Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI ILMU KIMIA DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

ALAM YANG RAMAH LINGKUNGAN

Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan alam. Komponen lingkungan terdiri
dari faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan faktor biotik (tumbuhan dan
hewan, termasuk manusia). Lingkungan hidup baik faktor biotik maupun abiotik
berpengaruh dan dipengaruhi manusia
Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung. Daya dukung
lingkungannya adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya
Sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam, agar lingkungan tetap
lestari, harus diperhatikan tatanan/tata cara lingkungan itu sendiri. Dalam hal ini
manusialah yang paling tepat sebagai pengelolanya karena manusia memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan organisme lain
Manusia mampu merombak, memperbaiki, dan mengkondisikan lingkungan seperti
yang dikehendakinya - manusia mampu berpikir serta meramalkan keadaan yang akan
datang - manusia memiliki ilmu dan teknologi - manusia memiliki akal dan budi
sehingga dapat memilih hal-hal yang baik.
Pengelolaan Udara
Secara umum pencemaran udara diartikan sebagai udara yang mengandung satu
atau beberapa zat kimia dalam konsentrasi tinggi, sehingga mengganggu manusia,
hewan dan tumbuhan serta mahluk hidup lain di dalam suatu lingkungan. Berdasarkan
terjadinya polusi, udara dikategorikan menjadi dua tipe utama pencemar udara yaitu:
1. Polutan primer
Yaitu zat kimia yang mengandung toksik dan masuk secara langsung ke udara dalam
konsentrasi yang merugikan manusia. Zat kimia tersebut dapat berupa komponen alami
udara yang konsentrasinya meningkat misalnya CO2
2. Polutan sekunder
Yaitu zat kimia yang merugikan manusia yang terbentuk dalam atmosfir melalui
reaksi kimia diantara komponen udara yang ada
Usaha Pencegahan Pencenaran Udara
1. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta
gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan
2. Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara
memasang bahan penyerap polutan atau saringan
3. Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dengan cara penurunan suhu sebelum
gas dibuang ke udara bebas
4. Mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan
mengurangi angkutan pribadi
5. Memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi, karena salah satu
kegunaaan tumbuhan adalah sebagai indikator pencemar udara, selain sebagai penahan
debu dan bahan partikel lain.
Peranan Ilmu Kimia Dalam Mengatasi Masalah Global
Ilmu kimia juga berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah
yang dihadapi oleh seluruh dunia.Pemanasan global (global warming) pada dasarnya
merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena
terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya
emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan
CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Merupakan peristiwa
meningkatnya suhu permukaan bumi melebihi rata-rata akibat peningkatan jumlah emisi
gas rumah kaca di atmosfer. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global
– termasuk Indonesia – yang terjadi pada kisaran 1,5–40 Celcius pada akhir abad 21
Menyangkut masalah dalam bidang lingkungan hidup untuk meningkatkan sumber
daya manusia (SDM)dan juga sumber daya alam (SDA). Sebagai contoh, masalah
global dalam hal lingkungan hidup dan krisis energi.
1. Bahan bakar Saat ini bahan bakar dunia berupa minyak bumi, batu bara, gas
alam yang berasal dari fosil. Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui, karena fosil terbentuk dari organisme yang terkubur beberapa jurang
tahun lalu. Bahan bakar tersebut akan habis dan manusia harus dapat mencari sumber
energi alternatif untuk mengatasi energi krisis tersebut, dalam hal ini ilmu kimia sangat
berperan. Contoh sumber energi alternatif misalnya alcohol, energi nuklir, geoternal
(panas bumi) atau energi matahari yang terbatas.
2. Tekhnologi biogas Ternak-ternak dipedesaan dapat menimbulkan masalah
lingkungan, karena kotorannya yang berserakan dapat menimbulkan bau yang tidak
enak kotoran ternak juga merusak pemandangan didesa bahkan dapat menadi sumber
penularan penyakit dengan teknologi biogas permasalahan tersebut dapat diatasi,
dimana kotoran hewan tersebut diolah hingga bermanfaat bagi manusia. Pembuatan
biogas menggunakan bahan baku kotoran hewan atau ternak yang dibubur halus
menjadi butiran kecil dan dicampur air. Hasil teknologi biogas tersebut dapat digunakan
sebagai sumber energi .
3. Program langit biru Program langit biru artinya program yang bertujuan untuk
meminimalisasikan populasi udara akibat dari pemanfaatan energi. Polusi udara tersebut
diakibatkan dari emisi gas buang yang ditimbulkan dari pemanfaatan energi.
Transportasi merupakan salah satu penyebab polusi udara, emisi gas buang tersebut
misalnya karbon monoksida (Co, Idrokarbon, nitrogen oksida, sulfur dioksida, timah
hitam (PB dan debu). Saat ini sarana transportasi masih memanfaatkan energi yang
berupa bahan bakar minyak seperti bensi, minyak solar, minyak bahan AVTUR
(Aviation Turbingas), dan AVGAS (Aviation Gasoil), yang mengandung zat pencemar,
untuk mengurangi pencemaran tersebut, perlu dicarikan energi alternatif tersebut adalah
LPG (Likuit Petrioleum Gas) dan CNG (Compresset Natural Gas). Bahan bakar tersebut
mempunyai koefisien emisi (emisi yang dikeluarkan berjumlah bahan bakar yang
dibutuhkan (lebih kecil dibandingkan dengan bensin atau minyak solar. Perkembangan
teknologi ilmu kimia, selain sangat menguntungkan membawa efek negative, baik di
lingkungan maupun bagi umat manusia itu sendiri. Salah satu pencemaran lingkungan
adalah terjadinya penipisan lapisan ozon. Penipisan lapisan ozon tersebut diakibatkan
oleh CFC (Senyawa Chlofofluro Carbon) yaitu senyawa yang terdapat dalam hair
sproys, pendingin es dan semprotan insektisida. Lapisan ozon berfungsi sebagai
pelindung bumi terhadap sinar ultra violet dari matahari yang mengakibatkan bumi
semakin panas. Dampaknya terhadap kesehatan dapat mengakibatkan katarak, kanker
kulit dan melemahnya sistem kekebalan. Apalagi kita kurang informasi tentang bahan
kimia, maka dapat membahayakan kehidupan baik hewan, tumbuh-tumbuhan maupun
manusia. Jadi kita selalu mengkaji dan melakukan penelitian untuk menggunakan
bahan-bahan yang mensejahterakan manusia, namun ramah lingkungan.

Kesimpulan:
Ilmu kimia ini kita gunakan untuk pengelolaan sumber daya alam di Indonesia agar
dapat mengurangi pencemaran maupun globalisasi yang sudah terjadi atau membuat
penemuan teknologi yang ramah lingkungan dan tidak menggunakan bahan bahan yang
menimbukan kerusakan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai