Anda di halaman 1dari 10

ISSN 2252-9063

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika


(KARMAPATI)
Volume 5 , Nomor 2 , Tahun 2016

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG


KEPUTUSAN DENGAN METODE ANALYTIC
HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK
MEMBERIKAN REKOMENDASI PROPERTI DI
KABUPATEN BULELENG

Ni Kadek Putri Ariani1, I Made Gede Sunarya 2 ,


I Made Agus Wirawan3,
Jurusan Pendidikan Teknik Informatika
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Bali
E-mail: 1215051098@undiksha.ac.id 1, sunarya@undiksha.ac.id 2, imade.aguswirawan@undiksha.ac.id3

Abstrak— Sistem Pendukung Keputusan lama kontrak, luas tanah, diskon, administrasi
dengan Metode AHP Untuk Memberikan adat, dan fasilitas kontrak tanah. Untuk kategori
Rekomendasi Properti di Kabupaten Buleleng kontrak rumah yaitu Harga, lama kontrak, luas
yang dikembangkan diharapkan dapat membantu tanah, luas bangunan, diskon, jarak pemerintahan,
berbagai pihak dalam memberikan rekomendasi jarak pendidikan, administrasi adat, dan fasilitas
properti di Kabupaten Buleleng. Manfaat kontrak rumah. Untuk kategori kontrak ruko yaitu
dikembangkannya aplikasi ini adalah untuk harga, lama kontrak, luas bangunan, luas parkir,
membantu dalam pencarian properti yang diskon, administrasi adat, dan fasilitas kontak
didukung dengan adanya sistem pendukung ruko. Untuk kategori kontrak kost yaitu harga,
keputusan dalam menentukan properti yang lama kontrak, luas kamar, luas parkir, jarak
diinginkan. pemerintahan jarak pendidikan, administrasi adat,
Dalam merancang dan dan fasilitas kontrak kost.
mengimplementasikan aplikasi, penulis Hasil implementasi pada penelitian ini
menggunakan metode waterfall atau yang sering adalah berupa website yang digunakan untuk
disebut dengan classic life cycle model yang memberikan rekomendasi properti di Kabupaten
merupakan model klasik dalam membangun Buleleng kepada pengguna kapan saja dan dimana
perangkat lunak. Kategori yang disediakan dalam saja. Pengujian yang dilakukan terhadap sistem
sistem yaitu kategori beli tanah, kategori beli ini yaitu pengujian black box testing, white box
rumah, kategori kontrak tanah, kategori kontrak testing, dan pengujian akurasi. Rata-rata nilai
rumah, kategori kontrak ruko, dan kategori pengujian akurasi dari sistem yaitu sebesar
kontrak kost dengan menggunakan metode AHP. 57,78%.
Kriteria-kriteria yang ada pada kategori beli tanah Kata kunci: sistem pendukung keputusan, AHP, e-
yaitu harga, luas tanah, KPR, diskon, jarak commerce, sistem rekomendasi, akurasi
pemerintahan, jarak pendidikan administrasi adat,
dan fasilitas pembelian tanah. Untuk kategori beli Abstract — Decision Support Systems
rumah yaitu harga, luas tanah, luas bangunan, with AHP Method For Providing
KPR, diskon, jarak pemerintahan, jarak Recommendation property in Buleleng developed
pendidikan, administrasi adat, dan fasilitas beli is expected to assist the various parties in
rumah. Untuk kategori kontrak tanah yaitu harga, providing recommendations in Buleleng Regency
ISSN
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume , Nomor , April 2016

