A. Proses Kehamilan
1. Awal proses kehamilan
Kehamilan (alamiah)terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung telur
wanita olehsperma. Dalam proses alamiah, ini terjadi karena sperma masuk ke indung
telurmelalui saluran rahim pada saat melakukan berhubungan badan.
Normalnya, wanita hanya memproduksi satu sel telur setiap bulannya. Dilain tubuh pria bisa
memproduksi sperma terus menerus dalam jumlah besar. Rata-rata setiap semprotan air mani
mengandung 100-200 juta sperma. Namun dari jumlah tersebut hanya satu yang berhasil
menembus indung telur dan membuahi sel telur. Ini merupakan salah satu bentuk seleksi alam
untuk memilih bibit yang terbaik.
Apabila pembuahan ini berhasil, dari satu sel telur yang telah dibuahi dan berukuran 0.2 mm
akan terus berkembang biak dan berpindah ke dalam rahim.
Kurang lebih sekitar 7-10 hari setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan masuk dan
menempel di selaput dalam rahim. Dianalogikan dengan kasur, selaput dalam rahim ini tebal dan
lunak sehingga bisa melindungi sel telur yang telah dibuahi. Pada tahap ini kehamilan sudah
dimulai.
Selama ini sel telur yang telah dibuahi tersebut terus berbiak dan membentuk semacam
akar/rambut yang halus. Ini menyerap gizi yang terkandung dalam selaput dalam rahim sehingga
bisa terus berkembang. Rambut-rambut halus ini nantinya memiliki fungsi yang sangat penting
untuk janin.
Pada sekitar hari ke 5, sel teluryang telah dibuahi dan keluar dari indung telur sudah berbentuk
sebagai satugaris. Pertama yang yang terbentuk adalah syaraf. Perkembangan berikutnyaterbagi
dua yaitu otak dan sumsum. Segera setelah ini cikal bakal organ tubuhpenting seperti jantung,
pembuluh darah, otot, dll sudah mulai terbentuk.
Dilain pihak plasenta (ari-ari) yang berfungsi menyelimuti janin selama proses kehamilan juga
sudah mulai terbentuk. Sampai usia kehamilan 3 minggu ini janin masih belum bisa dideteksi.
Pada saat ini kepala bayi kurang lebih setengah dari panjang badan, dimana badan bayi masih
tampak seperti ekor saja.
Proseskehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma
hinggaterjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau280
hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiriadalah 38 minggu,
karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggalbersatunya sperma dengan telur), yang
terjadi dua minggu setelahnya.
Dalam dunia kedokteran, proses kehamilan dibagi menjadi tiga fase sesuai dengan
pertumbuhan fisik bayi. Masing-masing fase tersebut disebut trimester.
Dalam fase ini ada tiga periode penting pertumbuhan mulai dari periode germinal
sampai periode terbentuknya fetus.
Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai
terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai
memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosis menjadi embrio
berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar
Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling
berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.
Padatrimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan janin. Pada minggu ke-
18kita bisa melakukan pemeriksaan dengan ultrasongrafi (USG) untuk
mengecekkesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar.
Jaringan kuku,kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 – 21.
Inderapenglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah
dapatmembuka dan menutup. Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia
denganpanjang 30 cm.
Persalinan normal adalah persalinan yang melewati jalan lahir atau wanita yang biasanya
terjadi secara alami. Persalinan ini termasuk dalam persalinan klasik yang paling banyak
diinginkan oleh semua wanita. Bayi akan melewati ruang panggul dan mulut rahim kemudian
selanjutnya keluar lewat vagina.
Untuk menghadapi lmelahirkan normal maka prosesnya akan mengalami tiga tahap utama
hingga bayi benar-benar lahir ke dunia. Setiap tahap bisa membutuhkan waktu dan tingkatan rasa
sakit yang berbeda. Namun semua wanita tentu bisa menghadapi kondisi ini dengan sikap dan
perasaan yang berbeda pula. Berikut ini tahap persalinan normal.
