Disusun Oleh:
Aulia Alfat
150510170200
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Swt karena berkat rahmat dan hidayat-Nya
saya diberikan kemudahan, kesehatan, pikiran yang jernih, dan pengetahuan sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Teknologi Perlindungan Tanaman (Gulma) dengan tepat
waktu.
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini yaitu supaya penulis dapat mengeksplorasi serta
mempelajari banyak hal mengenai gulma juga mengetahui fungsi, definisi, serta macam-macam
gulma dengan jelas dan selengkap mungkin.
Semoga apa yang telah saya selesaikan dari makalah ini dapat memberi pengetahuan bagi
banyak orang. Saya juga sangat terbuka untuk kritik dan saran yang membangun agar dapat
memperbaiki kesalahan yang ada.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian gulma.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri gulma.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis atau penggolongan gulma.
4. Untuk mengetahui cara perkembangbiakan gulma.
5. Untuk mengetahui kerugian apa saja yang diakibatkan gulma.
6. Untuk mengetahui apa saja keuntungan yang diakibatkan gulma.
7. Untuk mengetahui cara-cara mengatasi gulma.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Berdasarkan Morfologi
Menurut Tjitrosoedirdjo et.al (1984) berdasarkan sifat morfologinya gulma dapat
digolongkan menjadi 3, yaitu:
1. Rerumputan (Gulma Berdaun Sempit/ Grasses)
Gulma golongan rerumputan mencakup jenis gulma yang termasuk dalam
famili Gramineae. Rerumputan merupakan jenis gulma yang keberadaannya paling
banyak. Famili ini mempunyai daya adaptasi yang cukup tinggi, distribusi amat luas
dan mampu tumbuh baik pada lahan kering maupun tergenang.
Gulma ini memiliki ciri daun yang menyerupai pita, yaitu panjang namun
ramping, linearis, batang beruas dan berbuku, tumbuh tegak atau menjalar dan
memiliki pelepah serta helai daun namun tidak mempunyai tangkai daun.
Contoh dari gulma rerumputan adalah Cynodon dactylon (L.) Pers. (suket
grinting), Eleusine indica(L.) Gaena (rumput kelulang), Imperata cylindrica (L.)
Beauv (alang-alang), Echinochloa crus-galli (L.) Cerv (jajagoan), Echinochloa
colanum (L.) Cerv (jajagoan leutik), Panicum repens L. (lulampuyangan,
jajahean), Paspalum conjugatum Bergrn (jukut japang pait, jukut pait, rumput).
2. Teki (Sedges)
Gulma golongan teki merupakan jenis gulma yang termasuk dalan famili
Cyperaceae yang terdiri dari 4000 spesies yang umumnya menyukai daerah yang
4
berair. Gulma jenins teki memiliki ciri khas batang yang berbentuk segitiga dan
pada sebagian besar berakar rimpang (rhizome) dan umbi (tuber).
Contoh gulma teki adalah Cyperus bervifolius (jukut pendul), Cyperus
rotundus L. (teki), Cyperus difformia L. (jukut papayungan), Cyperus halpan L.
(papayungan), Cyperus iria L. (jekeng, lingih alit).
5
a) Marsilea crenala presl b) Limnocharis fIava L. Buch c) Physalis angulata
6
Gulma dari golongan biannual adalah gulma yang mempunyai daur hidup dua
musim tetapi kurang dari dua tahun. Tahun pertama masa hidup gulma biannual
digunakan untuk menyimpan makanan pada akar untuk kehidupan di tahun
keduanya (Barus, 2003). Bunga gulma golongan ini berbentuk roset pada tahun
pertama yang akan menghasilkna biji di tahun selanjutnya yang diikuti oleh
kematian bunga, seperti D.carota (Sukman dan Yakub, 1995).
Contoh gulma biannual adalah Lactuca canadensis L.
Lactuca canadensis L.
7
a) Cyperus rotundus b) Imperata cylindrical
3. Berdasarkan Habitat
Berdasarkan habitat atau tempat hidup maka gulma dapat dikelompokkan menjadi
beberapa golongan yaitu:
1. Gulma darat (terristerial weed)
Yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup dan tumbuhnya di darat. Pada gulma
darat ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan lahan atau
arealnya seperti:
a. Gulma Sawah Tanaman Palawija,
Contoh: Portulaca oleracea dan Cyperus rotundus.
b. Gulma Ladang
Contoh: Leersea hexandra dan Imperata cylindrical.
c. Gulma Kebun
Contoh: Ageratum conyzoides dan Stachytarpita sp.
d. Gulma Hutan
Contoh: Melastoma malabathricum dan Crotalaria sp.
e. Gulma Padang Rumput
Contoh: Sprobolus poiretii dan Andropogon sp.