property. The benefits of the development of this perlu diperhitungkan adalah provinsi Bali.
application is to assist in the search for the Berbicara tentang Bali, hal pertama yang terlintas
property that is supported by the decision support di benak orang yang mendengarnya adalah
system in determining the desired property. mengenai destinasi wisata dunia. Wisatawan dari
In designing and implementing the berbagai negara menjadikan Bali sebagai destinasi
application, the author uses the method waterfall wisata utama. Dalam riset Knight Frank
or often called the classic life cycle model is a Indonesia, menunjukkan hasil bahwa Bali
classic model in building software. Categories are menempati urutan kedua setelah Jakarta dengan
provided in the system, namely the category nilai properti yang tinggi. Kenaikan harga
purchase land, buy a house category, the category investasi properti di Bali mencapai 30% sampai
of land contract, contract category houses, akhir tahun 2013, sedangkan untuk wilayah
shophouses contract category, and the category of Jakarta dan sekitarnya mencapai 45%.
contracts boarding by using AHP. The criteria Konsekuensi logis dengan semakin menggiurnya
contained in the category of land purchase is the keuntungan investasi bisnis properti adalah
price, vast land, mortgages, discount, within bertumbuhnya konsumen baru properti, yang tentu
government, distance education customs saja sangat berdampak positif bagi kekuatan pasar
administration, purchase of land and facilities. For properti lokal.
the category of home purchase is the price, land Kabupaten Buleleng secara mengejutkan
area, building area, mortgages, discount, within menjadi daerah dengan penempatan modal asing
government, distance education, customs terbesar di Bali pada tahun 2014. Badan
administration, and the facility to buy a house. For Penanaman Modal dan Perizinan Daerah
the category of land contract, namely the price, (BPMPD) Bali mencatat total investasi di kawasan
length of contract, land area, discounts, customs utara Bali ini mencapai US$ 260,85 juta atau
administration, and facilities land contract. For the setara Rp 3,1 triliun (kurs Rp.11.885,-). Angka itu
category of home contract that price, length of meningkat drastis dibandingkan dengan 2013,
contract, land area, building area, discount, within hanya US$ 1,9 juta. Realisasi tersebut
government, distance education, customs mengalahkan jumlah investasi asing yang masuk
administration, and contract facilities home. For ke Badung US$ 80,7 juta, Denpasar US$ 15,4
the category of contracts shop that is the price, juta, Jembrana US$ 666.700, Tabanan US$54,3
length of contract, the building area, spacious juta, Karangasem US$ 5 juta, Gianyar US$ 9,4
parking, discounts, customs administration, and juta. Adapun total investasi Penanaman Modal
contact facilities shop. For the category of Asing (PMA) ke seluruh Bali pada tahun lalu
boarding contract, namely the price, length of mencapai US$ 427,16 juta (Melirik Investasi
contract, spacious rooms, spacious parking, Properti di Bali, 2014).
distance education distance administration, Data tersebut menunjukkan bahwa
customs administration, and contract boarding Buleleng memiliki nilai investasi yang sangat
facilities. menjanjikan karena menjadi tempat penanaman
The results of the implementation of this modal terbesar, namun dari hasil observasi secara
research is in the form of a website that is used to langsung dengan beberapa masyarakat terkait
provide recommendations in Buleleng property to dengan penanaman modal di bidang properti
users anytime and anywhere. Tests performed on menyatakan bahwa masih adanya permasalahan
this system is testing black box testing, white box dalam menentukan lokasi yang diinginkan. Saat
testing, and testing accuracy. The average value of ini dengan semakin pesatnya perkembangan
testing the accuracy of the system is equal to teknologi dan internet di Indonesia, telah memiliki
57.78%. dampak yang besar terhadap perubahan bisnis.
Yaitu mulai dari cara beriklan, cara jual beli, cara
Keywords: decision support systems, AHP, e- berinteraksi antar manusia, dan sebagainya.
commerce, system recommendation, accuracy Contoh e-commerce di Indonesia yang sudah
popular dan memiliki reputasi yang baik adalah
I. PENDAHULUAN seperti www.bhineka.com, www.blibli.com,
Dalam perkembangan bisnis investasi www.gramedia.com. Namun belum terdapat e-
properti di Indonesia, salah satu wilayah yang commerce yang memiliki sistem pendukung
ISSN
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume , Nomor , April 2016

