitas sehari-hari
No Jenis Sehat Selama Dirawat
.
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 5
1. Mandi  
2. Berpakaian  
3. Eliminasi  
4. Mobilisasi  
5. Berpindah  
6 Berjalan  
7. Bekerja 
8. Memasak 
9. Naik tangga 
10. Pemeliharaa 
n rumah

Ket : 0 : Mandiri
1 : Alat Bantu
2 : Di bantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung atau tidak mampu

e. Pola Persepsi Kognitif


- Berbicara : klien mampu berbicara tanpa ada hambatan
- Bahasa : klien menggunakan bahasa sunda dan paham terhadap apa yang
dikatakan oleh pengkaji
- Kemampuan membaca : klien mampu membaca pada jarak 40 cm
- Tingkat ansietas : klien kelihatan cemas
- Kemampuan berinteraksi : dengan kemampuan berbicara, klien dapat
berinteraksi dengan pengkaji.
f. Pola Istitahat Tidur
No Jenis Sebelum masuk RS Selama dirawat
.

1. Tidur siang

Lama Tidur 1-2 jam -

Keluhan Tidak ada Susah tidur

2. Tidur malam
Lama Tidur 6-7 jam 4 jam

Keluhan Tidak ada Tidak ada

g. Pola konsep Diri


- Gambaran diri : klien mengatakan bahwa keadaan saat ini klien sedang sakit
yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran.
- Ideal diri : klien mengatakan kesembuhan dari penyakit yang dialaminya
sekarang sehingga klien dapat beraktivitas kembali seperti biasanya.
- Harga diri : klien mengatakan dengan kondisinya saat ini, klien merasa tetap
percaya diri untuk menjalani kehidupannya.
- Identitas diri : klien mengatakan bahwa dirinya adalah seseorang perempuan
yang sudah menikah.
- Peran diri : klien mengatakan bahwa dengan kondisi yang sedang dialami
saat ini, klien tidak mampu untuk melakukan apa-apa.
h. Pola Peran dan Hubungan
Hubungan klien dan keluarganya sangat baik, hal tersebut ditunjukan dengan
adanya suami dan keluarga lain yang menemani klien.
i. Pola Refroduksi dan Seksual
Klien mengatakan denga kondisi yang seperti ini, klien tidak ada hasrat untuk
melakukan hubungan suami istri.
j. Pola Pertahanan Diri atau Koping
Menurut klien, setiap ada permasalahan yang terjadi pada dirinya, klien selalu
membicarakannya kepada suami dan orang tuanya.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
- Kesadaran : compos mentis
- Tanda-tanda vital
TD : 150/90 mmHg
N : 92x/menit
R : 28 x/menit
Suhu : 37,50C
b. Head to toe
1) Rambut
- Rambut : hitam
- Tekstur : halus
- Penyebaran : merata
- Klebersihan : bersih
2) Kulit
- Warna : putih
- Tekstur : halus
- Kelembaban : lembab
- Edema : tidak ada
- Kebersihan : bersih
- Cyanosis : tidak ada
- Turgor kulit : baik, kembali cepat < 3 detik
3) Kuku
- Warna : putih
- Tekstur : halus
- Bentuk : cembung
- CRT : cepat kembali <3detik
- Kebersihan : bersih
4) Kepala
- Bentuk : oval
- Kebersihan : bersih
- Keadaan : tampak tidak ada lesi, benjolan dan nyeri tekan
- Bentuk muka : lonjong
Mata
- Posisi : simetris antara mata dektra dan sinistra
- Sklera : putih
- Refleks pupil : miosis terhadap respon cahaya
- Kebersihan : bersih
- Ketajaman penglihatan : baik, klien dapat membaca papan nama
mahasiswa dengan jarak 60 cm
- Lapang pandang : baik, klien dapat melihat saat pengkaji menggerakan
pena kearah samping kepala klien.
-
Hidung
- Posisi : simetris antara lubang hidung dektra dan sinistra

