Anda di halaman 1dari 6

MODUL II

Operasi pada Pascal

I. Teori Ringkas
Operator pada Pascal
1. Operator Pengerjaan/Assignment
2. Operator Matematika
3. Operator String/Karakter
4. Operator Logika/Boolean

1.Operator Pengerjaan/Penetapan
Dilambangkan dengan tanda “:=“.
Merupakan penetapan atas suatu variabel atau konstanta
Contoh:
 A:=5;
 Nama:=Budi;

2.Operator Matematika
Terdiri dari:
1. Operator Hitung (+, -, *, /, sqr, sqrt, abs)
2. Operator Relasi (=,<=,>=,<,>,<>)
3. Operator Integer (div, mod, inc, dec)
4. Operator Pecahan (int, frac)
5. Operator Pembulatan (round, trunc)
6. Operator Transenden (ln, exp, sin, cos, arctan)

Beberapa Prinsip dalam Penggunaan Operator Matematika


Operasi yang dilakukan sesuai dengan urutan operasi dari kiri ke
kanan dengan tingkatan dari yang tertinggi ke yang terendah
1. Semua operasi di dalam tanda kurung.
2. Operasi perkalian/pembagian, div/mod.
3. Operasi penjumlahan/pengurangan.
contoh:
B:=3+4*5-3;
akan menghasilkan B=20.
C:=(3+4)*(5-3);
akan menghasilkan C=14.
Modul II-1
2.1.Operator Hitung
 + penjumlahan
 - pengurangan
 * perkalian
 / pembagian
contoh:
A:=3;
B:=5;
A+B; akan menghasilkan 8.
A-B; akan menghasilkan -2.
A*B; akan menghasilkan 15.
A/B; akan menghasilkan 0.60
 sqr/sqrt
merupakan operator untuk menghitung kuadrat dan akar kuadrat dari
suatu bilangan.
contoh:
A:=sqr(7); akan menghasilkan A=49.
B:=sqrt(16); akan menghasilkan B=4;

 abs
merupakan operator untuk menentukan nilai mutlak dari suatu
bilangan
contoh:
abs(2.75); akan menghasilkan 2,75.
abs(-0.24); akan menghasilkan 0,24.

2.2.Operator Relasi
Merupakan operator untuk membandingkan dua kalimat matematika,
yang terdiri dari:
= sama dengan
<> tidak sama dengan
> lebih besar dari
< lebih kecil dari
<= lebih besar dari atau sama dengan
>= lebih kecil dari atau sama dengan

Modul II-2
2.3.Operator Integer

 div
merupakan operator untuk pembagian integer yang menghasilkan
integer juga.
contoh:
B:=9 div 2; akan menghasilkan B=4.
 mod
merupakan operator untuk menentukan sisa pembagian integer atau
berkaitan dengan kekongruenan bilangan dalam suatu modulo.
contoh:
C:=13 mod 4; akan menghasilkan C=1.
 inc/dec
merupakan operator untuk menaikkan/menurunkan nilai sebuah
integer sebanyak 1 atau lebih.
contoh:
D:=2;
inc(D); akan menghasilkan D=3.
E:=5;
dec(E); akan menghasilkan E=4.
F:=9;
dec(F,7); akan menghasilkan F=2.

2.3.Operator Pecahan
 int/frac
merupakan operator untuk menentukan bilangan bulat dan bilangan
di belakang koma dari suatu pecahan
contoh:
C:=2.123456;
D:=int(C); akan menghasilkan D=2.
E:=frac(C); akan menghasilkan E=0.123456.

2.4.Operator Pembulatan
 round
merupakan operator untuk membulatkan suatu bilangan ke bilangan
bulat terdekat
contoh:
Modul II-3
D:=round(13.35); akan menghasilkan D=13.
E:=round(1.75); akan menghasilkan E=2.
 trunc
merupakan operator pembulatan dengan memotong semua sisa angka
di belakang koma atau bisa dikatakan pembulatan ke bawah.
contoh:
D:=trunc(13.35); akan menghasilkan D=13.
E:=trunc(1.75); akan menghasilkan E=1.

2.5.Operator Transenden
 ln/exp
merupakan operator untuk menentukan nilai logaritma asli/eksponen
dari suatu bilangan. Juga berguna untuk pangkat bilangan.
contoh:
D:=ln(2);
E:=exp(-2.5);
F:=exp(5*ln(3)); untuk menghitung 35.

 trigonometri
fungsi trigonometri yang terdefinisi hanya 3, yaitu sinus, cosinus dan
arcus tangen. Dalam menghitung nilai fungsi trigonometri untuk
suatu sudut, nilainya harus dalam bentuk radian.
contoh:
D:=sin(90/180*pi); akan menghasilkan D=1.
E:=cos(60/180*pi); akan menghasilkan E=1/2.

3.Operator String/Karakter
 length
untuk penentukan panjang (banyaknya karakter) dari suatu string.
contoh:
A:=length(‘padang’); akan menghasilkan A=6.

 delete
menghapus sejumlah karakter dari suatu string dengan sintaks
delete(string,mulai dari karakter ke, jumlah karakter yang
dihapus).
contoh:
Modul II-4
D:=’indonesia’;
E:=delete(D,2,5); akan menghasilkan E=i sia.

 insert
untuk menyisipkan sejumlah suatu string pada string lain dengan
sintaks insert(string sisipan, string yang menjadi tujuan,
mulai pada karakter ke … pada string tujuan).
contoh:
A:=insert(‘jumpa ’, ‘sampai lagi’, 8)
akan menghasilkan A=sampai jumpa lagi.

 copy
untuk menduplikatkan sejumlah karakter dari suatu string dengan
sintaks copy(string,mulai dari karakter ke, jumlah karakter
yang diduplikatkan).
contoh:
D:=’indonesia’;
E:=copy(D,2,5); akan menghasilkan E=ndone.

 concat
untuk menggabungkan sejumlah stringdengan sintaks
concat(string1, string 2, string 3, …)
contoh:
A:=concat(‘abc’,‘def’,‘ghi’);
akan menghasilkan A=abcdefghi.

 pos
menentukan posisi karakter pada suatu string dengan sintaks
pos(karakter, string).
contoh:
E:=pos(‘d’,’indonesia’); akan menghasilkan E=3.
F:=pos(‘one’,’indonesia’); akan menghasilkan F=4.
G:=pos(‘des’,’indonesia’); error/tidak ada.

4.Operator Logika
 not
untuk negasi/kontradiksi
Modul II-5
 and
untuk konjungsi
 or
untuk disjungsi
 xor
untuk disjungsi eksklusif (bernilai benar jika nilai kebenaran
keduanya berbeda)

Contoh:
A:=not(2<3);
B:=(2<3) and (3<>4);
C:=(2>=3) or (3=4);
D:=(2<=3) xor (3=4);
writeln(A,B,C,D); akan menampilkan False True False True

Modul II-6

Anda mungkin juga menyukai