m.11 k.2 B.inggris
m.11 k.2 B.inggris
m.11 k.2 B.inggris
PENDAHULUAN
Tidak hanya sekolah pada tataran atau tingkat SMP dan SMA, pada tingkat
SD pun pelajaran bahasa Inggris sudah didiajarkan untuk melatih dasar -dasarnya.
Bagi sebagian besar murid di Sekolah Dasar, mata pelajaran bahasa Inggris bisa
jadi merupakan mata pelajaran baru dan sulit. Hal ini dikarenakan kebiasaan
berbahasa mereka di rumah tidak menggunakan bahasa Inggris.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masaah yang akan dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
Pendekatan teoritis apa saja yang dapat digunakan dalam pembelajaran penguasaan
bahasa Inggris (khususnya untuk anak usia SD)?
Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam pembelajaran bahasa Inggris pada anak
usia SD?
Bagaimana Implikasi positif pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia SD?
Batasan masalah dalam suatu kajian atau analisis sangatlah penting dalam
menentukan arah tujuan penulisan. Oleh karena itu dalam bahasan yang memiliki
tema utama “belajar bahasa pada anak, orang dewasa, baik belajar B1 atau B2 dan
bahasa sasaran/target lainnya” penulis membatasi pembahasan dengan belajar
bahasa kedua (bahasa Inggris) yang dikhususkan bagi anak usia SD.
LANDASAN TEORI
Pemerolehan bahasa adalah bahasa pertama yang diperoleh dan dipahami anak
dalam kehidupan dan berkomunikasi di lingkungannya (Suhartono, 2005: 81).
Bahasa pertama disebut juga sebagai bahasa ibu, karena anak pertama kali
berintaraksi dan belajar dengan ibu. Pemerolehan bahasa pertama (B1) terjadi bila
anak yang sejak semula tanpa bahasa kini telah memperoleh satu bahasa.
Pemerolehan bahasa kedua adalah bahasa yang diperoleh setelah bahasa pertama.
Bahasa kedua didapat oleh anak dari lingkungan, baik lingkungan sekitar rumaha
atau tempat bermain maupun lingkungan sekolah.
PEMBAHASAN
Dalam teknik pembelajaran ini, pengajar mengucapkan sesuatu dan anak hanya
mendengarkan. Kemudian pengajar mengucapkan lagi dan anak diminta mengulang
apa yang diucapkan oleh guru.
Listen and Do
Dalam kegiatan ini pengajar mengucapkan suatu ungkapan atau perintah, anak
mendengarkan baik-baik kemudian anak melakuakn apa yang dikatakan pengajar.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan anak mulai bertanya dan memberi contoh
jawabanya. Kemudian siswa menirukan, setelah itu pengajar bertanya, dan meminta
anak menjawab.
Subtitution
Dalam teknik ini pengajar menghilangkan salah satu bagian kalimat dan meminta
anak untuk mengganti dengan kata lain yang sejenis. Salah satu teknik yang sangat
luwes adalah menggunakan ungkapan ”Let’s……..” yang merupakan ajakan kepada
anak untuk melakuakan sesuatu.
Draw and Colour
See differences
Kegiatan ini melatih anak melakukan observasi untuk menmukan persamaan atau
perbedaan dua benda atau gambar. Hal ini melatih ketelitian dan dapat
menyenangkan anak.
Kegiatan berpasangan
Kegiatan yang dilakuakan oleh siswa secara berpasangan atau berdua dapat melatih
anak berintarksi dan berkomunikasi. Kegiatan ini bisa juga bisa berupa
kegiatan question-answer.
Anak dapat belajar dari temannya melalui cooperative learning. Kelompok dapat
bekerja sama untuk membuat laporan atau tugas yang diberikan pengajar, seperti
puzzle, teka-teki, dll.
Concept Mapping
Concept mapping biasanya digunakan untuk melatih anak mengaitkan suatu konsep
atau sesuatu yang sudah diketahui dengan konsep lain atau hal -hal lain yang erat
hubungannya.
