STEP 2
1. Mengapa ditemukan nyeri epigastrium dan kemudian hubungannya dengan biliaris sludge 1
tahun yang lalu?
2. Mengapa pasien mengeluhkan nausea dan vomitting?
3. Apa diagnosis dan diagnosis banding?
4. Apa etiologi dari diagnosis?
5. Bagaimana patogenesis dari skenario?
6. Bagaimana alur diagnosis dan pemeriksaan penunjang?
7. Bagaimana tatalaksana dari skenario?
8. Bagaimana komplikasi dari skenario?
9. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan dari skenario?
10. Bagaimana prognosis dari skenario?
STEP 3
1. Mengapa ditemukan nyeri epigastrium dan kemudian hubungannya dengan biliaris sludge 1
tahun yang lalu?
Biliaris sludge, batu pecah kemudian masuk ke sal empedu sampai turun ke ampula vater dan
menyumbat. Oleh karena penyumbatan tsb, terjadi akumulasi enzim pancreas, enzim aktif dan
lama-lama menyebabkan kerusakan sel pankreas.
Inflamasi menyebabkan edema, selain edem adanya obstruksi dapat menyebabkan tekanan
pada kapsul yang menyebabkan nyeri.
Yang meningkat enzim amilase dan lipase, protease tidak meningkat, karena inaktif sehingga
tidak keluar.
Ada penyumbatan, shg duktus pancreas melebar dan menyebabkan peregangan. Enzim
pankreas dalam bentuk zymogen, peregangan tersebut menyebabkan lisosom dengan zymogen
bertemu di ductus.
Pancreas membesar, shg saraf T6-10, ada perambatan.
Idiopatik
Gallstone
Etanol abuse
Trauma (tusukan)
Steroid berlebih
Mumps virus
Autoimun
Scorpion stings
Hiperkalsemia atau hipertrigliserid
ERCP trauma
Drugs (protease inhibitor)
Analgesik kuat sepeti petidin, pankreas di istirahatkan dengan puasa shg nutrisi diberikan
parenteral total, penghisapan cairan lambung yang masuk ke duodenum, antibiotik bila demam
tinggi >3 hari dan ada batu empedu.
STEP 4
(terlampir)
STEP 7
1. Mengapa ditemukan nyeri epigastrium dan kemudian hubungannya dengan biliaris sludge 1
tahun yang lalu?
Biliaris sludge, batu pecah kemudian masuk ke sal empedu sampai turun ke ampula vater dan
menyumbat. Oleh karena penyumbatan tsb, terjadi akumulasi enzim pancreas, enzim aktif dan
lama-lama menyebabkan kerusakan sel pankreas.
Inflamasi menyebabkan edema, selain edem adanya obstruksi dapat menyebabkan tekanan
pada kapsul yang menyebabkan nyeri.
Yang meningkat enzim amilase dan lipase, protease tidak meningkat, karena inaktif sehingga
tidak keluar.
Ada penyumbatan, shg duktus pancreas melebar dan menyebabkan peregangan. Enzim
pankreas dalam bentuk zymogen, peregangan tersebut menyebabkan lisosom dengan zymogen
bertemu di ductus.
Pancreas membesar, shg saraf T6-10, ada perambatan.
FPA colon terdistensi, jejunum terdistensi (paralisis) rangsangan mual muntah tidak hanya
dari vestibular nuklei tapi juga CTZ. Gambaran ileopsoas hilang
3. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan dari skenario?
Fisik
BMI 34 artinya obesitas
Tensi = hipotensi
Nadi = lemah ada takikardi
RR = normal
Suhu = demam
Lab
Kenaikan serum amilase karena obstruksi (5x pada pankreatitis akut, 3-5x pada keganasan,
meningkat pada 24 jam) dan lipase (pankreatitis karna alkohol bikarbonat naik, dan
merangsang zymogen, merangsang asinus terdistensi lisosom bertemu dengan zymogen
aktif bukan pd tempatnya), digunakan untuk petanda pankreatitis akut. Paling berarti adalah
kenaikan serum lipase.
Aktivitas enzim berlebih
Refluks isi duodenum, ada campuran enzim pankreas aktif, masuk ke ampula vater aktivasi
fosfolipase A, etalase.
Kenapa hanya amilase dan lipase yang meningkat?
Amilase meningkat karena adanya obstruksi dan peradangan pankreas
Amilase, lipase, tripsin dalam bentuk zymogen. Tripsin mengaktifkan enzim lain. Amilase dan
lipase diaktifkan di pankreas oleh karena obstruksi. Pengaktifan serum 24 jam, sebagai acuan
perkembangan pasien.
Nekrosis lemak karena peningkatan lipase, perdarahan karena enzim elastase, proteolitik karena
enzim proteolisis, edema interstitial sebagai respon cedera sel asinar.
Clinical symptomp
Dari serum amilase
Polip pancreas
Edema
Pancreatic necrosis
Dapat didiagnosis jika >2
Nyeri ke punggung hebat pada epigastrium dilanjut px lanjutan. Ketika parameter lab, amilase
dan lipase, naik 3x lipat batas atas normal. Kemudian di CT scan (Baltazar score, jumlah dari
secara umum dan nekrosis), ada 2 penilaian. Pertama secara umum, kedua secara nekrosis.
Secara umum ada beberapa grade,
1. Normal
2. Pancreas difus,
3. Sudah ada perubahan pancreatic gland,
4. Kumpulan cairan soliter,
5. Soliter menjadi banyak.
Nekrosis
tidak ada nekrosis 0
nekrosis <30% =2
nekrosis 30-50 %=4
necrosis >50% = 6.
Penggolongan tingkat keparahan.
0-3 mild,
4-6 moderate,
7-10 severe.
Setelah itu lakukan tatalaksana
Idiopatik
Gallstone
Etanol abuse
Trauma (tusukan)
Steroid berlebih
Mumps virus
Autoimun
Scorpion stings
Hiperkalsemia atau hipertrigliserid
ERCP trauma
Drugs (protease inhibitor)
Analgesik kuat sepeti petidin, pankreas di istirahatkan dengan puasa shg nutrisi diberikan
parenteral total, penghisapan cairan lambung yang masuk ke duodenum, antibiotik bila demam
tinggi >3 hari dan ada batu empedu.
Dinilai dari acute fisiologi dan kronik health examination. Merupakan gabungan dari tanda-tanda
GCS, hitung leukosit, hematokrit, kreatinin, potasium, sodium, Ph, HCO3, RR, arterial alveolar
gradien, HR, mean arterial pressure, dan temperature.
<8 = mortalitas <4%
>8 = mortalitas 11-18%