keputusan untuk merekomendasikan apa yang menggunakan model nilai wajar. Alternatif
diinginkan oleh konsumen secara mengkhusus. pengklasifikasian ini dimungkinkan untuk
Oleh karena itu, perlu adanya sistem pendukung dilakukan bagi setiap properti secara individual
keputusan untuk merekomendasikan properti yang (property by property basis). Namun demikian,
diinginkan konsumen, sehingga pencarian dengan sekali alternatif pengklasifikasian ini dipilih untuk
sistem pendukung keputusan ini lebih efektif satu hak atas properti tertentu yang dikuasai
dibandingkan dengan penjualan online lainnya dengan cara operasi, maka semua properti yang
(Ahmad Faisol, 2014). telah diklasifikasikan sebagai properti investasi
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat harus dicatat dengan menggunakan model nilai
memberikan informasi dan membantu wajar. Ketika alternatif pengklasifikasian ini
menyediakan berbagai alternatif yang dapat dipilih, maka semua hak kepemilikan harus
ditempuh dalam proses pengambilan keputusan diungkapkan.
(Ahmad Faisol, 2014). Keputusan yang akan Properti investasi dapat dikuasai untuk
diambil didasarkan pada alternatif-alternatif yang menghasilkan rental atau untuk mendapatkan
menjadi pertimbangan. Berdasarkan alternatif- kenaikan nilai atau keduanya. Dengan demikian,
alternatif pertimbangan yang ada, akan dibuat properti investasi tersebut menghasilkan arus khas
perangkingan sehingga keputusan dapat diambil yang sebagian besar tidak bergantung pada asset
sesuai kebutuhan yang diharapkan. Dalam lain yang dikuasai oleh entitas. Hal ini
pemilihan properti berdasarkan lokasi dapat membedakan properti investasi dengan properti
diselesaikan menggunakan suatu sistem yang digunakan sendiri. Proses produksi atau
pendukung keputusan yaitu dengan metode pengadaan barang atau jasa (atau penggunaan
Analytic Hierarchy Process (AHP) (Ahmad properti untuk tujuan administratif) dapat
Faisol, 2014). menghasilkan arus khas yang dapat diatribusikan
Berdasarkan paparan tersebut, peneliti tidak hanya ke properti, tetapi juga ke asset lain
termotivasi mengembangkan sebuah Sistem yang digunakan dalam proses produksi atau
Pendukung Keputusan dalam bentuk penelitian persediaan.
yang berjudul “Pengembangan Sistem Pendukung
B. Kabupaten Buleleng
Keputusan dengan Menggunakan Metode Analytic
Hierarchy Process (AHP) Untuk Memberikan Kabupaten Buleleng terdiri dari 9
Rekomendasi Properti di Kabupaten Buleleng”. kecamatan dengan 129 desa definitif dan 19
kelurahan, 550 dusun dan 58 lingkungan, dimana
II. KAJIAN PUSTAKA jumlah penduduk tahun 2008 mencapai 650.237
jiwa. Kabupaten Buleleng terletak di belahan utara
A. Properti
pulau Bali memanjang dari barat ke timur dan
Properti adalah properti (tanah atau
mempunyai pantai sepanjang 144 km, secara
bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau
geografis terletak pada posisi 8° 03’ 40” – 8° 23’
kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau
00” lintang selatan dan 114° 25’ 55” – 115° 27’
lessee/penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk
28” bujur timur, terdiri dari 9 kecamatan dengan
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau
129 desa definitif dan 19 kelurahan. Kabupaten
kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam
Buleleng berbatasan dengan Kabupaten Jembrana
produksi atau penyediaan barang dan jasa atau
di bagian barat, laut Jawa/Bali di bagian utara,
untuk tujuan administratif, atau dijual dalam
dengan Kabupaten Karangasem di bagian timur
kegiatan usaha sehari-hari. Properti yang
dan di sebelah selatan berbatasan dengan 4
digunakan sendiri adalah properti yang dikuasai
(empat) kabupaten, yaitu Kabupaten Jembrana,
(oleh pemilik atau lessee/penyewa melalui sewa
Tabanan, Badung dan Bangli.
pembiayaan) untuk digunakan dalam produksi
Secara keseluruhan luas wilayah
atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
Kabupaten Buleleng 136.588 hektar atau 24.25%
administratif.
dari luas Propinsi Bali. Sebagian besar wilayah
Hak atas properti yang dikuasai oleh lessee
Kabupaten Buleleng merupakan daerah berbukit
melalu sewa operasi dapat dikelompokkan dan
dicatat sebagai properti investasi jika, dan hanya yang membentang di bagian selatan, sedangkan di
bagian utara yakni merupakan dataran rendah.
jika properti tersebut tidak bertentangan dengan
Kabupaten Buleleng memiliki iklim laut tropis
definisi dengan properti investasi dan lessee
yang dipengaruhi oleh angin musim dan terdapat
ISSN
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume , Nomor , April 2016

