Anda di halaman 1dari 12

PERCOBAAN 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I

PENENTUAN KALOR PEMBAKARAN ZAT

Dosen Pengampu Matakuliah

Dr. Nazriati, M.Si

Dr. Hj. Fauziatul Fajaroh, M.Si

Oleh :
Kelompok 2 / OFFERING C
1. Ahmat Fanani (160331605670 )
2. Siti Rochmawati (160331605646) *
3. Wendri Kusuma (160331605636)

LABORATURIUM KIMIA FISIKA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

APRIL 2018
A. TujuanPercobaan
Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa dapat menghitung
kelarutan elektrolit yang bersifat sedikit larut, dan menghitung panas pelarutan
PbCl2 dengan menggunakan sifat kebergantungan Ksp padasuhu.

B. DasarTeori
Kelarutan merupakan jumlah zat yang terlarut yang dapat larut dalam
sejumlah pelarut sampai membentuk larutan jenuh. Sedangkan hasil kali kelarutan
merupakan hasil akhir yang dicapai oleh hasil kali ion ketika kesetimbangan
tercapai antara fase padat dari garam yang hanya sedikit larut dalam larutan
tersebut (syukri, 1999). Hasil kali kelarutan (Ksp) senyawa dapat ditentukan dari
percobaan laboratorium dengan mengukur kelarutan (massa senyawa yang dapat
larut dalam tiap liter larutan) sampai keadaan tepat jenuh.
Hasil kali konsentrasi dari ion-ion pembentuknya untuk setiap suhu tertentu
adalah konstan, dengan konsentrasi ion dipangkatkan bilangan yang sama dengan
jumlah masing-masing ion yang bersangkutan.Untuk ion yang terlibatdalam proses
pelarutan, berarti bahwa konsentrasi yang lebih tinggi harus terjadi sebelum
kesetimbangan tercapai dengan kata lain kelarutanakan meningkat (Oxtoby, 2001).
Jika konsentrasi ion total dalam larutan meningkat, gaya tarik ion menjadi
lebih nyata dan aktivitas (konsentrasi efektif) menjadi lebih kecil dibandingkan
konsentrasi stoikhiometri atau terukurnya. Berdasarkan hal tersebutlah sehingga
percobaan ini dilakukan.Perhatikan persamaan reaksi.
Timbal klorida (PbCl2) sedikit larut dalam air.Kesetimbangan yang terjadi
pada larutan PbCl2 jenuh dapat ditulis sebagaiberikut:
PbCl2 (s) ↔ Pb2+ (aq) + 2Cl- (aq)
Konstanta kesetimbangan termodinakika untuk persamaan reaksi di atas adalah :

(𝑎𝑃𝑏 2+ )(𝑎𝐶𝑙− )2
𝐾𝑎
(𝑎𝑃𝑏𝐶𝑙2 (𝑠) )
Karena aktivitas padatan murni sama dengan satu, maka persamaan di atas dapat
disederhanakan menjadi :
Ksp = (aPb2+)(aCl-)2
Dalam larutan encer, aktivitas dapat dianggap sama dengan konsentrasi dalam
satuan molar. NilaiKsp di atas dikenal sebagai konstanta hasil kali kelarutan PbCl2.
C. Metodologi
Alat :
1. Rak tabung reaksi
2. Sepuluh buah tabung reaksi
3. Labu Erlenmeyer 250 mL untuk digunakan sebagai penangas
4. Dua buah buret 50 mL
5. Pembakar spiritus (bunsen)
6. Kaki tiga
7. Kasa
8. Termometer

Bahan :

1. 0,075 M Pb(NO3)2
2. 1.0 M KCL

Prosedur percobaan :

1. Ditempatkan larutan Pb(NO3)2 dan KCl pada dua buret yang berbeda
2. Disiapkan larutan seperti tabel dibawah ini dengan cara : pertama-tama
menambahkan 10 mL 0,079 M Pb(NO3)2 kedalam tiap tabung reaksi,
kemudian ditambahkan KCl sebanyak yang dicantumkan. Pada saat
pencampuran dan setelah pencampuran tanbung reaksi harus dikocok.
Dibiarkan selama 5 menit dan diamati apakah sudah terbentuk endapan atau
belum. Ditulis hasil pengamatan pada tabel
3. Berdasarkan hasil yang diperoleh, langkah diatas diulangi untuk menentukan
banyaknya volume KCl 1,0 M yang dapat menyebabkan terbentuknya endapan
sampai ketelitian 0,1 mL. Hasil pengamatan dicatat pada tabel
4. Pada tabung reaksi yang lain, disiapkan larutan
5. Campuran ditempatkan dalam penangas labu erlenmayer ketika penangas
dipanaskan termometer digunakan untuk mengaduk larutan secara perlahan-
lahan. Kecepatan penangas kira-kira 1°C per menit. Dicatat suhu ketika
endapan tepat larut. Dilakukan hal yang sama untuk campuran-campuran lain,
semua hasil dicatat pada tabel.
D. Data Pengamatan

