01. Ambil sekitar 0,1 – 0,2 gram abu yang hendak dianalisis dan timbang teliti serta catat
beratnya (w gram).
02. Aduk-aduk contoh abu ini dengan 25 ml HCl 0,1 N hingga tak teramati lagi adanya
pembentukan dan pelepasan gas (CO2).
03. Saring padatan yang tersisa dari reaksi abu dengan HCl ini dan cuci dengan akuades
hingga air cuciannya bersifat netral pada uji lakmus. Gabungkan filtrat dengan dengan
seluruh air cucian.
04. Titrasi gabungan filtrat dan seluruh air cucian tersebut dengan larutan NaOH 0,1 N
menggunakan indikator metil jingga. Catat volume titran yang terkonsumsi (A ml).
05. Tambahkan 30 ml larutan amonium oksalat 1,5 M ke dalam larutan hasil titrasi,
didihkan dengan cermat (jangan sampai bergolak kuat) selama 5 menit dan kemudian
biarkan selama 1 malam.
06. Saring endapan yang terbentuk dan cuci 1 kali dengan 30 ml akuades.
07. Larutkan endapan ke dalam 30 ml H2SO4 6 N (= 3 M) dan titrasi larutannya dengan
larutan KMnO4 0,1 N. Catat volume titran yang terkonsumsi (B ml).
08. Hitung kadar kalium karbonat di dalam abu dengan rumus :
Kadar K2CO3 (%) = 0,691(25 – A – B)/w (1)
09. Laporkan nilai perkiraan persentase kadar kalium karbonat di dalam abu yang
diperoleh dengan rumus di atas hanya sampai 2 angka di belakang koma.
Pertanyaan :
a. Apa rumus molekul endapan diperoleh pada langkah 06?.
b. Bagaimana bentuk rumus (1) jika molaritas larutan-larutan tidak tepat 0,1 N?.
c. Bagaimana cara mendapatkan taksiran kadar kalium di dalam abu dari nilai taksiran
kadar kalium karbonat yang diperoleh dengan rumus di atas?.