musim kemarau dan penghujan. Curah hujan 1970-an. Metode ini merupakan salah satu model
terendah di di daerah pantai dan tertinggi di pengambilan keputusan multikriteria yang dapat
daerah pegunungan. membantu kerangka berpikir manusia dimana
Jumlah penduduk kabupaten Buleleng pada faktor logika, pengalaman pengetahuan, emosi dan
tahun 2008 mencapai 650.237 jiwa, komposisinya rasa dioptimasikan ke dalam suatu proses
terdiri dari 325.678 jiwa laki-laki dan 324.559 sistematis. Pada dasarnya, AHP merupakan
jiwa perempuan dengan sex ratio adalah 100,34. metode yang digunakan untuk memecahkan
Ditinjau dari persebarannya, sebagian besar masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke
penduduk berada di Kecamatan Buleleng. dalam kelompok-kelompoknya, dengan mengatur
Kepadatan penduduk di wilayah ini mencapai kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki,
2.561. Angka tersebut di atas angka kepadatan kemudian memasukkan nilai numerik sebagai
penduduk Kabupaten Buleleng yaitu 476. Jika pengganti persepsi manusia dalam melakukan
dilihat berdasarkan kelompok umur, komposisinya perbandingan relatif. Dengan suatu sintesa maka
adalah penduduk usia 0-14 tahun besarnya akan dapat ditentukan elemen mana yang
23,91%, penduduk usia 15-64 mencapai 68,69%, mempunyai prioritas tertinggi.
sedangkan usia 65+ sebesar 7,40%. Kecamatan Menurut Badiru (1995), AHP merupakan
dengan jumlah penduduk tertinggi adalah suatu pendekatan praktis untuk memecahkan
kecamatan Buleleng yaitu 120.228 jiwa. masalah keputusan kompleks yang meliputi
perbandinagn alternatif. AHP juga memungkinkan
C. Sistem Pendukung Keputusan
pengambilan keputusan menyajikan hubungan
Sistem pendukung keputusan (Inggris: hierarki antara faktor, atribut, karakteristik atau
decision support sistem disingkat DSS) adalah alternatif dalam lingkungan pengambilan
bagian dari sistem informasi berbasis komputer keputusan. Dengan ciri-ciri khusus, hierarki yang
(termasuk sistem berbasis pengetahuan dimilikinya, masalah kompleks yang tidak
(manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk terstruktur dipecahkan dalam kelompok -
mendukung pengambilan keputusan dalam suatu kelompoknya.
organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan Kusrini (2007) menjelaskan tentang
sebagai sistem komputer yang mengolah data langkah-langkah untuk melakukan perhitungan
menjadi informasi untuk mengambil keputusan dengan metode AHP yaitu:
dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan
Menurut Moore and Chang, SPK dapat solusi yang diinginkan, lalu menyusun
digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
hierarki dari permasalahan yang dihadapi.
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan
keputusan, berorientasi keputusan, orientasi Penyusunan hierarki adalah dengan
perencanaan masa depan dan digunakan pada saat- menetapkan tujuan yang merupakan sasaran
saat yang tidak biasa. (SISTEM PENDUKUNG sistem secara keseluruhan pada level teratas.
KEPUTUSAN DENGAN METODE AHP, 2014) 2. Menentukan prioritas elemen
Konsep Sistem Pendukung Keputusan a. Langkah pertama dalam menentukan
(SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama prioritas elemen adalah membuat
kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh
perbandingan pasangan, yaitu
Michael S. Scott Morton dengan istilah
Management Decision Sistem. Sistem tersebut membandingkan elemen secara
adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang berpasangan sesuai kriteria yang
ditujukan untuk membantu pengambil keputusan diberikan.
dengan memanfaatkan data dan model tertentu b. Matriks perbandingan berpasangan diisi
untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak menggunakan bilangan untuk
terstruktur. Istilah SPK mengacu pada suatu
merepresentasikan kepentingan relatif
sistem yang memanfaatkan dukungan komputer
dalam proses pengambilan keputusan. dari suatu elemen terhadap elemen
lainnya.
D. Metode Analytic Hierarchy Process
Analytical Hierarchy Process (AHP).
Diikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun
ISSN
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume , Nomor , April 2016

3. Sintesis perhitungan bisa dinyatakan benar. Daftar


Pertimbangan-pertimbangan terhadap Indeks Random Consistency (IR) bisa dilihat
perbandingan berpasangan disintesis untuk pada Tabel 2.1.
memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal
yang dilakukan dalam langkah ini adalah: Tabel 2.1 Daftar Index Random Consistency (IR)
a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap Ukuran Matriks Nilai IR
kolom pada matriks 1,2 0
b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan 3 0.58
total kolom yang bersangkutan untuk 4 0.9
memperoleh normalisasi matriks 5 1.12
6 1.24
c. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap
7 1.32
baris dan membaginya dengan jumlah
8 1.41
elemen untuk mendapatkan nilai rata- 9 1.45
rata 10 1.49
4. Mengukur konsistensi 11 1.51
Dalam pembuatan keputusan, penting untuk 12 1.48
mengetahui seberapa baik konsistensi yang 13 1.56
ada karena kita tidak menginginkan 14 1.57
keputusan berdasarkan pertimbangan dengan 15 1.59
konsistensi yang rendah. Hal-hal yang
dilakukan dalam langkah ini adalah: III. METODOLOGI
a. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama
A. Analisis Masalah dan Solusi
dengan prioritas relatif elemen pertama,
Dalam rangka mengatasi permasalahan
nilai pada kolom kedua dengan prioritas
yang ada di masyarakat mengenai kesulitan dalam
relatif elemen kedua dan seterusnya. memilih properti yang sesuai dengan
b. Jumlahkan setiap baris keinginannya maka perlu adanya teknologi yang
c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi mampu memberikan alternatif solusi yang optimal
dengan elemen prioritas relatif yang bagi masyarakat mengenai rekomendasi properti
bersangkutan yang ada di daerah Kabupaten Buleleng.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa
d. Jumlahkan hasil bagi di atas dengan
masyarakat mengenai permasalahan untuk
banyaknya elemen yang ada, hasilnya di menentukan properti yang diinginkanya, belum
sebut λ maks adanya fasilitas untuk menentukan properti yang
5. Hitung Consistency Index (CI) dengan sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
rumus: Masyarakat juga sering kali mengalami
CI=((λ_maks-n))/n kesulitan saat melakukan pemilihan properti
di mana n adalah banyakan elemen karena kekurangan informasi tentang properti apa
saja yang telah ada dan kesulitan untuk
6. Hitung Rasio Konsistensi / Consistency
mengunjungi setiap properti yang ditawarkan yang
Ratio (CR) dengan rumus: diakibatkan oleh jarak ataupun waktu yang
CR=CI/IR dimiliki oleh calon pembeli. Pembeli dihadapkan
di mana CR = Consistency Ratio, CI = pada keterbatasan kriteria dimana penjual properti
Consistency Index, IR = Indeks Random hanya memberikan informasi umum pada
Consistency. selebaran iklan yang dibuatnya. Sedangkan untuk
7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya mengetahui informasi-informasi lain yang lebih
spesifik calon pembeli harus menghubungi penjual
lebih dari 10% maka penilaian dari judgment
lebih lanjut. Mengingat Kabupaten Buleleng yang
harus diperbaiki. Namun jika rasio konsisten memiliki wilayah geografis yang luas dan juga
kurang atau sama dengan 10% maka hasil
ISSN
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume , Nomor , April 2016

