SPO Neuro
SPO Neuro
SPO Neuro
MENGGUNAKAN DILTIAZEM
No. Dokumen : No. Revisi : HALAMAN :
PENGERTIAN dari 220/120 mmHg pada stroke penyumbatan dan lebih dari 180/100 pada
stroke perdarahan. Pada kondisi tersebut tekanan darah harus diturunkan
secara agresif dalam hitungan menit sampai jam
1. Menurunkan tekanan darah sampai dengan sasaran.
TUJUAN
2. Menurunkan angka kematian dan kecacatan pada penderita stroke.
SK Direktur Nomor DG.SKDIR / 13.11.10 tentang Kebijakan Komite
KEBIJAKAN
Medis RSI Gondanglegi
1/2
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Ditetapkan
Direktur RSI Gondanglegi,
PROSEDUR Tanggal ditetapkan :
TETAP
PENGERTIAN Suatu Plasma Immune globulin IV (human) dengan konsentrasi 5 dan 10%.
TUJUAN
Memberikan pedoman dalam memberikan terapi.
SK Direktur Nomor DG.SKDIR / 13.11.10 tentang Kebijakan Komite
KEBIJAKAN
Medis RSI Gondanglegi
2/2
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Pemberian diberikan secara bertahap, dapat diberikan seperempat atau
PROSEDUR setengah dosis total , apabila sudah memberikan hasil optimal , dapat distop.
1/1
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Ditetapkan
Direktur RSI Gondanglegi,
PROSEDUR Tanggal ditetapkan :
TETAP
1/1
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Ditetapkan
Direktur RSI Gondanglegi,
PROSEDUR Tanggal ditetapkan :
TETAP
Pemberian obat ini perlu monitor tekanan darah, saturasi oksigen, laju
pernafasan, dan frekuensi nadi.
Tempat pemberian di ICU atau perawatan intensive yang mempunyai bed
side monitor.
PROSEDUR Cara pemberian dengan menggunakan syringe pump
Apabila keadaan terpaksa tempat pemberian bisa menggunakan infus mikro
drip dan di ruangan biasa dengan pemantauan ketat dan dosis kecil.
Dosis: loading dose 0,2 mg/kg dan maintenance dengan infus kontinyu
0,05-2 mg/kg/jam
Cara: 10 ampul miloz 5mg/5ml 1ml= 1mg
BB: 50kg dosis: 2,5 mg/jam
TERAPI MIDAZOLAM PADA
STATUS EPILEPTIKUS REFRAKTER
No. Dokumen : No. Revisi : HALAMAN :
2/2
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Dalam perhitungan ini skala mg/jam = ml/jam = tetes mikro / mnt. 60 tts
1/2
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Ditetapkan
Direktur RSI Gondanglegi,
PROSEDUR Tanggal ditetapkan :
TETAP
2/2
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Jangan menghentikan mendadak (dapat meningkatkan frekuensi seizure),
1/4
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Ditetapkan
Direktur RSI Gondanglegi,
PROSEDUR Tanggal ditetapkan :
TETAP
PENGERTIAN Gejala :
Kriptokokosis pada pasien dengan imunokompromais biasanya
menunjukkan reaksi yang minimal, namun konsentrasi jamur dalam
berbagai jaringan tubuh sangat tinggi. Pada AIDS gejala klinis Meningitis
Kriptokokus sering kali tidak jelas atau samar-samar. Biasanya dijumpai
gejala prodormal selama 2-4 minggu. Gejala yang muncul antara lain
demam, sakit kepala dan malaise (65-80%). Mual dan Muntah (50%). Kaku
kuduk (30%). Gangguan kesadaran dan perilaku (10-30%). Gejala neurologi
fokal (10%). Peningkatan TIK didapatkan pada 75% kasus MK pada
ODHA, walaupun tanda papil edema yang didapatkan hanya pada 26%
kasus.
MENINGITIS KRIPTOKOKKUS
No. Dokumen : No. Revisi : HALAMAN :
2/4
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Diagnosis :
A. Ananmnesa
B. Pemeriksaan Fisik
C. Pemeriksaan laboratorium lengkap : DL, UL, LFT, RFT, Gula Acak,
Elektrolit, CXR, Rapid Test, CD4.
