Anda di halaman 1dari 43

135

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan pendekatan

deskriptif untuk menjawab tujuan penelitian mengenai motivasi karyawan,

komunikasi internal, kompetensi karyawan, kepemimpinan

transformasional, budaya kualitas, dan kinerja pelayanan di hotel bintang

di wilayah Bandung Raya.

Pendekatan deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui nilai variabel

mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiono, 2009:11).

Pendekatan deskriptif ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran

secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat,

serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sedangkan pendekatan

verifikatif pada dasarnya untuk menguji kebenaran melalui pengumpulan

data di lapangan.

Pendekatan deskriptif bertujuan menggambarkan sifat sesuatu yang

tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-

sebab dari suatu gejala tertentu (Husein Umar, 2005:81). Khusus untuk

menjawab tujuan penelitian mengenai besarnya pengaruh motivasi

karyawan, komunikasi internal, kompetensi karyawan, dan kepemimpinan

transformasional terhadap budaya kualitas, baik secara simultan maupun


136

parsial,dan pengaruh budaya kualitas terhadap kinerja pelayanan hotel

bintang di Wilayah Bandung Raya, digunakan analisis dengan metode

verifikatif. Pendekatan penelitian dengan menggunakan metode verifikatif

bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis yang dilakukan melalui

pengumpulan data di lapangan, yang dalam pembuktian ini akan

mengungkap hubungan sebab akibat (Husein Umar, 2005:81).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada hotel-hotel bintang 3, 4, dan 5 yang ada

di Wilayah Bandung Raya dengan mempertimbangkan motivasi karyawan,

kompetensi karyawan, kepemimpinan transformasional, dan komunikasi

internal yang membentuk budaya kualitas, serta pengaruhnya terhadap

kinerja pelayanan karyawan hotel.

Penelitian akan dilakukan lebih kurang selama sepuluh bulan dengan

rincian, sebagai berikut:

- Pertama dilaksanakan pengajuan judul, penyusunan dan usulan

penelitian, bimbingan, dan pengajuan seminar usulan penelitian.


- Kedua dilakukan perbaikan usulan penelitian, surat izin lapangan,

penyebaran kuesioner, observasi lapangan, wawancara, dan

dokumentasi.
- Ketiga dilakukan pengolahan dan pengujian data, interpretasi data,

bimbingan, pengajuan seminar hasil penelitian, dan pelaksanaan

seminar hasil penelitian.


137

- Keempat dilakukan Bimbingan Evaluasi, yaitu perbaikan Bab IV dan V,

bimbingan Bab I sampai dengan Bab V, pengajuan sidang tertutup dan

pelaksanaan sidang tertutup.


- Kelima dilakukan Perbaikan hasil sidang tertutup.
- Keenam yaitu Ujian Promosi Doktor.

3.3. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang

telah terstruktur dan wawancara dengan tujuan untuk mengumpulkan

informasi dari para karyawan hotel bintang di Wilayah Bandung Raya dan

sekitarnya sebagai responden dalam penelitian ini. Data sekunder didapat

melalui penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mempelajari, meneliti, dan menelaah berbagai literatur,

maupun penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian ini. Data

yang diperoleh akan digunakan untuk memberikan landasan atas analisis

yang dilakukan.

Tahapan yang merupakan langkah-langkah untuk mendapatkan

jawaban atas tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan, meliputi :

1). Identifikasi dan perumusan masalah,

2). Penentuan tujuan penelitian,

3). Studi lapangan pendahuluan dan studi kepustakaan,


138

4). Penentuan kerangka pemikiran dan operasionalisasi variabel

penelitian,

5). Identifikasi atribut dan penyusunan instrumen penelitian,

6). Perumusan model pengukuran dan pemilihan prosedur serta teknik

sampling yang digunakan.

2. Tahap Pelaksanaan Lapangan, meliputi :

1). Pengumpulan data di lapangan menggunakan instrumen

penelitian,

2). Melakukan entri data menggunakan format yang telah ditetapkan,

3). Melakukan uji validitas dan reliabilitas.

3. Tahap Pengolahan & Analisis Data,

1). Melakukan pengolahan data menggunakan bantuan program

aplikasi SPSS dan SEM,

2). Melakukan analisis data dan pemilihan prosedur statistik yang

sesuai untuk mengadakan generalisasi serta inferensi statistik.

3). Melakukan interprestasi data

4. Tahap Penentuan Kesimpulan/Hasil.

1). Penyusunan hasil analisis dan proses penelitian,

2). Melakukan generalisasi dan penetapan kesimpulan serta

menganjurkan beberapa saran dari hasil penelitian,

3). Melaporkan hasil penelitian.

Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel independen, yaitu

motivasi karyawan, kompetensi karyawan, kepemimpinan


139

transformasional, dan komunikasi internal. Variabel budaya kualitas

sebagai intervening adalah variabel eksogen sekaligus endogen, serta

kinerja pelayanan sebagai variabel dependen.

Langkah-langkah tahapan dalam penelitian ini terlihat pada gambar

3.1 berikut ini.

Sumber : Priadana, H. Moch. Sidik(2013) - Disesuaikan

Gambar 3.1: Langkah-Langkah Tahapan Penelitian Ini


140

3.3. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

3.3.1. Definisi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat empat variabel independen yaitu

Motivasi karyawan (X1), Kompetensi Karyawan (X2), Kepemimpinan

Transformasional (X3), Komunikasi Internal (X4), satu variable intervening-

nya yaitu Budaya Kualitas (Y) dan satu variable dependen, yaitu Kinerja

Pelayanan (Z).

Variabel dalam penelitian ini didefinisikan, sebagai berikut :

1. Motivasi karyawan(X1)

Menurut Mc.Clelland yang dikutip oleh Siswandi (2012:11)

menyatakan bahwa motivasi merupakan pemberian dorongan yang

dilakukan untuk meningkatkan gairah kerja karyawan sehingga dapat

mencapai hasil yang dikehendaki oleh manajemen.

2. Kompetensi karyawan(X2)

Menurut Spencer and Spencer yang dikutip oleh Marliana

(2011:253) menyatakan bahwa kompetensi karyawan, merupakan

kecerdasan emosional yang dicerminkan melalui kemampuan atau

ketrampilan mengendalikan diri, memiliki semangat dan ketekunan yang

tinggi, mampu memotivasi diri dalam melaksanakan pekerjaan, dan

mampu berinteraksi dengan baik dengan orang lain.

3. Kepemimpinan transformasional(X3)
141

Menurut Bess dan Avolio yang dikutip oleh Salaindan Wardana

(2012:1260) dan Dwi Suryanto (2011:12-14), kepemimpinan

transformasional adalah pemimpin yang memiliki karakteristik yang

menunjukkan perilaku karismatik, memunculkan motivasi inspirasional,

memberikan stimulasi intelektual, dan memperlakukan karyawan

dengan memberi perhatian terhadap individu, juga dipandang

memegang peranan penting dalam menentukan kinerja perusahaan dan

para karyawan.