Proses pembukaan serviks ini membutuhkan waktu antara 6 hingga 10 jam dan bisa lebih
panjang jika merupakan kelahiran pertama. Untuk ibu hamil yang sudah pernah melahirkan
maka prosesnya akan lebih singkat. Proses yang akan dialami terdiri beberapa tahap seperti :
Kontraksi ringan akan mulai terjadi dengan gerakan yang halus hingga sedikit lebih kuat.
Umumnya proses kontraksi sudah mendorong serviks untuk membuka secara alami.
Namun setiap wanita akan memiliki proses yang berbeda.
Untuk mencapai pembukaan ukuran 3 cm maka bisa membutuhkan waktu selama
beberapa jam atau lebih lama untuk kelahiran pertama.
Kontraksi ringan hingga berat akan terjadi selama 5 hingga 30 menit dengan jarak antara
30 hingga 50 detik.
Cairan darah merah yang tipis akan keluar dari vagina sebagai tanda pelembutan serviks.
Resiko pecah cairan ketuban bisa terjadi dalam proses ini sehingga ibu hamil
mengeluarkan banyak cairan yang beresiko terhadap keselamatan bayi.
Pada tahap ini maka lapisan serviks sudah terbuka sepenuhnya sehingga kepala bayi sudah
mendekat vagina. Biasanya proses ini membutuhkan waktu antara 1 – 2 jam dan akan lebih cepat
untuk kelahiran kedua dan seterusnya. Pada proses ini maka ibu yang akan melahirkan akan
menjalani tahap :
Keinginan untuk mendorong dan mengejan dengan kuat secara berkelanjutan. Dokter
atau bidan akan memberikan instruksi kapan waktu untuk menarik nafas dan kapan untuk
mendorong.
Kontraksi tetap masih akan terasa dan akan tubuh akan lebih lemah karena sudah banyak
kehilangan tenaga untuk mengejan dan mendorong.
Rasa sakit akan terasa sangat kuat pada bagian vagina dan perineum (jarak antara dubur
dan vagina) ketika kepala bayi sudah masuk ke bagian ini.
Dokter bisa melakukan tindakan episiotomi jika ukuran kepala bayi terlalu besar
sehingga tidak sesuai dengan pembukaan vagina. Proses ini akan diawali dengan
memberikan obat bius sehingga, anda tidak akan merasa sakit ketika dokter merobek
bagian antara vagina hingga rektum untuk membuat kepala bayi bisa keluar.
Dokter akan memberikan instruksi hingga kepala bayi keluar dan semua bagian tubuh
bayi keluar.
Setelah bayi Alahir maka selang beberapa menit atau paling lama setengah jam mak, plasenta
juga akan ikut keluar dari vagina. Pada proses ini dokter atau bidan tetap akan membantu anda
untuk mendorong plasenta keluar dari rahim. Anda cukup mengikuti semua petunjuk dokter
hingga plasenta benar-benar bisa keluar. Proses ini juga akan membuat Anda merasa nyeri perut
dan kram karena plasenta juga keluar dari rahim seperti bayi anda..
Persalinan caesar hanya akan dilakukan dalam kondisi tertentu baik yang bersifat darurat atau
terencana. Persalinan dengan operasi caesar dianggap menjadi prosedur yang aman untuk ibu
dan bayi karena bisa mengurangi beberapa resiko komplikasi. Terkadang beberapa hambatan
yang menghalangi proses persalinan normal akan membuat ibu dan bayi berada dalam kondisi
kritis. Operasi ini harus dilakukan oleh seorang dokter ahli kandungan dan tidak bisa dilakukan
oleh bidan.
Berikut ini tahapan proses persalinan caesar :
2- Anda tetap bisa menjalani proses persalinan ini dengan didampingi oleh suami namun jika
hanya mendapatkan persetujuan oleh rumah sakit. Karena tidak semua rumah sakit
memperbolehkan pendampingan selama operasi caesar. Hal ini dilakukan dengan alasan
kesehatan dan prosedur operasi rumah sakit tersebut.
