Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KANKER PROSTAT
Pembimbing:
Penyusun:
Belinda 20170420024
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
kasihNya, serta petunjukNya sehingga kami diberikan kesempatan untuk menyelesaikan referat
ini yang berjudul “Kanker Prostat”. Referat ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
kepaniteraan klinik dokter muda di bidang ilmu bedah di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya.
Selama penyusunan tugas referat ini, kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan
pemahaman kami tentang kanker prostat. Kami menyadari bahwa tugas referat ini jauh dari
sempurna dan banyak kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kami harapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas referat ini. Kami berharap tugas
Penulis
i
LEMBAR PENGESAHAN
KANKER PROSTAT
Oleh
Belinda 20170420024
Referat ‘Kanker Prostat’ ini telah diperiksa, disetujui, dan diterima sebagai salah satu
tugas dalam rangka menyelesaikan studi kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Penyakit Bedah RSU
Mengesahkan,
Dokter Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
BAB II........................................................................................................................................................... 4
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
meningkatnya umur harapan hidup, (2) penegakkan diagnosis yang menjadi lebih baik, dan (3)
kewaspadaan tiap-tiap individu mengenai adanya keganasan prostat semakin meningkat karena
Di Indonesia, pada tahun 1992 saja sudah disimpulkan bahwa kanker prostat menduduki
urutan ke 9 dengan 310 kasus baru (4,07%) dari 10 kasus kanker yang diperoleh dari laporan
berbagai rumah sakit. Pada tahun 2010 di Amerika, organ prostat menduduki peringkat pertama
dalam perkiraan ditemukannya kasus baru kanker yaitu sebanyak 217.730 (28%) dan perkiraan
kematian sebanyak 32.050 (11%), Tumor ini menyerang pasien yang berusia di atas 50 tahun,
diantaranya 30% menyerang pria berusia 70-80 tahun dan 75% pada usia lebih dari 80 tahun.
Kanker ini jarang menyerang pria berusia sebelum usia 45 tahun (Umbas, 2005).
Kanker prostat umumnya tidak menunjukkan gejala khas. Karena itu, sering terjadi
keterlambatan diagnosa. Penyakit ini menduduki peringkat ke empat sebagai penyakit kanker
pembunuh kaum pria di Indonesia, setelah kanker paru-paru dan kanker usus. Penyebab kanker
prostat tidak diketahui secara tepat, meskipun beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan
antara diet tinggi lemak dengan peningkatan kadar hormon testosteron (Umbas et al, 2010).
1
Deteksi dini memang sebaiknya dilakukan sebelum menginjak usia 50 tahun. Deteksi dini
pada pria untuk kasus kanker prostat, biasanya dilakukan pada pria berusia di atas 40 tahun. Karena
Pembengkakan prostat pada para pria memang tak bisa dihindarkan. Kaum pria pun dihimbau
untuk tidak segan-segan mulai melakukan pemeriksaan prostat pada usia 40 tahun. Untuk saat ini,
cara yang terbaik untuk mengatasi penyakit kanker prostat adalah melalui deteksi dini (Shirley,
2005)
Namun ada beberapa keadaan yang menjadi faktor resiko penyebab terjadinya keganasan
pada kelenjar prostat. Yakni usia di atas 50 tahun, diet tinggi lemak, pembesaran prostat jinak,
infeksi virus yang ditularkan melalui hubungan kelamin, dan riwayat kanker prostat dalam
keluarga alias faktor keturunan. Walaupun gejalanya masih ringan, namun harus segera ditangani.
Karena selain ancaman terserang kanker prostat, penderita juga terancam terkena infeksi saluran
Referat ini membahas mengenai anatomi, histologi, dan fisiologi kelenjar prostat; serta
definisi, epidemiologi, etiologi, pathogenesis, gejala klinis, diagnosis, tatalaksana, dan prognosis
2
3. Memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Kepaniteraan Klinik di bagian Ilmu Penyakit
Referat ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan dengan mengacu kepada beberapa
literatur.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kelenjar prostat terletak tepat di bawah leher kandung kemih. Kelenjar ini mengelilingi
uretra dan dipotong melintang oleh duktus ejakulatorius, yang merupakan kelanjutan dari vas
deferen. Kelenjar ini berbentuk seperti buah kenari. Normal beratnya ± 20 gram, di dalamnya
berjalan uretra posterior ± 2,5 cm. Pada bagian anterior difiksasi oleh ligamentum
pubroprostatikum dan sebelah inferior oleh diafragma urogenital. Pada prostat bagian posterior
berumuara duktus ejakulatoris yang berjalan miring dan berakhir pada verumontarum pada dasar
uretra prostatika tepat proksimal dan sfingter uretra eksterna (Purnomo, 2009).
prostat diperdarahi oleh arteri vesikalis inferior dan masuk pada sisi postero lateralis leher vesika.
