Anda di halaman 1dari 6

NAMA : AZIZAH AGUS

Kata Pengantar
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT,kami meminta
ampunan dan kami meminta pertolongan.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan
nabi kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan
pertunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah
petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama islam yang sempurna
dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam
semesta.
Sarekat Dagang Islam
Tahun 1911 didirikan di Kota Solo dan Haji Samanhudi keluar dari
organisasi Kongsing dan mendirikan organisasi Rekso Rumekso yang bertujuan
melindungi pedagang batik Laweyan dari gangguan perampok. Haji Samanhudi
berusaha agar organisasi yang didirikannya menjadi organisasi resmi yang diakui
pemerintah . Oleh karena itu, Haji Samanhudi meminta bantuan Tirto Adi Suryo
menyusun anggaran dasar organisasi.

Pada 11 November 1911 Tirto Adi Suryo berhasil menyusun anggaran dasar.
Nama organisasi diubah menjadi Sarekat Dagang Islam (SDI).
Berdasarkananggaran dasar, susunan pengurus organisasi terdiri dari :

Penasehat : Tirto Adi Suryo

Ketua : Haji Samanhudi

Sekretaris : Djojomargoso

Sarekat Dagang Islam juga menerbitkan surat kabar Sarotomo sebagai media
untuk menyampaikan pesan dan berita kepada anggota.

Tanggal 26 Agustus 1912Residen Surakarta memerintahkan pengurus Sarekat


Dagang Islam mengubah anggaran dasar organisasi . Haji Samanhudi meminta
bantuan Tjokroaminoto menyusun anggaran dasar yang baru karena Tirto Adi
Suryo sudah tidak aktif lagi dalam Sarekat Dagang Islam. Tjokroaminoto
menyarankan agar keanggotaan organisasi diperluas mencakup semua anggota
masyarakat yang bergama islam.

Tujuan Sarekat Islam

Garis yang diambil oleh SDI adalah koperasi, dengan tujuan memajukan
perdagangan Indonesia di bawah panji-panji islam.
Anggota Sarekat Dagang Islam

Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang, maka tidak
memiliki anggota yang cukup banyak.

Oleh karena itu, agar memiliki anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya,
maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam).

Gambar : H.Samanhudi dan H.O.S Cokroaminoto

Tokoh Pendiri Sarekat Islam

Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti H.O.S
Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H.Agus Salim. Sarekat Islam berkembang pesat
karena bermotivasi agama Islam.

Latar belakang dan tujuan SI

Latar belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam adalah :

a. Perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina

b. Isyarat pada umat islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan
kekuatannya, dan

c. Membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.


Tujuan Sarekat Dagang Islam

Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan anggaran dasarnya adalah :

a. Mengembangkan jiwa berdagang

b. Memberi bantuan kepada anggotanya yang mengalami kesukaran

c. Memajukan pengajaran dan semua yang mempercepat naiknya derajat bumi


putera

d. Menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang agama islam

e. Tidak bergerak dalam bidang politik, dan

f. Menggalang persatuan umat islam hingga saling tolong menolong

Kecepatan tumbuhnya SI bagaikan meteor dan meluas secara horizontal. SI


merupakan organisasi massa pertama di Indonesia.

Antara tahun 1917 sampai dengan 1920 sangat terasa pengaruhnya di dalam polirik
Indonesia. Untuk menyebarkan propaganda perjuangannya, Sarekat Islam
menerbitkan surat kabar yang bernama Utusan Hindia.

Pada tanggal 29 Maret 1913, para pemimpin SI mengadakan pertemuan dengan


Gubernur Jenderal Idenburg untuk memperjuangkan SI berbadan hukum. Jawaban
dari Idenburg yaitu, SI di bawah pimpinan H.O.S Cokroaminoto tidak berbadan
hukum.

Ironisnya yang mendapat pengakuan pemerintah colonial Belanda (Gubernur


Jenderal Idenburg) justru cabang-cabang SI yang ada di daerah. Ini suatu taktik
pemerintah colonial Belanda dalam memecah belah persatuan SI.

Bayangan perpecahan muncul dari pandangan ysng berbeda antara H.O.S


Cokroaminoto dengan Semaun mengenai kapitalisme.

Menurut Semaun yang memiliki pandangan sosialis, bergandeng dengan kapitalis


adalah haram. Dalam kongres SI yang dilaksanakan tahun 1912, ditetapkan adanya
disiplin partai rangkap anggota.
Setiap anggota SI tidak boleh merangkap sebagai anggota organisasi lain terutama
yang beraliran komunis. Akhirnya SI pecah menjadi dua yaitu SI Putih dan SI
Merah.

a. SI Putih, yang tetap berlandaskan nasionalisme dan islam. Dipimpin oleh H.O.S
Cokroaminoto, H.Agus Salim, dan Suryopranoto yang berpusat di Yogyakarta.

b. SI Merah, yang berhaluan sosialisme kiri (komunis). Dipimpin oleh Semaun,


yang berpusat di Semarang.

Dalam kongresnya di Madiun, SI Putih berganti nama menjadi Partai Sarekat Islam
(PSI). Kemudian pada tahun 1927 berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam
Indonesia (PSII).

Sementara itu, SI Sosialis/Komunis berganti nama menjadi Sarekat Rakyat (SR)


yang merupakan pendukung kuat Partai Komunis Indonesia (PKI).

Anda mungkin juga menyukai