2. Gulma Air
8
Yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup, tumbuh dan berkembang biaknya terjadi di
dalam air, di daerah perairan atau ditempat yang basah dan tergenang, Contoh dari gulma
ini adalah Eichornia crassipes, Hydrilla verticilata, Pistia stratiotes dan Nymphaea sp.
9
a) Emilia sonchifolia b) Vernonia sp c) Amaranthus spinosus
2. Vegetatif
Gulma berkembangbiak dengan vegetatif dengan cara memperbanyak dirinya melalui
bagian tubuh vegetatif, diantaranya adalah:
1. Stolon
Stolon adalah bagian batang menyerupai akar yang menjalar di atas permukaan
tanah, dimana batang ini terdiri dari nodus (buku) dan internodus (ruas). Akar serabut
dan tunas dapat tumbuh pada setiap nodus sehingga dapat mebentuk individu baru.
Contoh gulma ini adalah Paspalum conjugatum dan Cynodon dactylon.
3. Tuber (umbi)
Umbi merupakan pembengkakan dari batang atupun akar yang digunakan sebagai
tempat penyimpanan atau penimbun makanan cadangan, sehingga umbi tersebut bisa
membesar. Pada beberapa bagian dari umbi tersebut terdapat titik (mata) yang pada
saatnya nanti bisa muncul atau keluar tunas yang merupakan individu baru dari gulma
tersebut.
10
Contoh gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae, seperti Cyperus rotundus dan
Cyperus irinaria.
Allium veneale
5. Daun
Pada beberapa jenis gulma juga dapat berkembangbiak dengan daun dewasa. Daun
ini berbentuk membulat ataupun oval, pada pinggir daun bergerigi atau terdapat
lekukan yang nantinya tempat muncul tunas menjadi individu baru.
11
Contoh gulma yang berkembangbiak dengan daun adalah Calanchoe sp (cocor
bebek) dan Ranunculus bulbasus.
6. Runner (Sulur)
Stolon yang keluar dari ketiak daun dimana internodianya (ruas) sangat panjang,
membentuk tunas pada bagian ujung.
Contoh gulma yang berkembangbiak dengan sulur adalah Eichornia crassipes.
Eichornia crassipes.
7. Spora.
Ada juga beberapa gulma yang dapat berkembang biak dengan spora,
dimana spora ini bila telah matang dapat diterbangkan oleh angina.
Gulma yang berkembangbiak dengan spora kebanyakan dari keluarga paku-
pakuan, seperti Nephrolepsis bisserata dan Lygopodiu sp.
12
a) Nephrolepsis bisserata b) Lygopodiu sp.
13
8. Gulma air mengurangi efisiensi sistem irigasi, sehingga dapat terjadi kehilangan air
akibat penguapan dan juga mengurangi aliran air. Kehilangan air akibat penguapan
oleh gulma dapat 7,8 klai lebih besar daripada kehilnagan air akibat penguapan aliran
terbuka (Sastroutomo, 1990).
14
Kerugian yang paling dikhawatirkan adalah hama dan penyakit tanaman yang daoat
bersembunyi dan terkumpul di dalam mulsa.
6. Sebagai Pakan Ternak
Gulma pada lahan dapat disiangi dan dikumpulkan utnuk dijadikan pakan ternak.
Selain memiliki lahan budidaya yang bebas gulma, petani juga dapat memiliki
penghasilan tambahan dari penjualan gulma pada peternak.
7. Sebagai Pupuk Kompos atau Pupuk Hijau
Pupuk kompos adalah pupuk organik yang terbuat dari pembusukan sisa tanaman
dengan campuran kotoran hewan, sedangkan pupuk hijau adalah pupuk organik yang
terbuat dari pembusukan sisa tanaman saja. Gulma yang telah dikumpulkan dapat
disimpan dan ditimbun untuk dijasikan bahan pembuatan pupuk kompos atau pupuk
hijau.
15
1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dnegan alat sperti cangkul, garu, bajak, traktor dan sebagainya
pada umumnya dapat berfungsi untuk memberantas gulma. Efektifitas alat-alat
pengolah tanah dalam memberantas gulma tergantung pada sifat ekologi gulma, sifat
tanaman budidaya dan lingkungan serta iklim.
2. Pembabatan atau Pemangkasan
Pemangkasan biasanya dilakukan tanaman perkebunan. Pemangkasan umumnya
hanya efektif untuk mematikan gulma yang berumur pendek. Efektifitasnya
bergantung pada waktu pemangkasan, interval pengulangan, dan sebagainya.
pemangkasan sebagiknya dilakukan saat gulma menjelang berbunga atau saat daun
gulma tumbuh lebat.