Drainase vena prostat bersifat difus dan bermuara ke dalam pleksus santorini. Persarafan prostat
terutama berasal dari simpatis pleksus hipogastrikus dan serabut yang berasal dari nervus sakralis
ketiga dan keempat melalui pleksus sakralis. Drainase limfe prostat ke nodi limfatisi obturatoria,
iliaka eksterna dan presakralis, serta sangat penting dalam mengevaluasi luas penyebaran penyakit
adalah nomenklatur John McNeal. McNeal membagi prostat menjadi 3 area mayor yang berbeda
secara histologis dan terpisah secara anatomis. Area-area tersebut adalah stroma fibromuskular
non-glandular yang mengeliling organ ini dan 2 regio glandular yang dinamai zona perifer dan
zona sentral, yang mengandung sistem duktus yang kompleks. Zona sentral dideskripsikan sebagai
jaringan kelenjar yang menempati hampir seluruh dasar dari prostat dan mengelilingi duktus
ejakulatoris. Zona perifer terdiri dari kelenjar-kelenjar sisanya, mengelilingi hampir seluruh zona
sentral dan memanjang kearah kaudal hingga mengelilingi sebagian dari uretra distal. McNeal juga
mengidentifikasi region kelenjar yang lebih kecil, yang mengelilingi uretra pars prostatica yang
Duktus zona perifer keluar secara langsung di sebelah lateral dari resesus postero-lateral di
dinding uretra. Sistem ini terdiri dari struktur acinar bulat atau oval yang mengalirkan isinya
menuju ke duktus sempit yang panjang, yang dikelilingi stroma. Duktus dan acini ini dilapisi oleh
epitel selapis kubus. Area ini adalah tempat utama dari prostatitis dan kanker prostat, tetapi tidak
untuk BPH. Zona perifer juga meliputi uretra pars prostatica bagian proksimal. Fitur penting dari
5
regio ini adalah adanya sfingter preprostatika. Sfingter ini adalah otot polos berbentuk silinder
yang terrentang dari dasar kandung kemih hingga verumontanum (Aaron et al, 2016).
Duktus zona sentral berawal dari proksimal dan terus berjalan mengikuti duktus
ejakulatorius. Duktus dan acini ini berukuran lebih besar dengan tepi yang ireguler. Acini zona ini
berbentuk polihedra pada potongan melintang. Stroma muskuler lebih padat dibandingkan zona
perifer. Zona sentral memiliki insidensi penyakit yang rendah. Zona transisi mengelilingi uretra
diantara kandung kemih dan verumontanum. Bagian ini adalah sekitar 5% dari volume prostat,
tetapi merupakan tempat utama terjadinya BPH. Ekspansi noduler dari zona transisi menyebabkan
kompresi uretra dan obstruksi kandung kemih parsial pada BPH (Aaron et al, 2106).
Gambaran histologi dari kelenjar prostat terdiri dari duktus kelenjar yang bercabang-
cabang. Kelenjar dan duktus terdiri dari dua lapisan sel yaitu lapisan sel kolumnar sekresi luminal
dan lapisan sel basal. Pada lumen dari kelenjar dan duktus prostat sering dijumpai massa
eosinofilik yang berlapis-lapis (corpora amylacea) yang lebih umum dijumpai pada laki-laki yang
lebih tua. Kapsul prostat terdiri dari jaringan fibrous yang mengelilingi kelenjar dan merupakan
6
suatu lapisan yang lebih fibrous dari otot yang terletak di antara stroma prostat dengan jaringan
Kelenjar prostat menyekresi cairan encer, seperti susu, yang mengandung kalsium, ion
sitrat, ion fosfat, enzim pembekuan, dan profibrinolisin. Selama pengisian, simpai kelenjar prostat
berkontraksi sejalan dengan kontraksi vas deferens sehingga cairan encer seperti susu yang
dikeluarkan oleh kelenjar prostat menambah jumlah semen lebih banyak lagi. Sifat cairan prostat
yang sedikit basa mungkin penting untuk keberhasilan fertilisasi ovum, karena cairan vas deferens
relatif asam akibat adanya asam sitrat dan hasil akhir metabolisme sperma, dan sebagai akibatnya,
akan menghambat fertilisasi sperma. Selain itu, sekret vagina bersifat asam (pH 3,5−4). Sperma
tidak dapat bergerak optimal sampai pH sekitarnya meningkat menjadi 6−6,5. Akibatnya, cairan
prostat yang sedikit basa mungkin dapat menetralkan sifat asam cairan 12 seminalis lainnya selama
ejakulasi, dan juga meningkatkan motilitas dan fertilitas sperma (Sherwood, 2011).
