Anda di halaman 1dari 5

Pasien : Ma, perutku sakit sekali (dengan kondisi yang lemah)

Ibu pasien : Loh, kamu kenapa nak? Kenapa perutmu bisa sakit?
Pasien : Sepertinya karena di sekolah kemarin makan yang pedas-pedas
ma. Saya sudah lima kali BAB dan BABnya cair ma.
Ibu pasien : Wah, kamu diare nak. Ya sudah, mama ke apotek dulu ya untuk
membeli obat. Sekarang, kamu istirahat saja, banyak minum air
putih dan oleskan minyak kayu putih di perutmu.
Pasien : Iya mama.
Ibu pasien : (Keluar menuju ke apotek, kemudian di jalan bertemu tetangga)
Tetangga : Ibu Sri mau kemana buru-buru?
Ibu pasien : Gini loh bu, saya mau ke apotek membeli obat buat anak saya
yang sedang diare.
Tetangga : Ibu sudah tahu mau beli obat apa?
Ibu pasien : Ya belum toh bu, oleh karena itu saya ingin ke apotek dan
menanyakan kepada petugas disana
Tetangga : Saya ada rekomendasi obat bu, kemarin saya Cuma meminum
obat itu ketika diare dan obatnya manjur. Obatnya resep dari
dokter juga sih bu.
Ibu pasien : Wah, obat apa itu bu?
Tetangga : Hmm… nama obatnya Kot… kottt… wah saya agak lupa bu.
Kott.. apa yah? hehe
Ibu pasien : Coba diingat-ingat lagi bu, siapa tau anak saya cocok dengan
obatnya..
Tetangga : Kott..kott.. Kotrimoksazol bu. Kotrimoksazol nama obatnya.
Ibu pasien : Oh Kotrimoksazol ya bu? Baik saya akan membeli obat itu di
apotek.
Tetangga : Iya bu, semoga anaknya lekas sembuh.
Ibu pasien : Iya, makasih loh bu.
Ibu pasien : (Tiba di apotek dan bertemu dengan asisten apoteker)
Asisten apoteker Selamat siang bu, ada yang bisa saya bantu?
Ibu pasien : Gini mba, saya ingin membeli Kotrimoksazol untuk anak saya
Asisten apoteker : Maaf bu, kalo boleh tahu anak ibu kenapa?
Ibu pasien : Anak saya diare mba. Perutnya sakit sekali katanya.
Asisten apoteker : Jadi, anak ibu diare dan perutnya terasa sakit. Kemudian ibu
ingin membeli Kotrimoksazol untuk mengatasi diarenya? Benar
bu?
Ibu pasien : Iya mba benar
Asisten apoteker : Maaf bu, kami tidak bisa memberikan obat tersebut tanpa resep
dokter karena obat tersebut termasuk golongan obat keras
Ibu pasien : Loh, tapi kata tetangga saya yang pernah diare, obat itu manjur
buat menyembuhkan diare. Jadi obat apa yang tepat mba?
Asisten apoteker : Untuk pemilihan obatnya berdasarkan kasus anak ibu, saya akan
memanggil apoteker penanggungjawab untuk menjelaskan lebih
rinci kepada ibu ya. Tunggu sebentar ya bu.
Ibu pasien : Oh iya mba.
Asisten apoteker : (Mengetuk ruangan apoteker penanggungjawab)
Permisi, bu di depan ada pasien yang ingin membeli
Kotrimoksazol tanpa resep dokter, katanya untuk mengobati
diare anaknya.
Apoteker : Oh iya, saya akan memberi penjelasan kepada ibu tersebut.
(Apoteker kemudian mendatangi ibu tersebut)
Apoteker : Selamat siang bu, Perkenalkan saya Wahyuni apoteker
pennaggungjawab di apotek ini. Ada yang bisa saya bantu?
Ibu pasien : Gini bu, saya ingin membeli kotrimoksazol untuk anak saya
yang diare, soalnya kata tetangga saya obat itu manjur
Apoteker : Oh iya bu. Maaf, sebelumnya dengan ibu siapa saya berbicara?
Ibu pasien : Ibu Sri
Apoteker : Oh iya Ibu Sri. Jadi Ibu Sri ingin membeli Kotrimoksazol untuk
mengobati anak ibu yang diare ya ?
Ibu pasien : Iya bu..
Apoteker : Kalau boleh tahu, usia anak ibu berap tahun?
Ibu pasien : 15 tahun bu.
Apoteker : Oh 15 tahun ya. Anak ibu sudah berapa lama diarenya?
Ibu pasien : Baru sehari bu..
Apoteker : Oh sudah sehari ya bu. Kalau boleh tahu sudah berapa kali anak
ibu BAB?
Ibu pasien : Sudah lima kali bu katanya.
Apoteker : Oh sudah lima kali ya bu. Lalu bagaimana kondisi anak ibu
sekarang? Apakah ada gejala lain yang anak ibu rasakan ?
Ibu pasien : Hm, katanya perutnya sakit sekali bu.
Apoteker : Oh perutnya sakit ya bu. Jadi tindakan apa yang telah ibu lakukan
sebelumnya? Apakah ada obat yang telah ibu berikan kepada
anak ibu?
Ibu pasien : Belum ada bu, oleh karena itu saya kesini untuk membeli obat
untuk anak saya. Tadi saya cuma menyuruh anak saya minum air
putih banyak-banyak dan mengoleskan minyak kayu putih di