D. MRI atau CT Scan biasanya tidak khas, bahkan sering ditemukan
PENGERTIAN gambaran yang normal. Dapat ditemukan gambaran hidrosefalus, edema
difus, atrofi, penyengatan meningen dan pleksus koroideus.
E. Diagnosa definitif dengan isolasi jamur, pemeriksaan histopatologi dan
serologi antigen C. Neoformans. Spesimen diambil dari darah, cairan
serebrospinal, urin, cairan pleura, sputum, bilasan bronkus, lesi kulit dan
biopsi jaringan.
3/4
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Pilihan pertama Induksi : amfoterisin B IV 0,7-1 mg/kgBB/hr
dan 5-fluorositosin oral 100mg/kgBB/hr selama
2 minggu
Konsolidasi : flukonazol oral 400mg/hr selama 8
minggu atau hingga cairan serebrospinal steril
Pilihan kedua Induksi : amfoterisin B IV 0,7-1mg/kgBB/hr
selama 2 minggu
Konsolidasi : flukonazol oral 400mg/hr selama
MENINGITIS KRIPTOKOKKUS
No. Dokumen : No. Revisi : HALAMAN :
4/4
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
1. Unit Gawat Darurat
1/3
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Ditetapkan
Direktur RSI Gondanglegi,
PROSEDUR Tanggal ditetapkan :
TETAP
PENGERTIAN saat aktifitas yang membaik dengan istirahat, bersifat kronik rekuren
akibat dari penurunan jumlah asetilkolin di neuromuscular junction.
Terdapat berbagai tipe ,antara lain : Tipe okuler, bulbar, general.
Mengatasi Myastenia Gravis untuk meminimalkan frekwensi
TUJUAN
eksaserabasi
SK Direktur Nomor DG.SKDIR / 13.11.10 tentang Kebijakan Komite
KEBIJAKAN
Medis RSI Gondanglegi
2/3
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Tanda khusus :
- Keluhan membaik apabila istirahat.
- Sensoris dan Otonom Normal
MYASTENIA GARVIS
No. Dokumen : No. Revisi : HALAMAN :
3/3
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
II Terapi:
A. Anti Asetil cholin esterase
- Prostigmin = Neostigmin, dosis : 4 - 6 kali 15 mg (maksimal 180
g/hr)
- Pyridostigmin = Mestinon, dosis 4 -6 kali 60 mg (maksimal 1800
mg/hr)
- Bila Prostigmin atau Pyridostigmin belum optimal,
PROSEDUR
Ditambah Ephedrin tab 3 kali 25 mg
Ditambah Steroid = Methyl Prednisolon 16-32 mg,
alternate,maksimal 100 mg
Ditambah KCl tab 3 kali 0,5 mg
B. Operasi timektomi dipertimbangkan , apabila :
General MG yang tidak memberi respon terapi dalam 6 - 12 bulan, usia
< 50 th.
C. Immunosupressive
D. Lain lain : Gamma Globulin, Plasma pheresis/plasma exchange.
1/4
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Ditetapkan
Direktur RSI Gondanglegi,
PROSEDUR Tanggal ditetapkan :
TETAP
2/4
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Stroke dengan kondisi khusus dirawat di Intermediate
unit perawatan khusu stroke
Kondisi khusus :
- Stroke dengan penurunan kesadaran
- Stroke dengan tanda herniasi
- Stroke dengan kejang
- Stroke dengan febris atau penyakit lain yang memerlukan
perawatan bersama khususnya dengan Bag. Penyakit Dalam,
PROSEDUR Jantung atau Paru
Stroke tanpa kondisi khusus dirawat di ruang perawatan
biasa/ Non intensif
- Perawatan Stroke Akut dilakukan secara kolaborasi antara tenaga Dokter
Ahli saraf, dokter umum, perawat terlatih, dieticien, fisioterapi dan yang
terkait lainya.