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam
sistem reproduksi lelaki. Atau dapat juga dapat didefinisikan suatu tumor ganas yang tumbuh di
dalam kelenjar prostat. Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang
di luar kendali. Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh lainnya,
terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapat menimbulkan rasa sakit, kesulitan buang
air kecil, disfungsi erektil dan gejala lainnya. Kanker prostat sangat sering terjadi. Pemeriksaan
mikroskopis terhadap jaringan prostat pasca pembedahan maupun pada otopsi menunjukkan
adanya kanker pada 50% pria berusia diatas 70 tahun dan pada semua pria yang berusia diatas 90
tahun. Kebanyakan kanker tersebut tidak menimbulkan gejala karena penyebarannya sangat
7
2.3 Epidemiologi Kanker Prostat
Kanker prostat adalah keganasan tersering dan penyebab kematian karena kanker paling
utama pada pria di negara Barat, menyebabkan 94.000 kematian di Eropa pada 2008 dan lebih dari
28.000 kematian di Amerika Serikat pada 2012. Data di AS menunjukkan bahwa lebih dari 90%
kanker prostat ditemukan pada stadium dini dan regional, dengan angka kesintasan (Survival rate)
5 tahun mendekati 100%. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan dengan 25 tahun lalu, yang
hanya mencapai 69%.3 Barnes pada tahun 1969 menemukan angka kesintasan 10 tahun dan 15
tahun untuk Kanker prostat stadium dini hanya sebesar 50% dan 30%.4 Rasio insidensi terhadap
mortalitas sebesar 5.3 pada tahun 2000. Angka mortalitas juga berbeda pada tiap negara, yang
tertinggi di Swedia (23 per 100.000 penduduk) dan terendah di Asia (<5 per 100.000 penduduk)
Di Asia, insiden kanker prostat rata-rata adalah 7,2 per 100.000 pria per-tahun. Di
Indonesia, jumlah penderita kanker prostat di tiga RS pusat pendidikan (Jakarta, Surabaya dan
Bandung) selama 8 tahun terakhir adalah 1.102 pasien dengan rerata usia 67,18 tahun. Stadium
penyakit tersering saat datang berobat adalah stadium lanjut sebesar 59,3% kasus (Komite
Beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab timbulnya adenokarsinoma prostat adalah:
(1) predisposisi genetik, (2) pengaruh hormonal, (3) diet tinggi lemak, (4) pengaruh lingkungan,
dan (5) infeksi. Kanker prostat ternyata lebih banyak diderita oleh bangsa Afro-Amerika yang
berkulit hitam daripada bangsa kulit putih. Pada penelitian yang lain didapatkan bahwa bangsa
Asia (China dan Jepang) lebih sedikit menderita penyakit ini. Namun, mereka yang pindah ke
Amerika mendapatkan kemungkinan menderita penyakit lebih besar daripada mereka yang tetap
8
tinggal di negara asalnya. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan dan kebiasaan hidup
sehari-hari juga berperan dalam patogenesis penyakit ini (Umbas et al, 2010; Shirley, 2005).
Kemungkinan untuk menderita kanker prostat menjadi dua kali jika saudara laki-lakinya
menderita penyakit ini. Kemungkinannya naik menjadi lima kali jika ayah dan saudaranya juga
menderita. Semuanya itu menunjukkan adanya faktor genetika yang melandasi terjadinya kanker
Diet yang banyak mengandung lemak, susu yang berasal dari binatang, daging merah dan
hati diduga meningkatkan kejadian kanker prostat. Beberapa nutrisi diduga dapat menurunkan
insiden kanker prostat, di antaranya adalah vitamin A, beta karoten, isoflavon atau fitoestrogen
yang banyak terdapat pada kedelai, likofen (antioksidan karotenoid yang banyak terdapat pada
tomat), selenium (terdapat pada ikan laut, daging, biji-bijian), dan vitamin E. Kebiasaan merokok
dan paparan bahan kimia Cadmium (Cd) yang banyak terdapat pada alat listrik dan baterai
berhubungan erat dengan timbulnya kanker prostat. Kebiasaan seksual memiliki hubungan dengan
kanker prostat diakibatkan oleh berhubungan seksual sebelum umur yang matang, jumlah partner
seksual, dan partner seksual yang terinfeksi human papiloma virus dan kanker serviks (Umbas et
Kemungkinan tahapan patogenesis kanker adalah: kelenjar prostat normal PIN (Prostat
prostat matastasis HRPC (Hormon Refractory Prostat Cancer). Munculnya kanker prostate
secara laten pada usia tua banyak terjadi. Sepuluh persen pria usia enam puluh tahun mempunyai
kanker prostate “diam” dan tidak bergejala, pertumbuhan dari kanker prostate asimptomatis yang
kebetulan ditemukan lamban sekali. Keganasan prostate 90% biasanya berupa adenokarsinoma
9
yang berasal dari kelenjar prostate yang menjadi hipotrofik pada usia decade kelima sampai
ketujuh. Agaknya proses menjadi ganas sudah mulai pada jaringan prostate yang masih muda
Pada kanker prostat, sel-sel dari kelenjar prostat bermutasi menjadi sel kanker. Kelenjar
prostat membutuhkan hormon androgen untuk bekerja secara normal. Androgen, termasuk
testosteron yang dibentuk didalam testis dan dehidroepiandrosteron yang terbentuk didalam
kelenjar adrenal dan dikonversikan dari testosterone didalam kelenjar prostat itu sendiri. Androgen
juga bertanggung jawab untuk karakteristik seks sekunder seperti rambut di wajah dan peningkatan
Daerah kelenjar prostat yang paling sering terdapat adenokarsinoma adalah pada daerah
perifer. Awalnya, kumpulan sel kanker kecil terdapat didalam kelenjar prostat, kondisi ini disebut
sebagai karsinoma insitu atau I (PIN). Prostatic intraepithelial neoplasia (PIN) merupakan
proliferasi epitel yang atipikal pada duktus dan kelenjar prostat. Suatu kelenjar PIN memiliki
arsitektur yang jinak, tetapi dibatasi oleh sel-sel yang secara sitologi atipik. PIN dibagi atas low
grade (LGPIN) dan high grade (HGPIN) berdasarkan derajat atipia selnya. Tidak terbukti adanya
hubungan antara LGPIN dengan adenokarsinoma prostat, tetapi HGPIN memiliki hubungan erat
dengan adenokarsinoma prostat dan merupakan lesi precursornya (Mustafa et al, 2016; Umbas et
al, 2010).