4. Komunikasi internal(X4)
Menurut Kotler dan Keller (2012:214) komunikasi internal

merupakan suatu pertukaran informasi di dalam organisasi, baik dalam

kontek secara vertikal, secara horizontal dan diagonal. Komunikasi

internal dapat pula berlangsung secara interpersonal dan secara

kelompok.

5. Budaya kualitas (Y)


Menurut Anindya Febrianti, et all, (2012:251), budaya kualitas

merupakan aturan tidak tertulis yang dianut para pegawai dan sangat

berpengaruh pada perilaku pegawai yang mana pada kelanjutanya

sangat berpengaruh terhadap keberhasilan organisasi, termasuk

dalam implementasi manajemen mutu terpadu.

6. Kinerja pelayanan (Z)

Menurut Benardin & Russell yang dikutip oleh Marliana

(2011:257), kinerja pelayanan merupakan hasil kerja yang secara


142

kualitas dan kuantitas dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

3.3.2.Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel, dimensi, dan indikator dari masing-

masing variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
No Variabel Sub Variabel/ Indikator Ukuran Nomor
Dimensi Kuesio-
ner
1 Motivasi a. Kebutuhan 1. Unggul Dorongan 1
Karyawan akan prestasi menjadi lebih
(X1), (need for unggul.
pemberian achievement) 2. Berprestasi Dorongan 2
dorongan dengan berprestasi
yang seperangkat dengan 3
dilakukan standar seperangkat
untuk standar
meningkatkan 3. Kesuksesan Dorongan 4
gairah kerja berusaha keras
karyawan mencapai sukses
sehingga b. Kebutuhan 1. Diterima oleh Dorongan atas 5
dapat orang lain kebutuhan
akan afiliasi
mencapai (need for perasaan
hasil yang diterima oleh 6
affiliation)
dikehendaki orang lain (sence
oleh of belonging)
manajemen. 2. Perasaan Dorongan atas 7
(McClelland ingin kebutuhan
dalam dihormati perasaan
dihormati (sence
Hasibuan,
of importance)
2005), Erlin
3. Perasaan Dorongan atas 8, 9
(2012), maju dan kebutuhan
Siswandi tidak gagal perasaan maju
(2012) dan tidak gagal
(sence of
achievement)
143

4. Perasaan Dorongan 10
untuk ikut kebutuhan akan
serta perasaan ikut
serta (sence of
participation).
c. Kebutuhan 1. Bertindak Dorongan 11
akan dengan bertindak dengan
kekuasaan cara-cara cara-cara yang 12
(need for power) yang berdampak jelas
berdampak pada orang lain
jelas pada
orang lain

2. Bertindak Dorongan 13, 14


dengan bertindak dengan
kemampuan kemampuan
mengendalik mengendalikan
an situasi situasi

3. Bertindak Dorongan 15
dengan bertindak dengan
hasrat diakui hasrat diakui
tanggung tanggung
jawabnya jawabnya

2 Kompetensi a. Core 1. Bekerja Tingkat 16


Karyawan Competency efektif kemampuan
(X2), dengan bekerja efektif
merupakanke sesama dengan sesama
karyawan karyawan dan
cerdasan
dan konsumen
emosional konsumen
yang
dicerminkan 2. Bekerja Tingkat 17
melalui secara sosial kemampuanbeker
kemampuan di ja sosial
karyawan di beragamlingk
bidang ungan
perhotelan
3. Prosedurkes Tingkat 18
dapat ehatan dan kemampuanmene
diinternalisasi keselamatan rapkan
dengan kerja prosedurkesehata
dimensi dan n dan
komponen keselamatan kerja
berdasarkan 4. Prosedur Tingkat 19
Asean kebersihandi kemampuan
Common tempat kerja Mematuhiprosed
Competency ur kebersihandi
Standard for tempat kerja
144

Tourism 5. Pengetahuan Tingkat 20


Profesional(A industriperhot kemampuan
CCSTP, elan. mempertahan-
2010) kanpengetahuan
b. Generic 1. Berkomunika Tingkat 21
Competency si efektif kemampuan
dengan berkomunikasi
bahasa asing secara efektif
2. Proseduradm Tingkat 22
inistrasidasar kemampuan
melakukan
proseduradminist
rasidasar
3. Promosikanp Tingkat 23
roduk kemampuan
danjasaperh mempromosikan
otelan serta produk dan
Mengemban pengembangkan
gkan pengetahuan
pengetahuan lokal
lokal

4. Penggunaant Tingkat 24
eknologi dan penguasaan
alat bisnis penggunaantekno
secara umum logi dan alat
bisnis secara
umum
5. Menerimadan Tingkat 25
menyelesaika kemampuan
n menerimadanmen
keluhanpelan yelesaikan
ggan atau keluhanpelangga
menyelesaika n atau
nsituasi menyelesaikansit
konflik uasi konflik

c. Functional 1. Membangun Tingkat 26


Competency dan kemampuan
memelihara membangun dan
hubungan memelihara
bisnis hubungan bisnis
2. Mengelola Mampu 27
persyaratan mengelola
hukum untuk persyaratan
kepatuhan hukum untuk
bisnis kepatuhan bisnis
145

3. Mengembang Tingkat 28
kandan kemampuan
mengawasipe mengembangkan
ndekatanoper dan
asional mengawasipende
katanoperasional
4. Memantau Kemampuan 29
Standar memantau
kinerja staf Standar kinerja
staf
5. Menjaga Tingkat 30
Arsip dan kemampuan
sistem menjaga arsip
penataannya dan sistem
penataannya
3 a.Idealized Tingkat 31
Kepemim- 1. Keyakinan
keyakinan diri
Influence diri yang kuat
pinan yang kuat
dan
Transforma
-sional(X3), 2. Pemimpin Tingkat kehadiran 32
hadir di saat- pemimpin di saat-
Pemimpin saat sulit saat sulit
yang memiliki 3. Komitmen 33
Tingkat
karakteristik dan teguh
komitmen dan
yang nilai-nilai
teguh pada nilai-
yang
menunjukkan nilai yang
dijunjung
perilaku tinggi
dijunjung tinggi
karismatik, 4. Visi dan Tingkat kejelasan 34
memunculkan langkah- visi dan
motivasi langkah yang kepastian
inspirasional, pasti dalam langkah-langkah
memberikan mencapai dalam mencapai
stimulasi tujuan. tujuan.
intelektual, 5. Menumbuhkan Tingkat 35
dan kebanggaan kemampuan
memperlakuk pada untuk
pengikut/karya menumbuhkan
an karyawan
wannya kebanggaan
dengan pada
memberi pengikut/karyawa
perhatian nnya
terhadap b. Inspirational 1. Memberi Tingkat 36
individu, juga Motivation inspirasi bagi kemampuan
dipandang para memberi inspirasi
memegang pengikutnya bagi para
peranan untuk berani pengikutnya
penting dan
dalam bermakna
dalam
menentukan
organisasi
146