tersebar dari dataran rendah ke dataran tinggi, ketersediaan lapangan, ketersediaan lapangan
akses jalan yang beraneka ragam terkadang bermain, ketersediaan kolam berenang).
membuat calon pembeli kesulitan dalam mencapai e. Kategori Kontrak Ruko
akses ke lokasi properti yang ditawarkan.
Harga, lama kontrak, luas bangunan, luas
Berdasarkan analisis masalah di atas, maka
solusi yang dapat diusulkan peneliti adalah sistem parkir, diskon, administrasi adat, dan fasilitas
pendukung keputusan dengan menggunakan kontak ruko (ketersediaan instalasi air,
metode AHP untuk memberikan rekomendasi ketersediaan instalasi listrik, ketersediaan
properti di Kabupaten Buleleng mengingat instalasi internet, dan ketersediaan instalasi
pengaruh teknologi informasi dan internet yang telepon).
sangat dibutuhkan dalam promosi terutama untuk f. Kategori Kontrak Kost
para penjual properti.
Harga, lama kontrak, luas kamar, luas parkir,
1) Kriteria dari Kategori
jarak pemerintahan jarak pendidikan,
a. Kategori Beli Tanah
administrasi adat, dan fasilitas kontrak kost
Harga, luas tanah, KPR, diskon, jarak (ketersediaan instalasi internet, ketersediaan
pemerintahan, jarak pendidikan administrasi instalasi telepon, ketersediaan kamar mandi
adat, dan fasilitas beli tanah (ketersediaan dalam, ketersediaan kamar mandi luar,
instalasi air, ketersediaan instalasi listrik, ketersediaan dapur dalam, ketersediaan
ketersediaan instalasi internet, ketersediaan dapur luar, ketersediaan meja, ketersediaan
kasur, dan ketersediaan lemari).
instalasi telepon, dan menerapkan one get
system) B. Analisis Perangkat Lunak
b. Kategori Beli Rumah
1) Kebutuhan Perangkat Lunak
Harga, luas tanah, luas bangunan, KPR, Berdasarkan analisis terhadap Sistem
diskon, jarak pemerintahan, jarak Pendukung Keputusan dengan Metode AHP ini,
pendidikan, administrasi adat, dan fasilitas terdapat proses fungsional yang dapat
beli rumah (ketersediaan instalasi air, diimplementasikan, yaitu:
ketersediaan instalasi listrik, ketersediaan a) Kebutuhan Fungsional
instalasi internet, ketersediaan instalasi Berdasarkan analisis terhadap Sistem
telepon, menerapkan one get system, Pendukung Keputusan dengan Metode AHP ini,
ketersediaan lapangan, ketersediaan lapangan terdapat proses fungsional yang dapat
diimplementasikan oleh aplikasi website, yaitu:
bermain, ketersediaan kolam berenang). (1) Aplikasi website dapat menampilkan properti
c. Kategori Kontrak Tanah berdasarkan kategori. (2) Aplikasi website dapat
Harga, lama kontrak, luas tanah, diskon, menampilkan properti berdasarkan kecamatan dan
administrasi adat, dan fasilitas kontrak tanah nama pemilik properti. (3) Aplikasi website dapat
(ketersediaan instalasi air, ketersediaan mencari properti berdasarkan keyword. (4)
instalasi listrik, ketersediaan instalasi Aplikasi website dapat menampilkan informasi
detail properti. (5) Aplikasi website dapat
internet, ketersediaan instalasi telepon, dan
melakukakan proses autentifikasi member,
menerapkan one get system). operator dan administrator. (6) Aplikasi website
d. Kategori Kontrak Rumah dapat mengelola properti. (7) Aplikasi website
Harga, lama kontrak, luas tanah, luas dapat mengelola kategori properti. (8) Aplikasi
bangunan, diskon, jarak pemerintahan, jarak website dapat mengelola akun. (9) Aplikasi
pendidikan, administrasi adat, dan fasilitas website dapat mengelola kriteria. (10) Aplikasi
kontrak rumah (ketersediaan instalasi air, website dapat merubah password.
ketersediaan instalasi listrik, ketersediaan b) Kebutuhan Non Fungsional
instalasi internet, ketersediaan instalasi Berdasarkan analisis terhadap Sistem
Pendukung Keputusan dengan Metode AHP ini,
telepon, menerapkan one get system,
terdapat proses non-fungsional yang dapat
diimplementasikan oleh aplikasi website, yaitu:
ISSN
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume , Nomor , April 2016