Seiring dengan berjalannya waktu, sel kanker mulai bermultiplikasi dan menyebar ke
sekitar jaringan prostat (stroma) membentuk sebuah tumor. Lama kelamaan, tumor tersebut akan
berkembang cukup besar untuk menginvasi organ sekitarnya, seperti vesikula seminalis dan
rektum, atau sel tumor tersebut dapat menyebar melalui aliran darah dan sistem limfatik. Invasi ke
organ lain disebut metastasis. Kanker prostat paling sering bermetastase ke tulang, nodul limfatik,
10
rektum, kandung kemih, dan ureter distal. Jalur metastase ke tulang dapat melalui aliran vena,
karena pleksus venosus yang berasal dari prostat berhubungan dengan vena vertebralis (Mustafa
et al, 2016).
Prostat adalah suatu organ yang mengakumulasi zinc dan memproduksi sitrat. Protein ZIP1
adalah yang bertanggung jawab untuk transport aktif zinc kedalam sel prostat. Salah satu peran
penting dari zinc adalah untuk mengubah metabolism sel untuk memproduksi sitrat yang
merupakan komponen penting dari semen. Proses dari akumulasi zinc, perubahan metabolisme,
dan produksi sitrat tersebut membutuhkan banyak energi (ATP). Sel kanker prostat pada umumnya
tidak memiliki zinc. Hal ini menyebabkan sel kanker prostat dapat menyimpan energi, dan
menggunakannya untuk berkembang dan menyebar. ZIP1 dianggap sebagai tumor suppressor
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala
sampai kanker telah mencapai stadium lanjut. Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa
kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. Gejala tersebut timbul karena kanker
menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra. Kanker prostat bisa
menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah) atau menyebabkan
terjadinya penahanan air kemih mendadak. Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis
setelah menyebar ke tulang (terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal
(menyebabkan gagal ginjal). Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga
mudah mengalami fraktur (patah tulang). Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan
mengalami anemia. Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta
11
Segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes
Inkontinensia urin
Nyeri perut
Penurunan berat badan (Thompson et al, 2016; Sagalowsky dan Arthur, 2002).
penyakit kanker dalam keluarga dan gejala-gejala yang dialami, khususnya yang berhubungan
dengan berkemih. Berdasarkan anamnesis tersebut barulah dianjurkan pemeriksaan yang akan
Berdasarkan dari ketentuan dari perhimpunan ahli kanker amerika, dua dari pemeriksaan
tersebut, yaitu digital rectal examination (DRE) dan pemeriksaan prostate-antigen spesifik (PSA),
dianjurkan untuk pasien lebih dari 45 tahun dan memiliki perkiraan masa hidup kurang dari 10
tahun, serta usia lebih dari 45 tahun yang termasuk dalam resiko tinggi (Litwin & Tan, 2017).
12
A. Digital Rectal Examination (DRE)
Karena bentuk prostate berada didepan rectum, maka memudahkan kita untuk menyentuh
prostate dengan memasukkan jari lewat rectum. Palpasi prostate merupakan pemeriksaan yang
mudah , murah tapi terbaik untuk mendeteksi semua stadium penyakit selain stadium A. Adapun
yang dapat dinilai dalam melakukan pemeriksaan ini tonus sfingther ani dan refleks BCR, menilai
apakah ada massa dalam lumen rectum serta menilai keadaan prostate. DRE pada penderita kanker
prostate akan menunjukkan adanya pembesaran prostate dengan konsistensi keras, padat, noduler,
irregular, permukaan yang tidak rata, atau asimetris (Litwin & Tan, 2017).
PSA merupakan suatu glikoprotein yang dihasilkan oleh sitoplasma sel epitel prostat dan
berperan dalam melakukan likuefaksi cairan semen. PSA adalah enzim yang dikeluarkan oleh
kelenjar prostat dan berfungsi mengencerkan cairan ejakulasi untuk memudahkan pergerakan
sperma. Pada keadaan normal, hanya sedikit PSA yang masuk ke dalam aliran darah. Pada proses
keganasan prostat, PSA akan menembus basal membran sel epitel dan beredar melalui pembuluh
vaskuler maka kadar PSA dalam darah meningkat (Litwin & Tan, 2017).