kinerja 2. Mengajak Tingkat 37


perusahaan karyawan kemampuan
dan para untuk mengajak
karyawan. memandang karyawan untuk
ancaman dan berprestasi
(Dwi
masalah
Suryanto, sebagai
2011), Bess kesempatanb
dan elajar dan
Avoliodalam berprestasi
Salaindan 3. Menggunaka Tingkat 38
Wardana n Kata-kata kemampuan
(2012). dan symbol dalam
sebagai menggunakan
senjata kata dan symbol
utama untuk memotivasi
membangkitk
an semangat
karyawan
4. Berbicara Tingkat 39
antusias/ kemampuan
optimis berbicara
antusias/optimis
5. Sebagai Tingkat 40
tauladan kemampuan
menempatkan
dirinya sebagai
tauladan
c.Intellectual 1. Mengajak Tingkat 41
Stimulation karyawan Kemampu
melihat mengajak
perspektif karyawan melihat
baru perspektif baru
2. Berkreasi Tingkat 42
memanfaatka kemampuan
n imajinasi, mengajak
dengan karyawan
intuisi, logika berkreasi.

3. Risau Tingkat kerisauan 43


dengan dengan status
status quo quo
4. Berani Tingkat 44
menentang kemampuan
tradisi uang untuk mengajak
karyawan agar
berani
menentang
tradisi uang
147

5. Mengajak Tingkat 45
karyawan kemampuan
untuk untuk mengajak
memperta karyawan
nyakan, mempertanya-
meneliti, dan kan, meneliti, dan
mengkaji mengkaji
1. Mengenali Tingkat 46
kemampuan kemampuan
karyawan mengenali
kemampuan
karyawan
2. Penyediaan Tingkat 47
Program dan kemampuan
Pemberian memberikan
kesempatan kesempatan bagi
belajar karyawan untuk
seluasnya belajar seluas
bagi luasnya
karyawan
3. Peduli, selalu Tingkat 48
mendengar kepedulian untuk
d. Individuali karyawannya selalu
-zedConside- dengan mendengar
ration penuh karyawannya
perhatian dengan penuh
perhatian
4. Keberanian Tingkat 49
dalam keberanian
mendelegasik dalam
an mendelegasikan
wewenangny wewenangnya
a
5. Berkemauan Tingkat kemauan 50
untuk untuk
memberdaya memberdayakan
kan karyawan yang
karyawan. diacu sebagai
kunci kesuksesan
sebuah karya.

4 Komunikasi a. Komunikasi 1. Arus Tingkat 51


Internal (X4), vertikal komunikasi Kelancaran arus
merupakan (vertical dari atasan komunikasi dari
suatu communication) ke bawahan atasan ke
lancer dan bawahan
pertukaran
sebaliknya
informasi di
148

dalam 2. Mengarahkan Tingkat 52


organisasi, bawahan kemampuan
baik dalam untuk Atasan dalam
kontek melakukan mengarahkan
tugas-tugas bawahan untuk
secara
melakukan tugas-
vertikal, tugas
secara
horizontal 3. Beri Tingkat kemauan 53
dan diagonal. informasi, Atasan memberi
Komunikasi memahami informasi
internal dapat hubungan
pula tugas
berlangsung 4. Prosedur dan Tingkat 54
secara informasi kemampuan
interpersonal praktek serta Menyediakan
tujuan prosedur dan
dan secara
perusahaaan informasi
kelompok. disediakan
(Kotler dan 5. Umpan balik Tingkat 55
Keller prestasi kemampuan
(2012:214)) bawahan memberikan
umpanbalik
tentang prestasi
bawahan
b. Komunikasi 1. Koordinasi Tingkat 56
horizontal penugasan kemampuan
(horizontal kerja berkoordinasi
communication) 2. Paham/sepa Tingkat dukungan 57
kat, antarpersonal.
mendukun
antar
personal.
3. Berbagi Tingkat 58
informasi kemampuan
mengenai berbagi informasi
rencana dan mengenai
kegiatan rencana dan
kegiatan
4. Merundingka Tingkat 59
n dan kemampuan
menengahi Merundingkan
perbedaan dan menengahi
perbedaan
5. Memecahkan Tingkat 60
masalah kemampuan
memecahkan
masalah

c.Komunikasi 1. Sikap empati Tingkat 61


personal dan simpati kemampuan
bersikap empati
dan simpati
149

(personal 2. Komunikator Tingkat 62


communication) terpercaya kemampuan
bertindak sebagai
komunikator
terpercaya
3. Bertindak Tingkat 63
sebagai kemampuan
pembimbing bertindak sebagai
pembimbing
4. Fakta dan Tingkat 64
kebenaran kemampuan
mengemukakan
fakta dan
kebenaran
5. Bicara Tingkat 65
meyakinkan kemampuan
berbicara secara
meyakinkan
d. Komunikasi 1. Pemimpin Tingkat 66,
kelompok memberi arah kemampuan 67
(group dan pemimpin
communication) kesempatan kelompok dalam
peserta mengarahkan
mengemukak pesertanya
an pendapat
2. Pemimpin Tingkat 68
kelompok pemahaman
paham situasi pemimpin
peserta kelompok pada
situasi peserta
5 Budaya a. Filosofi 1. Perilaku Tingkat perilaku 69
Kualitas sesuai slogan karyawan sesuai
perusahaan dengan slogan
(Y),merupaka perusahaan
n aturan tidak 2. Paham isu Tingkat 70
tertulis yang strategic dan kemampuan
dianut para Preventif terhadap isu
pegawai dan terhadap strategic dan
sangat semua fungsi upaya preventif
berpengaruh dan kualitas terhadap semua
pada perilaku perusahaan fungsi dan
pegawai yang kualitas
padakelanjuta 3. Rencana Tingkat
setiap kemampuan 71
nnya sangat
perubahan membuat
berpengaruh dalam perencanaan
terhadap lingkungan dalam setiap
keberhasilan manajemen perubahan
organisasi, perusahaan dilingkungan
termasuk manajemen
perusahaan
150

dalam b. Keyakinan 1. Adanya Tingkat 72


implementasi masukan masukan
manajemen pelanggan. pelanggan
mutu secara aktif
diminta.
terpadu.
(Anindya 2. Masukan Tingkat 73
untuk masukan
Febrianti, at digunakan untuk
meningkatka
al,2012) nkualitas meningkatkan
secara kualitas kerja
terusmenerus secara terus-
. menerus.
d. Norma 1. Norma agama Tingkat 74
dan norma kemampuan
susila mematuhi
aturan agama,
susila di dalam
melakukan
pekerjaan
dalam satu tim.
3. Norma Tingkat 75
Kesopanan kemampuan
dan kebiasaan mematuhi
aturan
kesopanan
dalam
melakukan
pekerjaan
dalam satu tim.
5.Norma Tingkat 76
Hukum kemampuan
mematuhi
norma hukum
dalam
melakukan
pekerjaan
dalam satu tim.
6. Nilai 1. Karyawan Tingkat 77
Memiliki Perilaku / fakta
Perilaku positif yang berharga,
dan dalam
berprestasi organisasi
dalam
organisasi

2. Memiliki Tingkat 78, 79


konsep dan kemampuan
teori konsep dan
bermakna teori
secara
fungsional
151

3. Tradisi 1. Sikap dan Tingkat 80


perilaku yang ketersediaan
sudah ada sikap karyawan
yang biasa
dilakukan
dalam berbagai
situasi

2. Tersedia sikap Tingkat 81, 82


dan perilaku kemampuan
yang memadai ketersediaan
sesuai sumber daya
kebutuhan yang memadai
dimanapun dan
kapanpun
dibutuhkan

5. Harapan 1. Kepercayaan Tingkat 83


yang kepercayaan
diinginkan karyawan
dari terhadap
perusahaan perusahaan
akan
didapatkan.

