sehingga penurunan yang terjadi bisa bertahun-tahun dan penurunan yang terjadi
besar.
dari pada tekanan efektif yang ada sekarang. Misalnya suatu bukit yang
mengalami longsoran.
Tekanan prakonsolidasi: PC = hc y
beratnya sendiri.
turun akibat air keluar secara bertahap dari dalam benda uji. Koefisien
konsolidasi pada suatu sampel tanah. Semakin besar nilai koefisien ini, maka
tersebut akan menurun. Dalam bidang teknik sipil ada dua hal yang perlu
2) Kecepatan penurunan
Bila tanahnya berjenis lempung, maka penurunan akan agak besar, sedangkan
kalau tanah terdiri dari pasir, penurunannya akan kecil. Karena itu lempung
Sebaliknya penurunan pada pasir berjalan sangat cepat sehingga pada waktu
Ada dua istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu sifat yang penting
hilang lagi oleh karena sebab-sebab biologi, misalnya erosi oleh air atau es.
Ini berarti lapisan-lapisan bawah pada suatu saat dalam sejarah geologinya
pernah mengalami konsolidasi akibat tekanan yang lebih tinggi dari pada
belum pernah mengalami tekanan yang lebih tinggi di atasnya dari pada
yaitu:
mengalir.
Sifat tanah lempung setelah pemadatan akan bergantung pada cara atau usaha
pemadatan, macam tanah dan kadar airya (penelitian seed). Kadar air tanah
yang dipadatkan didasarkan pada posisi kadar air sisi kering optimum (dry
side of optimum), dekat dengan optimum, dan sisi basah optimum (wet side of
optimum).
Pada konsolidasi satu dimensi, perubahan tinggi (∆𝐻) per satuan dari tinggi
awal (H) adalah sama dengan perubahan volume (∆𝑉) per satuan volume
∆H ∆V
= (15.1)
H V
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kecepatan konsolidasi dan
15.3 Peralatan
1) Satu set alat konsolidasi yang terdiri dari alat pembebanan dan sel
konsolidasi.
cm).
3) Beban-beban tertentu.
6) Pemotong.
9) Penggaris.
yang rata, maka pemotong harus dilebihkan 0,5 cm, kemudian diratakan
neraca;
2) Menempatkan kertas saring dan batu pori pada bagian bawah dan atas dari
cincin sehingga benda uji terapi toleh kedua batu pori dan kemudian
4) Meletakkan sel konsolidasi yang sudah berisi benda uji pada alat
alat pembebanan;
5) Mengisi alat konsolidasi air sehingga seluruh contoh tanah terendam air.
Rendaman air dijaga terus selama pembebanan agar contoh tanah dalam
keadaan jenuh;
kg/cm2; pada hari kedua 2P kg/cm2; pada hari ketiga 4P kg/cm2; pada hari
langkah sampai sisa beban yang pertama, yaitu beban pada hari ke-6 = 8P
kg/cm2 dan beban pada hari ketujuh adalah P kg/cm2. Selama pembebanan
12) Segera setelah membaca terakhir dicatat, mengeluarkan cincin dan benda
uji dari sel konsolidasi, mengambilbatu pori dari permukaan atas dan
1
= x 3,14 x 52
4
= 19,625 cm2
= 19,625 x 2,15
= 42,194 cm3
M3
Kerapatan (ρ) =
V
84,5
=
42,194
= 2,003 gr/cm3
Setelah pembacaan:
1
= x 3,14 x 52
4
= 19,625 cm2
= 19,625 x 2
= 39,25 cm3
M3
Kerapatan (ρ) =
V
80,82
=
39,25
= 2,059 gr/cm3
M6
Kadar air (ω) = x 100%
M5
17,91
= x 100%
62,91
= 28,469%
(Gs(1+ω)+1)
Angka pori (e) = -1
ρ
(2,259(1+0,28469)+1)
= -1
2,059
= 0,895
(ω x Gs)
Derajat kejenuhan (Sr) = x 100 %
e
(0,284692x 2,259)
= x 100%
0,895
= 71,853%
M5
Tinggi efektif benda uji (Ht)=
(A x Gs)
62,91
=
(19,625 x 2,259)
= 1,419 cm
56
Pembacaan arloji = = 0,056 cm
1000
61
Pembacaan arloji = = 0,061 cm
1000
117
Pembacaan arloji = = 0,117 cm
1000
163
Pembacaan arloji = = 0,163 cm
1000
221
Pembacaan arloji = = 0,221 cm
1000
219
Pembacaan arloji = = 0,219 cm
1000
140
Pembacaan arloji = = 0,140 cm
1000
56-0
Pembacaan arloji = = 0,056 cm
1000
61-56
Pembacaan arloji = = 0,005 cm
1000
117-61
Pembacaan arloji = = 0,056 cm
1000
163-117
Pembacaan arloji = = 0,046 cm
1000
221 - 163
Pembacaan arloji = = 0,058 cm
1000
219 - 221
Pembacaan arloji = = -0,002 cm
1000
140 - 219
Pembacaan arloji = = -0,079 cm
1000
Koreksi alat dianggap sama dengan 1, maka besar penurunan (ΔH) tiap
H0 – Ht
e0 =
Ht
2,198 – 2
e0 = = 0,099
2
ΔH
Δe =
Ht
ΔH
Δe =
Ht
0,056
= = 0,028
2
ΔH
Δe =
Ht
0,002
= = 0,0025
2
ΔH
Δe =
Ht
0,056
= = 0,0028
2
ΔH
Δe =
Ht
0,046
= = 0,023
2
ΔH
Δe =
Ht
0,058
= = 0,029
2
ΔH
Δe =
Ht
-0,002
= = -0,001
2
ΔH
Δe =
Ht
-0,079
= = -0,0395
2
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 2019 158
KELOMPOK 3
BAB 15 KONSOLIDASI
e = e0 - Δe
ΔHn-1 + ΔHn
ΔHrata-rata =
2
0 + 0,056
ΔHrata-rata = = 0,056
2
0,056 + 0,005
ΔHrata-rata = = 0,0305
2
0,005 + 0,056
ΔHrata-rata = = 0,0305
2
0,056 + 0,046
ΔHrata-rata = = 0,051
2
0,046 + 0,058
ΔHrata-rata = = 0,052
2
0,058 + (-0,002)
ΔHrata-rata = = 0,028
2
(-0,002) + (-0,079)
ΔHrata-rata = = -0,0405
2
Hm = Ho - ΔHrata-rata
l. Dari grafik angka pori vs Log tekanan dengan cara Casagrande didapat
tekanan prakonsolidasi (σ’c) = 2 kg/cm2.
m. Dari dua titik pada bagian linear grafik anka pori vs log tekanan diperoleh
σ’o = 2,0 kg/cm2, e0 = 0,073, σ’1 = 4,0 kg/cm2,
e1 = 0,072
Mv = 1/(1 + e0) x e0 – e1
a. Dari grafik angka pori vs Log tekanan dengan cara Casagrande didapat
b. Cc = 0.0033
c. Mv = 931,97
15.8.2 Saran
a. Praktikan harus teliti dalam membaca hasil pengukuran pada praktikum
konsolidasi.