PSA total meliputi bentuk PSA yang terikat maupun tidak terikat. Hal ini mengacu pada
total seluruh kadar PSA dalam serum yang dapat dideteksi. Nilai normal umum yang digunakan
adalah 0-4 ng/ml. Konsentrasi PSA seperti ini ditemukan di antara 97% dari pria di atas 40. Tingkat
lebih dari 12 ng/ml selalu berhubungan dengan kelainan prostat. Kesulitan diagnosa ditemukan di
antara para pasien yang memiliki tingkat antara 4-10 ng/ml karena mungkin keduanya berasal dari
kanker prostat atau pertumbuhan berlebihan dari prostat yang ringan, yang menyebabkan perlunya
13
Hampir seluruh PSA dalam darah berikatan dengan protein serum. Sebagian kecil PSA
yang tidak berikatan dengan protein ini disebut free PSA. Pada pasien dengan kanker prostat, rasio
dari free PSA dibanding PSA total mengalami penurunan. Resiko kanker akan meningkat jika rasio
f/t PSA dibawah 25%. Semakin rendah rasionya, semakin tinggi probabilitas terjadinya kanker
prostat. Pengukuran rasio f/t PSA ini dapat dilakukan untuk membedakan BPH dan kanker prostat,
serta untuk mengurangi biopsi yang tidak diperlukan pada pasien dengan kadar PSA antara 4-10
Beberapa studi mengatakan bahwa kecepatan peningkatan kadar PSA (PSA velocity)
memiliki nilai dalam prognosis kanker prostat. Rekomendasi klinis dari dua organisasi, yaitu
National Comprehensive Cancer Network dan American Urology Association, menganjurkan pria
dengan PSA velocity yang melebihi 0,35 ng/ml/tahun harus mempertimbangkan dilakukannya
biopsi, meskipun kadar PSA totalnya dalam batas normal. Sebuah studi pada tahun 2008
mengemukakan bahwa PSA velocity lebih berguna dibandingkan PSA doubling time (PSA DT)
Tes densitas PSA (PSA density) adalah perhitungan konsentrasi PSA dibanding satuan
volume prostat. Nilai normal dari densitas PSA adalah di bawah 0,15 ng/ml/g. Densitas PSA yang
tinggi berarti volume prostat yang kecil menghasilkan jumlah PSA yang banyak, sedangkan
densitas PSA yang rendah berarti sebaliknya. Tingkat PSA tidak berkorelasi cukup baik dengan
perkembangan kanker prostat. Namun berguna sebagai faktor prognostik setelah perawatan
diterapkan dan dalam penentuan prognosis. Namun, tingkat akhir yang tinggi menunjukkan tingkat
14
C. Transrectal Ultrasound (TRUS)
normal dan membantu dalam melakukan biopsy pada daerah prostate yang abnormal. Tindakan
ini menggunakan gelombang suara untuk membentuk pencitraan dari prostate.TRUS selain dapat
mengukur volume prostate, dapat juga mendeteksi kemungkinan adanya keganasan dengan
memperlihatkan daerah hypoechoic, dan dapat pula melihat adanya bendungan vesika seminalis
yang tampak merupakan gambaran kista disebelah bawah dari prostate (Litwin & Tan, 2017).
Prostate dapat pula diperiksa dengan USG transabdominal (TAUS), biasanya dilakukan
dalam keadaan vesika urinaria penuh. TAUS dapat mendeteksi bagian prostate yang menonjol ke
buli-buli yang dapat dipakai untuk meramalkan derajat besar obstruksi, selain tentu saja dapat
mendeteksi apabila ada batu didalam vesika (Litwin & Tan, 2017).
E. Biopsi
Pada biopsy, sampel jaringan diambil dan diperiksa dengan bantuan mikroskop untuk
mengetahui ada tidaknya perubahan dari kanker. Hanya biopsi yang dapat menentukan kanker
prostate dengan pasti. Sejumlah dokter biasanya mengambil sejumlah sampel jaringan untuk
dibiopsi. Namun perlu diketahui meskipun hasil biopsi negatif namun kanker kemungkinan tetap
ada. Hal ini mungkin dikarenakan pada saat biopsy, sampel yang diambil bukanlah jaringan yang
mengalami kanker. Pada kanker prostate yang mempunyai pembungkus tumornya memiliki grade
dan stage tersendiri. Grade dan stage tersebut membantu dalam menentukan jenis terapi yang akan
15
Tingkat infiltrasi dan penyebaran tumor berdasarkan sistem TNM adalah sebagai berikut :
T – Tumor Primer
normal
- T1b : lebih dari 5 % jaringan yang direseksi mengandung sel-sel kanker, colok
dubur normal.
- T2a : Teraba tumor pada colok dubur atau terlihat pada TRUS hanya pada satu
N – Kelenjar limfe regional (obturator, iliaka interna, iliaka externa, limfonodus presakral)
M – Metastasis jauh
16
- M1a : Metastasis jauh kelenjar limfe nonregional
Skor Gleason sangat penting karena skor Gleason yang tinggi berhubungan dengan prognosis yang
buruk, karena memberikan gambaran kanker yang pertumbuhannya cepat. Untuk menerapkan skor
Gleason perlu dilakukan biopsi. Biopsi dilakukan dengan cara prostatectomy atau dengan cara
memasukkan dengan needle kedalam kelenjar prostat melalui rectum. Skor Gleason berkisar
antara 2 sampai 10, dengan nilai 2 menandakan prognosis yang baik sedangkan nilai 10
menandakan prognosis yang lebih jelek. Skor akhir merupakan kombinasi dari 2 penilaian yang
berbeda dengan range 1 sampai 5. Skor Gleason berhubungan dengan beberapa gambaran berikut
ini:
1. Grade 1: kanker prostat yang menyerupai jaringan prostat normal. Kelenjarnya kecil,
2. Grade 2: jaringan masih mempunyai kelenjar-kelenjar yang bentuknya baik, tapi lebih
3. Grade 3: jaringan masih memiliki kelenjar yang masih dapat dikenali, tapi selnya lebih
gelap. pada pembesaran yang lebih tinggi, beberapa dari sel-sel ini meninggalkan kelenjar
4. Grade 4: jaringan hanya menyisakan sedikit kelenjar yang masih dapat dikenali. Sel sudah
17
5. Grade 5: jaringan sudah tidak memiliki kelenjar yang dapat dikenali. Hanya terdapat
lembaran-lembaran sel disepanjang jaringan yang berada disekelilingnya (Chen & Zhou,
2016).
penilaian terhadap dua bentuk yang paling berbeda. Hasil skoring tersebut dijumlahkan untuk
mendapatkan nilai akhir untuk skor Gleason. Contoh, suatu spesimen prostat yang dibiopsi
memperlihatkan dua bentuk yang berbeda salah satunya diberi angka 2 dan yang lainnya diberi
angka 4, maka hasil akhir dari skor Gleason adalah 6 (Chen & Zhou, 2016).