2. Percaya Tingkat 84
rekan kerja kepercayaan
dianggap terhadap
sebagai rekan kerja
pelanggan
internal

3. Percaya Tingkat 85
pemasok kepercayaan
yang terhadap
diperlukan pemasok
sebagai mitra
kerja

6 Kinerja a. Quality 1. Mutu dari Tingkat mutu 86


Pelayanan proses atau yang dihasilkan
hasil dari pelaksanaan
(Z), pelaksanaan kegiatan
merupakan kegiatan mendekati
hasil kerja mendekati kesempurnaan
yang secara kesempurna
kualitas dan an
152

kuantitas 2. Mutu proses Tingkat mutu dari 87


dapat dicapai atau hasil pelaksanaan
oleh seorang pelaksanaan kegiatan
pegawai kegiatan mendekati tujuan
mendekati yang diharapkan.
dalam
tujuan yang
melaksana- diharapkan.
kan tugas
b. Quantity 1. Barang yang Jumlah barang 88
sesuai dihasilkan yang dihasilkan
tanggung sesuai waktu
jawab yang yang ditentukan
diberikan 2. Jasa yang Jumlah jasa 89
kepadanya dihasilkan yang dihasilkan
(Benardin sesuai waktu
dan Russell yang ditentukan
dalam 3. Ukuran Ukuran jumlah 90
Marliana, Pekerjaan pekerjaan yang
yang harus dihasilkan
2011).
dihasilkan

e.Timeliness 1. Kegiatan Tingkat 91


diselesaikan kemampuan
pada menyelesaikan
waktunya kegiatan tepat
pada waktunya
2. Koordinasi Tingkat 92
output lain koordinasi output
serta waktu lain serta waktu
yang tersedia yang tersedia
untuk untuk kegiatan
kegiatan lain. lain.
f. Cost – 1. Penggunaan Tingkat 93
effectiveness biaya secara penggunaan
tepat untuk biaya organisasi
mencapai untuk mencapai
hasil tertinggi hasil tertinggi
2. Penggunaan Tingkat 94
biaya penggunaan
tambahan biaya tambahan
untuk organisasi
pengurangi
kerugian dari
setiap unit
penggunaan
sumber daya.
g. Need for 1. Pengawas Tingkat 95
supervision, mengadakan pengawas
hubungan mengadakan
baik hubungan baik
153

2. Pengawas Tingkat 96
menilai hasil pengawas
kerja menilai hasil
bawahan kerja bawahan

3. Pengawas Tingkat 97
melatih pengawas
bawahan melatih hasil
kerja cepat dan
tepat
4. Pengawas Tingkat 98
memotivasi pengawas
bawahan memotivasi
bawahan
k. Interpersonal 1. Karyawanme Tingkat 99
impact, melihara kemampuan
harga diri, setiap karyawan
nama baik memelihara
dan harga diri, nama
memelihara baik dan
kerjasama di kerjasama di
antara rekan antara rekan
kerja kerja
2. Karyawan Tingkat 100
memelihara kemampuan
harga diri, setiap karyawan
nama baik memelihara
dan harga diri, nama
kerjasama baik dan
dengan para kerjasama para
pihak pihak

3.4.Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat digunakan

untuk membuat beberapa kesimpulan (Cooper dan Schindler, 2009:214).

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2009:82). Populasi dan sampel dalam penelitian ini

ditetapkan sebagaimana diuraikan di bawah ini.

3.4.1 Populasi
154

Populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan hotel bintang 3,

4 dan 5 di Wilayah Bandung Raya. Hal ini dilakukan dengan

memperhatikan kriteria penilaian hotel bintang berdasarkan Peraturan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor :

PM.53/HM.001/MPEK/2013, Pasal 10 ayat (1) dan Pasal 12 beserta

penjelasannya, yang menyatakan bahwa:

a. Kelas hotel bintang 3 adalah hotel yang memiliki nilai : 520-708,

dengan setiap sub unsur dari aspek produk, pelayanan, dan

pengelolaan berkualitas sangat baik.


b. Kelas hotel bintang 4 adalah hotel yang memiliki nilai : 728-916,

dengan setiap sub unsur dari aspek produk, pelayanan, dan

pengelolaan berkualitas sangat baik.


c. Kelas hotel bintang 5 adalah hotel yang memiliki nilai : ≥ 936, dengan

setiap sub unsur dari aspek produk, pelayanan, dan pengelolaan

berkualitas terbaik.

3.4.2. Sampel

Penetapan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode Cluster Stratified Proporsionalied Random

Sampling. Menurut Cooper dan Schindler (2009:236) Cluster Stratified

Proporsionalied Random Sampling adalah cara mengambil sampel

dengan cara terlebih dahulu menentukan area atau wilayah (cluster)

populasi yang akan dijadikan sasaran penelitian, di samping juga

memperhatikan strata (tingkatan) dan kelas-kelas di dalam populasi


155

(Stratified). Populasi dikelompokan menjadi sub-sub populasi berdasarkan

kriteria tertentu yang dimiliki unsur populasi. Masing-masing sub populasi

diusahakan homogen. Dari masing-masing sub populasi selanjutnya

diambil sebagian anggota secara acak dengan komposisi proporsional.

Total anggota yang diambil ditetapkan sebagai jumlah anggota sampel

penelitian (Proporsionalied Random Sampling).

Dalam penelitian ini, penetapan sampel penelitian dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan cluster (area atau wilayah) yang dipilih, yaitu wilayah

Bandung Raya.

