Anda di halaman 1dari 6

SITUASI 1

Tn. Prt usia 35 tahun datang kerumah sakit dibawa oleh anggota keluarganya karena mengamuk
di puskesmas. Pada saat tiba di rumah sakit, klien berteriak- teriak, mengepalkan tangan, mondar
mandir, muka terlihat merah dan berusaha menyerang perawat. Mata klien merah dan melotot.
Klien tidak bisa mengikuti instruksi perawat untuk tenang bahkan menantang.

1. Format analisa data


Tanggal Data Masalah keperawatan
29 April DS : Resiko mencederai
2014  Keluarga membawa pasien karena mengamuk di orang lain
puskesmas

DO :
 Klien berteriak – teriak
 Mengepalkan tangan
 Mondar – mandir
 Muka terlihat merah
 Berusaha menyerang perawat
 Mata klien merah dan melotot
 Klien tidak bisa mengikuti instruksi perawat untuk
tenang dan menantang

2. Format rencana asuhan keperawatan jiwa


No. Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
(PES)
1. NANDA 20 12 – 2014 a. Abusive behavior self- a. physical restrain
Risk for other – directed restrain definisi : menerapkan,
violence Definisi : batasi diri dari memonitoring,
Domain 11 : safety/ perilaku kekerasan dan menghilangkan restrain
protection penelantaran kepada orang lain mekanik dan atau manual
Class 3 : violence Indicator : yang digunakan untuk
Definisi : resiko perilaku Pasien memperoleh perawatan membatasi mobilitas fisik
individu dapat melakukan sesuai dengan yang dibutuhkan pada pasien
tindakan merusak baik Identifikasi faktor yang aktivitas :
secara fisik, emosional, mempengaruhi perilaku  identifikasi pasien dan
dan atau seksual kekerasan orang- orang terdekat
Faktor resiko : Pasien dapat menggunakan bahwa perilaku pasien
Bahasa tubuh kaku dukungan personal mengharuskan untuk
Perilaku impulsive Pasien dapat mengontrol diintervensi
Riwayat melakukan perilaku impulsifnya  monitor respon pasien
ancaman kekerasan Pasien dapat menahan diri dari terhadap prosedur
(bahasa tubuh yang perilaku kekerasan fisik tindakan
mengancam) Pasien dapat menahan diri dari  hindari ikatan pada
perilaku kekerasan emosional side rail tempat tidur
pasien
b. Impulse self control  monitoring kondisi
Definisi : menahan diri dari kulit di area restrain
perilaku impulsive maupun  monitoring warna,
compulsive suhu, dan sensasi
indicator : ekstermitas yang
 pasien dapat direstrain
mengindentifikasi perilaku b. impulse control
impulsive training
 pasien dapat definisi : damping pasien
mengidentifikasi perasaan untuk mencegah perilaku
saat akan melakukan impulsif melalui aplikasi
tindakan impulsive strategi pemecahan
 pasien dapat masalah untuk situasi
mengidentifikasi perilaku sosial dan interpersonal
saat akan melakukan aktivitas :
tindakan impulsive  pilih strategi
 pasien terhindar dari pemecahan masalah
lingkungan yang berbahaya yang sesuai dengan
 pasien terhindar dari situasi tingkat perkembangan
yang beresiko pasien dan fungsi
 control perilaku impulsive kognitif
 gunakan rencana
modifikasi perilaku
yang sesuai untuk
strategi pemecahan
masalah
 dampingi pasien
untuk
mengidentifikasi
situasi atau masalah
yang membutuhkan
tindakan yang
bijaksana

3. Tindakan pertama kali yang dilakukan oleh perawat adalah melakukan restrain kepada
pasien karena pasien mengamuk dan mengancam keselamatan orang lain.

4. Format pengkajian Risiko (Keperawatan Jiwa)

PENGKAJIAN RESIKO KEKERASAN


(NURJANNAH, 2007 – dari berbagai sumber)
Tidak
Faktor statis Ya Tidak diketahui
(Skor 1) (Skor 0) (Skor 1)
Laki-laki v
Usia dibawah 35 tahun v
Riwayat penyalahgunaan alcohol atau obat-obatan v
Riwayat kriminal- serangan v
Penanganan penyakit jiwa yang tidak berhasil v
Riwayat dianiaya/ salah penanganan pada masa kanak-kanak v
Pernah menggunakan senjata v
Riwayat agresi sebelumnya v
Peran yang tidak stabil (misalnya kerja, hubungan, v
akomodasi)
Faktor dinamis
Mengekspresikan keinginan untuk menyakiti orang lain v
Bisa mengakses alat yang tersedia v
Persecutory delusion atau ide tentang yang lain v
Perintah kekerasan dari halusinasi v
Marah, frustasi atau agitasi v
Ketakutan atau efek curiga v
Peningkatan mood, grandiosity, fantasi kekerasan v
Perilaku seksual yang tidak tepat v
Kontrol impuls buruk, penurunan kemampuan untuk v
mengontrol perilaku
Berada dalam keadaan sedang dipengaruhi zat-zat tertentu v
Asyik dengan ide kekerasan v
Total = 19 6 0 13

Penilaian
Skor 0 – 3 = Resiko kekerasan rendah
Skor 4 – 9 = Resiko kekerasan sedang
Skor > 9 = Resiko kekerasan tinggi

PENGKAJIAN RISK OF ABSCONDING/ RISK OF ABSENCE WITHOUT PERMISSION


Tidak
Faktor statis Ya Tidak diketahui
(Skor 1) (Skor 0) (Skor 1)
Faktor statis
Riwayat melarikan diri – catat berapa kali v
Faktor dinamik
Menolak dirawat di rumah sakit v
Suara yang memerintahkan/ halusinasi untuk melarikan diri/ v
pulang
Pasien dan keluarga mempunyai insight yang buruk v
Merasa tidak sakit v
Total = 6 0 0 6
Penilaian
Skor 5-6 = resiko tinggi
Skor 3-4 = resiko sedang
Skor 0-2 = resiko rendah

SKOR KEAMANAN SEKSUAL (Nurjannah, 2007)


Tidak
Faktor statis Ya Tidak diketahui
(Skor 1) (Skor 0) (Skor 1)
Riwayat korbab penganiayaan/ serangan seksual v
Riwayat penganiayaan seksual pada masa kanak-kanak v
(korban)
Riwayat serangan seksual (pelaku) v
Gangguan intelektual/ gangguan kognitif v
Faktor dinamis
Meningkatnya libido/ peningkatan aktifitas seksual v
Minimal insight terhadap konsekuensi v
Perilaku tidak terorganisir terkait dengan keinginan v
berhubungan seksual
Pikiran terfokus pada keinginan berhubungan seksual v
Tidak mau mengikuti kontrak untuk tidak melakukan v
aktifitas seksual pada saat dirawat di rumah sakit
Total = 9 0 0 9

Penilaian
0 – 3 = Resiko rendah
4 – 7 = Resiko sedang
8 – 11 = resiko tinggi

5. Format rencana interaksi (Keperawatan jiwa)

6. Format catatan perkembangan

Tanggal Dignosa Implementasi Evaluasi


S
O
A
P

Anda mungkin juga menyukai