18
Gambar 2.4 Tingkat histopatologi berdasarkan skor Gleason
Skor Gleason berguna dalam menegakkan prognosis dari kanker prostat. Bila digunakan
dengan parameter lain, skor Gleason membantu dalam menentukan staging kanker prostat yang
mana secara tidak langsung akan memberikan gambaran prognosis dari kanker prostat itu sendiri
dan bermanfaat dalam penentuan terapi yang akan dilakukan (Chen & Zhou, 2016).
a. Surveilance (observasi)
Surveilance ditujukan untuk observasi dan pengawasan secara teratur tanpa terapi invasif.
Surveilance biasa digunakan pada stadium awal kanker prostate dengan pertumbuhan yang lambat
yang biasa didapatkan pada usia lanjut. Tindakan ini juga dilakukan pada pasien yang berisiko
terhadap terapi bedah radio terapi maupun terapi hormonal. Terapi lain dapat mulai diberikan
apabila sudah tumbuh gejala atau jika terdapat tanda-tanda pertumbuhan kanker, misalnya PSA
yang meningkat cepat, Score Gleason yang tinggi pada biopsy dan lain-lain. Sebagian besar pasien
yang mendapat tindakan surveilance biasanya menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan dari tumor,
dan terapi biasanya dilakukan 3 tahun kemudian. Meskipun tindakan surveilance yang dilakukan
dapat mencegah resiko pembedahan dan radiasi, namun resiko dari metastasis dapat meningkat.
Pada pasien usia muda tindakan surveilance tidak ditujukan untuk mencegah dilakukannya terapi
19
secara bersamaan, tapi bisa menjadi salah satu alasan untuk hal tersebut beberapa tahun kemudian,
selama pengaruh terapi terhadap kualitas hidup dapat di cegah. Masalah-masalah kesehatan yang
berkembang seiring dengan berkembang usia selama masa observasi juga menyulitkan untuk
b. Terapi Hormonal
dihidrotestosterone (DHT) pada sel kanker prostat. DHT adalah suatu hormon yang dihasilkan di
prostat dan dibutuhkan untuk pertumbuhan dan metastasis sel kanker prostate. Penghambatan
Namun, terapi hormon jarang menyembuhkan kanker prostat karena kanker yang berespon
terhadap terapi hormonal biasanya menjadi resisten 1 sampai 2 tahun berikutnya. Sel hormonal
biasa diberikan pada kanker prostat yang sudah mendapat terapi pembedahan atau radioterapi
Tujuan dari terapi hormonal adalah menurunkan kadar testosteron atau untuk
menghentikan kerja testosteron. Kanker prostate distimulasi oleh testosteron dan hormon-hormon
pria lainnya (androgen). Pertama-tama kadar DHT yang rendah dalam darah menstimulasi
hipotalamus untuk menghasilkan GnRH. GnRH kemudian menstimuli kelenjar hipofise untuk
menghasilkan LH, yang selanjutnya LH menstimulasi testis untuk menghasilkan testosteron. Pada
akhirnya testosteron dari testis dan dihidroepiandrosteron dari kelenjar adrenal akan menstimuli
20
Gambar 2.5 Mekanisme produksi testosterone
Terapi hormonal dapat menurunkan kadar DHT dengan cara mengganggu jalur pembentukkan
tersebut di atas. Berikut ini beberapa bentuk dari terapi hormonal (Thompson et al, 2016):
Orchiektomy adalah suatu pembedahan yang bertujuan mengangkat testis. Karena testis yang
dihasilkan testosterone, maka apabila testis diangkat maka stimulasi hormonal terhadap tumor
akan terhenti.
21
Anti Androgen yang biasa digunakan adalah flutamide (eulexine) bisa lutamide (casodex),
nilutamide dan asetat siproteron, yang menghambat kerja testosterone dan DHT pada pasien
kanker prostat.
Obat lain yang digunakan untuk menghambat produksi androgen pada kelenjar adrenal adalah
DHEA yang mengandung ketokenazol dan aminoglutethimide. Karena kelenjar adrenal hanya
membentuk 5 % dari androgen seluruh tubuh, maka pengobatan ini umumnya dikombinasikan
dengan pengobatan lain yang dapat menghambat 95 % dari produksi androgen di testis. Cara
Estrogen dalam bentuk dietilstilbesfron, dapat juga digunakan untuk menekan pembentukkan
testosteron. Namun estrogen jarang digunakan karena efek sampingnya yang kuat. Efek
Orchiektomy dan Agonis LHRH dapat menimbulkan impotensi, rasa panas, dan hilangnya
keinginan untuk berhubungan seks. Anti androgen dapat menyebabkan timbulnya mual,
muntah, diare, dan pembesaran payudara. Beberapa diantara cara pengobatan tersebut dapat
c. Terapi Radiasi
Radio terapi untuk kanker prostate terdiri dari terapi radiasi External-Beam dan Brachy
terapi.