2. Kemudian ditetapkan strata (tingkatan) hotel yang akan dipilih di

wilayah Bandung Raya.

a. Tingkatan hotel yang akan dipilih di wilayah Bandung Raya yaitu

hotel bintang 3, 4, dan 5. Berdasarkan tabel 1.2 pada Bab I

terdahulu, jumlah hotel bintang 3 sampai dengan 5 di Wilayah

Bandung Raya adalah sebanyak 93 hotel.

b. Dari 93 hotel yang terdiri dari bintang 3 sampai dengan 5 tersebut

ditetapkan proporsinya masing-masing, sehingga didapat jumlah

hotel yang menjadi objek/sasaran penelitian, sebagaimana terdapat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2
Jumlah Hotel Bintang 3, 4, 5 di Wilayah Bandung Raya yang
Ditetapkan Sebagai Objek/Sasaran Penelitian
Hotel Proporsi
156

Jumlah Hotel
Jumlah Hotel
sebagai
sebagai
Objek/Sasaran
Populasi
Penelitian
Bintang 3 46 50% x total hotel 23
Bintang 4 34 37% x total hotel 13
Bintang 5 13 13% x total hotel 2
Total 93 100% 38
Sumber : Olahan Hotel (data Olahan 2014)

Daftar nama-nama 38 hotel bintang 3, 4, dan 5 yang menjadi

objek/sasaran penelitian ini sebagaimana terdapat pada lampiran.

c. Berdasarkan tabel 3.2 di atas, selanjutnya ditetapkan strata

(tingkatan) sampel yang dipilih, yaitu para karyawan dan

manajemen dari 38 hotel bintang 3, 4, dan 5 di Wilayah Bandung

Raya tersebut, yang dibedakan tingkatannya, adalah: (1) top

manajemen, (2) manajemen menengah dan bawah, serta (3) staf

pelaksana.

d. Selanjutnya tentukan ukuran sampel yang dibutuhkan. Untuk

menentukan ukuran sampel digunakan rumus Slovin (Husein Umar,

2008;303), sebagai berikut:

N
n= ........................ 3.1
1 + Ne2

di mana:

n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
157

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan


sampel yang dapat ditolerir. Konstanta dalam penelitian ini
digunakan e = 0,05 atau 5%.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan dalam bulan Agustus 2014 di

beberapa hotel bintang 3, 4, dan 5 seBandung Raya tersebut

diketahui jumlah karyawan hotel, dengan tingkatan top manajemen,

manajemen menengah dan bawah, serta staf pelaksana adalah

sebanyak 9.459 orang.

e. Setelah dilakukan penghitungan menggunakan rumus di atas

didapati jumlah sampel minimal n = 196,457 atau dibulatkan

menjadi = 200 responden, dengan proporsi jumlah responden

masing-masing hotel bintang 3, 4, dan 5 sebagaimana tabel 3.3 di

bawah ini.

Tabel 3.3
Proporsi dan Jumlah Responden Penelitian pada
Hotel Bintang 3 , 4, dan 5 seBandung Raya
Level Responden Karyawan Hotel Bintang
3, 4 dan 5 Proporsi Jumlah
Hotel Level MANAGER Level Level Responden Responden
TOP MIDDLE SUPERVISOR CRAFT
20% x total
Bintang 3 2 5 8 25 responden 40
30% x total
Bintang 4 3 8 12 38 responden 60
50% x total
Bintang 5 5 13 20 63 responden 100
Total 10 25 40 125 100% 200
Sumber : Data Karyawan Hotel (data olahan 2014)
158

Dengan demikian, jumlah keseluruhan responden penelitian

ini ditetapkan sebanyak 200 orang, dengan proporsi jumlah di masing-

masing hotel bintang 3, 4, dan 5 sebagaimana tabel 3.3 di atas.

3.5 Sumber dan Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, sumber data dan cara pengumpulan data

diuraikan sebagai berikut :

3.5.1. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data adalah para karyawan dan

manajemen hotel bintang 3, 4, dan 5 seBandung Raya, yang dibedakan

berdasarkan tingkatannya, yaitu: (1) Top Manajemen, (2) Manajemen

Menengah, (3) Supervisor, serta (4) Staf Pelaksana (Craft).

3.5.2. Cara Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data primer dan sekunder dalam pengumpulan

data dilakukan dengan tahapan, sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan

Untuk mendapatkan data primer yangdilakukan melalui :

1) Penyebaran Kuesioner kepada 200 karyawan hotel, yang terdiri

dari (1) top manajemen, (2) manajemen menengah, (3) Supervisor,

serta (4) Staf Pelaksana (Craft) di hotel bintang 3, 4, dan 5

seBandung Raya, sebagaimana proporsi pada tabel di atas.


159

Kuesioner tersebut di dalamnya berisi sejumlah pernyataan tentang

persepsi responden pada dimensi-dimensi dari motivasi,

kompetensi karyawan, kepemimpinan transformasional, komunikasi

internal, budaya kualitas, dan kinerja pelayanan. Setiap pernyataan

berisi 5 (lima) alternatif jawaban dengan skala Likert.

2) Wawancara kepada manajemen dan karyawan hotel serta

beberapapenghuni kamar yang telah pernah dan sedang

menggunakan jasa hotel bintang 3, 4, dan 5 seBandung Raya.

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data primer tentang

gambaran umum hotel, kebijakan dan sistem operasi, serta kinerja

pelayanan jasa hotel bintang 3, 4, dan 5 di Wilayah Bandung Raya.

3) Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap

obyek yang akan diteliti, dengan menggunakan alat seperti kamera

photo, rekaman tape recorder, dll. Yang menjadi obyek dalam

penelitian ini adalah hotel bintang 3, 4, dan 5 di Wilayah Bandung

Raya.

4) Penelaahan dokumen, dilakukan terhadap dokumen yang

berkaitan dengan topik penelitian ini, seperti data tentang kinerja

pelayanan hotel bintang 3, 4, dan 5 di Wilayah Bandung Raya yang

dipublikasikan atau tidak dipublikasikan, termasuk juga kebijakan

yang diambil perusahaan.

2. Penelitian Kepustakaan
160

Pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan cara menelaah

berbagai literatur, buku-buku, jurnal maupun penelitian terdahulu,

ketentuan dan surat keputusan-keputusan di perhotelan yang

berhubungan dengan topik penelitian ini, yang akan digunakan untuk

memberikan landasan atas analisis yang dilakukan. Data yang didapat

adalah data sekunder, berupa berbagai aturan dalam usaha

perhotelan, kebijakan di bidang pengelolaan sumberdaya manusia

perhotelan, berbagai data dan informasi yang relevan dengan motivasi,

kompetensi karyawan, kepemimpinan transformasional, komunikasi

internal, budaya kualitas, dan kinerja pelayanan hotel.

3.6.Pengujian Instrumen Penelitian

Apa pun jenis instrumen penelitian perlu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan

reliabilitasnya. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas, maka dapat diketahui

apakah instrumen tersebut valid dan reliabel untuk digunakan dalam

penelitian ini.