3. Penggenangan
Penggenangan efektif untuk memberantas gulma perennail. Caranya adalah dengan
menggenangi lahan gulma sedalam 15-25cm selama 3-8 minggu.
4. Pembakaran
Pembakaran pada lahan setelah waktu panen sering dilakukan untuk memberantas
gulma dan sisa tanaman yang tidak dibutuhkan. Keuntungan pengendalian gulma
dengan pembakaran dibandingkan dengan cara kimiawi adalah tidak adanya residu
pada tanah dan tanaman. Hama dan penyakit tanaman pada lahanpun akan mati.
Namun kekrungannya adalah, mikroba dan organisme yang menguntugkan pada lahan
juga akan mati, kandungan humus akan berkurang, dapat menimbulkan erosi dan biji
gulma belum tentu akan mati.
5. Mulsa
Penggunaan mulsa dimaksudkan untuk mencegah cahaya matahari sampai pada
gulma, sehingga gulma tidak dapat melakukan fotosintesis dan tidak dapat
melangsungkan hiupnya. Bahan yang dapat dijadikan mulsa adalah jerami, plastik,
sekam dan bubuk gergaji.
16
mengelola lingkuungan sedemikian rupa sehingga mendukung tanaman budidaya namun
merugikan bagi gulma. Menurut Kapugu (2006), pengendalian gulma secara sistem
budidaya adalah sebagai berikut:
1. Pergiliran Tanaman
Pergiliran tanaman bertujuan untuk mengatur dan menekan populasi gulma dalam
ambang yang tidak mebahayakan. Contohnya adalah pergiliran tanam padi- tebu-
kedelai. Dengan pergiliran tanaman, kondisi iklim mikro akan berubah sehingga gulma
akan tidak nyaman untuk tumbuh di lahan.
2. Budidaya Tanaman
Penggunaan varietas tanaman yang cocok untuk suatu lahan merupakan tindakan
yang sangatv memabntu dalam mengatasi gulma. Jarak tanam yang sedikit sempit atau
ideal merupakan tindakan yang tepat pula, karena gulma tidak akna mendapatkan
cahaya matahari. Pemupukan dengan pupuk yang matang dan dalam waktu yang tepat
akan menguntungkan untuk memperkuat dan mempercepat tanaman budidaya
sehingga akan meningkatkan daya saing tanaman dengan gulma.
3. Menggunakan Tanaman Naungan
Tanaman naungan akan memberikan cahaya matahari yang cukup bagi tanaman
budidaya namun tidak akan memberikan cahaya matahari yang dibutuhkan gulmma
untuk tumbuh.
17
Contohnya adalah pengendalian kaktus Opuntia spp. dengan menggunakan Cactoblasti
scactorum di Australia dan pengendalian eceng gondok menggunakan kumbang penggerek
Neochetine bruchi dan Neochetina eichhorniae.
18
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Secara umum, gulma dikenal sebagai tanaman yang tidak diinginkan dan merugikan. Namun
pada dasarnya segala sesuatu memliki manfaat bagi manusia, hanya saja terkadang belum
diketahui, begitu pula dengan gulma. Gulma menimbulkan kerugian dikarenakan
perkembangbiakannya yang cepat dan jumlahnya yang banyak, sehingga terjadi kompetisi yang
kuat dengan tanaman budidaya. Namun disisi lain, gulma dapat dimanfaatkan sebagai bahan
obat-obatan, makanan ternak dan lain-lain.
Gulma memiliki berbagai ciri khas yang dilihat dari interaksinya terhadap tanaman budidaya.
Gulma digolongkan dalam 3 jenis menurut habitatnya, cara perkembangbiakannya dan
morfologinya. Berdasarkan morfologinya, gulma dikelompokkkan ke dalam rerumputan, teki
dan gulma berdaun lebar. Berdasarkan perkembangbiakannya, gulma dibedakan menjadi gulma
yang berkembangbiak secara vegetatif atau generatif. Dan berdasarkan habitatnya, gulma
dibedakan menjadi gulma darat dan gulma air.
Penegndalian gulma yang sering dipakai di masyarakat adalah dengan mekanik dan kimiawi.
Namun sebenarnya, pengendalian gulma sudah dapat dilakukan sebelum gulma itu muncul
dengan cara pencegahan dan sistem budidaya yang tepat. Pengendalian gulma juga dapat
dilakukan dengan memanfaatkan mahluk hidup lain dan secara terpadu.
19
DAFTAR PUSTAKA
20