berenergi tinggi menghasilkan kelangsungan hidup yang lebih lama pada pasien dengan
penyakit local. Suatu tehnik yang biasa disebut dengan IMRT (Intensity Modulated
22
disesuaikan dengan ukuran tumor, diberikan dengan dosis tinggi pada prostate dan vesikula
seminalis dengan sedikit merusak kandung kemih dan rectum. Radioterapi ini biasanya
diberikan selama 6-7 minggu, 5 hari dalam seminggu. Dosis dapat ditingkatkan dengan
menggunakan suatu cara tertentu, tetapi efeknya terhadap angka kelangsungan hidup tidak
diketahui. Untuk pasien dengan penyakit-penyakit local (T3 – T4) tambahan gocerelin
kelangsungan hidup yang ada. Keuntungan dari radio terapi jenis ini adalah mudah
komplikasi. Komplikasi umumnya disebabkan oleh radiasi yang mengenai jaringan yang
normal seperti kandung kemih. Disamping itu efek samping lainnya adalah impotensi,
Brachy terapi
Brachy terapi untuk kanker prostat menggunakan “Seeds” yaitu suatu lempeng
radioaktif yang kecil yang mengandung bahan radioaktif (seperti iodin-125 atau Paladium-
103) yang ditanamkan pada tumor dengan bantuan transrectal ultrasound (TRUS). Jika
“Seeds” yang ditanamkan tadi telah mencapai dosis homogen terhadap prostat maka
mudah dalam penempatannya dan memiliki masa terapi yang singkat. Kerugiannya
pada pasien yang telah menjalani reseksi prostat) dan pergeseran atau migrasi kekandung
23
Radioterapi umumnya diberikan pada kanker stadium dini dan biasanya juga pada
dengan terapi hormon pada penyakit dengan resiko sedang, dimana radioterapi saja tidak
cukup untuk mengatasi kanker itu. Beberapa ahli onkologi mengkombinasikan external-
beam radiasi dan brachy terapi untuk kelompok resiko sedang sampai tinggi. Pada salah
satu penelitian ditemukan bahwa kombinasi terapi supresi androgen yang dikombinasikan
hidup pasien jika dibandingkan dengan radioterapi saja pada pasien kanker prostat yang
terlokalisir. Dapat pula digunakan kombinasi dari external-beam radiasi, brachy terapi dan
terapi hormon. Umumnya radioterapi diberikan apabila kanker sudah sampai menekan
medula spinalis atau kadangkala setelah dilakukan pembedahan seperti pada kanker yang
ditemukan di vesikula semilunaris, limfonodus, diluar kapsul prostat atau daerah yang
dibiopsi. Radioterapi biasa dibeikan pada pasien yang memiliki kendala medis sehingga
susah untuk dilakukan pembedahan. Radioterapi juga terbukti lebih baik dalam mengobati
d. Operatif
Tehnik operatif untuk penanganan kanker prostat terdiri atas dua cara :
Prostatectomy radikal
seluruh prostat. Cara ini di indikasikan untuk kanker yang hanya mengenai prostat dan
tidak menginvasi kapsula prostat, limfonodus dan organ lain disekitarnya. Terdapat tiga
cara melakukan insisi abdomen. Sedangkan yang kedua yaitu radikal perineal
24
prostatectomy, dengan melakukan prostatectomy yaitu prostate yang terkena, vesikula
seminalis dan ampula dari vas deferens diangkat seluruhnya, sedangkan kandung kemih
berkemih. Dan yang ketiga cara radical suprapubic prostatectomy. Prostatectomy radikal
dapat dikombinasikan dengan radioterapi pada kanker prostate yang letaknya hanya pada
daerah prostate. Hal ini akan memberikan hasil yang baik karena kanker belum
bermetastasis. Komplikasi dari cara ini antara lain inkontinensia urine dan impotensi
TUR-P merupakan suatu cara pembedahan pada kanker prostate apabila terjadi
sumbatan pada urethra yang disebabkan oleh pembesaran prostate. TUR-P biasanya
menggunakan suatu alat yang dimasukkan kedalam urethra. Alat tersebut atau yang biasa
sumbatan pada urethra tersebut. Tindakan ini biasanya dilakukan pada stadium awal untuk
mengangkat jaringan yang menghambat aliran urine. Pada stadium metastasis dimana
kanker telah menyebar seluruh prostat pengangkatan testis (Orchiectomy) dilakukan untuk
2016).
e. Kemoterapi
Kemoterapi adalah cara pengobatan terakhir yang digunakan untuk mengatasi kanker
prostate. Kemoterapi belum dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup. Suatu penelitian telah
menunjukkan bahwa tindakan kemoterapi yang dilakukan bersama cara pengobatan lainnya
25
terbukti belum dapat meningkatkan kelangsungan hidup. Kemoterapi sangat toxic dan memiliki
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari pemberian terapi baik dengan menggunakan
Jumlah kasus kanker prostat lebih tinggi dan memiliki prognosis yang lebih jelek pada
negara berkembang. Banyak faktor resiko yang mempengaruhi kasus kanker prostat seperti umur
yang lebih panjang, diet yang mengandung banyak daging merah, dan kurangnya konsumsi buah
dan sayur. Di Amerika Serikat, kanker prostat yang bersifat local atau regional memiliki 5-year
survival rate 100%, sedangkan yang memiliki metastase jauh memiliki 5-year survival rate
sebesar 28%. Pada pasien yang menjalani terapi, indicator prognostic klinis yang paling penting
adalah stadium, kadar PSA sebelum diterapi, dan skor Gleason. Secara umum, semakin tinggi
26
BAB III
KESIMPULAN
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam
sistem reproduksi lelaki. Atau dapat juga dapat didefinisikan suatu tumor ganas yang tumbuh di
Pada pria, penyakit prostat dipicu oleh hormon testosteron yang diproduksi testis pria.