Table 10.1

Volume 0,075 M Volume 1,0 M KCl Pembentukan endapan


No
Pb(NO3)2(mL) (mL) (sudah atau belum)
1 10,00 0,50 Belum
2 10,00 1,00 Sudah (sedikit)
3 10,00 1,1 Sudah
4 10,00 1,2 Sudah
5 10,00 1,3 Sudah
6 10,00 1,4 Sudah
7 10,00 1,5 Sudah

Table 10.2

Volume
0,075 M Volume 1,0 M KCl Pembentukan endapan
Suhu (°C)
Pb(NO3)2(m (mL) (sudah atau belum)
L)

10,00 1,00 Sudah (sedikit) 37


10,00 1,1 Sudah 46
10,00 1,2 Sudah 54
10,00 1,3 Sudah 60
10,00 1,4 Sudah 66
10,00 1,5 Sudah 72
E. Analisis Data dan Pembahasan
Campuran 1
Konsentrasi Pb2+ dan Cl-pada penambahan 1,00 mL larutan KCl 1,0 M ke dalam
larutan 0,075 M Pb(NO3)2 10,00 mL
M Pb(NO3)2 = 0,075 M V Pb(NO3)2 = 10,00 mL
M KCl = 1,0 M V KCl = 1,00 mL
𝑀 Pb(NO3)2 x V Pb(NO3)2 0,075 𝑀 𝑥 10,00 𝑚𝐿 0,75 𝑀.𝑚𝐿
[Pb2+] = = (10,00 𝑚𝐿+1,00 𝑚𝐿) = = 0,068182 M
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 11 𝑚𝐿

𝑀 KCl x V KCl 1,0 𝑀 x 1,00 mL 1,00 𝑀.𝑚𝐿


[Cl-] = = = = 0,090909 M
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 11 𝑚𝐿 11,0 𝑚𝐿

Ksp = [Pb2+][Cl-] = [0,068182][ 0,090909]2 = 0,000563 M

Campuran 2
Konsentrasi Pb2+ dan Cl-pada penambahan 1,10 mL larutan KCl 1,0 M ke dalam
larutan 0,075 M Pb(NO3)2 10,00 mL
M Pb(NO3)2 = 0,075 M V Pb(NO3)2 = 10,00 mL
M KCl = 1,0 M V KCl = 1,10 mL
𝑀 Pb(NO3)2 x V Pb(NO3)2 0,075 𝑀 𝑥 10,00 𝑚𝐿 0,75 𝑀.𝑚𝐿
[Pb2+] = = (10,00 𝑚𝐿+1.1 𝑚𝐿) = = 0,067568 M
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 11,1 𝑚𝐿

𝑀 KCl x V KCl 1,0 𝑀 x 1,1 mL 1,1 𝑀.𝑚𝐿


[Cl-] = = = = 0,099099 M
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 11,10 𝑚𝐿 11,10 𝑚𝐿

Ksp = [Pb2+][Cl-] = [0,067568][ 0,099099]2 = 0,000664 M

Campuran 3
Konsentrasi Pb2+ dan Cl-pada penambahan 1,20 mL larutan KCl 1,0 M ke dalam
larutan 0,075 M Pb(NO3)2 10,00 mL
M Pb(NO3)2 = 0,075 M V Pb(NO3)2 = 10,00 mL
M KCl = 1,0 M V KCl = 1,20 mL
𝑀 Pb(NO3)2 x V Pb(NO3)2 0,075 𝑀 𝑥 10,00 𝑚𝐿 0,75 𝑀.𝑚𝐿
[Pb2+] = = (10,00 𝑚𝐿+1,20 𝑚𝐿) = = 0,066964 M
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 11.20 𝑚𝐿

𝑀 KCl x V KCl 1,0 𝑀 x 1,2 mL 1,20 𝑀.𝑚𝐿


[Cl-] = = = = 0,107143 M
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 11,20 𝑚𝐿 11,20 𝑚𝐿