(1) Pengembangan Perangkat Lunak Website


Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode
AHP ini dibuat dengan user friendly agar
memudahkan pengguna, operator dan
administrator menggunakan aplikasi. (2)
Pengembangan Perangkat Lunak Website Sistem
Pendukung Keputusan dengan Metode AHP ini
dibuat dengan responsive design agar layak untuk
diakses dari berbagai jenis device.
2) Tujuan Pengembangan Perangkat Lunak
Sistem Pendukung Keputusan dengan
Gambar 1. Data Flow Diagram Level 0
Metode AHP diharapkan mampu memenuhi
proses-proses sebagai berikut: C. Perancangan Perangkat Lunak
a) Kebutuhan Fungsional Tahap perancangan perangkat lunak adalah
Dilihat dari segi kebutuhan fungsional, tahap selanjutnya setelah melakukan analisis
aplikasi website Sistem Pendukung Keputusan perangkat lunak. Rancangan perangkat lunak yang
dengan Metode AHP ini mampu: (1) dibuat bersifat user friendly agar pengguna merasa
Menampilkan properti berdasarkan kategori. (2) nyaman dan mudah untuk menggunakannya.
Menampilkan properti berdasarkan kecamatan dan Adapun bagian – bagian dari tahap ini dapat
nama pemilik properti. (3) Mencari properti dipaparkan sebagai berikut.
berdasarkan keyword. (4) Menampilkan informasi 1) Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak
detil properti. (5) Melakukakan proses Perancangan arsitektur perangkat lunak
autentifikasi member, operator dan administrator. menggambarkan bagian-bagian modul, struktur
(6) Mengelola properti. (7) Mengelola kategori ketergantungan antar modul, dan hubungan antar
properti. (8) Mengelola akun. (9) Mengelola modul dari perangkat lunak yang dibangun.
kriteri. (10) Merubah password.
b) Kebutuhan Non Fungsional
Dilihat dari segi kebutuhan non-fungsional,
Aplikasi Website Sistem Pendukung Keputusan
dengan Metode AHP ini diharapkan mampu: (1)
Memudahkan pengguna, operator dan
Gambar 2. Arsitektur Umum Perangkat Lunak
administrator dalam menggunakan aplikasi. (2)
Diakses dari berbagai jenis device dan tetap layak 2) Perancangan Struktur Data Perangkat
secara visual. Lunak
3) Masukan dan Keluaran Perangkat Lunak Adapun rancangan struktur data pada
Data masukan pada Sistem Pendukung Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode
Keputusan dengan Metode AHP ini yaitu data AHP dapat dilihat pada Tabel 1.
akun, data kriteria, data jenis kriteria, data sub
kriteria, data kategori, data detil kategori, data No. Rancangan Tabel
properti, data foto properti, dan data skor properti. 1 Tabel akun
Sedangkan data keluarannya yaitu berupa 2 Tabel kriteria
informasi yang di dapatkan dengan pengolahan 3 Tabel jenis kriteria
data masukan yaitu informasi akun, informasi 4 Tabel sub kriteria
kriteria, informasi jenis kriteria, informasi sub 5 Tabel kategori
kriteria, informasi kategori, informasi detil
6 Tabel detil kategori
kaegori, informasi properti, informasi foto
properti, dan informasi skor properti. 7 Tabel properti
4) Model Fungsional Perangkat Lunak. 8 Tabel foto properti
Pemodelan fungsional perangkat lunak 9 Tabel skor properti
menggunakan model Data Flow Diagram (DFD). Tabel 1. Rancangan Struktur Data Sistem
Pendukung Keputusan Metode AHP
ISSN
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume , Nomor , April 2016

