PTI Fix
PTI Fix
Oleh :
1) Dina Sonia (18211020)
2) Erita Ayu Lestari (18211050)
3) Fahmi Habibie (18211013)
4) Muhammad Bachtiar Arifin (18211012)
MANAJEMEN BISNIS
2019
Halaman 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja sama dan menyelesaikan makalah
ini. dimana makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah yaitu PENGANTAR
TEKNOLOGI INFORMASI.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman
yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Kami sangat mengharapakan Makalah yang telah kami susun ini bisa menjadi sebuah
ilmu yang berguna, khususnya bagi kami. Walaupun kami sadar bahwa makalah yang kami
kerjakan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami harapkan pula kritikan serta
masukan yang bisa membuat kami menjadi lebih baik kedepannya.
Demikian makalah ini kami susun dan buat, apabila dalam makalah ini ada kata yang
kurang berkenan mohon di maafkan sekian dan terima kasih.
Halaman 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 3
1.3 Tujuan....................................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Teknologi Informasi. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk
menambah pengetahuan atau wawasan tentang bagaimana cara menggunakan E-
Learning atau mengetahui kelebihan dan kekuragan menggunakan E-Learning.
Halaman 4
BAB II
Landasan Teori
tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan
secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved. .
b) Pembelajaran dengan perangkat komputer
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat
komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia,
dengan CD drive dan koneksi internet ataupun intranet lokal. Dengan
memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun internet,
pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-learning. Jumlah pembelajaran
yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas.
Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih
standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi
dari pengajaran.
Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan e-Learning dewasa ini, antara lain:
a. Harga perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau (tidak lagi
diperlakukan sebagai barang mewah).
b. Peningkatan kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih
cepat dan kapasitas penyimpanan data semakin besar
c. Memperluas akses atau jaringan komunikasi
d. Memperpendek jarah dan mempermudah komunikasi
e. Mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.
2. Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu
minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk
diperbanyak.
3. Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada
pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.
1. Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu
sendiri.
5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan
dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
8. Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi
peserta didik.
9. Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar,
dan video karena peralatan yang tidak memadai.
11. Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan
fitur pertanyaan diperlukan.
BAB III
KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa E-learning adalah sistem atau konsep pendidikan
yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Perbedaan
Pembelajaran antara Metode Tradisional dan Metode E-Learning yaitu pada Metode
Tradisional, seorang guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan
untuk menyalurkan ilmu pengetahuannya kepada siswa atau mahasiswa.
Sedangkan pembelajaran pada Metode E-Learning seorang siswa atau
mahasiswa dituntut untuk dapat mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab
untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran dengan Metode E-Learning akan
‘memaksa’ pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya.
Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif
sendiri.
3.2 Saran
Dibutuhkan serangkaian pelatihan dalam rangka sosialisasi pengembangan
metode pembelajaran berbasis e-learning ini agar seluruh penggunanya pola
pemikiran efektif dan menerima e-learning menjadi salah satu alternative metode
pembelajaran dan evaluasi dalam kegiatan belajar mengajar. Diperlukan dukungan
sepenuhnya dari lembaga dalam pemanfaatan e-learning sebagai media
pembelajaran baik dalam bentuk instruksi maupun kebijakan.
3.3 Penutup
DAFTAR PUSTAKA
center, w. a. (2014, 11). west alqorni center blogspot . Diambil kembali dari west alqorni:
http://westalqornicenter.blogspot.com/2014/11/e-learning.html