3.6.1. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji untuk mengetahui sah tidaknya instrumen

yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk

mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam instrumen, dalam hal ini

kuesioner, benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang

akan diteliti. Uji validitas memberikan interpretasi terhadap koefisien

korelasi, item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total


161

menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi. Uji

validitas dilakukan dengan uji korelasi PearsonMoment antara masing-

masing skor indikator dengan total skor konstruk. Suatu butir pertanyaan

dikatakan valid jika nilai korelasi item butir dengan skor total signifikan

pada tingkat signifikansi 0,01 dan 0,02.Kreteria valid tidaknya butir item

dari instrumen juga dapat dilakukan dengan cara membandingkan r hitung

dengan r tabel, jika r hitung > dari r tabel, maka item dinyatakan valid,

begitu juga jika sebaliknya. Rumus yang digunakan adalah:

n∑ XY – (∑ X) (∑Y) ...
r = ----------------------------------------------------
{n∑ X2 – (∑ X ) 2}{n∑ Y2 – (∑ Y ) 2}
Dimana:

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh dari subyek dalam tiap item

Y = Skor total item instrumen

∑X = Jumlah skor dari distribusi X

∑Y = Jumlah skor dari distribusi Y

∑ X2 = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor X

∑ Y2 = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y

n = Jumlah responden

Menurut Azwar (2009:158) bahwa biasanya pengembangan dan

penyusunan skala-skala digunakan harga koefisien korelasi yang minimal

sama dengan 0,30. Koefisien korelasi yang dinyatakan valid tersebut


162

dapat digunakan untuk proses penelitian. Pertanyaan dan pernyataan yang

valid selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.

Hasil uji Validitas masing-masing pertanyaan dan pernyataan dari

instrumen penelitian ini dengan menggunakan bantuan program SPSS

Versi…didapati hasil sebagaimana terdapat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2 ; Hasil Uji Validitas


Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted Item Deleted Total Correlation Alpha if Item
Deleted

VAR00002 385.7333 2306.547 .603 .983


VAR00003 386.0000 2302.966 .630 .983
VAR00004 386.0000 2306.000 .714 .983
VAR00005 386.1000 2315.472 .565 .983
VAR00006 386.6000 2312.179 .448 .983
VAR00007 386.0667 2307.375 .518 .983
VAR00008 385.9000 2285.541 .755 .983
VAR00009 385.6333 2310.999 .676 .983
VAR00010 385.7333 2301.030 .584 .983
VAR00011 385.6667 2306.161 .599 .983
VAR00012 386.0000 2297.103 .705 .983
VAR00013 385.9667 2301.964 .645 .983
VAR00014 386.0000 2312.828 .566 .983
VAR00015 385.8333 2314.971 .495 .983
VAR00016 385.9667 2308.309 .596 .983
VAR00017 385.6000 2309.490 .623 .983
VAR00018 385.8000 2317.821 .531 .983
VAR00019 385.6000 2303.697 .664 .983
VAR00020 385.9000 2304.783 .618 .983
VAR00021 385.8333 2317.109 .467 .983
VAR00022 385.9000 2323.403 .425 .983
VAR00023 385.9333 2306.616 .665 .983
VAR00024 385.9333 2322.823 .503 .983
163

VAR00025 385.9333 2316.202 .525 .983


VAR00026 386.1000 2299.748 .669 .983
VAR00027 386.2000 2294.924 .619 .983
VAR00028 385.9667 2300.171 .607 .983
VAR00029 385.8667 2306.395 .684 .983
VAR00030 385.9000 2301.817 .696 .983
VAR00031 385.7000 2296.424 .712 .983
VAR00032 385.6000 2305.834 .676 .983
VAR00033 385.8333 2299.868 .741 .983
VAR00034 385.7000 2291.321 .740 .983
VAR00035 385.6333 2308.792 .713 .983
VAR00036 385.6333 2296.654 .741 .983
VAR00037 385.6333 2298.033 .722 .983
VAR00038 385.8667 2308.120 .615 .983
VAR00039 386.0000 2317.034 .475 .983
VAR00040 385.8667 2313.706 .480 .983
VAR00041 385.9667 2305.413 .522 .983
VAR00042 385.9333 2307.099 .583 .983
VAR00043 386.1000 2313.059 .402 .983
VAR00044 386.1667 2318.626 .456 .983
VAR00045 385.9000 2336.921 .245 .983
VAR00046 385.8667 2305.154 .657 .983
VAR00047 385.8000 2316.303 .458 .983
VAR00048 385.7000 2312.838 .477 .983
VAR00049 385.8667 2306.051 .548 .983
VAR00050 385.9333 2303.513 .546 .983
VAR00051 385.8667 2316.602 .531 .983
VAR00052 385.8667 2315.913 .585 .983
VAR00053 385.9667 2317.757 .583 .983
VAR00054 385.8333 2321.178 .510 .983
VAR00055 385.8667 2311.223 .572 .983
VAR00056 385.9333 2303.857 .705 .983
VAR00057 385.8000 2324.993 .392 .983
VAR00058 385.7000 2316.907 .475 .983
VAR00059 385.7000 2323.597 .441 .983
VAR00060 385.8667 2309.913 .631 .983
VAR00061 385.8333 2317.040 .533 .983
VAR00062 385.7667 2307.013 .621 .983
VAR00063 385.7333 2294.961 .684 .983
164

VAR00064 385.8000 2313.683 .595 .983


VAR00065 385.8667 2307.982 .617 .983
VAR00066 385.7667 2306.392 .594 .983
VAR00067 385.8000 2313.476 .557 .983
VAR00068 385.7667 2316.116 .496 .983
VAR00069 385.9333 2312.961 .572 .983
VAR00070 385.9667 2303.137 .667 .983
VAR00071 386.0000 2304.828 .682 .983
VAR00072 386.0000 2320.276 .459 .983
VAR00073 385.7667 2312.185 .519 .983
VAR00074 385.9000 2311.128 .567 .983
VAR00075 385.6333 2296.999 .664 .983
VAR00076 385.6333 2313.344 .550 .983
VAR00077 385.7667 2313.220 .536 .983
VAR00078 386.0333 2303.826 .694 .983
VAR00079 386.0000 2308.138 .681 .983
VAR00080 385.8667 2304.189 .671 .983
VAR00081 385.9000 2302.507 .686 .983
VAR00082 385.9333 2314.202 .596 .983
VAR00083 385.9333 2332.961 .331 .983
VAR00084 385.8667 2309.844 .632 .983
VAR00085 385.9000 2316.783 .563 .983
VAR00086 385.7333 2303.789 .679 .983
VAR00087 385.8000 2309.752 .611 .983
VAR00088 385.8667 2305.361 .654 .983
VAR00089 385.9000 2304.783 .586 .983
VAR00090 385.9000 2299.472 .687 .983
VAR00091 385.8667 2308.326 .655 .983
VAR00092 385.8667 2315.775 .544 .983
VAR00093 385.5667 2296.875 .697 .983
VAR00094 385.6667 2300.989 .667 .983
VAR00095 385.9000 2299.197 .691 .983
VAR00096 385.8667 2309.430 .597 .983
VAR00097 386.1000 2316.714 .546 .983
VAR00098 385.8000 2303.614 .699 .983
VAR00099 385.8000 2304.303 .648 .983
VAR00100 385.8000 2317.131 .589 .983
VAR00101 385.8333 2314.420 .503 .983
VAR00102 385.6667 2319.471 .451 .983
165

VAR00103 385.8000 2299.338 .715 .983


VAR00104 385.7000 2298.424 .725 .983
VAR00105 385.6333 2302.585 .703 .983
VAR00001 385.7333 2298.202 .617 .983

Sumber : Hasil olah data (2018)


Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel di atas didapati bahwa semua

pertanyaan dan pernyataan dari instrumen penelitian ini sudah dinyatakan

valid. Berarti instrumen ini sudah dapat digunakan untuk penelitian ini.

