Bumi Sebagai Planet
Bumi Sebagai Planet
l
T 2
g
Rotasi Bumi
Bumi berotasi dari arah barat ke timur (arah negatif) dengan periode 23 jam 56
menit 4 detik. Itulah mengapa benda-benda langit terlihat terbit di arah timur dan
terbenam di barat. Eksperimen yang membuktikan Bumi berotasi dalam arah negatif
tersebut pernah dilakukan oleh Benzenberg pada 1802 dan Reich pada 1831.
Keduanya mendapati bahwa jika suatu benda dijatuhkan dari tempat yang sangat
tinggi, ternyata letak titik jatuhnya di permukaan Bumi bergeser ke arah timur
daripada yang seharusnya. Percobaan lain juga dilakukan oleh J.B. Leon Foucault
(1819–1868) pada 1851 dengan mengamati perubahan arah goresan jarum yang
diletakkan di ujung bawah sebuah bandul yang diikat dengan benang baja sepanjang
60 meter.
Perputaran Bumi pada porosnya diikuti pula oleh pergerakan lapisan udara dan
semua benda yang ada di atas permukaannya. Rotasi Bumi menimbulkan sejumlah
fenomena yang kita jumpai sehari-hari, yaitu:
Revolusi Bumi
Bumi mengitari Matahari pada bidang orbit yang disebut ekliptika. Relatif
terhadap bidang ini, bidang orbit planet-planet lain membentuk sudut tertentu yang
disebut sebagai inklinasi. Selang waktu yang diperlukan Bumi untuk satu kali
mengitari Matahari adalah 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik yang disebut sebagai satu
tahun sideris.
Bukti bahwa Bumi berevolusi diperoleh dari diamatinya fenomena-fenomena
berikut ini:
1. gerak semu tahunan Matahari
2. perubahan panjang siang dan malam dalam satu tahun
3. pergantian musim
4. pergantian penampakan rasi bintang yang berbeda
5. terjadinya paralaks bintang
6. terjadinya aberasi cahaya bintang, yaitu perubahan arah datangnya cahaya bintang
akibat gerak revolusi Bumi yang membuat seolah-olah posisi bintang bergeser dari
tempatnya
E P1 E K1 E P2 E K 2
Mm 1
G 2 mvlepas
2
0
R
Energi potensial gravitasi bertanda negatif karena energi ini bersifat ”mengikat”,
sehingga untuk mencerai-beraikan sebuah benda dengan massa tertentu akan
dibutuhkan sejumlah energi. Selanjutnya dapat diperoleh:
Mm
1
2
2
mvlepas G
R
GM
vlepas 2
R
Sementara itu, gaya berat yang dimiliki setiap benda bermassa tidak lain adalah gaya
gravitasi yang timbul sebagai interaksi antara benda tersebut dengan Bumi. Dapat kita
tuliskan:
Mm
mg G 2
R
GM
g 2
R
Dari hubungan yang terakhir diperoleh di atas, kecepatan lepas dapat dituliskan ulang
sebagai:
vlepas 2 gR
Satelit Komunikasi:
Contoh Soal:
1. Bila waktu yang diperlukan Bumi untuk melakukan satu kali rotasi adalah 24 jam,
sehingga dalam waktu 1 jam ditempuh sudut sebesar 15, berapakah:
a) waktu di suatu kota yang terletak di 60 bujur timur (BT) bila waktu di Jakarta
(105 BT) menunjukkan pukul 07.00?
b) bujur suatu kota yang menunjukkan waktu pukul 02.48 bila di kota Denpasar
(120 BT) menunjukkan pukul 11.00?
Jawab:
a) Beda bujur geografis kedua kota adalah: 60 – 105 = –45. Perbedaan sudut
sebesar ini berarti pula perbedaan waktu selama: –45 : 15/jam = –3 jam.
Bila di Jakarta yang terletak lebih timur waktu menunjukkan pukul 07.00,
waktu yang ditunjukkan di kota pada posisi bujur 60 BT adalah: 07.00 – 03.00
= 04.00.
b) Beda waktu kedua kota adalah: 02.48 – 11.00 = –8 jam 12 menit atau -8,2 jam.
Perbedaan waktu sebesar ini berarti pula perbedaan letak bujur geografis sebe-
sar: –8,2 jam x 15/jam = –123. Bila waktu di kota Denpasar 8 jam 12 menit
lebih cepat, letak kota yang ditanyakan dalam soal haruslah di sebelah barat ko-
ta Denpasar, yaitu: 120 – 123 = –3 bujur barat (BB).
2. Selain kelajuan lepas, dikenal pula kelajuan sirkuler, yaitu kelajuan yang diperlukan
oleh pesawat ruang angkasa untuk menempatkan muatan di orbit tanpa
menggunakan bahan bakar tambahan. Buktikan bahwa kelajuan sirkuler ini dapat
dihitung dengan persamaan v gR !
Jawab:
Untuk sebuah pesawat ruang angkasa bermassa m yang bergerak mengorbit Bumi
(massa dan radius Bumi masing-masing M dan R) dengan kelajuan v dan radius
orbit sebesar d (diukur dari pusat Bumi), yang berperan sebagai gaya sentripetal
adalah gaya gravitasi. Tuliskan:
v2 Mm
m G 2
d d
GM
v2
d
GM
Telah diketahui bahwa dipermukaan Bumi g . Dengan menyulihkan ke
R2
persamaan sebelumnya dapat diperoleh:
gR 2
v2
d
Jarak satelit dari pusat Bumi dapat dituliskan sebagai d R h , dengan h adalah
ketinggian satelit dari permukaan Bumi. Bila satelit berada dekat dengan
permukaan Bumi, d R h R , sehingga persamaan kecepatan sirkuler di atas
dapat dituliskan ulang sebagai:
gR 2
v2 gR
R
v gR (Terbukti!)