3- Anda akan bertemu dengan ahli anestesi yang akan memberikan obat bius sehingga, anda
tidak merasa sakit ketika proses operasi. Ada 2 jenis anestesi yang bisa diberikan oleh dokter
anestesi, yaitu:
Anestesi umum : hanya dilakukan dalam kondisi tertentu saja karena Anda mungkin tidak
bisa menahan rasa sakit yang sudah parah atau kondisi penyakit tertentu. Anestesi ini
akan membuat Anda tidak sadarkan diri selama proses operasi sehingga mungkin tidak
bisa merasakan kehadiran bayi.
Anesteri epidural : anestesi ini diberikan lewat suntikan yang akan memblok rasa sakit
dari bagian tulang belakang sehingga Anda tidak akan merasa sakit dari mulai bagian
perut ke bawah. Anestesi ini akan membuat Anda sadar selama proses caesar dan bisa
merasakan kehadiran bayi.
4- Selama proses operasi mungkin Anda masih akan merasakan tarikan atau tekanan di sekitar
perut namun tidak akan terasa sakit karena obat yang sudah diberikan sebelum operasi.
5- Perawat atau dokter akan memasang kateter ke bagian uretra untuk mengalirkan urin selama
operasi dan selama masa pemulihan. Setelah itu, anda akan masuk ke ruang operasi.
6- Jika selama proses operasi muncul kondisi darurat maka dokter bisa memberikan anestesi
umum. Proses ini biasanya dilakukan untuk mengatasi ibu yang muntah selama operasi sehingga,
mencegah resiko cairan yang keluar lambung yang bisa merusak paru-paru.
7- Cairan infus dan obat antibiotik akan diberikan untuk mengatasi infeksi sepanjang dan setelah
operasi.
8- Sayatan merupakan bahaya operasi caesar yang akan dilakukan dengan garis horizontal di atas
bagian bawah perut, jaringan menuju rahim akan dipotong secara perlahan selama operasi.
Proses ini akan berlangsung hingga dokter bisa mencapai bagian rahim.
9- Jika bagian rahim sudah terbuka maka dokter akan menarik bayi hingga keluar, memotong tali
pusar dan mengeluarkan plasenta dari rahim. Setelah proses ini selesai maka dokter akan
menutup jalan lahir Anda.
10- Jahitan akan diterapkan ke bagian jaringan rahim hingga ke lapisan kulit paling luar. Jahitan
dengan benang yang bisa larut menjadi daging akan digunakan dalam proses ini. Proses ini akan
membutuhkan waktu antara 30 – 45 menit.
11- Setelah operasi selesai maka Anda akan masuk ke dalam ruang pemulihan hingga kondisi
Anda stabil dan bayi Anda sehat. Jika proses lancar maka, akan segera masuk ke ruang
perawatan.
12- Selama belum bisa makan dan minum dengan baik maka cairan infus akan tetap diberikan.
13- Umumnya proses pemulihan ini membutuhkan waktu antara 3 hingga 4 hari hingga, bisa
pulang ke rumah.
14- Anda harus tetap minum obat anti nyeri dan antibiotik selama proses pemulihan untuk
mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka pada bekas jahitan.
C. Menyusui
1. Bagaimana cara menyusui bayi yang benar
The American Academy of Pediatrics merekomendasikan ASI eksklusif selama 6
bulan pertama dan selanjutnya minimal selama 1 tahun. WHO dan UNICEF
merekomendasikan ASI eksklusif selama 6 bulan, menyusui dalam 1 jam pertama setelah
melahirkan, menyusui setiap kali bayi mau, tidak menggunakan botol dan dot. Menyusui
sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah melahirkan. Bayi dan ibu yang melakukan
proses menyusui dalam 1 jam pertama setelah melahirkan memiliki keberhasilan yang
lebih besar dari mereka yang menundanya. Bayi baru lahir sebaiknya disusui setiap 2-3
jam sampai bayi merasa puas. Menyusui minimal 5 menit pada masing-masing payudara
pada hari pertama setelah melahirkan dan semakin meningkat frekuensinya setiap hari
sehingga dapat meningkatkan produksi ASI optimal. Waktu menyusui 20 menit pada
masing-masing payudara cukup untuk bayi. Tidak perlu membatasi waktu menyusui.