3.6.2. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan handal atau reliabel jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner

dalam mengukur suatu konstruk yang sama atau stabilitas kuesioner jika

digunakan dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode

internal consistency. Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah One

Shot, artinya satu kali pengukuran saja dan kemudian hasilnya

dibandingkan dengan pertanyaan lainnya atau dengan kata lain mengukur

korelasi antar jawaban pertanyaan. Perhitungan realibilitas instrumen

menggunakan rumus Alpha Croncback, menggunakan rumus sebagai

berikut:

2p
r= ...................................................... 3.3
1+ p

Keterangan: r = Koefisien realibilitas seluruh item

p = Koefisien korelasi antara skor


166

Menurut Ghozali (2011:126) disarankan bahwa nilai koefisien reliabilitas

sebesar 0,60 cukup baik untuk digunakan dalam penelitian.

Unytuk uji Reliabitras keseluruhan variabel didapat hasl

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan dengan bantuan software

SPSS versi 16.00 didapati, sebagai berikut:

1. Untuk semua variabel secara keseluruhan didapati hasil sebagaimana

tabel di bawah ini:

Tabel 3.3: Hasil uji Reliabilitas Keseluruhan Variabel

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

.977 105

Berdasarakan hasil uji pada tabel di atas didapati bahwa keseluruhan


variabel dinyatakan sudah handal.

2. Untuk uji relabilitas masing-masing variabel didapati hasil

sebagaimana tabel di bawah ini:

Tabel 3.4: Hasil uji Reliabilitas Masing-Masing Variabel

Variabel Hasil Cronbach Keterangan


Alfa
Motivasi Kerja 0,900 Reliabel
Kompetensi Karyawan 0,911 Reliabel
Kinerja Pelayanan 0.921 Reliabel

Berdasarkan tabel di atas didapati bahwa masing-masing variabel

sudah dinyatakan handal dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

3.7. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis


167

3.7.1. Rancangan Analisis Deskriptif

Analisis secara deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan

penelitian yang berkaitan dengan penilaian karyawan tentang penerapan

konsep motivasi, kompetensi karyawan, kepemimpinan transformasional,

komunikasi internal,budaya kualitas dan kinerja pelayanan hotel bintang

3, 4, dan 5 di Wilayah Bandung Rayayang dilakukan melalui

pengumpulan data di lapangan terhadap para responden. Dalam

penelitian ini akan dilakukan analisis secara deskriptif, yang dilakukan

dengan cara;

1). Data ditabulasikan ke dalam tabel distribusi frekuensi, dengan format di

antaranya berisikan : Item, kelas, frekuensi, persentase, dan skor.

2). Setelah data ditabulasikan ke dalam tabel distribusi frekuensiseperti

tersebut di atas, kemudian dilakukan analisis deskriptif yang dikaitkan

dengan teori-teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan untuk

mendapatkan kesimpulan yang dibutuhkan, guna menjawab tujuan

penelitian, yaitu :

1. Motivasi karyawan di hotel bintang 3, 4, dan 5 wilayah Bandung


Raya.
2. Komunikasi internal yang terjadi di hotel bintang 3, 4, dan 5
Wilayah Bandung Raya.
3. Kompetensi karyawan hotel bintang 3, 4, dan 5 seBandung Raya
4. Kepemimpinan transformasional di hotel bintang 3, 4, dan 5
Wilayah Bandung Raya.
5. Budaya kualitas di hotel bintang 3, 4, 5 Wilayah Bandung Raya.
6. Kinerja pelayanan di hotel bintang 3, 4, 5 Wilayah Bandung Raya
168

3.7.2. Rancangan Analisis Verifikatif

Pengujian verifikatif digunakan untuk menjawab besarnya pengaruh

motivasi, kompetensi karyawan, kepemimpinan transformasional, dan

komunikasi internal terhadap budaya kualitas dan kinerja pelayanan hotel

bintang 3, 4, dan 5 di Wilayah Bandung Raya. Sebelum melakukan analisis

data, terlebih dahulu disajikan hasil statistik deskriptif dari masing-masing

variabel. Dalam pemrosesan data akan dibantu dengan program SPSS

dan SEM. Analisis verifikatif dilakukan untuk mendapatkan jawaban

mengenai;

1. Besar pengaruh motivasi karyawan, kompetensi karyawan,

kepemimpinan transformasional, dan komunikasi internal terhadap

budaya kualitas hotel bintang 3, 4, dan 5 di Wilayah Bandung Raya,

baik secara simultan maupun parsial.

2. Besar pengaruh budaya kualitas terhadap kinerja pelayanan hotel

bintang 3, 4, dan 5 di Wilayah Bandung Raya

3.7.3. Analisis Structural Equation Modeling (SEM)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

Structural Equation Modeling (SEM). Teknik analisis SEM memiliki

kemampuan untuk menggabungkan measurement model dan structural

model secara simultan dan efisien bila dibandingkan dengan teknik

multivariat lainnya (Hair et al., yang dikutip oleh Haidir Harun (2010:35)).
169

Structural Equation memperlihatkan hubungan kausal antar berbagai

konstruk dalam model.

Konstruk dalam penelitian ini adalah :

Motivasi Karyawan (X1) : sebagai variabel eksogen

Kompetensi Karyawan (X2) : sebagai variabel eksogen

Kepemimpinan Transformasional (X3): sebagai variabel eksogen

Komunikasi Internal (X4) : sebagai variabel eksogen

Budaya Kualitas (Y) : sebagai variabel eksogen dan endogen

Kinerja Pelayanan (Z) : sebagai variabel endogen.

Pengaruh masing-masing variabel penelitian ini dapat dilihat pada gambar

3.2 pada halaman berikut:


170

Gambar 3.2
Diagram Jalur Antar Variabel Penelitian
Keterangan :

X1= Motivasi Karyawan


X1.1= Kebutuhan akan prestasi
171

X1.2= Kebutuhan akan afiliasi


X1.3= Kebutuhan akan kekuasaan

X2 =Kompetensi Karyawan
X2.1=Core Competency
X2.2=Generic Competency
X2.3=Functional Competency

X3 = Kepemimpinan Transformasional
X3.1= Idealized Influence,
X3.2= Inspirational Motivation,
X3.3 = Intellectual Stimulation,
X3.4=Individualized Consideration,

X4 = Komunikasi Internal
X4.1= Komunikasi vertikal
X4.2= Komunikasi horizontal
X4.3= Komunikasi personal
X4.4= Komunikasi kelompok

Y = Budaya Kualitas
Y1 = Filosofi
Y2 = Keyakinan
Y3 = Norma
Y4 = Nilai
Y5 = Tradisi
Y6 = Harapan

Z = Kinerja Pelayanan
Z1 = Quality
172

Z2 = Quantity
Z3 = Timeliness
Z4 =Cost – effectiveness
Z5 =Need for supervision
Z6 = Interpersonal impact

3.7.3.1. Pengukuran kecukupan sampel penelitian

Pengukuran kecukupan sampel menggunakan nilai KMO and

Bartlett’s test dengan kriteria taraf signifikansi berada di bawah 0,05,

sehingga variabel dan sampel penelitian dapat dianalisis lebih lanjut.

Hipotesis pengujian adalah :

 H0 = sampel belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut

 H1 = Sampel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut

Kriteria dengan melihat probabilitas (tingkat signifikansi) :

 Angka Sig.>0,05, maka H0 diterima.

 Angka Sig.<0,05, maka H0 ditolak.

Disamping itu digunakan pula nilai MSA (Measure of Sampling Adequacy)

yang berkisar pada nilai antara 0 sampai 1 dengan kriteria :

 Besar korelasi antar independent variable harus cukup kuat, yaitu di

atas 0,5.

 MSA = 1, variable dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel


lain.
 MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis
lebih lanjut
173

 MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis
lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya.

3.7.3.2. Pengujian Kesesuaian Model Penelitian

Tahapan ini ditujukan untuk mengevaluasi derajad kecocokan atau

Goodness of Fit (GOF) model yang diusulkan dalam penelitian ini. Menurut

Hair et al dalam Sitinjak dan Sugiarto (2005:67-68) evaluasi terhadap GOF

model dilakukan melalui beberapa cara, yaitu kecocokan keseluruhan

model (overall model fit), kecocokan model pengukuran (measurement

model fit), dan kecocokan model struktural (structural model fit).

Kriteria penilaian Hair dalam Sitinjak dan Sugiarto (2005:68-69)

dengan melihat nilai-nilai: Chi-square statistik, Chi-square statistik, NFI

(Normed Fit Index),RMSEA (Root Mean Score Error of Approximation), GFI

(Goodness of Fit Index), RMSR (Root Mean Square Residual), TLI (Tucker

Lewis Index) atau NNFI (Non-Normed Fit Index), NFI (Normed Fit Index),

AGFI (Adjusted Goodness of Index), IFI (ental Fit Index), CFI

(Comparative Fit Index), CN (Critical N).

3.7.4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis bertujuan untuk memprediksi berapa besar

kekuatan pengaruh variabel independen/eksogen terhadap variabel

dependen/endogen. Dilakukan dengan menggunakan model analisis

regresi berganda, dengan persamaan regresinya adalah :


174

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3.... + β5X5 . . . . . . . . . . . 3.4

Dimana

Y = kinerja pelayanan hotel bintang 3, 4, 5 di Wilayah Bandung Raya dan


sekitarnya
β0 = intersep
β1, β2, β3... β5 = koefisien regresi
X1 = Motivasi karyawan
X2 = Kompetensi karyawan
X3 = Kepemimpinan transformasional
X4 = Komunikasi internal
X5 = Budaya kualitas
Sementara itu, langkah-langkah untuk menguji pengaruh variabel

independen/eksogen terhadap variabel dependen/endogen dilakukan

dengan uji simultan dan uji parsial.

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh simultan

variabel-variabel independen/eksogen terhadap variabel dependen/

endogen. Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika probability value

(p value) < 0,05, maka Ha diterima dan jika p value > 0,05, maka Ha

ditolak.

Uji F dapat pula dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dan

Ftabel.Jika Fhitung > F tabel (n-k-1), maka Ha diterima. Artinya, secara

statistik data yang ada dapat membuktikan bahwa semua variabel eksogen
175

berpengaruh terhadap variabel endogen. Jika Fhitung < F tabel (n-k-1),

makaHa ditolak. Artinya, secara statistik data yang ada dapat membuktikan

bahwasemua variabel eksogen tidak berpengaruh terhadap variabel

endogen.

Dalam penelitian ini hipotesis yang akan diuji adalah pengaruh

secara simultan motivasi karyawan, kompetensi karyawan, kepemimpinan

transformasional, dan komunikasi internal secara bersama-sama terhadap

budaya kualitas hotel dan dampaknya terhadap kinerja pelayanan hotel

bintang 3, 4, dan 5 di Wilayah Bandung Raya.

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen/eksogen terhadap variabel dependen/endogen. Kriteria

pengujian yang digunakan adalahjika p value < 0,05, maka Ha diterima

dan jika p value > 0,05, maka Ha ditolak. Artinya, secara statistik data yang

ada dapat membuktikan bahwa setiap variabel eksogen tidak berpengaruh

terhadap variabel endogen.

Dalam penelitian ini hipotesis yang akan diuji adalah :

1. Terdapat pengaruh motivasi karyawan terhadap budaya kualitas


2. Terdapat pengaruh kompetensi karyawan terhadap budaya kualitas
3. Terdapat pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap budaya

kualitas
4. Terdapat pengaruh komunikasi internal terhadap budaya kualitas
5. Terdapat pengaruh budaya kualitas terhadap kinerja pelayanan.
176

3.7.5. Uji Kelayakan Model

Dalam SEM, proses uji kelayakan model didahului dengan dilakukan

kecocokan model, yang dievaluasi menggunakan indeks kesesuaian

model (Goodness of fit) sebagaimana terdapat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.4:

Sumber : SEM pada Ferdinand dalam Haidir Harun (2010:43)

Pengukuran indeks kesesuaian yang digunakan adalah:

a. Chi-Square Statistic (x²)

b. Significanced Probability (p)

c. Root mean square error of approximation (RMSEA)

d. Goodness-of fit Index (GIF)


e. Adjusted Goodness-of-fit Index (AGFI)
f. The Minimum Sample Discrepancy Function Degree of Freedom

(CMIN/DIF).

Setelah itu dilakukan uji kelayakan model, yang dilakukan dengan

cara;

1. Theorycal Plausbility, yaitu membandingkan kesesuaian antara teori-

teori yang digunakan dalam penelitian atau sebelum estimasi dengan

hasil penelitian secara empiris atau setelah estimasi.


177

2. Acuracy of The Estimates of Parameters, yaitu mengukur keakuratan

parameter yang diestimasi melalui pengukuran p value pada minimum

fit finction chi square atau dengan kata lain chi square (x²) yang rendah

yang sangat diharapkan.

3. Explonatory Ability, yaitu mengukur kemampuan model penelitian

dalam menjelaskan hubungan antar fenomena dari variabel penelitian

yang dikaji. Kriteria explonatory ability adalah standard error (SE) lebih

kecil dari ½ kali nilai koefisien jalur (KJ).

4. Forcasting Ability, yaitu mengukur kemampuan prediksi dari variabel

terikat yang ditunjukkan oleh koefisien determinasi model yang

mendekati atau melebihi 50%.

Anda mungkin juga menyukai