Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1

FISIKA SMA/MA dan SMK KELAS IX


“Kesetimbangan Dan Dinamika Rotasi”

OLEH:

NAMA : HASTIL HANIFAH


NIM :16033014
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA B

DOSEN PEMBIMBING: WAHYUNI SATRIA DEWI,M.Pd

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
KESETIMBANGAN DAN DINAMIKA ROTASI

Gambar 1. Pernahkah kamu mencobakan seperti keadaan gambar di atas? Keadaan yang
pertama jari telunjuk di letakan pada posisi tepat di tengah-tengah benda sehingga benda tidak
terjatuh, sedangkan benda yang kedua di letakan pada posisi miring namun ti8dak terjatuh.
Apakah yang menyebabkan benda pertama tetap diam walaupun di letakan hanya pada satu
jari? Dan kenapa benda yang kedua diletakkan pada posisi miring tidak terjatuh? Semua
jawaban tersebut akan kita ketahui setelah mempelajari materi berikut!

1. Momen Gaya ( Torsi )


Pernakah kalian mendorong meja kemudian bergerak lurus? Menarik buku ? Tarikan atau
dorongan itulah yang disebut gaya.
Jadi Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan benda bergerak translasi atau
lurus. Jika yang menyebabkan benda bergerak lurus adalah gaya. Maka apa yang menyebabkan
benda bergerak rotasi? Momen gaya atau torsi adalah sesuatu yang menyebabkan benda untuk
berotasi atau berputar. Contoh gerak rotasi adalah gerak membuka pintu, obeng, dan lain-lain.
Arah torsi:

Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan. Besar
momen gaya didefinisikansebagai hasil kali antara gaya yang bekerja dengan lengan yang
saling tegak lurus.. Bagaimana jika membutuhkan sudut tertentu? Besarnya dapat
memenuhi persamaan berikut:

τ= d • F ; τ= d F sin θ ........................(6.1)

Momen gaya merupakan besaran vektor. Besarnya memenuhi persamaan 6.1


dan arahnya sesuai kaedah tangan kanan seperti pada Gambar 6.2. Arah momen gaya dapat
menggunakan perjanjian :
negative bila memutar searah jarum jam
positif bila memutar berlawanan arah jarum jam

2. Momen Inersia benda

Inersia berarti lembam atau mempertahankan diri. Momen inersia berarti besaran
yang nilainya tetap pada suatu gerak rotasi. Besaran ini analog dengan massa pada gerak
translasi atau lurus.

Besarnya momen inersia sebuah partikel yang berotasi dengan jari-jari R seperti
pada Gambar 6.4 didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan kuadrat jari-jarinya. I = m
R2. Untuk sistem partikel atau benda tegar memenuhi hubungan berikut:
I = ΣmR2 atau I = k m R2............. (6.2)

k adalah nilai konstanta inersia yang besarnya tergantung pada suhu dan bentuk
bendanya.

3. Kesetimbangan benda tegar

Jika benda dipengaruhi gaya yang jumlahnya nol ΣF = 0 maka benda akan lembam
atau seimbang translasi. Hukum I Newton di atas itulah yang dapat dikembangkan untuk
gerak rotasi. Jika suatu benda dipengaruhi momen gaya yang jumlahnya nol (Στ= 0)
maka benda tersebut akan seimbang rotasi. Syarat benda setimbang : ΣF = 0 dan Στ= 0.
Contoh pemfaatan kesetimbangan rotasi:
4. Momentum sudut gerak rotasi

Pada gerak translasi benda memiliki momentum linier sedangkan pada gerak
rotasi ada momentum sudut. Definisinya dapat dilihat pada persamaan berikut.

Linier : p = m v.....................................(6.7)
Sudut : L = I ω

5. Hukum kekekalan momentum sudut

Masih ingat impuls dan momentum linier. Hubungan itu juga berlaku pada gerak
rotasi. Hubungannya menjadi :

Jika pada benda yang berotasi tidak bekerja momen gaya (Στ = 0) maka pada
gerak benda itu akan terjadi kekekalan momentum sudut

6. Titik berat
Pernahkah kalian meletakkan pensil atau penggaris di atas jari-jari seperti pada
Gambar 6.13? Cobalah sekarang. Dimanakah letaknya agar bisa seimbang? Tentu
kalian bisa memperkirakan bahwa tempatnya ada di tengah-tengahnya. Titik tepat di
atas jari-jari kalian itulah yang merupakan titik berat batang pensil atau penggaris.
Titik berat dapat didefinisikan sebagai titik tempat keseimbangan gaya berat.
Langkah-langkah menentukan titik berat:
a. Bangun dan bidang simetris homogeny
Untuk bangun atau bidang simetris dan homogen titik beratnya berada pada titik
perpotongan sumbu simetrinya. Contohnya : bujur sangkar, balok kubus dan bola.

b. Bangun atau bidang lancip


Untung benda ini titik beratnya dapat ditentukan dengan digantung benang
beberapa kali, titik potong garis-garis benang (garis berat) itulah yang merupakan titik
beratnya. Dari hasil tersebut ternyata dapat diketahui kesamaannya seperti berikut.
Untuk bidang lancip y0=1/3 h Untuk bangun lancip y0= 1/4 h
c. Bagian bola dan lingkaran
Untuk bagian bola yaitu setengah bola pejal dan bagian lingkaran yaitu
setengah lingkaran dapat kalian lihat pada Gambar 6.14(d)dan (e).

d. Gabungan benda
Untuk gabungan benda-benda homogen, letak titik beratnya dapat ditentukan
dari rata-rata jaraknya terhadap acuan yang ditanyakan. Rata-rata tersebut
ditentukan dari momen gaya dan gaya berat.

g berati sama, berarti w dapat diganti dengan massa benda. dari alas
an inilah maka titik pusat massa yaitu
2) Untuk benda homogen berarti massa jenis sama (ρ sama) dan m = ρv berarti
massa dapat diganti dengan volumenya.

Anda mungkin juga menyukai