1. Membaringkan penderita dengan posisi kepala dan badan bagian atas
30 , posisi lateral decubitus bila disertai muntah ( posisi Sim )
2. Melakukan prosedur resusitasi ABC ( airway, breathing, circulation)
Bila diperlukan infus dapat digunakan larutan NaCl 0,9 %
Membebaskan jalan nafas, mengusahakan ventilasi adekuat. Bila
diperlukan Oksigen diberikan 1-2 L/ menit sampai ada hasil
pemeriksaan gas darah.
3. Melakukan anamnese, pemeriksaan status interne, status neurologi
untuk menegakkan diagnosa
PENATALAKSANAAN STROKE AKUT
No. Dokumen : No. Revisi : HALAMAN :
3/4
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
4. Pemeriksaan neuro-vital-sign : Tensi Darah, Pernafasan ( frekwensi,
tipe pernafasan), Jantung ( heart rate, kelainan jantung), Temperatur,
Pupil
5.monitor , mengenali tanda-tanda dini Tekanan Intra Kranial
meningkat dan mengatasi nya (lihat SOP Penatalaksanaan Peningkatan
T.I.K atau edema serebri)
6.Menetukan jenis stroke secara klinis, dikonfirmasi dengan Junaidi.
Skor, Algoritma Gajahmada atau Siriraj Skor.
7.Memberi penjelasan kepada penderita dan/atau keluarga terdekat
PROSEDUR tentang penyakit stroke yang diderita, sambil meminta ijin melakukan
pemeriksaan penunjang dan rencana pengobatan
8.Menurunkan Tensi darah apabila : Tensi Sistolik 220 mmHg untuk
stroke infark, 180 untuk stroke perdarahan, 160 untuk stroke SAH.
stroke disertai Infark Miokard Akut/ gagal jantung atau gagal ginjal
akut/ diseksi aorta torakalis tekanan darah diturunkan sampai MABP
130 mmHg . Cara penurunan lihat SOP Penatalaksanaan
Hipertensi Pada Stroke Akut.
9.Pemeriksaan cito : CT Scan kepala tanpa kontras, Complete blood
count, Gula darah sesaat, Hb, PCV, Darah rutin, EKG.
10.Pemeriksaan terencana ( bukan cito) : Trigliserid, Cholesterol ( total,
HDL, LDL), ureum ,creatinin, uris acid, VDRL, TPHA, foto thorax.
11.Mengatasi Hiperglikemi ( > 250 mg%) sampai batas Gula Darah
Sesaat sekitar 150 mg%. Cara penurunan dengan Insulin intravena
secara drips kontinyu selama 2-3 hari pertama. ( Lihat SOP
Penatalaksanaan Hiperglikemi pada Stroke Akut)
PENATALAKSANAAN STROKE AKUT
No. Dokumen : No. Revisi : HALAMAN :
4/4
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
12 .Mengatasi Hipoglikemi dengan memberikan Dextrose 40% intravena
sampai normal . Dilanjutkan dengan mengatasi penyebab hipoglikemi
13. Bila Jenis Stroke telah diditentukan, penatalaksanaan khusus
tergantung pada Jenis Stroke ( SOP Penatalaksanaan Stroke ICH dan
SOP Penatalaksanaan Stroke Infark).
14. Melakukan monitoring secara berkala pada fase akut stroke :
neurovital sign . Mewaspadai tanda- tanda herniasi. Mengawasi tanda
PROSEDUR
-tanda komplikasi Stroke Akut dan mengatasi nya (SOP
Penatalaksanaan Komplikasi Stroke Akut)
15. Nutrisi per oral hanya boleh diberikan setelah hasil tes fungsi
menelan baik. Bila terdapat gangguan menelan atau kesadaran
menurun dipasang pipa nasogastrik sampai fungsi menelan baik atau
penderita sadar .
16. Melakukan mobilisasi dan rehabilitasi sedini mungkin apabila tidak
ada kontraindikasi.
1/5
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Ditetapkan
Direktur RSI Gondanglegi,
PROSEDUR Tanggal ditetapkan :
TETAP
Patogenesis
PROSEDUR
Mikroorganisme (MO mencapai parenkim otak melalui:
- Hematogen : dari suatu tempat infeksi yang jauh
- Pertuasan di sekitar otak : sinusitis f rontali s, otitis media.
