Anda di halaman 1dari 5

SUMBER 1 : Makalah zain

1.5 Universal Health Coverage (UHC)


Universal Health Coverage adalah layanan kesehatan yang bahwa semua
orang dapat menggunakan promotif, prefentif, kuratif, rehabilitatif dan layanan
kesehatan paliatif yang mereka butuhkan, dengan kualitas yang cukup efektif ,
sementara juga memastikan bahwa pengguna layanan ini tidak menunjukkan
pengguna yang kesulitan keuangan.
Menurut Dr. Margaret Chan, WHO Director General, Universal Health
Coverage sebagai konsep tunggal kesehatan masyarakat yang paling kuat yang
ditawarkan. Hal ini termasuk menyatukan dan memberikan mereka layanan
secara komprehensif dan terpadu berdasarkan perawatan kesehatan primer.
Universal Health Coverage(UHC) adalah tentang orang-orangyang memiliki
akses perawatan kesehatan yang mereka butuhkan tanpa menderita kesulitan
keuangan.UHC bertujuan untukmencapai kesehatandan pengembanganhasil yang
lebih baik, membantu mencegahorang jatuhke dalam kemiskinan karena sakit,
dan memberi orang kesempatan untuk memimpin, hidup lebih produktif sehat.
Universal Health Coverage merupakan cakupan kesehatan tidak hanya
ditentukan oleh biaya langsung pelayanan kesehatan kepada pasien, tetapi
mekanisme pembiayaan yang digunakan untuk membayar itu. Hal itu dapat
mencakup penggunaan biaya atau pembiayaan publik progresif, misalnya dari
pajak khusus untuk pembiayaan kesehatan, dan lain-lain.
Universal Health Coverage (UHC) adalah Jaminan Kesehatan Semua
Penduduk.Hal ini merupakan sebuah konsep yang dicanangkan pemerintah agar
seluruh penduduk dapat merasakan dan memanfaatkan secara bijak bantuan
kesehatan dari pemerintah.Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan
kesehatannya dengan baik
Universal Health Coverage meliputi:
1. Akses layanan yang diperlukan berkualitas baik.
Terdiri dari pencegahan, promosi, pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan
paliatif.
2. Perlindungan finansial
Tidak ada yang menghadapi kesulitan keuangan atau pemiskinan untuk
membayar layanan yang dibutuhkan.
3. Keadilan
Semua orang, universal.
Menurut WHO (2010), terdapat Tiga Dimensi Universal Coverage sebagai
berikut :

Gambar 2.5 Tiga Dimensi Universal Health Coverage

1. Populations (Penduduk): Who is covered? (Siapa yang dicakup?)


Meliputi jumlah penduduk yang dijamin.
2. Services (Pelayanan): Which services are covered? (Pelayanan mana yang
dicakupi?)
Meliputi layanan kesehatan yang dijamin. Misal apakah hanya rumah sakit
atau termasuk juga layanan rawat jalan.
3. Direct Cost (Biaya Langsung): Proportion of the cost coverage (Proporsi
biaya dicakup).
Proporsi biaya kesehatan yang dijamin. Pada dimensi ini tergantung pada
kemampuan keuangan suatu negara dan pilihan penduduknya. Tujuannya
adalah untuk mengurangi biaya langsung yang dibayarkan pasien.
Dari Tiga Dimensi Universal Health Coverage tersebut ada tiga kunci yaitu :
1. Luas (Breadth): mengacu pada proporsi penduduk yang tercakup.
2. Tinggi (Height): mengacu pada proporsi biaya kesehatan yang dibayarkan oleh
dana yang terkumpul sebagai lawan melalui pembayaran langsung OOP (Out
of Pocket).
3. Kedalaman (Depth): mengacu pada paket bantuan dari layanan yang meliputi
pembiayaan yang dikumpulkan (serta definisi layanan dapat diperluas untuk
mencakup penyediaan intervensi kesehatan masyarakat).
Tujuan Universal Health Coverage adalah untuk memastikan bahwa semua
orang mendapatkan pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan tanpa merasakan
kesulitan keuangan ketika mereka membayarnya. Adapun yang dibutuhkan:
1. Sistem kesehatan yang dijalankan dengan baik, kuat, dan efisien.
2. Sistem untuk membiayai pelayanan kesehatan.
3. Akses terhdap obat-obatan dan teknologi penting.
4. Kapasitas yang cukup terlatih, memotivasi tenaga kesehatan.