- Warna : sama dengan kulit sekitar


- Kebersihan : bersih
- Mukosa hidung : warna merah nuda, lembab dan titak ada lesi
- Fungsi hidung : baik, terbukti klie dapat membedakan bau
- Keluhan tidak ada
Telinga
- Posisi : simetris
- Warna : sama dengan kulit sekitar
- Tekstur : halus
- Kebersihan : bersih, tidak tampak serumen
- Fungsi pendengaran : baik, terbukti klien dapat menjawab pertanyaan
yang di lontarkan oleh pengkaji dengan tepat.
5) Mulut
Bibir
- Warna : merah muda
- Tekstur : halus
- Mukosa : lembab
- Kondisi : tidak tampak ada lesi atau stomatitis
Gigi
- Jumlah : 32 buah
- Warna : putih
- Kondisi : ada caries pada gigi graham
Lidah
- Warna : pucat
- Tekstur : halus
- Mukosa : lembab
- Kondisi : tidak tampak ada lesi dan tidak kotor
- Pergerakan : baik, dapat digerakan kesegala arah
- Fungsi lidah: baik, terbukti klien dapat membedakan jenis rasa
- Replek menelan : baik, dapat menelan dengan lancar
- Keluhan : klien merasakan pahit setiap makanan masuk
Gusi
- Warna : merah muda
- Keluhan : tidak ada
6) Leher
- JVP : tidak ada peningkatan
- Kelenjar tiroid : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
- Pergerakan : tidak ada keterbatasan pergerakan
7) Dada
- Jantung
Irama : bunyi jantung lub dub
Frekuensi : 92 x/menit
- Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada normal diameter AP 1 dan Transpersal
2,pergerakan rongga dada saat bernafas lebih berat ke
kanan atau deviasi kanan,terlihat ada bantuan otot
pernafasan dada,terpasang WSD di sebelah kanan,tidak
ada cyanosis perifer
Palpasi : tidak teraba ada benjolan diarea sekitar dada.getaran
/hantaran suara makin ke bawah makin redup,getaran
suara juga terasa lebih redup disebelah kanan,taktil
fremitus (+)
Auskultasi : suara nafas Kusmaul(nafas cpat dan dalam),hyperresonan
di sebelah kanan
Perkusi : ketika diperiksa dengan diketuk hasilnya lebih pekak
disebelah kanan

8) Abdomen
Bising usus : 4-5 x di seluruh kuadran
Bentuk : datar
Tekstur : halus
Kebersihan : bersih
Keluhan : nyeri
Hati : tidak ada pembesaran hati
Ginjal : tidak ada pembesaran ginjal
9) Genitalia
Keadaan : berdasarkan penuturan klien, tidak ada lesi dan bersih
Rektal : berdasarkan penuturan klien tidak ada kelainan dan tidak kotor
10) Ektermitas
- Ektermitas atas
Bentuk : simetris
Pergerakan : dapat digerakan melawan tahanan tetapi tidak dapat
bertahan lama
Refleks : bisep dan trisep (+)
Keadaan : bersih tidak nampak adanya lesi,benjolan atau kotoran
Edema : tidak ada
Turgor kulit : baik kembali dalam < 3 detik
Tangan kanan terpasang infus
Kekuatan otot : 5 5
- Ektermitas bawah
Bentuk : simetris
Pergerakan : dapat digerakan melawan tahanan tetapi tidak dapat
bertahan lama
Refleks : bisep dan trisep (+)
Keadaan : bersih tidak nampak adanya lesi,benjolan atau kotoran
Edema : tidak ada
Turgor kulit : baik kembali dalam < 3 detik
Kekuatan otot : 5 5

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
No lab : 160927265 No cm : 890759
Nama : Ny.L Ruangan : Marjan Bawah
Umur : 32 Tahun Tanggal : 4 -10- 2016
Alamat : cibunar-cibatu.
No. Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi / Darah Rutin
1. Hemoglobin 10,9 g/dl 12,0-16,0
2. Hematokrit 35 % 35-47
3. Leukosit 10,320 /mm3 3.800-10.600
4. Trombosit 639.000 /mm3 150.000-440.000
5. Eritrosit 4.19 Juta/mm3 3.6-5.8
KIMIA KLINIK
6. Albumin 4,81 g/dl 3,5-5
7. Protein total 7,41 g/dl 6.6-8.7
8. AST (SGOT) 17 u/L s/d 31
9. ALT (SPGT) 16 u/L s/d 31