Makin tua usia pria, hormon ini berubah menjadi dihydrotestosteron yang mempengaruhi
perkembangan sel prostat hingga kelenjar prostat tumbuh menjadi besar. Jumlah kanker prostat
sangat bervariasi di dunia. Namun jarang terjadi di Asia Timur dan Selatan; sering terjadi di Eropa
dan Amerika Serikat. Menurut American Cancer Society, kanker prostat paling jarang di pria Asia
dan paling sering terjadi di orang hitam, dan orang Eropa di tengahnya (Umbas, 2005).
Beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab timbulnya adenokarsinoma prostat adalah:
(1) predisposisi genetik, (2) pengaruh hormonal, (3) diet tinggi lemak, (4) pengaruh lingkungan,
dan (5) infeksi. Kanker prostat ternyata lebih banyak diderita oleh bangsa Afro-Amerika yang
berkulit hitam daripada bangsa kulit putih (Umbas et al, 2010; Shirley, 2005).
Kemungkinan tahapan patogenesis kanker adalah: kelenjar prostat normal PIN (Prostat
prostat matastasis HRPC (Hormon Refractory Prostat Cancer). Munculnya kanker prostate
secara laten pada usia tua banyak terjadi. Sepuluh persen pria usia enam puluh tahun mempunyai
kanker prostate “diam” dan tidak bergejala, pertumbuhan dari kanker prostate asimptomatis yang
kebetulan ditemukan lamban sekali. Keganasan prostate 90% biasanya berupa adenokarsinoma
27
yang berasal dari kelenjar prostate yang menjadi hipotrofik pada usia decade kelima sampai
Gejala yang dialami pada pasien dengan kanker prostat adalah air kemih masih menetes
setelah berkemih, nyeri ketika berkemih, nyeri ketika ejakulasi, nyeri punggung bagian bawah,
nyeri ketika buang air besar, nokturia, inkontinensia urin, nyeri tulang atau tulang nyeri jika
ditekan, hematuria, nyeri perut, dan penurunan berat badan (Thompson et al, 2016; Sagalowsky
penyakit kanker dalam keluarga dan gejala-gejala yang dialami, khususnya yang berhubungan
dengan berkemih. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah digital rectal examination
(obersevasi), terapi hormonal, terapi radiasi, dan terapi operatif. Pada terapi operatif, ada 2 cara
yang dapat dilakukan yaitu adalah radical prostatectomy dan transurethral resection of the
prostate (TUR-P). Terapi yang dilakukan juga memiliki resiko terjadinya komplikasi seperti
Di Amerika Serikat, kanker prostat yang bersifat local atau regional memiliki 5-year
survival rate 100%, sedangkan yang memiliki metastase jauh memiliki 5-year survival rate
sebesar 28%. Pada pasien yang menjalani terapi, indicator prognostic klinis yang paling penting
adalah stadium, kadar PSA sebelum diterapi, dan skor Gleason. Secara umum, semakin tinggi
28
DAFTAR PUSTAKA
Aaron L, Franco O, Hayward SW. 2016. Review of Prostate Anatomy and Embryology and the
Etiology of BPH. Urology Clinical North America 2016 August; 43(3): 279–288.
Chen N & Zhou Q. Review Article: The evolving Gleason grading system. Chinese Journal of
Catalona WJ, Smith DS, Ornstein DK. 2007. Prostate cancer detection in men with serum PSA
Litwin MS & Tan HJ. The diagnosis and treatment of Prostate Cancer: A Review. Journal of
Loeb S, Kettermann A, Ferrucci L, Landis P, Metter EJ, Carter HB. 2008. PSA doubling time
versus PSA velocity to predict high-risk prostate cancer: data from the Baltimore
Mustafa M, Salif AF, Illzam EM, Sharifa AM, Suleiman M, Husein SS. Prostate Cancer:
Pathophysiology, Diagnosis, and Prognosis. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences
Purnomo BB. Dasar-dasar urologi: anatomi sistem urogenitalia. Ed 2. Jakarta: Sagung Seto;
2009, h.7-8.
29
Sagalowsky dan Arthur I. Karsinoma Prostat. In : Harrison Principles of Internal Medicine. Editor
Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke system : sistem reproduksi. Jakarta: EGC; 2011, h.827.
Shirley OE. Kanker Prostat. Dalam: Kanker Genitourinarius dalam Keperawatan Onkologi.
Thompson AM, Trasher JB, Burnett AL, Hagino DC, Michael S, Anthony V D’Amico, et all.
Desember 2018.
Umbas R, Manuputty D, Sukasaih CL, Ni Made S, Achmad IA, Bowolaksono et all. Karsinoma
Prostat. Dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. Editor Sjamsuhidajat R, De Jong Wim,
Tahun. Indonesian Journal of Surgery. Edisi Khusus Urologi. Vol.33. No.4 2005, IKABI.
30