Ksp = [Pb2+][Cl-] = [0,066964][ 0,107143]2 = 0,000769 M

Campuran 4
Konsentrasi Pb2+ dan Cl-pada penambahan 1,30 mL larutan KCl 1,0 M ke dalam
larutan 0,075 M Pb(NO3)2 10,00 mL
M Pb(NO3)2 = 0,075 M V Pb(NO3)2 = 10,00 mL
M KCl = 1,0 M V KCl = 1,30 mL
𝑀 Pb(NO3)2 x V Pb(NO3)2 0,075 𝑀 𝑥 10,00 𝑚𝐿 0,75 𝑀.𝑚𝐿
[Pb2+] = = (10,00 𝑚𝐿+1,30 𝑚𝐿) = = 0,066372M
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 11,30 𝑚𝐿

𝑀 KCl x V KCl 1,0 𝑀 x 1,30 mL 1,30 𝑀.𝑚𝐿


[Cl-] = = = = 0,115044 M
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 11,30 𝑚𝐿 11,30 𝑚𝐿

Ksp = [Pb2+][Cl-] = [0,066372][ 0,115044]2 = 0,000878M

Campuran 5
Konsentrasi Pb2+ dan Cl-pada penambahan 1,40 mL larutan KCl 1,0 M ke dalam
larutan 0,075 M Pb(NO3)2 10,00 mL
M Pb(NO3)2 = 0,075 M V Pb(NO3)2 = 10,00 mL
M KCl = 1,0 M V KCl = 1,40 mL
𝑀 Pb(NO3)2 x V Pb(NO3)2 0,075 𝑀 𝑥 10,00 𝑚𝐿 0,75 𝑀.𝑚𝐿
[Pb2+] = = (10,00 𝑚𝐿+1,40 𝑚𝐿) = = 0,065789 M
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 11,40 𝑚𝐿

𝑀 KCl x V KCl 1,0 𝑀 x 1,4 mL 1,4 𝑀.𝑚𝐿


[Cl-] = = = 11,40 𝑚𝐿 = 0,122807 M
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 13,50 𝑚𝐿

Ksp = [Pb2+][Cl-] = [0,065789][ 0,122807]2 =0,000992 M

Campuran 6
Konsentrasi Pb2+ dan Cl-pada penambahan 1,50 mL larutan KCl 1,0 M ke dalam
larutan 0,075 M Pb(NO3)2 10,00 mL
M Pb(NO3)2 = 0,075 M V Pb(NO3)2 = 10,00 mL
M KCl = 1,0 M V KCl = 1,50 mL
𝑀 Pb(NO3)2 x V Pb(NO3)2 0,075 𝑀 𝑥 10,00 𝑚𝐿 0,75 𝑀.𝑚𝐿
[Pb2+] = = (10,00 𝑚𝐿+1,50 𝑚𝐿) = = 0,065217 M
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 11,50 𝑚𝐿

𝑀 KCl x V KCl 1,0 𝑀 x 1,50 mL 1,50 𝑀.𝑚𝐿


[Cl-] = = = = 0,130435 M
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 11,50 𝑚𝐿 11,50 𝑚𝐿

Ksp = [Pb2+][Cl-] = [0,065217][ 0,130435]2 =0,00111 M


Tabel Kurva Ksp sebagai fungsi suhu

Volu Suhu pelarutan


Volume
Cam me endapan
0,075 M 1/T
pura 1,0 M [Pb2+][Cl-] Ksp Log Ksp
Pb(NO3) (K-1)
n KCl
2(mL) °C K
(mL)
1 10,00 1.00 37 310 0,006198 0,000563 -3,24912 0,003226
2 10,00 1,10 46 319 0,006696 0,000664 -3,17812 0,003135
3 10,00 1,20 54 327 0,007175 0,000769 -3,11423 0,003058
4 10,00 1,30 60 333 0,007636 0,000878 -3,05629 0,003003
5 10,00 1,40 66 339 0,008079 0,000992 -3,0034 0,00295
6 10,00 1,50 72 345 0,008507 0,00111 -2,95485 0,002899

Prinsip percobaan ini adalah hasil kali kelarutan. Dalam percobaan ini
digunakan dua larutan yaitu Pb(NO3)2 0,075 M dan KCl 1,0 M yang akan bereaksi
membentuk endapan PbCl2 menurut reaksi berikut:

Pb(NO3)2 + 2KCl ↔ PbCl2 + 2KNO3

Endapan PbCl2 merupakan endapan putih yang sedikit larut dalam air, sehingga
untuk melarutkannya diperlukan pemanasan yang bertujuan untuk mempercepat
pelarutan. Semakin banyak yang terbentuk maka akan semakin tinggi suhu yang
dibutuhkan untuk melarutkan endapan. Adapun pengaruh volume KCl adalah
semakin banyak KCl yang digunakan maka akan semakin banyak endapan yang
terbentuk, sehingga nilai Ksp semakin kecil.
Kurva Ksp