6. THERAPY
RL : 500 cc 20 tts/menit melalui selang infus
Ceftriaxon 10 ml 1.2 melelui IV
Ranitidin 3 ml 2.1 melelui IV
Ketorolac 2 ml 2.1 melalui IV
Dexmetasone 1 ml 2.2 amp melalui IV

B. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Problem
1. DS : Adanya cairan dalam Ketidakefektifan pola
Klien mengeluh rongga pleura / dinding napas.
sesak napas dan paru
dada terasa
tertekan
DO:
- RR : 30 x/menit
- Bunyi napas
kusmaul
- Pergerakan otot
tambahan
- Tampak adanya
pernapasan cuping
hidung
- Klien tampak
batuk
2. DS : Inkontinuitas jaringan kulit Nyeri Akut.
- Klien mengatakan
nyeri pada daerah Menekan/merangsang
terpasang WSD reseptor nyeri
DO :
- Tampak WSD Nyeri akut
terpasang di
rongga dada
sebelah kanan
- Klien tampak
meringis
- Skala nyeri 5
3. DS : Nyeri Gangguan pola tidur
- Klien mengatakan
susah tidur. Merangsang RAS
DO :
- Tidur malam Klien selalu terjaga
hanya 4 jam
- Tidak bisa tidur Gg. pola istirahat tidur
siang

4 DS : Prosedur tindakan dan Kecemasan


klien mengatakan penyakitnya
cemas akankeadaan
dirinya
DO:
 Klien nampak
cemas dan tegang
 Sering menanyakan
kabar penyakitnya

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan menurunnya ekspansi
paru sekunder terhadap penumpukan cairan dalam rongga pleura.
2. Nyeri akut berhubung dengan incontinuitas jaringan
3. Gangguan pola tidur berhubung dengan rangsangan nyeri dan sesak
4. Kecemasan berhubung dengan kondisi penyakitnya

D. NURSING CARE PLANNING


Tanggal/Jam No. Tujuan(NOC) Intervensi (NIC)
DP
04–10-2016 I NOC: NIC:
Jam 10.00 Respiratory status :  Posisikan pasien untuk
Ventilation memaksimalkan ventilasi
Respiratory status : Airway  Pasang mayo bila perlu
patency  Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Vital sign Status  Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
Setelah dilakukan tindakan  Berikan bronkodilator danan pelembab
keperawatan selama 2 x24 udara Kassa basah NaCl Lembab
jam pasien menunjukkan  Atur intake untuk cairan
keefektifan pola nafas, mengoptimalkan keseimbangan.
dibuktikan dengan kriteria  Monitor respirasi dan status O2
hasil:  Bersihkan mulut, hidung dan secret
Mendemonstrasikan trakea
latihan nafas dalam dan  Pertahankan jalan nafas yang paten
suara nafas yang bersih,  Observasi adanya tanda tanda
tidak ada sianosis dan hipoventilasi
dyspneu serta mampu  Monitor adanya kecemasan pasien
bernafas dg mudah terhadap oksigenasi
Menunjukkan jalan nafas
 Monitor vital sign
yang paten (klien tidak
 Informasikan pada pasien dan keluarga
merasa tercekik, irama
tentang tehnik relaksasi untuk
nafas, frekuensi
memperbaiki pola nafas.
pernafasan dalam rentang
 Ajarkan bagaimana teknik nafas dalam
normal, tidak ada suara
 Monitor pola nafas
nafas abnormal)
Tanda Tanda vital dalam
rentang normal (tekanan
darah, nadi, pernafasan)
04-10-2016 II Pain Level, pain  Lakukan pengkajian nyeri
Jam 10.20 control,comfort level secarakomprehensif termasuk
Setelah dilakukan tindakan lokasi,karakteristik, durasi, frekuensi,
keperawatan selama 3x 24 kualitasdan faktor presipitasi
jam,  Observasi reaksi nonverbal dari
 Pasien tidak mengalam ketidaknyamanan
inyeri, dengan kriteria  Bantu pasien dan keluarga untuk
hasil: Mampu mengontrol mencari dan menemukan dukungan
nyeri(tahu penyebab  Kontrol lingkungan yang dapat
nyeri,mampu mempengaruhi nyeri seperti suhu
menggunakantehnik ruangan,pencahayaan dan kebisingan
nonfarmakologi untuk  Kurangi faktor presipitasi nyeri
mengurangi nyeri,mencari  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
bantuan) menentukan intervensi/Ajarkan tentang
 ·Melaporkan bahwa teknik non farmakologi: napas dalam,
nyeriberkurang dengan relaksasi, distraksi, kompres hangat
menggunakan manajemen  Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri nyeri:
 Mampu mengenali  Tingkatkan istirahat
nyeri(skala,  Berikan informasi tentang nyeri seperti
intensitas,frekuensi dan penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
tanda nyeri) berkurang dan antisipasi
 Menyatakan rasa nyaman ketidaknyamanan dari prosedur
setelah nyeri berkurang  Monitor vital sign sebelum dan sesudah
 Tanda vital dalam rentang pemberian analgesik pertama kali
normal
 Tidak mengalami
gangguan tidur
09–08-2012 III Anxiety Control,Comfort
Jam 11.00 Level Rest : Extent and
Pattern dan Sleep : Extent
and Pattern