- Trauma tembus kepala/operasi otak.
- Komptikasi dari kardioputmoner, meningitis piogenik.
- 20% kasus tak di ketahui sumber i nfeksi nya.
SEREBRITIS DAN ABSES OTAK
No. Dokumen : No. Revisi : HALAMAN :
2/5
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
Lokasi :
Hematogen paling sering pada substansia alba dan grisea.
Perkonti nutatum : daerah yang dekat dengan permukaan otak.
Sifat :
Dapat soliter atau multiple. Yang multiple sering pada jantung bawaan
sianotik karena ada shunt kanan ke kin.
Tahap-tahap :
PROSEDUR
- Awal : Reaksi radang yang difus pada jaringan otak
(infiltrat leukosit, edema, perlunakan dan kongesti) kadang disertai bintik-
bintik perdarahan.
- Beberapa hari-minggu : Nekrosis dan pencairan pada
pusat lesi sehingga membentuk rongga abses.
Astroglia, fibroblas, makrofag mengeli li ngi jaringan
yang nekrotik sehingga terbentuk abses yang tidak berbatas tegas.
-Tahap lanjut: fibrosis yang progresif sehingga terbentuk
kapsul dengan di ndi ng yang konsentris.
Stadium:
- Serebritis dini (hari I - III)
- Serebritis lanjut (hari IV - IX)
(hari IV - IX)
- Serebritis kapsut dini (hari X – XIII)
(hari X - XIII)
- Serebritis kapsut lanjut (> XIV hari)
SEREBRITIS DAN ABSES OTAK
No. Dokumen : No. Revisi : HALAMAN :
3/5
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
KRITERIA DIAGNOSIS
Gambaran kliniknya tidak khas, kriteria terdapat tanda infeksi + TI K
Khas bila terdapat trias: gejata infeksi + TI K + tanda neurotogik
PROSEDUR
fokal.
Darah rutin : 50 - 60 % didapati leukositosis 10.000-20.000 / cm2 70 -
95 % LED meningkat.
LP : bila tak ada kontraindikasi untuk kultur dan tes sensitifitas.
Radiologi :
Foto polos kepala biasanya normal.
CT-Scan kepala tanpa kontras dan pakai kontras bila
abses berdiameter > 10 mm.
Angiografi
Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin (teukosit, LED)
LP : bila tak ada kontraindikasi untuk kultur dan tes sensitifitas.
Rontgen : Foto polos kepala, CT-Scan kepala tanpa kontras dan pakai
kontras, atau angiografi .
DIAGNOSIS BANDING
Space occupying lesion lainnya (metastase tumor, glioblastoma)
Meningitis
SEREBRITIS DAN ABSES OTAK
No. Dokumen : No. Revisi : HALAMAN :
4/5
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
TATALAKSANA
Prinsipnya menghilangkan fokus infeksi dan efek massa.
Kausal:
PROSEDUR
Ampisillin 2 gr/6 jam iv (200-400 mg/kgBB/hari selama 2
minggu).
Kloramfenikol 1 gr/6jam iv selama 2 minggu.
Metronidazole 500 mg/8 jam iv selama 2 minggu.
Antiedema : dexamethason/ manitol.
Operasi bila tindakan konservatif gagat atau abses berdiameter 2 cm.
PENYULIT
Herniasi
Hidrosefatus obstruktif
Koma
KONSULTASI
Bedah Saraf
TEMPAT PELAYANAN
Perawatan di RS A atau B
TENAGA STANDAR
Perawat, dokter umum, dokter spesialis saraf
LAMA PERAWATAN
Minimal 6 minggu
PROGNOSIS
Sembuh, sembuh + cacat, atau meninggat
Prognosis: tergantung dari : umur penderita, [okasi abses, dan sifat
absesnya.
5/5
RSI GONDANGLEGI
Jl. Hayam Wuruk 66
Gondanglegi - Malang
1. Unit Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
2. Unit Rawat Inap
3. Dokter Spesialis Syaraf