perutnya.
Apoteker : Oh iya bu. Maaf, kalo boleh tahu apa yang anak ibu makan
terakhir kali ? Apakah anak ibu memakanan makanan yang
pedas-pedas atau makanan lain yang bisa menyebabkan diare?
Ibu pasien : Iya bu, katanya kemarin dia makan yang pedas-pedas gitu bu.
Namanya juga anak-anak ya bu, susah dilarang.
Apoteker : Oh iya bu. Jadi anak ibu diare sudah sehari dan sudah lima kali
BAB ya. Selain itu, perutnya juga terasa sakit dan sebelumnya
anak ibu memang mengkonsumsi makanan yang pedas ya bu.
Kemudian, ibu berencana membelikan Kotrimoksazol untuk
mengobati diare anak ibu karena ibu mendengar dari tetangga
ibu yang pernah diare bahwa obat tersebut ampuh dalam
menyembuhkan diare?
Ibu pasien : Iya bu, benar
Apoteker : Baiklah bu. Jadi, mohon maaf sekali bu karena kami tidak bisa
memberikan obat tersebut kepada ibu. Karena Kotrimoksazol
adalah antibiotik dan antibiotik termasuk ke dalam golongan
obat keras yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Selain
itu, obat antibiotik hanya digunakan jika benar-benar ada infeksi
bakteri bu.
Ibu pasien : Oh gitu ya bu. Jadi obat apa yang tepat untuk menyembuhkan
diare anak saya? Soalnya saya tidak tega melihat dia kesakitan
bu.
Apoteker : Ada obat lain yang bisa anak ibu gunakan untuk mengatasi diare
anak ibu. Jika ibu mau, saya ambilkan bu.
Ibu pasien : Iya mau bu..
Apoteker : Baik. Mohon tunggu sebentar ya bu. Saya siapkan obatnya dulu.
Ibu pasien : Iya bu.
Apoteker : (Menyiapkan obat)
Apoteker : Jadi ini obat untuk anak ibu. Yang pertama adalah oralit. Oralit
ini digunakan untuk mencegah dehidrasi dan menggangti cairan
tubuh anak ibu yang hilang karena diare. Setelah sampai di
rumah, dalam 3 jam pertama anak ibu harus meminum oralit
sebanyak 12 gelas. Jadi cara buatnya itu, satu bungkus oralit
dilarutkan dalam segelas air matang. Takaran airnya setiap satu
gelas itu sekita 200 mL bu. Jika ibu tidak memiliki gelas untuk
menakar airnya, ibu bisa menggunakan kemasan air gelas ya.
Nah, selanjutnya setelah 3 jam, anak ibu harus meminum oralit
sebanyak 2 gelas tiap habis BAB.
Untuk obat keduanya adalah Enterostop bu. Entrostop ini isinya
adalah Attapulgite dan Pectin bu yang berguna dalam menyerap
racun-racun yang menyebabkan diare dan membantu dalam
mempercepat penyembuhan diare anak ibu. Obat ini digunakan
sebanyak 2 tablet tiap habis BAB. Maksimal 12 tablet/hari ya bu.
Jadi, jika diare anak ibu belum membaik setelah meminum 12
tablet, atau diarenya tidak membaik setelah 2 hari. Maka saya
sarankan agar ibu segera ke dokter untuk memeriksakan kondisi
anak ibu.
Adapun efek samping yang mungkin saja terjadi dalam
penggunaan obat ini adalah perut kembung, sakit perut, dan
mual. Tapi ibu tenang saja, karena efek samping tidak selamaya
terjadi kepada setiap orang. Bisa dipahami bu?
Ibu pasien : Oh iya bisa bu..
Apoteker : Maaf bu, untuk memperjelas bahwa tidak ada yang terlewatkan
dari penjelasan saya tadi, apakah ibu bisa mengulangi penjelasan
saya mengenai aturan pakai dari obat-obat tersebut?
Ibu pasien : Oh iya, bisa bu.
Obat yang pertama itu oralit. Cara digunakannya, nanti setelah
sampai di rumah, dalam 3 jam pertama anak saya harus
meminum oralit sebanyak 12 gelas. Jadi cara buatnya itu, satu
gelas 1 bungkus oralit. Takaran airnya setiap satu gelas itu
sekitar 200 mL. Selanjutnya setelah 3 jam, anak saya harus
meminum oralit sebanyak 2 gelas tiap habis BAB.
Obat kedua yaitu Enterostop. Entrostop ini digunakan sebanyak
2 tablet tiap habis BAB. Maksimal 12 tablet/hari. Jadi, jika diare
anak saya belum membaik setelah meminum 12 tablet, atau
diarenya tidak membaik setelah 2 hari. Maka saya harus segera
membawanya ke dokter.
Apoteker : Iya benar sekali bu. Apa masih ada yang ingin ditnyakan bu?
Ibu pasien : Tidak ada lagi bu. Biaya obatnya berapa bu?
Apoteker : Untuk biayanya silahkan ke kasir bu.
Ibu pasien : Oh iya, makasih bu.
Apoteker : Iya bu, semoga anaknya lekas sembuh ya bu.

Anda mungkin juga menyukai