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama 1 x24
jam. Gangguan pola tidur
pasien teratasi dengan
kriteria hasil:
 Determinasi efek-efek medikasi
 Jumlah jam tidur dalam terhadap pola tidur
batas normal Pola
tidur,kualitas dalam batas  Jelaskan pentingnya tidur yang
normal, Perasaan fresh adekuat
sesudah tidur/istirahat
 Fasilitasi untuk mempertahankan
 Mampu mengidentifikasi aktivitas sebelum tidur (membaca)
IV
halhal yang meningkatkan
tidur  Ciptakan lingkungan yang nyaman

NOC : Kolaborasi pemberian obat tidur


 Anxiety Control
 Aggression Control
 Coping
 Impulse Control
Kriteria Hasil :
 Klien mampu
mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala
cemas
 Mengidentifikasi,
mengungkapkan, dan
menunjukkan teknik untuk
mengontrol cemas
 Vital sign (TD, nadi,
respirasi) dalam batas
normal
 Postur tubuh, Menurunkan cemas/Anxiety Reduction:
ekspresi wajah, bahasa Tenangkan pasien
tubuh, dan tingkat aktivitas Jelaskan seluruh prosedur tindakan
menunjukkan berkurangnya kepada pasien dan perasaan yang
kecemasan. mungkin muncul pada saat melakukan
 Menunjukkan tindakan
peningkatan konsenrtasi Berusaha memahami keadaan pasien
dan akurasi dalam berpikir Berikan informasi tentang diagnosa,
Menunjukkan peningkatan prognosis dan tindakan
fokus eksternal Mendampingi pasien untuk mengurangi
kecemasan dan meningkatkan
kenyamanan
Dorong pasien untuk menyampaikan
tentang isi perasaannya
Kaji tingkat kecemasan
Dengarkan pasien dengan penuh
perhatian
Ciptakan hubungan saling percaya
Bantu pasien menjelaskan keadaan yang
bisa menimbulkan kecemasan
Bantu pasien untuk mengungkapkan hal
hal yang membuat cemas
Ajarkan pasien teknik relaksasi
Berikan obat obat yang mengurangi
cemas
E. IMPLEMENTASI
TGL/JAM NO. IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DP

4/10/2016  memposisikan pasien untuk S:klien masih mengeluh


memaksimalkan ventilasi nyeri pada daerah WSD
DP 1  mengauskultasi suara nafas, O:jenis pernafasan
18.00 catat adanya suara tambahan kusmaul,R 30x/menit
 mengatur intake untuk cairan Ada bantuan otot
mengoptimalkan pernafasan
keseimbangan. A:pola nafas tidak efektif
 Memoonitor respirasi dan status P:pertahankan dan
O2 lanjutkan intervensi
 mempertahankan jalan nafas
yang paten
 mengobservasi adanya tanda
tanda hipoventilasi
 Memonitor adanya kecemasan
pasien terhadap oksigenasi
 Memonitor vital sign
 menginformasikan pada pasien
dan keluarga tentang tehnik
relaksasi untuk memperbaiki
pola nafas.
 mengajarkan bagaimana teknik
20.00 DP 2 nafas dalam
 Memonitor pola nafas
S:klien masih mengeluh
nyeri pada daerah WSD
O:klien tampak meringis
,skala nyeri 4
 melakukan pengkajian nyeri
Luka diskitar WSD
secarakomprehensif termasuk
lokasi,karakteristik, durasi, masih basah
frekuensi, kualitasdan faktor A:nyeri akut
presipitasi P:pertahankan dan
lanjutkan intervensi
 mengurangi faktor presipitasi
nyeri
 mengkaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan
intervensi/Ajarkan tentang
teknik non farmakologi: napas
dala, relaksasi, distraksi