3) Perancangan Antarmuka Perangkat 3) Implementasi Antarmuka Perangkat


Lunak Lunak

Gambar 3.Rancangan Antarmuka Beranda


Pada Halaman Pengguna
IV. PEMBAHASAN
A. Implementasi Perangkat Lunak
1) Lingkungan Implementasi Perangkat
Lunak
Lingkungan pengembangan perangkat
lunak Sistem Pendukung Keputusan dengan
Metode AHP menggunakan beberapa perangkat Gambar 5. Implementasi Antarmuka Beranda
lunak dan perangkat keras. Pengguna
Adapun spesifikasi perangkat lunak yang
digunakan, yaitu: (1) Sistem Operasi Microsoft
Windows 7 (2) XAMPP
Adapun spesifikasi perangkat keras yang
digunakan, yaitu: (1) Laptop dengan spesifikasi,
yaitu: (a) Monitor 14 inchi dengan resolusi 1366 x
768 (b) Memori 2 GB RAM dan harddisk 500 GB
(c) Processor Intel®Core™ i3-2410 @2,3 GHz.

2) Implementasi Struktur Data Perangkat


Lunak
Tabel 2. Implementasi Struktur Data Sistem
Informasi Koleksi Museum Bali
No. Rancangan Tabel Implementasi Tabel
1 Tabel akun tb_user Gambar 6. Implementasi Antarmuka Tampilan
2 Tabel kriteria tb_kriteria Pencarian dengan Metode AHP
3 Tabel jenis kriteria tb_jeniskriteria B. Pengujian Perangkat Lunak
4 Tabel sub kriteria tb_subkriteria 1) Tujuan Pengujian Perangkat Lunak
5 Tabel kategori tb_kategori Tujuan pengujian Sistem Pendukung
6 Tabel detil kategori tb_detilkategori Keputusan dengan Metode AHP, yaitu: (1) Uji
7 Tabel properti tb_properti Black Box, untuk menguji kebenaran proses
aplikasi website dan aplikasi android. (2) Uji
8 Tabel foto properti tb_fotoproperti
White Box, untuk menguji konseptual/ struktural
9 Tabel skor properti tb_skorproperti dari sistem (3) Uji akurasi, untuk menguji
ketepatan sistem.
ISSN
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume , Nomor , April 2016

