Anda di halaman 1dari 2

Caring dan Pendidikan Damai

Care theory membantu kita memahami bagaimana hubungan dan persinggungan antar
manusia lewat pengertian yang lebih dalam mengenai peran timbal balik individu dalam
hubungan: carer (pemberi perhatian, kasih sayang, kepedulian) dan cared-for (penerima),
terlebih jauh menunjukkan kita cara untuk membentuk, menjaga dan meningkatkan kualitas
hubungan dalam hidup. Care Theory sebagai cara baru untuk memahami hubungan antar
manusia terasa lebih dinamis dibanding cara lama yang sekadar menggunakan standar moral,
di mana suatu tindakan dalam hubungan atau hubungan itu sendiri didasari oleh rasa
bertanggung jawab terhadap nilai atau etika yang berlaku.

Caring relations yang mendasari care theory bisa dijelaskan secara sederhana sebagai
hubungan yang di dalamnya ada kontribusi dari carer dan cared-for yang bertimbal balik
secara tepat. Tepat yang dimaksud di sini adalah bahwa hubungan dibangun melalui
pemahaman yang dicapai melalui dialog dan bukan sekadar perkiraan carer tentang apa yang
dibutuhkan oleh cared-for sehingga perhatian atau kepedulian yang diberikan itu benar-benar
memenuhi kebutuhan yang diekspresikan oleh cared-for. Identifikasi kebutuhan yang tidak
melalui dialog hanya akan menghasilkan upaya-upaya yang tidak memenuhi kebutuhan.
Orang tua yang tidak pernah membicarakan kebutuhan anaknya dengan anak itu sendiri akan
berupaya mencari tahu lewat penalaran sendiri yang kemudian tidak mencapai pemenuhan
akan apa yang dibutuhkan anak, di titik ini caring relations gagal terbentuk.

Di sisi lain respons dari cared-for sebagai pengakuan dari upaya atau usaha yang dilakukan
carer juga penting untuk menjaga hubungan timbal balik ini terus berjalan dengan baik.
Upaya terbaik dari carer untuk memberi perhatian atau kasih sayang terhadap cared-for akan
menjadi sia-sia dan berakhir menjadi proses yang melelahkan apabila tidak ada respons yang
diberikan oleh cared-for. Pemahaman yang lebih teliti dibutuhkan di sini bahwa untuk
membentuk dan menjaga hubungan, bukan pemberian respons itu saja yang penting tetapi
identifikasi dan kemudian pengembangan gaya dalam melakukan respons yang tepat. Dalam
caring relations, ucapan terima kasih cared-for adalah tindakan yang didorong oleh rasa
menghargai perbuatan baik carer, dan bukan sekadar bahwa mengucapkan terima kasih
adalah tuntutan dari kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.

Pendidikan damai biasanya dilakukan dalam konteks global di mana akan ada pertukaran
pengetahuan dan pengalaman dari orang-orang yang berbeda asalnya untuk memperkuat
pemahaman mengenai hidup damai. Care theory menjadi penting dalam pelaksanaan
pendidikan damai karena elemen dialog yang dimiliki. Seringkali pelaku pendidikan damai
mengambil kesimpulan mengenai suatu komunitas atau individu berdasarkan sumber-sumber
sekunder seperti berita, tayangan-tayangan, atau cerita-cerita yang disampaikan orang lain
dan cenderung melupakan dialog sebagai cara untuk mengenali kebutuhan akan audiens yang
akan menjadi mitra atau pembelajar. Dengan dialog kita akan lebih tepat dalam mengenali
dorongan dan ketertarikan orang lain dan terhindar dari cara-cara yang sekadar menarik
kesimpulan yang kemudian salah. Dialog dengan anak di daerah konflik misalnya akan
membuka pemahaman tentang bagaimana kekerasan yang terjadi dan akibatnya terhadap
sikap anak tersebut, bagaimana kemarahan atau dendamnya.

Dialog sebagai bagian dari caring relations memungkinkan pelaksana pendidikan damai
untuk memiliki cara pandang yang lebih kaya dalam proses berbagi pengetahuan dan
pengalaman. Hal ini yang bila bisa dikembangkan dari lingkaran yang terkecil sampai yang
terluas dalam masyarakat akan membantu dalam menciptakan suatu sikap kolektif untuk
menjaga kehidupan dan menghindarkan terjadinya kemungkinan konflik fisik. Pemahaman
dan pengalaman yang tepat dari care theory oleh pelaku pendidikan damai akan menjadi
instrumen yang efektif dalam pelaksanaan pendidikan damai.

Anda mungkin juga menyukai