Anda di halaman 1dari 14

PAKET PENYULUHAN

CUCI TANGAN, ETIKA BATUK, PEMILAHAN SAMPAH MEDIS & NON


MEDIS DI RUMAH SAKIT, DAN PEMBERIAN DIET MELALUI SELANG
NGT DI RUANG 26 STROKE RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG

PKRS
RSU Dr.SAIFUL ANWAR
MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
CUCI TANGAN, ETIKA BATUK, PEMILAHAN SAMPAH MEDIS & NON MEDIS
DI RUMAH SAKIT, DAN PEMBERIAN DIET MELALUI SELANG NGT
DI RUANG 26 STROKE RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Tanggal 20 Maret 2019

Oleh :

1. Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Prodi D-III


Keperawatan Lawang
2. Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Prodi D-IV
Keperawatan Lawang
3. Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Prodi D-III
Keperawatan Malang
4. Mahasiswa Stikes Banyuwangi
5. Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang
6. Mahasiswa Politeknik Kesehatan Dr. Soepraoen Malang
7. Mahasiswa Dharma Husada Kediri

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

( ) ( )

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Cuci Tangan 6 Langkah, Etika Batuk, Pemilahan Sampah
Medis & Non Medis di Rumah Sakit, Dan Pemberian Diet
Melalui Selang NGT.
Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang 26 S
Hari/tanggal : Rabu, 20 Maret 2018
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB (30 menit)
Tempat : Di Ruang 26 S RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga
dapat memahami konsep cuci tangan 6 langkah, etika batuk, pemilahan sampah
medis & non medis di rumah sakit, dan pemberian diet melalui selang NGT.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukan penyuluhan keluarga klien dapat :
1. Mengetahui konsep cuci tangan 6 langkah.
2. Mengetahui konsep etika batuk.
3. Mengetahui konsep pemilahan sampah medis & non medis di Rumah
Sakit.
4. Mengetahui konsep pemberian diet melalui selang NGT.

III. SASARAN
Keluarga Klien di Ruang 26 S RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

IV. MATERI (Terlampir)


1. Konsep Cuci Tangan 6 Langkah
2. Konsep Etika Batuk
3. Konsep Pemilahan Sampah Medis & Non Medis Di Rumah Sakit
4. Konsep Pemberian Diet Melalui Selang NGT.

V. METODE
 Ceramah
 Tanya Jawab
VI. MEDIA
 Leaflet
 Video

VII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Terstruktur
 Peserta hadir di tempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di 26 S RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan di lakukan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
 Peserta Antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
3. Evaluasi Hasil
 Keluarga pasien mengetahui tentang cuci tangan 6 langkah
 Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 15 orang.

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1. 3 menit Pembukaan
 Membuka kegiatan dengan mengucap  Menjawab salam
salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan  Memperhatikan
 Menyebutkan materi yang akan diberikan  Memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan tentang:  Memperhatikan
1. Konsep Cuci Tangan 6 Langkah
2. Konsep Etika Batuk
3. Konsep Pemilahan Sampah Medis &
Non Medis Di Rumah Sakit
4. Konsep Pemberian Diet Melalui
Selang NGT.
 Memperagakan cara mencuci tangan 6  Memperhatikan dan
langkah, etika batuk dan pemberian diet melakukan
melalui selang NGT  Bertanya dan
 Memberi kesempatan kepada peserta menjawab
untuk bertanya pertanyaan yang
diajukan
3. 10 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada peserta tentang  Menjawab
materi yang telah di berikan, pertanyaan
reinforcement kepada keluarga pasien
yang dapat menjawab pertanyaan
4. 2 menit Terminasi :
 Mengucapkan terimakasih atas  Mendengarkan
peran serta peserta
 Mengucapkan salam dan penutup  Menjawab salam

IX. PENGORGANISASIAN
Moderator : Poltekkes Malang D3 Keperawatan Malang (Laila)
Pemateri : Poltekkes Malang D3 Keperawatan Malang (Pitaloka, Aulia)
Fasilitator : Profesi Ners Universitas Brawijaya (Nanda, Fatma,
Novia)
Notulen dan Observer : Poltekkes Malang D4 Keperawatan Lawang (Irma,
Tya)
Dokumentasi : Poltekkes Malang D4 Keperawatan Lawang (Octa, Azis)
LCD – FASILITATOR
DOKUMENTASI (FK-UB)
(POLKESMA LAWANG)

FASILITATOR (FK-UB)

FASILITATOR (FK-UB) POLKESMA (MODERATOR)


PEMATERI (POLKESMA)

AUDIENCE

NOTULEN (POLKESMA/LAWANG) NOTULEN (POLKESMA LAWANG)

DOKUMENTASI (POLKESMA LAWANG)


KONSEP CUCI TANGAN 6 LANGKAH

A. Pengertian
Menurut Depkes (2007), mencuci tangan adalah proses yang secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air.
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara
bersama-sama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas
kemudian dibilas dibawah aliran air.
Waktu mencuci tangan Handrub dilakukan selama 20-30 detik
sedangkan handwash 40-60 detik.

B. Manfaat
Manfaat mencuci tangan :
1. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
2. Mencegah penularan penyakit seperti diare, disentri, thypus, cacingan,
penyakit kulit, Flu burung dll
3. Tangan menjadi bersih dan penampilan lebih menarik

C. 5 Waktu Penting Melakukan Cuci Tangan Di Lingkungan Rumah Sakit


1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik
3. Setelah terpapar/terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah meninggalkan lingkungan pasien

D. 5 Waktu Penting Melakukan Cuci Tangan Sehari Hari


1. Sebelum memasukan makanan ke dalam mulut
2. Sebelum mengolah makanan
3. Sebelum memegang bayi
4. Setelah menceboki anak
5. Setelah buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB)
E. Cara Melakukan Cuci Tangan 6 Langkah
1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok
kedua telapak tangan secara lembut
dengan arah memutar.