Frekuensi menyusui yang sering dapat meningkatkan produksi ASI, mencegah payudara
nyeri dan sakit karena penumpukan dan penggumpalan ASI, dan meminimalkan
kemungkinan bayi menjadi kuning.
Jumlah ASI yang normal diproduksi pada akhir minggu pertama setelah
melahirkan adalah 550 ml per hari. Dalam 2-3 minggu, produksi ASI meningkat sampai
800 ml per hari. Jumlah produksi ASI dapat mencapai 1,5-2 L per harinya. Jumlah
produksi ASI tergantung dari berapa banyak bayi menyusu. Semakin sering bayi
menyusu, semakin banyak hormon prolaktin dilepaskan, dan semakin banyak produksi
ASI. Menyusui dapat berkaitan dengan ketidaknyamanan pada payudara. Nyeri pada
puting dapat diberikan krim vaselin. Perubahan posisi menyusui untuk memutar titik stres
pada puting juga sebaiknya dilakukan. Sebaiknya bayi berhenti dahulu menghisap puting
sebelum mengangkatnya dari payudara.
Wanita yang menyusui membutuhkan 500-1000 kalori lebih banyak dari wanita
yang tidak menyusui. Wanita menyusui rentan terhadap kekurangan magnesium, vitamin
B6, folat, kalsium, dan seng. ASI tidak memiliki suplai zat besi yang cukup untuk bayi
prematur atau bayi berusia lebih dari 6 bulan. Karena itu suplementasi zat besi sebaiknya
diberikan pada ibu menyusui dengan bayi prematur. Nutrisi yang tidak adekuat dan stres
dapat menurunkan jumlah produksi ASI.
Terdapat berbagai posisi untuk menyusui namun posisi yang baik adalah dimana
posisi kepala dan badan bayi berada pada garis yang lurus sehingga bayi dapat menyusui
dengan nyaman. Selain itu posisi ibu pun harus nyaman. Cara menyusui yang benar
adalah :
1. Cobalah untuk menyangga punggung, bahu, dan leher bayi. Bayi sebaiknya dapat
menggerakkan kepalanya ke depan dan ke belakang dengan mudah
2. Letakkan bayi dengan posisi hidungnya setara dengan puting sehingga bayi akan
melekat sempurna dengan payudara
3. Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar dengan lidah di bawah, ibu dapat
membuat bayi dalam posisi ini dengan merangsang bibir bagian atas bayi dengan jari
ibu
4. Bayi anda akan mendekatkan kepalanya ke payudara dengan dahi terlebih dahulu
5. Bayi akan membuka mulutnya lebar untuk mencakup putting dan lingkaran gelap
di sekitar puting, puting ibu sebaiknya berada pada langit-langit mulut bayi
6. Untuk merangsang bayi melepaskan mulutnya dari puting, dengan lembut
letakkan ujung jari ibu pada sudut mulut bayi dan bayi akan secara otomatis
membuka mulutnya. Jangan menarik secara paksa karena akan menimbulkan luka
pada putting
10. Mastitis
Mastitis adalah infeksi pada payudara yang terjadi pada 1-2% wanita yang
menyusui. Mastitis umum terjadi pada minggu 1-5 setelah melahirkan. Mastitis ditandai
dengan nyeri pada payudara, kemerahan, area payudara yang membengkak, demam,
menggigil, dan lemah. Penyebabnya adalah infeksi Stafilokokus aureus. Mastitis
ditangani dengan pemberian antibiotika.
1. Brinch, J :Menyusui bayi dengan baik dan berhasil. Ayah Bunda, gaya Favorit Press.
2. Lawrence, R.A,: Breast feeding. A guide for the medical profession. Second Edition. The CV
Mosby Company, Toronto, 1985.
3. http://keluargacemara.com/kesehatan/kehamilan/awal-proseskehamilan.html#ixzz1DuN479X
4. http://ummushofiyya.wordpress.com/category/kehamilan-dan-menyusui/
5. http://www.duniamedik.com/329/bagaimana-cara-menyusui-bayi-yang-benar.html#more-329
KELOMPOK 6 :