Jhonson
Jhonson
JEAN WATSON
Disusun Oleh :
Anis Kurniah
Dewi Nasyiyatul U.
Mas’ula
Kelas :
1A
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar tentang “Teori Konseptual Jean Watson” tepat pada
waktunya.
Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas saya dalam menempuh
4. Semua pihak yang ikut serta berpartipasi dalam pembuatan makalah ini.
Kiranya makalah ini bisa bermanfa’at bagi pihak yang membaca. Meski begitu, saya
sadar bahwa makalah ini perlu perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik
yang membangun dari pembaca akan diterima dengan senang hati. Akhirnya, saya ucapkan
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam dunia Perawatan, banyak sekali dikemukakan tentang teori-teori keperawatan
antara lain yang dikemukakan oleh: Dorethea Orem, Sister Calista Roy, Virgina Handerson,
Betty Neuman, Jean Watson, King, Peplau, Johnson, Martha E, Rogers, Mashlow,florence
nightingale, Hildegard E. Peplau, Dorothea E. Johnson, Faye Glenn Abdellah, Ida Jean
Orlando, Ernestine Wiefnbach, Myra Estrin Levine, Josephine E. Paterson and Loretta T. Z
Derad, Rosemarie Rizzo Parse, yang kesemuanya bertujuan untuk kemajuan dalam bidang
keperawatan. Salah satu teori yang akan kita bahas adalah “Model dan Teori Konseptual
Keperawatan” yang dikemukakan oleh Jean Watson. Keperawatan menurut Jean Watson
adalah “….Human science of person and human health-illness experiences that are mediated
by professional, personal, scientific, esthetic, and ethical human are transaction..”
Semoga dengan pembahasan Model dan Teori Konseptual ini, maka wacana kita akan
bertambah luas.
1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui filosofi keperawatan menurut Jean Watson
Untuk mengetahui asumsi dasar keperawatan menurut Jean Watson
Untuk mengetahui model dan teori konseptual keperawatan menurut Jean Watson
BAB 11
PEMBAHASAN
1. Filosofi / Keyakinan
Keperawatan menurut Jean Watson adalah “….Human science of person and human
health-illness experiences that are mediated by professional, personal, scientific, esthetic, and
ethical human are transaction..”
Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human
science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan.
Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan
estetika, humanities, dan kiat/art (Watson, 1985). Sebagai pengetahuan tentang human care
fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti yang
dinyatakan oleh Watson (1985) “human care is the heart of nursing”. Pandangan tentang
keperawatan sebagai science tentang human care adalah komprehensif. Ini termasuk
pengembangan pengetahuan sebagai basis dalam area:
1. Pengkajian terhadap kondisi manusia
2. Implikasi dari pengalaman manusia dan responnya terhadap kondisi sehat sakit.
3. Telaah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya
4. Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship
5. Studi tentang sistem bagaimana human care harus diwujudkan.
Filosofi Jean Watson, yang pada akhirnya tarkenal dengan sebutan “J.W”, berupaya
untuk mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek
humanistik dari kehidupan. Watson, (1979). Tindakan Keperawatan yang mengacu langsung
pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan
memperhatikan peningkatan dan mengembalikan kesehatan, serta pencegahan terjadinya
penyakit.
2. Asumsi dasar
Asumsi dasar teori watson terletak pada 7 asumsi dasar yang menjadi kerangka kerja
dalam pengembangan teori, yaitu:
Caring dapat dilakukan dipraktekkan secara interpersonal
Caring meliputi faktor-faktor caratif yang dihasilkan dari kepuasan terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar manusia.
Caring yang efektif akan menigkatkan status kesehatan dan perkembangan individu dan
keluarga.
Respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang berdasarkan saat
ini tetapi seperti apa dia mungkin akan menjadi dimasa depannya.
Caring environment, menyediakan perkembangan potensi dan memberikan keluasan
memilih kegiatan yang terbaik bagi diri seseorang dalam waktu yang telah ditentukan.
Caring bersifat healthogenic” daripada sekedar curing. Praktek caring mengitegrasikan
pengetahuan biopisikal dan perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan. Dan untuk
membantu pasien yang sakit, dimana caring melengkapi curing.
Caring merupakan inti dari keperawatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, JW memahami bahwa manusia adalah mahluk
yang sempurna, yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan. Sehingga dalam upaya
mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera, baik fisik, mental dan
spiritual. Karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa.
3.2 SARAN
Untuk mencapai keadaan tersebut, keperawatan harus berperan aktif dalam upaya
meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit
dan upaya penyembuhannya, yang fokusnya terdapat pada peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/10/teori-konseptual-jean-watson.html
http://anamgrachyudi.blogspot.com/3:05-AM
Azis Alimul Hidayat, 2004 “Pengantar Konsep Dasar Keperawatan”, Salemba Medika
Potter & Perry. 1999 “Fundamental Keperawatan”, Buku Kedokteran EGC, Jakarta