2. Usap dan gosok juga kedua punggung


tangan secara bergantian

3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian


dengan posisi saling mengunci

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara


bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

KONSEP ETIKA BATUK

A. Pengertian etika batuk


Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara
menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju. Jadi bakteri tidak
menyebar ke udara dan tidak menular ke orang lain.

B. Tujuan etika batuk


Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas dan
membuat kenyamanan pada orang di sekitarnya. Udara bebas tersebut dapat
mengandung kuman infeksius yang berpotensi menular ke orang lain
disekitarnya melalui udara pernafasan.

C. Prosedur etika batuk


1. Langkah 1
Tutup hidung dan mulut dengan menggunakan tissue/sapu tangan atau
lengan dalam bahu Anda
2. Langkah 2
Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah
3. Langkah 3
Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci
tangan berbasis alcohol
4. Langkah 4
Gunakan masker

KONSEP PEMILAHAN SAMPAH MEDIS & NON MEDIS

A. Pemilahan Sampah
Membuang sampah atau segala hal yang dihasilkan oleh
penderita pada tempatnya, seperti air ludah atau muntahan punya tempat
tersendiri dan langsung dibuang ditempat sampah khusus yang
disediakan RS.

B. Jenis Sampah
a) Sampah medis (Warna Kuning):
1. Botol infuse
2. Masker
3. Sarung tangan
4. Bekas selang infuse
5. Jarum suntik
b) Sampah non medis (bukan medis, warna Hitam):
1. Kertas
2. Plastik
3. Bekas pembungkus makanan
4. Tissue

KONSEP PEMBERIAN DIET MELALUI NGT

A. Pengertian
Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah proses
memberikan makanan melalui saluran cerna dengan menggunakan selang
NGT ke arah lambung.

B. Tujuan
Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah proses
memberikan melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke
arah lambung.
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
2. Mempertahankan fungsi usus
3. Mempertahankan integritas mucosa saluran cerna
4. Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran
pencernaan
5. Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna

C. Dilakukan Pada
1. Klien yang tidak dapat makan/menelan atau klien tidak sadar
2. Klien yang terus-menerus tidak mau makan sehingga membahayakan
jiwanya, misalnya klien dengan gangguan jiwa.
3. Klien yang muntah terus-menerus
4. Klien yang tidak dapat mempertahankan nutrisi melalui mulut secara
optimal
5. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Premature.

D. Indikasi
1. Perdarahan GI (Gastrointestinal)
2. Trauma multiple, pada dada dan abdomen
3. Pemberian Obat-obatan, cairan makanan
4. Pencegahan aspirasi penderita dengan intubasi jangka panjang.
Operasi abdomen
5. Obstruksi saluran cerna
6. Bilas lambung
7. Pemeriksaan analisis getah lambung
8. Dekompresi

E. Persiapan
a. Persiapan Alat :
1. Handscoen
2. Spuit dengan ukuran 20-50 cc
3. Formula makanan selang yang diresepkan
4. Makanan cair sesuai dengan kebutuhan dalam tempatnya,
dengan ketentuan suhu makanan harus hangat sesuai suhu
tubuh.
5. Air matang (hangat)
6. Bila ada obat yang harus diberikan, dihaluskan terlebih dahulu dan
dicampurkan dalam makanan/ air, diberikan terakhir.

F. Prosedur
1. Klem selang NGT selama pengisian makanan cair ke dalam spuit.
2. Melalui corong masukkan air matang atau air teh sekurang-kurangnya
15 cc. Pada tahap permulaan, corong dimiringkan dan tuangkan
makanan melalui pinggirnya. Setelah penuh, corong ditegakkan
kembali.
3. Klem dibuka perlahan-lahan
4. Alirkan makanan cair dengan perlahan. Atur kecepatan dengan cara
meninggikan spuit. Jika klien merasa tidak nyaman dengan
lambungnya, klem selang NGT beberapa menit.
5. Jika makanan cair akan habis, isi kembali (jangan biarkan udara masuk
ke lambung)
6. Bila klien harus minum obat, obat harus dilarutkan dan diberikan
sebelum makanan habis.
7. Setelah makanan habis, selang dibilas dengan air masak. Kemudian
pangkal selang segera di klem.
8. Rapikan Klien, peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula.
9. Cuci tangan

G. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Saat melakukan Prosedur


Tindakan
1. Identifikasi bising usus yang tidak normal ataupun tidak ada
2. Tinggikan kepala pada saat pemberian makanan untuk menghindari
aspirasi dan muntah
3. Tinggikan kepala 1 jam setelah pemberian makanan
4. Bila terjadi muntah yang berat, diare berat dan diduga aspirasi, nutrisi
enteral harus langsung dihentikan dan dikonsultasikan ke dokter
5. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering (tiap pemberian tidak
boleh > 600cc) dan usahakan mulut lebih kering.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2009. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah


Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya. Jakarta.
M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2000). KapitaSelektaKedokteran, ED : 3
jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
NPK_KR. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Permenkes RI nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat
Jenderal Kementerian Kesehatan RI.http://www.depkes.go.id
Silfa, AB. 2013. Pengelolaan Sampah Limbah Rumah Sakit dn
Permasalahannya.
http://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaan-
sampahlimbah-rumah-sakit-dan-permasalahannya/
Tarwoto & Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai