Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

B DENGAN TAHAP TUMBUH


KEMBANG KELUARGA CHILDBEARING

A. PENGKAJIAN
1. Struktur dan Sifat Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn.B
Umur : 28 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Sleman
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Jumlah anggota keluarga : 3
b. Daftar Anggota Keluarga
No Nama L/P Umur Agama Hub. Dg Pendidikan Pekerjaan
KK
1 Ny.B P 26 th Islam Istri SMP Karyawan
Laundry
2 By.C P 3 bln Islam Anak Belum -
sekolah
3 Ny.M P 60 th Islam Mertua SD -

c. Genogram

Ny.M Keterangan:
(60 th)
: Laki-laki
: Perempuan
: Sakit
Ny.B
Tn.B (26 th) : Tinggal satu rumah
(28 th)
By.C : Meninggal
(3 bln)

d. Struktur Keluarga
Keluarga Tn.B menganut struktur keluarga matrilokal. Tipe keluarga Tn.B
termasuk keluarga ekstended family, merupakan beberapa keluarga yang tinggal
bersama, karena keluarga Tn.B tinggal dengan mertua.
e. Tahap perkembangan keluarga
Keluarga Tn.B berada pada tahap II yakni keluarga Child Bearing, karena
memiliki anak pertama usia 3 bulan.
f. Tugas Perkembangan Yang Belum Terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu belum
mengimunisasikan bayinya dan tidak memberikan ASI serta berat badan bayi
kurang.
g. Hobby Masing-masing Anggota Keluarga
Ny.B menyatakan ia dan keluarga tidak memiliki hobi tertentu. Tetapi kalau ada
waktu senggang ia menyempatkan untuk jalan-jalan.
h. Hubungan antar anggota keluarga
1) Hubungan suami-istri:
Suami menyatakan hubungan dengan istri harmonis. Bila ada masalah
diselesaikan bersama. Suami menyatakan sering menghabiskan waktu bersama
istri dan anaknya. Saat kunjungan dilakukan, suami tampak sering
membimbing istrinya menjawab pertanyaan perawat.
2) Hubungan orang tua-anak:
Saat kunjungan rumah dilakukan, suami sedang istirahat siang. Ia bermain-
main dengan anaknya dan membuatkan susu untuk anaknya. Tn.B menyatakan
bila istirahat siang, ia selalu pulang untuk menemui anaknya.
3) Hubungan antar anggota, baik dengan anggota keluarga dan keluarga lain:
Tn.B menyatakan hubungan dengan anggota keluarga dan dengan tetangga
baik, tidak pernah ada masalah berarti. Tn.B mengatakan jika ada masalah
dengan tetangga akan diselesaikan bersama. Tn.B jarang ikut kegiatan di
masyarakat seperti kerja bakti dan pengajian. Hubungan anggota keluarga
dengan keluarga yang lain juga baik. Adik-adik Ny.B tinggal di dekat rumah
Ny.B sehingga bisa saling membatu jika ada kesulitan. Anggota keluarga Tn.B
selalu berinteraksi dengan tetangga dan saling membantu apabila ada
kesulitan. Adik Ny.B menyatakan tetangga dan saudara sering mengingatkan
Ny.B untuk mengimunisasikan bayinya, tetapi Ny.B menolak.
i. Anggota keluarga yang berpengaruh dalam mengambil keputusan
Tn.B menyatakan, ia yang mengambil keputusan dalam keluarga karena ia adalah
kepala keluarga. Segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga harus dengan
persetujuannya.
j. Kebiasaan anggota keluarga sehari-hari
1) Nutrisi
a) Frekuwensi makan : Tn.B menyatakan makan tidak teratur, karena ia
bekerja di pabrik. Sedangkan istri dan mertua makan 3x sehari. By.C
minum tidak tentu, rata-rata 6-7 x sehari, tergantung kebutuhan bayi. Jika
menangis, diberikan susu. sekali memberikan 100 cc
b) Porsi makan : Tn.B menyatakan ia makan satu piring penuh, sedangkan
istri dan mertua satu piring rata dan kadang sedikit. By.C minum susu
banyaknya tergantung tangisan. Tn.B menyatakan bayinya habis satu
kotak susu sehari (satu kotak susu=150 gr).
c) Jenis Makanan :
- Makanan pokok : nasi
- Porsi : cukup
- Lauk pauk : tahu tempe
- Sayuran : berbagai macam sayuran
- Porsi sayuran : cukup
- Buah-buahan : jarang
- Makanan Selingan : ada , mi instan
d) Cara Pengolahan dan penyajian makanan
Ny.B menyatakan ia memasak menu yang bervariasi tiap harinya. Setiap
hari menu ganti. Apabila makanan bersisa akan dibuang. Makanan akan
disajikan langsung setelah memasak. Keluarga makan sendiri-sendiri,
jarang bersama, karena jadwal kerja yang berbeda antar anggota keluarga.
Alat makan menggunakan piring dan sendok.
e) Makanan pantang keluarga
Tn.B menyatakan ia memiliki makanan pantangan ikan laut, karena akan
menyebabkan alergi gatal-gatal. Tetapi Ny.B dan mertuanya tidak memiliki
makanan pantangan.
f) Makanan kesukaan keluarga
Ny.B menyatakan tidak ada makanan tertentu yang menjadi kesukaan
keluarga, keluarga makan apa adanya.
k. Kebiasaan Minum Keluarga
Tn.B menyatakan ia minum 6 gelas/hari. Ia lebih sering minum kopi. Sedangkan,
Ny.B minum 3 gelas/hari. Ny.M minum 4 gelas/hari, lebih sering minum teh
manis.
l. Pola Istirahat
Tn.B menyatakan keluarga jarang istirahat siang. Tn.B menyatakan sering
mengkonsumsi kopi dan sering begadang. Ia sering susah tidur. Ny.B tidur di
malam hari setelah Bayi C tidur. Dan bangun di pagi hari jam 05.00. Ny.B
menyatakan tidurnya cukup. Ny.B menyatakan bayinya jarang rewel, kalau siang
jarang tidur, tapi kalau malam dapat tidur nyenyak. Di malam hari bayi rewel
kalau mau tidur saja. Bayi C hanya sesekali saja rewel. Ny.M tidur jam 22.00 dan
bangun pukul 03.00.

m. Rekreasi
Ny.B mengatakan keluarga jarang berekreasi, karena ia dan suami sibuk kerja,
tetapi jika ada waktu luang, ia menyempatkan untuk jalan-jalan. Adanya waktu
senggang tidak tentu, tetapi jarang. Setiap hari keluarga Tn.B memenuhi
kebutuhan rekreasi dengan menonton TV, berkumpul keluarga, melepas lelah dan
bermain-main bersama bayi C.
n. Pemanfaatan waktu senggang
Ny.B dan Tn.B menyatakan kesibukannya selain bekerja adalah mengasuh
anaknya. Tn.B tidak pernah berolah raga. Keluarga Tn.B juga sering menonton
TV bila waktu senggang..
o. Pola eliminasi
1) Miksi
Tn.B menyatakan keluarganya buang air kecil teratur dengan frekuensi 5 kali
sehari. Tetapi saat keadaan dingin frekuensi meningkat hingga 6-7 kali sehari.
Mereka Buang air kecil di kamar mandi yang berada di samping rumah. Ny.B
menyatakan tidak tahu frekuensi buang air kecil By.C.
2) Defekasi
Tn.B menyatakan keluarganya buang air besar sehari sekali saat pagi hari di
WC samping rumah. Ny.B menyatakan frekuensi buang air besar anaknya
tidak tentu. Kadang sekali, kadang dua kali sehari.
p. Hygiene perorangan
Keluarga Tn.B mandi 2 kali sehari menggunakan sabun. Keluarga Tn.B
menggosok gigi 2 kali sehari ketika mandi pagi dan sore. Keluarga Tn.B keramas
2 kali seminggu menggunakan shampoo. Keluarga Tn.B ganti baju dua kali sehari.
Terkadang baju dipakai dua kali, sehingga digantung di kamar masing- masing.
Kebiasaan memotong kuku jika kuku sudah panjang. Keluarga Tn.B jarang
mencuci tangan sebelum makan dan mencuci kaki sebelum tidur. Keluarga Tn.B
menggunakan WC samping rumah untuk keperluan eliminasi.
Ny.B menyatakan By.C mandi dua kali sehari menggunakan air hangat. Yang
memandikan Ny.B, tetapi jika Ny.B tidak dirumah, bayi C dimandikan neneknya.
Setelah mandi bayi ganti baju dan diberi bedak.
q. Kebiasaan keluarga yang merugikan
Tn.B menyatakan memiliki kebiasaan merokok habis 1 bungkus perhari dan
menyatakan lebih baik tidak makan daripada tidak merokok. Ny.B menyatakan
suaminya selalu merokok dan tidak bisa menghentikan suaminya merokok. Tn.B
kadang merokok disamping bayi C.

2. Faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya


a. Penghasilan
1) Pekerjaan dan penghasilan utama
Tn.B menyatakan kerja di pabrik sebagai buruh dengan penghasilan sekitar
600.000 sebulan atau 20.000 perhari. Sedangkan Ny.B mengatakan bekerja
sebagai keryawan laundry dengan penghasilan 500.000 perbulan. Tn.B
bekerja dari pagi sampai sore dan istirahat saat jam 12 siang, sedangkan Ny.B
bekerja dengan 2 shift yaitu kadang pagi ( jam 09.00-16.00 WIB) kadang
siang (13.00-21.00 WIB).
2) Penghasilan sampingan/tambahan : tidak ada
b. Penggunaan dan Pemanfaatan dana keluarga per bulan:
Selain untuk biaya kebutuhan pokok dan makan sehari-hari , penghasilan Tn.B
dihabiskan untuk membeli rokok serta susu untuk bayinya. Tn.B tidak ada
pengeluaran untuk pendidikan anak namun kadang pengeluaran untuk biaya
perbaikan rumah. Pengeluaran untuk biaya kesehatan jarang, karena jarang
berobat. Keluarga Tn.B jarang menabung.
Dilihat dari penghasilan masing-masing anggota keluarga, dan harta benda yang
dimiliki, keluarga masuk dalam status sosial ekonomi menengah ke bawah.
c. Pengelolaan keuangan dikelola oleh istri.
d. Hubungan anggota keluarga dalam masyarakat:
Ny.B menyatakan mengikuti arisan ibu-ibu yang diadakan di kampungnya.
Namun sering tidak hadir karena bartabrakan dengan jadwal kerjanya sedangkan
Tn.B menyatakan tidak pernah mengikuti kegiatan yang diadakan di kampungnya.
Ny.B menyatakan sering ngobrol dengan tetangganya dan sering saling
membantu. Ny.M menyatakan juga jarang ikut PKK dan arisan. Ny M juga jarang
ke pengajian.
e. Fasilitas untuk pertemuan masyarakat:
Pertemuan biasa dilakukan di masjid (untuk pengajian). Kumpulan PKK
dilakukan di rumah kepala dusun. Arisan dilakukan di rumah salah seorang warga
secara bergilir.

3. Faktor Rumah Dan Lingkungan


a. Rumah
1) Denah rumah
Halaman

Teras

R.Tamu K.Tidur

R.Keluarga K.Tidur

2) Status kepemilikan
Dapur : Milik sendiri
KM
3) Dinding rumah : Permanen
4) Lantai : K.Tidur
semen
5) Langit-langit : tanpa eternit
6) Atap rumah : genting
7) Ventilasi ruangan : kurang dari 10% kali luas lantai
8) Jenis ventilasi : Melalui jendela, pintu,
9) Pemanfaatan jendela : kadang-kadang dibuka
10) Penenerangan : malam hari dengan listrik, pada siang hari masih bisa
membaca meskipun tidak ada lampu.
11) Ukuran rumah : 68m2
12) Pembagian ruang:
ada 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur, tidak ada
ruang makan, dan 1 kamar mandi. Rumah tersebut dihuni oleh 4 orang .
13) Kebersihan rumah: disapu tiap hari sekali
b. Sarana Memasak:
1) Bahan bakar untuk memasak menggunakan kayu bakar karena
karburator bocor dan belum membeli yang baru. Ny.B memasak di luar rumah
yaitu berada di samping rumah
2) Tempat menyimpan peralatan dapur berada di rak piring
3) Kebersihan dapur : tidak ada sampah berserakan di dapur

c. Sampah
1) Sarana pembuangan sampah : ada di dapur berupa tempat sampah tertutup.
2) Tempat pembuangan sampah : bak sampah
3) Letak pembuangan sampah : halaman depan rumah berjarak 5 meter
4) Jarak tempat sampah dengan sumber air minum : 8 meter
5) Pengelolaan sampah : dibakar
d. Sumber air
1) Sumber air minum : sumur gali
2) Jarak sumber air dengan WC : kurang dari 10 meter
3) Pencemaran air : tidak ada
4) Kualitas air :
a) Warna : tidak berwarna
b) Bau : tidak berbau
c) Rasa : tidak berasa
d) Kebersihan sumber air : cukup bersih, area sekitar sumur disemen
e. Pembuangan air limbah
1) Jenis limbah : rumah tangga
2) Bak limbah : tidak ada
3) Saluran limbah : dibuang ke samping rumah
4) Jarak limbah dengan sumur : kurang dari 10 m
5) Letak : samping rumah
6) Vektor : tikus, nyamuk
7) Bau limbah : tidak tercium bau limbah
8) Kebersihan : cukup
f. Jamban keluarga
1) Pemilikan jamban : punya
2) Jenis jamban : jongkok
3) Letak jamban : luar rumah
4) Jarak jamban-sumur : kurang dari 10 m
5) Vektor : adanya tikus dan nyamuk
6) Kebersihan jamban : baik
g. Kandang ternak : tidak ada
h. Halaman
1) Pemilikan : punya, luas 10 m 2
2) Pemanfaatan : tidak dimanfaatkan
3) Letak : depan rumah
4) Kebersihan :tidak banyak daun dan sampah berserakan
i. Kamar mandi
1) Pemilikan : ada
2) Letak : luar rumah
3) Bak mandi : Ada
4) Kebersihan : lantai kamar mandi disikat seminggu sekali, bak mandi
tidak ada jentik.
j. Lingkungan
1) Geografi rumah : desa
2) Jarak dengan tetangga : berdekatan
3) Suasana : ramai
4) Lokasi : dekat rumah
k. Fasilitas perdagangan : warung ± 200 m, toko ± 300 m
l. Fasilitas peribadatan : masjid 500 m
m. Fasilitas kesehatan : Puskesmas Mlati 2 ± 1 km, Puskesmas Gamping
2 ± 4 km.
n. Sarana hiburan : ada, berupa TV, radio
o. Fasilitas transportasi : ada, 1 buah sepeda motor

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, menurun.
Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:
Tn. B menyatakan ia tak pernah menderita sakit serius, selama ini ia merasa sehat-
sehat saja, demikian pula dg Ny.B. Ny.M juga menyatakan Ia tak memiliki
keluhan kesehatan. Ia juga tidak memiliki penyakit serius meskipun sudah tua.
Ny.B menyatakan ayahnya meninggal karena penyakit tua. Ayahnya meninggal 11
bulan yang lalu. Ny.M menyatakan suaminya meninggal karena penyakut yang
parah, dan ia tak tahu penyakit apa. Ia menyatakan sudah memeriksakan suaminya
ke berbagai tempat tetapi tak kunjung membaik dan akhirnya meninggal.
Ny.B juga menyatakan bayinya jarang sakit. Selama ini sehat-sehat saja. Ny. M
menyatakan bayi C pernah sekali pilek.
b. Kebiasaan Memeriksakan Diri
1) Waktu : bila sakit dan ada waktu
2) Tempat : Puskesmas Mlati 2. Tn.B menyatakan rumahnya merupakan wilayah
puskesmas Gamping 2, tetapi karena jauh, ia memilih ke puskesmas Mlati 2 saja
c. Kebiasaan Minum Obat
1) Waktu : bila sakit
2) Asal obat yang diminum : dokter puskesmas, warung
d. Kesehatan Ibu dan Anak
1) Riwayat kehamilan yang lalu:
Ny.B menyatakan ia baru hamil sekali. Ia melahirkan pada usia 9 bulan di
puskesmas Mlati 2. Ny.B menyatakan tidak ada keluhan selama hamil. Ny.B
menyatakan lebih sering tidur dan malas ketika hamil. Ny.B menyatakan tidak
pernah periksa selama hamil. Buku KIA Ny.B menunjukkan ia pernah ANC
1x. Selama hamil ia merasa biasa-biasa saja. Ny.B menyatakan walaupun
selama hamil tidak kontol, ia tetap sehat. Pola makan dan kegiatan sama saja
ketika hamil dan tidak hamil. Tidak ada makanan pantangan ketika hamil.
2) Ibu hamil: tidak ada
3) Persalinan
Persalinan terakhir adalah 3 bulan yang lalu pada tanggal 22 juli 2016. Ia
melahirkan normal di puskesmas ditolong bidan. Berat lahir bayi 2800 gram.
Ny. M menyatakan persalinan Ny.B lancar dan cepat.
4) Masa nifas
Ny.B menyatakan ia nifas normal, tetapi lamanya ia sudah lupa. Tidak ada
keluhan pada masa nifas. Nafsu makan tidak berubah selama nifas.
Ny.B menyatakan ASI hanya keluar sedikit di awal kelahiran bayi. Ia
memberikan ASI hanya 2 hari saja, selanjutnya ASI masih keluar sedikit-
sedikit tetapi bayi tidak mau menyusu, bayi sering rewel sehingga ia
memberikan susu formula SGM pada bayinya. hingga sekarang, ASI sudah
tidak keluar. Saat pengkajian, ibu memberi susu formula dengan botol pada
bayi.
Selama ini bayi C diirawat oleh Tn.B dan Ny.B sendiri, tetapi ketika Tn.B dan
Ny.B bekerja, bayi C dirawat oleh neneknya. Ny.B menyatakan anaknya
selama ini sehat dan tidak pernah sakit.

5) Keluarga Berencana
Pasangan Usia Subur : ada
Umur pasangan usia subur : 28 dan 36 tahun
Pernah mendengar KB : pernah
Kalau pernah mendengarkan dari: bidan, tetangga, TV
Telah ikut KB : belum
Ny. B menyatakan saat ini belum mengikuti KB. Saat ditanya apakah ingin
KB, Ny.B menjawab ingin KB, tetapi ia tak tahu kapan akan mulai KB dan
belum memilih KB yang akan digunakan.
6) Pemeriksaan Bayi
Keluarga Tn.B mempunyai seorang bayi. Bayi C diikutkan di posyandu, akan
tetapi Ny.B tidak rutin membawa bayi ke posyandu karena menyesuaikan
waktu kerjanya. Kalau ibu kerjanya masuk pagi, anak tidak diantar ke
posyandu. KMS diisi oleh kader posyandu.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi saat ini ia dapat bergerak aktif, dapat
mengoceh dan sudah berusaha miring untuk tengkurap.
Ny.B menyatakan bayi baru diberi imunisasi saat ia lahir. Setelahnya, bayi
belum dibawa ke puskesmas untuk imunisasi. Catatan imunisasi bayi C
menunjukkan ia baru diimunisasi saat lahir.
Status gizi bayi kurang. Berat badan bayi saat ini 4,7 kg. Bayi C dalam keadaan
sehat, gerak aktif. Bayi belum diberi tambahan vitamin A. Bayi belum
diberikan makanan tambahan. Ia hanya diberikan susu SGM.
e. Riwayat Kesehatan-Mental-Psikososial-Spiritual
1) Memenuhi kebutuhan jiwa:
a) Pemenuhan rasa aman: Tn.B mengatakan keluarganya merasa aman
tinggal di lingkungan rumahnya
b) Perasaan bangga atau senang: keluarga Tn.B merasa senang bila bisa
berkumpul bersama dan tidak ada masalah.
c) Semangat untuk maju : Tn.B mengatakan selama ini ia biasa saja.
Tidak terlalu bersemangat.
2) Pemenuhan status sosial:
a) Perasaan dilayani: Tn.B mengatakan selalu mendapatkan pelayanan yang
baik jika sedang membutuhkan untuk mengurus surat-surat, dll baik dari
lingkungan tempat tinggal seperti : RT, RW, Dukuh, Kelurahan, dan
instansi pemerintahan lainya .
b) Perasaan dibenci: Tn.B mengatakan selalu akrab dengan tetangga sekitar,
hubungan dengan keluarga yang lain baik, tidak merasa dibenci dan tidak
ada permasalahan dengan orang lain.
c) Perasaan diasingkan: Tn.B mengatakan walaupun hidupnya pas-pasan
tetangga sekitar menghargai keluarganya dan tidak mengucilkanya.
3) Riwayat kesehatan mental keluarga
Keluarga klien menyatakan tidak ada yang pernah dirawat di RS Jiwa. Ny.M
menyatakan dulu suaminya sering mengamuk di rumah sehingga diperiksakan
ke RS Grhasia, tetapi tidak sampai dirawat disana, hanya kontol rutin tiap kali
obat habis. Ny.M menyatakan kata dokter disana, Tn.M tidak ada gangguan
jiwa, sehingga tidak perlu dirawat di RS.
4) Gangguan mental pada anggota keluarga: Tn.B mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang merasa bersalah, gagal, kecewa, tertekan dan dalam keluarga
tidak sering bertengkar.
5) Penampilan tingkah laku anggota keluarga yang menonjol:
Tn.B menyatakan dirinya tegas, Bayi C ceria, Ny.B taat kepadanya.
Sedangkan Ny.M terbuka untuk membantu permasalahan keluarganya.
f. Riwayat Spiritual Anggota Keluarga
Tn.B dan Ny.B menyatakan solat tetapi tidak 5 waktu. Ny.M solat rutin 5 waktu.
Keluarga jarang mengikuti pengajian rutin di masjid. Tn.B rutin solat jumat.
Keluarga rutin solat di hari raya.
g. Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan :
Tn.B menyatakan tidak pernah periksa ke puskesmas. Ny.B juga jarang periksa ke
puskesmas. Keluarga menyatakan jika ada sedikit keluhan dibiarkan akan sembuh
sendiri. Mertua yang sudah lansia juga tidak pernah datang ke posyandu lansia. Ia
tidak pernah diukur tekanan darahnya. Tn.B menyatakan tidak pernah diukur
tekanan darahnya juga sehat-sehat saja. Tn.B menyatakan khawatir akan
kesehatan anaknya , karena berat badannya yang rendah. Ny.B menyatakan perlu
untuk membawa anaknya ditimbang rutin di posyandu, tetapi ia sering sibuk
bekerja. Ny.B menyatakan kadang takut pergi ke puskesmas karena takut dimarahi
bidan, karena ia pernah mengalaminya.
h. Keadaan Kesehatan keluarga saat kunjungan
No Nama Umur L/P Kesehatan
1 Tn.B 28 L N : 72 x/menit, RR : 16x/menit, TD : 120/70 mmHg
BB : 50 Kg, TB : 160 cm , IMT: 20,32
Keluhan: Tn.B mengeluh nyeri pada pinggang
kanan belakang sejak beberapa bulan yang lalu,
tetapi ia tidak pernah memeriksakan kesehatannya.
2 Ny B 26 P BB : 47 Kg, TB : 163 cm, IMT: 17,7
N : 80x/menit, RR : 17x/menit, TD : 120/80 mmHg
Keluhan: tidak ada keluhan
3 Ny.M 60 P N : 88x/menit
RR : 18x/menit
TD : 140/90 mmHg
BB : 56 kg
TB : 159 cm
IMT: 22,22
Keluhan: tidak ada keluhan
APGAR lansia: 9
Index katz: 6
Skor short portable mental questioner: 7

5. PERSEPSI DAN TANGGAPAN KELUARGA TERHADAP MASALAH


a. Persepsi keluarga terhadap masalah yang dihadapi:
Tn.B menyatakan khawatir karena berat badan anaknya kurang. Saat pengkajian,
Tn.B beberapa kali menanyakan berapa berat badan anaknya tadi saat di
posyandu. Saat dilakukan pengkajian, keluarga tampak heran dan khawatir, ada
apa dengan anaknya kok sampai didatangi dan dilakukan pendataan.
b. Tanggapan/mekanisme koping keluarga terhadap masalah:
Jika ada masalah keluarga Tn.B selalu mencari solusi bersama, keputusan ada di
Tn.B.
c. Tugas kesehatan keluarga
1) Keluarga mampu mengenal masalah
Keluarga Tn.B mengetahui mengenai berat badan anaknya yang kurang,
karena kader posyandu selalu memberitahukannya. Tn.B menyatakan khawatir
karena berat badan anaknya kurang. Saat pengkajian, Tn.B beberapa kali
menanyakan berapa berat badan anaknya tadi saat di posyandu. Keluarga Tn.B
menyatakan tidak mengetahui takaran susu formula yang benar.
Keluarga Tn.B menyatakan tidak tahu kalau penyebab berat badan kurang
pada bayi adalah asupan susu yang kurang.
Ny.M menyatakan dulu Ny.B juga tidak mau minum ASI, tetapi ia biarkan
saja. Ia menyatakan Ny.B tetap sehat walau tidak minum ASI.
Tn.B menjawab dengan santai saat ditanya tentang imunisasi anaknya. Ia
menyatakan belum diimunisasikan karena tidak sempat. Ny.B menyatakan ia
tahu kalau anak tidak diimunisasi akan beresiko terkena penyakit..

Tn.B menyatakan ia, istri dan mertua mengetahui jika ada rasa tidak nyaman
di tubuh adalah masalah kesehatan.
2) Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat
Ny.B menyatakan ia tidak memberikan ASI sejak anaknya usia 2 hari. Ia
menyatakan tidak memberikan ASI karena ASI hanya keluar sedikit, tetapi
pada hari ke-2 anak tidak mau menyusu sehingga ia menghentikan pemberian
ASI. Hingga sekarang ASI tidak keluar lagi. Sejak usia 2 hari itu, Ny.B
memberi bayi susu formula.
Tn.B menyatakan pernah mencampuri susu formula dengan sedikit bubur
susu, tetapi Bayi C diam dan tidak menangis. keluarga ingin menghemat susu,
karena susu mahal.

Keluarga Tn.B jarang periksa jika sakit, jika ada sedikit keluhan, Tn.B
menyatakan dibiarkan saja akan sembuh sendiri.
Ny.B menyatakan belum membawa anaknya ke puskesmas karena sibuk kerja.
Ny.B menyadari sebenarnya penting untuk mengimunisasikan anaknya. Ia
sudah diberikan penjelasan oleh bidan bahwa ia harus membawa anaknya
datang ke puskesmas saat usia bayinya 40 hari, namun hingga kini belum
mengimunisasikan bayinya. Ny.B juga mengetahui jadwal imunisasi
puskesmas yaitu hari selasa. Ny.B menyatakan malas membawa anak
imunisasi karena takut dimarahi bidan dan malas antri di puskesmas. Selain
itu, ia tidak tega melihat anaknya kesakitan kalau disuntik.
3) Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
Tn.B menyatakan ia ada keluhan di pinggang tetapi ia biarkan saja. Ny.B tidak
memberikan ASI bagi bayinya. Ny.B memberi susu formula dengan botol buat
bayinya. Ny.B tidak menyendawakan anak setelah diberi susu. Ny.B
membawa anak ke posyandu untuk ditimbang tetapi tidak rutin. Ny.B belum
membawa anaknya untuk imunisasi. Catatan imunisasi Bayi C menunjukkan
ia baru diimunisasi saat lahir. Nenek dan saudara yang sering membuatkan
By.C susu menyatakan memberikan susu 1 sendok takar dalam 100 cc. Ny.M
menyatakan dalam memberikan susu, botol kadang direbus. Ny.M menyatakan
jika susu tidak habis,bisa didiamkan lebih dari 2 jam, lalu diberikan lagi

4) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan


Anggota keluarga mengerti potensi yang ada pada setiap anggota keluarga dan
mengerti tentang sumber keluarga yang dimiliki.
Keluarga menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang bersih dapat
mencegah penyebaran penyakit.
Anggota keluarga Tn.B yang lain membiarkan Ny.B tidak menyusui bayinya.
Adik Ny.B menyatakan keluarga dan tetangga berulang kali menasehati agar
Ny.B KB dan membawa anaknya imunisasi tetapi Ny.B ngeyel.
5) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia di
lingkungan
Keluarga mengetahui dengan jelas tentang segala fasilitas kesehatan yang ada
di sekitar
Keluarga memahami dan mengerti keuntungan yang diperoleh jika
memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga percaya terhadap fasilitas kesehatan, terbukti Ny.B membawa bayi
ke posyandu, meskipun tidak rutin
Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
Keluarga memiliki jaminan kesehatan jamkesmas dan dapat memanfaatkan
jamkesmas tersebut.
Keluarga Tn.B jarang periksa ke puskesmas jika sakit.
Ny.M tidak pernah memeriksakan kesehatan ke posyandu lansia
Ny.B dulu tidak mengkonsultasikan mengenai ASI untuk bayinya.
Ny.B tidak kontrol selama nifas. Buku KIA Ny.B menunjukkan ia tak pernah
kontrol selama nifas.

6. ANALISA DATA
Data Masalah Etiologi
DS: Ketidakcukupan air
Ny.B menyatakan ASI hanya keluar
susu ibu pada Ny.B di
sedikit di awal kelahiran bayi.
keluarga Tn.B
DO:
a. Saat pengkajian, ibu memberi
susu formula dengan botol pada
bayi.
b. Status gizi bayi kurang
DS: Ketidakmampuan
a. Ny.M menyatakan dulu Ny.B juga
Keluarga Tn.B
tidak mau minum ASI, tetapi ia
mengenal
biarkan saja. Ia menyatakan Ny.B
masalah
tetap sehat walau tidak minum
pemberian ASI
ASI
pada bayi C
b. Keluarga Tn.B menyatakan tidak
mengetahui takaran susu formula
yang benar
c. Keluarga Tn.B menyatakan tidak
tahu kalau penyebab berat badan
kurang pada bayi adalah asupan
susu yang kurang.
DO:-
DS: Ketidakmampuan
a. Ny.B menyatakan ia tidak
keluarga Tn.B
memberikan ASI sejak anaknya
mengambil
usia 2 hari. Ia menyatakan tidak
keputusan dengan
memberikan ASI karena ASI
tepat untuk
hanya keluar sedikit, tetapi pada
memberikan ASI
hari ke-2 anak tidak mau
bagi bayi C
menyusu sehingga ia
menghentikan pemberian ASI.
Hingga sekarang ASI tidak keluar
lagi. Sejak usia 2 hari itu, Ny.B
memberi bayi susu formula.
b. Tn.B menyatakan pernah
mencampuri susu formula dengan
sedikit bubur susu, tetapi bayi C
diam dan tidak menangis. Tn.B
ingin menghemat susu karena
susu mahal
DO:-
DS: Ketidakmampuan
a. Ny.B menyatakan membawa anak
keluarga Tn.B
ke posyandu untuk ditimbang
merawat bayi C
tetapi tidak rutin.
b. Bayi C minum tidak tentu, rata-
rata 6-7 x sehari, tergantung
kebutuhan bayi. Jika menangis,
diberikan susu. sekali
memberikan 100 cc.
c. Nenek dan saudara yang sering
membuatkan By.N susu
menyatakan memberikan susu 1
sendok takar dalam 100 cc.
d. Ny.M menyatakan jika susu tidak
habis,bisa didiamkan lebih dari 2
jam, lalu diberikan lagi.
DO:
a. Ny.B tidak memberikan ASI bagi
bayinya
b. Ny.B tidak menyendawakan anak
setelah diberi susu.
c. Berat badan bayi saat ini 4,7 kg

DS: Ketidakmampuan
Anggota keluarga Tn.B yang lain
keluarga Tn.B
membiarkan Ny.B tidak menyusui
memelihara
bayinya.
lingkungan yang
DO:-
mendukung
kesehatan bayi C
DS: Ketidakmampuan
a. Ny.B dulu tidak keluarga Tn.B
mengkonsultasikan mengenai ASI memanfaatkan
untuk bayinya. pelayanan
b. Ny.B tidak kontrol selama nifas kesehatan bagi
DO: pemberian nutrisi
Buku KIA Ny.B menunjukkan ia tak
bayi C.
pernah kontrol selama nifas

7. SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS


a. Ketidakcukupan ASI
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. a. Sifat Masalah: 3 1 3/3 x 1 = Sifat masalah ini termasuk
Ancaman 1 masalah kesehatan aktual,
Kesehatan karena status gizi pada
(Resiko) bayi C yang kurang yaitu
berat badan bayi saat ini
4,7 kg dan ASI Ny.B
hanya keluar sedikit pada
awal kelahiran bayi
b. Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = Sarana yankes terjangkau,
1 perhatian keluarga
masalah dapat
terhadap bayi ada tetapi
di ubah : ASI sudah tidak lagi keluar
Sebagian dan keluarga tidak
menyadari pentingnya
pemberian ASI serta status
ekonomi keluarga
tergolong rendah yang
menyebabkan pemberian
takaran susu formula
rendah
c. Potensi 3 1 3/3 x 1 = Bayi masih berusia 3
masalah 1 bulan, keluarga sudah
untuk berusaha memberikan
dicegah: nutrisi bagi bayi tetapi
Tinggi kurang tepat. Jika keluarga
memberikan susu formula
dengan takaran yang pas
dapat meningkatkan berat
badan bayi.
d. Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = Tn.B menyadari kalau
masalah: 1 berat badan anaknya yang
Masalah kurang harus segera
berat, harus diatasi. Tn.B khawatir
segera dengan berat badan
ditangani anaknya

Total 4

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakcukupan ASI
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosis Tujuan dan kriteria Intervensi
Keperawatan hasil
1. Ketidakcukupan Setelah diberi asuhan 1. Beri pendidikan kesehatan kepada
ASI (00216) keperawatan keluarga keluarga tentang nutrisi yang baik
mampu mengenal bagi bayi
2. Anjurkan keluarga untuk
masalah pemberian
membuang sisa susu formula dan
nutrisi pada bayi C,
membersihkan botol setiap selesai
dengan kriteria hasil:
memberikan makan
a. Keluarga mampu
3. Jelaskan kepada keluarga
menyebutkan
kemungkinan penyebab berat
kembali nutrisi yang
badan bayi kurang
tepat bagi bayi 4. Evaluasi pemahaman keluarga
b. Keluarga dapat
menyebutkan
kembali
kemungkinan
penyebab BB
kurang pada bayi
Setelah diberi asuhan 1.
keperawatan keluarga Berikan pendidikan kesehatan tentang
mampu mengambil cara menyiapkan susu formula,
keputusan yang tepat yaitu takaran yang benar dalam
untuk memberikan memberikan susu dan pentingnya
nutrisi bagi bayi C, takaran susu bayi yang benar
dengan kriteria hasil: terhadap kebutuhan nutrisi bayi
a. 2.
Keluarga menyatakan Jelaskan kepada keluarga untuk tidak
akan memberikan mencampur makanan seperti
susu sesuai takaran bubur, sereal kedalam botol, yaitu
yang benar hanya susu formula/ASI saja
b. 3.
Keluarga menyatakan Dampingi keluarga sampai
akan memberikan mengambil keputusan dengan
susu saja sampai tepat
bayi usia 6 bulan
Setelah diberi asuhan 1.
keperawatan keluarga Ajarkan cara memberikan takaran
mampu merawat bayi susu yang tepat
2.
C, dengan kriteria hasil:
a. Jelaskan mengenai pentingnya
Ny.B rutin membawa menimbang anak rutin ke
bayi ke posyandu posyandu
b. 3.
Takaran susu untuk bayi Anjurkan menyendawakan bayi
C 3 1/3 takar setelah minum susu
4.
sendok makan/100
Demonstrasikan cara
cc air
c. menyendawakan bayi
5.
Keluarga
Observasi cara pembuatan susu bayi
menyendawakan
bayi setelah diberi
susu
Setelah diberi asuhan 1. Berikan pengertian bagi keluarga
keperawatan keluarga tentang masalah yang dialami
mampu memelihara bayi C
2. Berikan pengertian kepada Ny.M
lingkungan yang
dan adik Ny.B pentingnya
mendukung kesehatan
dukungan keluarga bagi Ny.B
bayi C, dengan kriteria 3. Anjurkan keluarga membantu
hasil: pemberian nutrisi yang tepat bagi
a. Keluarga bayi.
mendukung Ny.B
memberikan nutrisi
yang tepat bagi bayi
b. Keluarga
memotivasi Ny.B
untuk merawat bayi
dengan baik
Setelah diberi asuhan 1.
keperawatan keluarga Beri pengertian pada Ny.B tentang
mampu memanfaatkan peran pelayanan kesehatan bagi
pelayanan kesehatan pemenuhan kenbutuhan nutrisi
bagi pemberian nutrisi bayi
2.
bayi C ,dengan kriteria
Motivasi Ny.B mendeteksi dini
hasil:
a. Ny.B menyebutkan masalah kesehatan bayi dan
kembali peran segera mengkoinsultasikan
pelayanan kepada petugas kesehatan
kesehatan untuk
pemenuhan nutrisi
bayi
b. Ny.B
mengkonsultasikan
kesehatan bayi
secara rutin (1 bulan
sekali ke posyandu)

Anda mungkin juga menyukai