3.4 Kegiatan Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak Usia SD
Menurut Kasihani K.E. Suyanto (2008: 23), kegiatan anak (termasuk anak usi a SD)
dalam pembelajaran mencakup semua kompetensi bahasa yang berupa keterampilan
menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis
(writing). Keterampilan bahasa ini disajikan secara terpadu, seperti apa yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi anak, menyimak adalah suatu kegiatan yang sulit karena kosa kata mereka
masih sangat terbatas. Kesulitan mereka akan terbantu jika apa yang disampaikan
diiringi dengan gerakan tangan, ekspresi wajah d an gerakan tubuh. Hal ini akan
membuat mereka termotivasi dari pada jika mereka diminta mendengar.
Dari semua insting yang dimiliki anak sebagai pembelajar muda bahasa Inggris,
insting untuk berinteraksi dan berbicara adal ah yang paling penting untuk
pembelajaran bahasa Inggris. Anak-anak biasanya ingin segera menggunakan
bahasa yang mereka pelajari untuk berkomunikasi.
Kegiatan belajar bahasa Inggris pada anak usia dini (khususnya usia SD) lebih
dititik beratkan pada kegiatan listening dan speaking. Hal ini dikarenakan untuk
kemampuan-kemampuan seperti reading maupun writing belum bisa dikuasai
secara baik oleh anak, mengingat adanya perbedaan antara tulisan dan pengucapan
bahasa inggris, sehingga anak akan mengalami kesulitan, kare na belum sesuai
dengan tahapan tugas perkembangannya.
Pembelajaran bahasa Ingrris pada anak usia SD memiliki implikasi positif bagi
kehidupan sehari-hari. Menurut Marcoz dalam Mulyadin (2012), terdapat tiga
implikasi positif pembelajaran bahasa Inggris yaitu meliputi aspek kognitif
(cognitive), kepribadian (personality), dan sosial (societal).
Aspek Kognitif
Aspek kepribadian
Anak yang mampu berbahasa asing memiliki rasa percaya diri yan g tinggi karena
mereka lebih berani untuk mengekspresikan dirinya. Disamping rasa percaya diri,
melalui pengajaran bahasa asing yang mencakup berbagai topik di dalamnnya, rasa
ingin tahu mereka terbentuk dan mereka akan lebih termotivasi untuk mempelajari
hal-hal yang baru. Rasa percaya diri dan motivasi belajar menjadi hal yang lebih
menonjol pada mereka dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki kemampuan
bahasa asing.
Aspek sosial
Anak yang terbiasa dengan bahasa asing akan lebih terbuka dengan perbeda an dan
memiliki kesempatan lebih banyak untuk berkomunikasi khususnya dengan orang
asing. Oleh karena itu, mereka akan mudah untuk bersosialisasi terlebih dengan
perkembangan teknologi komunikasi dan jejaring sosial yang makin pesat anak
dapat membuat pertemanan mereka lebih luas.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pembelajaran bahasa Inggris sekarang ini sudah bukan hal asing lagi jika
diajarkan pada anak usia dini, khususnya anak usia SD (6 -12) tahun. Penguasaan
bahasa Inggris rupanya sudah menjadi kebutuhan bagi pelajar bahkan di hampir
semua jenjang pendidikan. Pembelajaran bahasa Inggris dapat dilakukan dengan
berbagai pendekatan teoritis seperti pendekatan behavioristik, pendekatan
linguistik, pendekatan interaksi kognitif, dan pendekatan interaksi sosial.
Dalam mengajarkan bahasa Inggris pada anak usia SD, pengajar harus
terlebih dahulu mengetahui karakteristik anak yang diajarnya. Hal ini diperlukan
agar pengajar dapat menentukan metode belajar seperti apa yan g sesuai jika
diterapkan pada anak usia SD, karena setiap jenjang usia memiliki karakteristik
yang berbeda-beda terlebih dalam aspek kognitifnya. Selain itu pembelajaran
bahasa Inggris pada anak usia SD juga harus memperhatikan faktor -faktor yang
mempengaruhi pembelajaran bahasa Inggris seperti bahasa ibu, bahan ajar,
interaksi sosial, latar belakang keluarga dan media pembelajaran.
4.2 Saran
Cahyono, Bambang Yudi. 1997. Pengajaran Bahasa Inggris. Malang: Penerit IKIP
Malang.
Suyanto, Kasihani K.E. 2008. English For Young Learners. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyadin, Taufik. 2012. “Bahasa Inggris dan Pembentukan Kar akter Anak Sejak
Dini”. (Online) http://pojokkangadin.blogspot.com/2012/02/bahasa-inggris-dan-
pembentukan-karakter.html. Diakses 14 Juni 2012.