SUMBER 2 :

1.1 Universal Health Coverage

WHO telah menyepakati tercapainya UHC tahun 2014. Universal


Health Coverage merupakan sistem kesehatan yang memastikan setiap warga
dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bermutu dengan biaya terjangkau.
Cakupan universal mengandung dua elemen inti, yakni akses pelayanan
kesehatan yang adil dan bermutu bagi setiap warga, dan perlindungan risiko
finansial ketika warga menggunakan pelayanan kesehatan.
Universal Health Coverage menuntut upaya pelayanan kesehatan yang
maksimal bagi masyarakat. Mutu pelayanan bukan hanya ditentukan premi,
melainkan juga ketersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan, jadi harus
seimbang antara jaminan dan akses. Sebesar apa pun premi, jika belum ada
pemerataan fasilitas kesehatan di seluruh pelosok Tanah Air, tujuan utama dari
pelaksanaan UHC tidak akan tercapai.
Universal Health Coverage adalah isu penting bagi negara maju dan
berkembang. Maka pada tahun 2005 negara¬-negara anggota WHO
menyetujui sebuah resolusi agar negara mengembangkan sistem pembiayaan
kesehatan dengan tujuan untuk menyediakan UHC. Ketentuan ini penting
untuk memastikan akses yang adil untuk semua warga negara, untuk tindakan
preventif yang penting dan tepat, promotif, kuratif dan rehabilitatif pelayanan
kesehatan dengan biaya yang terjangkau. Selain perlindungan resiko
keuangan, cakupan UHC juga bermakna 3 dimensi yang saling melengkapi,
yaitu sejauh mana cakupan populasi (breadth), sejauh mana cakupan
pelayanan kesehatan (depth), dan tingkat cakupan keuangan dari paket
bantuan seperti co¬payment dan deductible (height).
Sejak tahun 2004 pencapaian UHC semakin besar dengan
dikeluarkannya UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) dan semakin menguat dengan keluarnya UU No 24 Tahun
2011 tentang Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) yang mengamanatkan
dapat dimulai pada Januari 2014.
Tahun 2014 pemerintah merencanakan menerapkan universal coverage
jaminan kesehatan. Artinya seluruh penduduk menjadi peserta program
jaminan kesehatan. Perkara pembayaran iuran UU SJSN menentukan bahwa:

1. Besarnya iuran bagi peserta penerima upah ditentukan berdasarkan


persentase dari upah sampai batas tertentu, yang secara bertahap
ditanggung oleh pemberi kerja dan pekerja;

2. Besarnya iuran bagi peserta yang tidak menerima upah ditentukan


berdasarkan nominal yang ditinjau secara berkala, dan;

3. Besarnya iuran bagi penerima bantuan iuran yaitu fakir miskin dan orang
yang tidak mampu ditentukan berdasarkan nominal yang ditetapkan secara
berkala dan dibayar oleh pemerintah

Dengan demikian, seluruh penduduk, kaya atau miskin dijamin untuk


memperoleh pelayanan kesehatan perseorangan berupa pelayanan kesehatan
yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif,
termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan.
Untuk jenis pelayanan yang dapat menimbulkan penyalahgunaan
pelayanan, peserta dikenakan urun biaya. Urun biaya ini menjadi bagian dari
upaya pengendalian dalam menerima pelayanan kesehatan.

SUMBER 3 : Tutor Guide

Anda mungkin juga menyukai