2) Perancangan Kasus Uji Pengujian tersedia serta menampilkan map lokasi properti
Perangkat Lunak yang ada pada sistem.
Pada tahap ini dideskripsikan secara Saran untuk pengembangan Sistem
mendetail bentuk-bentuk uji kasus yang akan Pendukung Keputusan dengan Metode AHP
dilaksanakan sesuai dengan tujuan pengujian dan selanjutnya adalah agar ditambahkan hal-hal
tata ancang pengujian yang telah ditetapkan. Uji seperti berikut. (1) Kriteria yang ada pada sistem
kasus yang dibuat selengkap mungkin agar hasil nantinya bisa ditambahkan selain dari kriteria
pengujian lebih valid. yang telah ada pada sistem. (2) Aplikasi website
3) Pelaksanaan Pengujian Perangkat Lunak mengimplementasikan kategori lain selain yang
Pengujian dilakukan sesuai dengan tata ada pada sistem (3) Aplikasi ini dapat diterapkan
ancang dan teknik pengujian perangkat lunak dengan menggunakan metode lain atau dengan
dengan menggunakan angket yang telah menggabungkan dua metode sekalipun.
dirancang.
4) Evaluasi Hasil Pengujian Perangkat
REFERENSI
Lunak
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa,
Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode [1] Ahmad Faisol, M. A. (2014). Komparasi
AHP dapat berjalan dengan baik dan seluruh Fuzzy AHP dengan AHP pada Sistem
proses dapat berjalan dengan baik. Dan Pendukung Keputusan Investasi Properti.
berdasarkan hasil analisa rata-rata akurasi sistem EECCIS , Vol. 8, No. 2.
di dapatkan akurasi sistem mencapai 57,78%, [2] Devi, I. A. (2014). E-Jurnal EP Unud. Analisis
dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Kebutuhan Investasi Sektor Potensial di
Keputusan dengan Metode AHP sangat sesuai Kabupaten Buleleng, 567 - 575.
untuk digunakan untuk media publikasi properti [3] Fahmi, I. e. (2011). Teori Portofolio dan
yang dimiliki oleh masyarakat baik itu oleh Analisis Investasi Teori dan Soal Jawab.
pengembang properti atau untuk masyarakat yang Bandung: Alfabeta.
ingin menawarkan propertinya. [4] Anonim, Implementasi Metode Analytical
Hierarchy Process dalam Pendukung
V. PENUTUP Keputusan Investasi Perumahan berdasarkan
Berdasarkan penelitian yang telah Lokasi. (n.d.). Implementasi Metode
dilakukan yaitu “Pengembangan Sistem Analytical Hierarchy Process dalam
Pendukung Keputusan Dengan Metode Analytic Pendukung Keputusan Investasi Perumahan
Hierarchy Process (AHP) Untuk Memberikan berdasarkan Lokasi, 1-9.
Rekomendasi Properti di Kabupaten Buleleng”, [5] Han, F. (2013). Jadi Konglomerat di Bisnis
adapun simpulan yang didapat antara lain: a) Properti. Yogyakarta: Pustaka Ananda Srva.
Rancangan aplikasi sistem pendukung keputusan [6] Anonim, Kepercayaan Konsumen terhadap E-
untuk memmberikan rekomendasi properti dapat Commerce Meningkat. (2014, Juni 14).
digambarkan menggunakan DFD (data flow Retrieved from Tempo:
diagram) yang menggambarkan aliran data yang http://www.tempo.co/read/news/2014/06/17/07
jelas. b) Implementasi aplikasi sistem pendukung 2585902/Kepercayaan-Konsumen-terhadap-E-
keputusan untuk memberikan rekomendasi Commerce-Meningkat
properti menghasilkan sebuah perangkat lunak [7] Anonim, Melirik Investasi Properti di Bali.
yang mampu memberikan informasi standar bagi (2014). Retrieved from Forum Kompas:
pengguna berupa informasi tentang daftar http://forum.kompas.com/properti/250203-
properti, memanipulasi berbagai jenis data, baik melirik-investasi-properti-di-bali.html
itu data kriteria, data subkriteria, data properti, dan [8] Anonim, Pengertian MySQL. (2014, April 6).
data detil properti. Sistem juga dapat melakukan Retrieved from Etunas:
pencarian data properti sesuai dengan kriteria http://www.etunas.com/web/pengertian-
yang dimiliki sistem dan dengan nilai prioritas mysql.htm
kriteria yang diinginkan pengguna, menampilkan [9] Anonim, Pilih Sistem Pembayaran di Situs
detil properti yang tersedia, sistem juga Jual-Beli Online yang Menjamin Keamanan
menampilkan beberapa foto dari properti yang Bertransaksi. (2013, 6 2). Retrieved from
ISSN
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume , Nomor , April 2016

Netpreneur: http://netpreneur.co.id/pilih-
sistem-pembayaran-di-situs-jual-beli-online-
yang-menjamin-keamanan-
bertransaksi/#.VRY-xPyUezw
[10] Safitri, M. A. (2014). Penerapan Metode
Simple Additive Weighting Pada Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Bagi
Konsumen PT Terrassima. Penerapan Metode
Simple Additive Weighting Pada Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah Bagi
Konsumen PT Terrassima, 1-12.
[11] Safitri, M. A. (n.d.). Penerapan Metode
Simple Additive Weighting Pada Sistem.
[12] Setyawan, R. K. (n.d.). Implementasi Metode
Analytical Hierarchy Process dalam
Pendukung Keputusan Investasi Perumahan
berdasarkan Lokasi. Implementasi Metode
Analytical Hierarchy Process dalam
Pendukung Keputusan Investasi Perumahan
berdasarkan Lokasi., 1-9.
[13] Anonim, Sistem Pendukung Keputusan
Dengan Metode Ahp. (2014, April 12).
Retrieved from newfrpriandi.wordpress.com:
<https://newfrpriandi.wordpress.com/2014/04/
12/sistem-pendukung-keputusan-dengan-
metode-ahp/
[14] Anonim, The Waterfall Model. (2014, June
4). Retrieved from Whatsup New:
http://whatsupnew.com/the-waterfall-model/
[15] Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian:
Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. Bandung:
PT. Refika Aditama
[16] Anonim, Wikipedia. (2013, Juni 16).
Accuracy and precision. Retrieved from
Wikipedia:
https://en.wikipedia.org/wiki/Accuracy_and_pr
ecision.
[17] Anonim, Wikipedia. (2014, Mei 6). Indekost.
Retrieved from Wikipedia:
http/id.m.wikipedia.org/wiki/Indekost"
[18] Anonim, Wikipedia. (2014, Desember 14).
Ruko. Retrieved from Wikipedia:
http/id.m.wikipedia.org/wiki/Ruko

Anda mungkin juga menyukai