18.00 DP 3  mengontrol lingkungan yang


dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu S:klien mengatakan bisa
ruangan,pencahayaan dan tidur
kebisingan O:tidur malam 6 jam
Tampak tenang
 Memonitor vital sign sebelum A:Gg.pola tidur teratasi
dan sesudah pemberian P:pertahankan intervensi
analgesik pertama kali

 memberikan analgetik untuk


mengurangi nyeri:
DP 4
S :klien mengatakan siap
menerima dan mau
mengikuti perawatannya
O:klien tampak tenang
 menjelaskan pentingnya tidur A:kecemasan teratasi
yang adekuat P:pertahanan dan lanjutkan
intervensi
 memfasilitasi untuk
mempertahankan aktivitas
sebelum tidur (membaca)

 menciptakan lingkungan yang


nyaman

 berKolaborasi pemberian obat


tidur

Menurunkan cemas/Anxiety
Reduction:
 Tenangkan pasien
 jelaskan seluruh prosedur
tindakan kepada pasien dan
perasaan yang mungkin muncul
pada saat melakukan tindakan
 Berusaha memahami keadaan
pasien
 Berikan informasi tentang
diagnosa, prognosis dan
tindakan
 Mendampingi pasien untuk
mengurangi kecemasan dan
meningkatkan kenyamanan
 Dorong pasien untuk
menyampaikan tentang isi
perasaannya
 Kaji tingkat kecemasan
 Dengarkan pasien dengan penuh
perhatian
 Ciptakan hubungan saling
percaya
 Bantu pasien menjelaskan
keadaan yang bisa menimbulkan
kecemasan
 Bantu pasien untuk
mengungkapkan hal hal yang
membuat cemas
 Ajarkan pasien teknik relaksasi
 Berikan obat obat yang
mengurangi cemas
F. EVALUASI
Tanggal/Jam No Evaluasi Paraf
.
DP
4–10-2016 I S:
Jam 15.00 - Klien mengatakan sesaknya Asep h
mulai berkurang
O:
- Nyeri sipting dibagian dada di
sebelah kiri sudah berkurang
- Jenis nafas kusmaul
- Suara paru vesikuler
- Vocal premitus masih ada
- TTV : TD : 1
TD : 150/90 mmHg
N : 90x/menit
R : 28 x/menit
Suhu : 36,50C
A : masalah teratasisebagian
P : lanjutkan intervensi
4–10-2016
- Berikan posisi yang nyaman
Jam 16.00
semifowler
- Observasi tanda-tanda vital
- Lakukan auskultasi suara nafas
tiap 2-4 jam.
- Bantu dan ajarkan pasien untuk
4–10-2016 nafas dalam yang efektif.
Jam 16.00

S:klien masih mengeluh nyeri


pada daerah WSD
O:klien tampak meringis ,skala
nyeri 4
Luka diskitar WSD masih basah
4–10-2016 A:nyeri akut
Jam 16.00 P:pertahankan dan lanjutkan
intervensi

S:klien mengatakan bisa tidur


O:tidur malam 6 jam
Tampak tenang
A:Gg.pola tidur teratasi
P:pertahankan intervensi

S :Klien mengatakan dirinya dan


keluarganya cemasnya merasa
berkurang terhadap rencana
tindakan yang akan dilakukan
O:
- Klien dan keluarga tapmak
cemas
- Keluarga selalu bertanya
kepada perawat kapan
tindakan dilaksanakannya
A : masalah teratasi sebagian
P:
- Berikan penjelasan kepada
keluarga dan klien jadwal
pelaksanaan tindakan dan
pembukaan WSD
- Berikan dorongan dan
motivasi kapada klien dan
keluarga

Anda mungkin juga menyukai