Universal Health Coverage adalah layanan kesehatan yang bahwa semua orang dapat menggunakan promotif, prefentif, kuratif, rehabilitatif dan layanan kesehatan paliatif yang mereka butuhkan, dengan kualitas yang cukup efektif , sementara juga memastikan bahwa pengguna layanan ini tidak menunjukkan pengguna yang kesulitan keuangan. Menurut Dr. Margaret Chan, WHO Director General, Universal Health Coverage sebagai konsep tunggal kesehatan masyarakat yang paling kuat yang ditawarkan. Hal ini termasuk menyatukan dan memberikan mereka layanan secara komprehensif dan terpadu berdasarkan perawatan kesehatan primer. Universal Health Coverage(UHC) adalah tentang orang-orangyang memiliki akses perawatan kesehatan yang mereka butuhkan tanpa menderita kesulitan keuangan.UHC bertujuan untukmencapai kesehatandan pengembanganhasil yang lebih baik, membantu mencegahorang jatuhke dalam kemiskinan karena sakit, dan memberi orang kesempatan untuk memimpin, hidup lebih produktif sehat. Universal Health Coverage merupakan cakupan kesehatan tidak hanya ditentukan oleh biaya langsung pelayanan kesehatan kepada pasien, tetapi mekanisme pembiayaan yang digunakan untuk membayar itu. Hal itu dapat mencakup penggunaan biaya atau pembiayaan publik progresif, misalnya dari pajak khusus untuk pembiayaan kesehatan, dan lain-lain. Universal Health Coverage (UHC) adalah Jaminan Kesehatan Semua Penduduk.Hal ini merupakan sebuah konsep yang dicanangkan pemerintah agar seluruh penduduk dapat merasakan dan memanfaatkan secara bijak bantuan kesehatan dari pemerintah.Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan kesehatannya dengan baik Universal Health Coverage meliputi: 1. Akses layanan yang diperlukan berkualitas baik. Terdiri dari pencegahan, promosi, pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan paliatif. 2. Perlindungan finansial Tidak ada yang menghadapi kesulitan keuangan atau pemiskinan untuk membayar layanan yang dibutuhkan. 3. Keadilan Semua orang, universal. Menurut WHO (2010), terdapat Tiga Dimensi Universal Coverage sebagai berikut :
Gambar 2.5 Tiga Dimensi Universal Health Coverage
1. Populations (Penduduk): Who is covered? (Siapa yang dicakup?)
Meliputi jumlah penduduk yang dijamin. 2. Services (Pelayanan): Which services are covered? (Pelayanan mana yang dicakupi?) Meliputi layanan kesehatan yang dijamin. Misal apakah hanya rumah sakit atau termasuk juga layanan rawat jalan. 3. Direct Cost (Biaya Langsung): Proportion of the cost coverage (Proporsi biaya dicakup). Proporsi biaya kesehatan yang dijamin. Pada dimensi ini tergantung pada kemampuan keuangan suatu negara dan pilihan penduduknya. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya langsung yang dibayarkan pasien. Dari Tiga Dimensi Universal Health Coverage tersebut ada tiga kunci yaitu : 1. Luas (Breadth): mengacu pada proporsi penduduk yang tercakup. 2. Tinggi (Height): mengacu pada proporsi biaya kesehatan yang dibayarkan oleh dana yang terkumpul sebagai lawan melalui pembayaran langsung OOP (Out of Pocket). 3. Kedalaman (Depth): mengacu pada paket bantuan dari layanan yang meliputi pembiayaan yang dikumpulkan (serta definisi layanan dapat diperluas untuk mencakup penyediaan intervensi kesehatan masyarakat). Tujuan Universal Health Coverage adalah untuk memastikan bahwa semua orang mendapatkan pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan tanpa merasakan kesulitan keuangan ketika mereka membayarnya. Adapun yang dibutuhkan: 1. Sistem kesehatan yang dijalankan dengan baik, kuat, dan efisien. 2. Sistem untuk membiayai pelayanan kesehatan. 3. Akses terhdap obat-obatan dan teknologi penting. 4. Kapasitas yang cukup terlatih, memotivasi tenaga kesehatan.
SUMBER 2 :
1.1 Universal Health Coverage
WHO telah menyepakati tercapainya UHC tahun 2014. Universal
Health Coverage merupakan sistem kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bermutu dengan biaya terjangkau. Cakupan universal mengandung dua elemen inti, yakni akses pelayanan kesehatan yang adil dan bermutu bagi setiap warga, dan perlindungan risiko finansial ketika warga menggunakan pelayanan kesehatan. Universal Health Coverage menuntut upaya pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat. Mutu pelayanan bukan hanya ditentukan premi, melainkan juga ketersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan, jadi harus seimbang antara jaminan dan akses. Sebesar apa pun premi, jika belum ada pemerataan fasilitas kesehatan di seluruh pelosok Tanah Air, tujuan utama dari pelaksanaan UHC tidak akan tercapai. Universal Health Coverage adalah isu penting bagi negara maju dan berkembang. Maka pada tahun 2005 negara¬-negara anggota WHO menyetujui sebuah resolusi agar negara mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan dengan tujuan untuk menyediakan UHC. Ketentuan ini penting untuk memastikan akses yang adil untuk semua warga negara, untuk tindakan preventif yang penting dan tepat, promotif, kuratif dan rehabilitatif pelayanan kesehatan dengan biaya yang terjangkau. Selain perlindungan resiko keuangan, cakupan UHC juga bermakna 3 dimensi yang saling melengkapi, yaitu sejauh mana cakupan populasi (breadth), sejauh mana cakupan pelayanan kesehatan (depth), dan tingkat cakupan keuangan dari paket bantuan seperti co¬payment dan deductible (height). Sejak tahun 2004 pencapaian UHC semakin besar dengan dikeluarkannya UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan semakin menguat dengan keluarnya UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) yang mengamanatkan dapat dimulai pada Januari 2014. Tahun 2014 pemerintah merencanakan menerapkan universal coverage jaminan kesehatan. Artinya seluruh penduduk menjadi peserta program jaminan kesehatan. Perkara pembayaran iuran UU SJSN menentukan bahwa:
1. Besarnya iuran bagi peserta penerima upah ditentukan berdasarkan
persentase dari upah sampai batas tertentu, yang secara bertahap ditanggung oleh pemberi kerja dan pekerja;
2. Besarnya iuran bagi peserta yang tidak menerima upah ditentukan
berdasarkan nominal yang ditinjau secara berkala, dan;
3. Besarnya iuran bagi penerima bantuan iuran yaitu fakir miskin dan orang yang tidak mampu ditentukan berdasarkan nominal yang ditetapkan secara berkala dan dibayar oleh pemerintah
Dengan demikian, seluruh penduduk, kaya atau miskin dijamin untuk
memperoleh pelayanan kesehatan perseorangan berupa pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan. Untuk jenis pelayanan yang dapat menimbulkan penyalahgunaan pelayanan, peserta dikenakan urun biaya. Urun biaya ini menjadi bagian dari upaya pengendalian dalam menerima pelayanan kesehatan.