Kurva Ksp terhadap Suhu


0.0012

0.001
y = 2E-05x - 0.0043
0.0008
R² = 0.9857
Ksp

0.0006
Series1
0.0004
Linear (Series1)
0.0002

0
300 310 320 330 340 350
Suhu (K)

Kurva log Ksp terhadap 1/T


-2.9
0.00285 0.0029 0.00295 0.003 0.00305 0.0031 0.00315 0.0032 0.00325
-2.95

-3

-3.05
log Ksp

-3.1

-3.15
y = -908.17x - 0.3272
-3.2 R² = 0.9965

-3.25

-3.3
1/T (K)
Nilai ∆H° dapat dihitung melalui rumus:

−∆H° 1
ln Ksp = . T + konstanta
R

atau
−∆H° 1
log Ksp = 2,303 R . 𝑇 + konstanta

Pada grafik log Ksp terhadap 1/T didapatkan persamaan garis y = -908,1x Sehingga

slopenya adalah --908,1 . Dimana:

-∆H°
slope =
2,303 R

-∆H°= slope x 2,303 x R

J
-∆H°= (-908,1 K x 2,303 x 8,314 )
mol K

-∆H°= -17387,52 𝐽/mol

∆H°= 17387,52 J/mol

∆H°= 17,39 kJ/mol

Nilai Ksp PbCl2 dapat dihitung melalui rumus:


−∆H° 1
log Ksp = .
2,303 R T

−17387,52 J/mol
= J
2,303 (8,314 .x 298 K)
mol .K

log Ksp = -3,05

Ksp= 8,97 x 10-4

 % kesalahan
| 1,6 x 10−5 −8,97 x 10−4 |
x 100 % = 55,6 %
1,6 x 10−5
Kelarutan PbCl2 dalam air

3 Ksp
s =√ x Mr PbCl2 Diket Mr PbCl2 = 278,2 gram mol-1
4

Volume
Nomor Volume 1,0 M Kelarutan
0,075M Ksp
Campuran KCl (mL) PbCl2 (g/L)
Pb(NO3)2
1 10,0 1 0,000563 14,47
2 10,0 1,10 0,000664 15,29
3 10,0 1,20 0,000769 16,06
4 10,0 1,30 0,000878 16,78
5 10,0 1,40 0,000992 17,48
6 10,0 1,50 0,00111 18,15

Kurva Kelarutan PbCl2 dalam Air


20
18
Kelarutan PbCl2 (g/L)

16
14 y = 0.106x - 18.499
R² = 0.9968
12
10
8 Series1
6 Linear (Series1)
4
2
0
300 310 320 330 340 350
Suhu (K)

F. Kesimpulan
1. Penambahan KCl yang lebih banyak kedalam larutan Pb(NO3)2 akan menghasilkan
endapan yang banyak pula sehingga suhu yang diperlukan semakin besar. Harga
Ksp meningkat seiring bertambahnya suhu, sedangkan panas pelarutan tidak
dipengaruhi suhu.
2. Nilai Ksp PbCl2 pada percobaan ini adalah 8,97 x 10-4.
3. Kalor pelarutan PbCl2 diperoleh ∆H°= 17,39 kJ/mol
4. Persen kesalahan pada perhitungan Ksp adalah 55,6 %
G. Tugas
1. Reaksi PbCl2 (s) ↔Pb2+ (aq) + 2Cl- (aq) bersifat endotermik atau eksotermik?
Bersifat endotermik, karena terjadi penyerapan kalor dari sistem ke lingkungan
sehingga dibutuhkan suatu energi. Dibuktikan dengan nilai ∆H°= 17,39 kJ/mol
2. Nilai Ksp PbCl2 pada suhu 25°C menurut literatur adalah 1,6 × 10-5. Apakah
perbedaan nilai Ksp yang diperoleh dari percobaan ini dengan nilai Ksp
literatur disebabkan kesalahan acak yang terdapat pada percobaan (random
error)? Jika tidak mengapa?
Nilai Ksp secara teori berbeda dengan hasil percobaan karena adanya
perbedaan kenaikan suhu yang diperoleh.

H. Daftar Pustaka
 Daniels et al.1970.Experimental Physical Chemistry 7th Ed.New york: Mc
Graw Hill
 KBK Kimia Fisika.2018.Petunjuk Praktikum Kimia Fisika. Malang:
Universitas Negeri Malang
LAMPIRAN

Endapan PbCl2 yang


terbentuk Larutan Pb(NO3 )2 + KCl

Larutan Pb(NO3 )2 dengan berbagai volume+


KCl

Pemanasan Larutan Pb(NO3 )2 + KCl

Anda mungkin juga menyukai