1. 1. Arti sistem
Istilah “sistem” berasal dari perkataan “systema” (bahasa Yunani), yang dapat diartikan sebagai:
keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian.
Sistem ekonomi liberal kapitalis adalah sitem ekonomi yang aset-aset produktif dan faktor-faktor
produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta. Sementara tujuan utama
kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba.
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis,
yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah
antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah disesuaikan
dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat
memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut.
Terdapat beberapa perbedaan yang membedakan antara sistem ekonomi liberal, sosialis, dan
campuran :
Sistem ekonomi liberal :
1) Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi.
2) Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
3) Campur tangan pemerintah dibatasi.
4) Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksikan.
5) Harga-harga dibentuk di pasar bebas.
6) Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba serta semua kegiatan ekonomi
didorong oleh prinsip laba.
Pada masa awal kemerdekaan, keadaan ekonomi Indonesia sangat buruk, yang antara lain
disebabkan oleh :
1) Inflasi yang sangat tinggi, hal ini disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang
secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga
mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javashe Bank, mata uang pemerintah
Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima
AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya
uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI
juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti
uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi
kenaikan tingkat harga.
2) Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu
perdagangan luar negeri RI.
Sistem perekonomian Indonesia (Demokrasi Ekonomi) adalah sistem ekonomi yang berkembang
dari nilai khas bangsa Indonesia sendiri, yaitu dari nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
demokrasi ekonomi di Indonesia bukanlah demokrasi liberal yang tidak menitik beratkan pada
kepentingan individu dan bukan ekonomi negara yang mementingkan negaranya dan
mengorbankan kepentingan individu. Dengan demokrasi ekonomi di Indonesia menjamin dan
mengembangkan keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara kepentingan individu dan
kepentingan masyarakat, oleh karena itu bentuk monopoli harus dihindari karena dapat merusak
keserasian hidup.
Sistem perekonomian di Indonesia sangat menentang adanya sistem Free Fight Liberalism,
Etatisme (Ekonomi Komando) dan Monopoli, karena sistem ini memang tidak sesuai dengan
sitem ekonomi yang dianut Indonesia (bertentangan).
Sistem kebebasan usaha yang tidak terkendali, sistem ini dianggap tidak cocok dengan
kebudayaan Indonesia dan berlawanan dengan semangat gotong-royong yang tercantum dalam
UUD 1945 Pasal 33, dan dapat mengakibatkan semakin besarnya jurang pemisah antara yang
kaya dengan yang miskin.
Etatisme
Suatu paham dalam pemikiran politik yang menjadikan negara sebagai pusat segala kekuasaan.
Negara adalah sumbu yang menggerakkan seluruh elemen politik dalam suatu jalinan rasional,
yang dikontrol secara ketat dengan menggunakan instrumen kekuasaan. Keikutsertaan
pemerintah yang terlalu dominan juga dapat mematikan motivasi dan kreasi dari masyarakat
untuk dapat berkembang dan bersaing sehat.
Monopoli
suatu bentuk pemusatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan
pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keinginan sang monopoli.
Presiden Soeharto memulai “Orde Baru” dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis
mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir
masa jabatannya. Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan
utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur Administratif yang didominasi militer
namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. DPR dan MPR tidak berfungsi secara
efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih dari kalangan militer, khususnya mereka yang
dekat dengan Cendana. Hal ini mengakibatkan Aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh
pusat. Pembagian PAD juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap provinsi tiap tahunnya harus
disetor kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunan antara pusat dan daerah.
Sector pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi.
Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi
yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
Sector swasta
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan
tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan
ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan
distribusi.
Koperasi
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha
menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena
sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi harus
mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin
dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi.
1) Bahwa perusahaan Negara sebagai unit ekonomi yang tidak terpisah dari sistem ekonomi
Indonesia perlu segera disesuaikan pengaturan dan pembinaannya menurut isi dan jiwa ketetapan
MPR sementara Nomor XXIII/MPRS/1966
2) Bahwa dalam kenyataannya terdapat Usaha Negara dalam bentuk Perusahaan Negara
berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 1960 yang dirasakan kurang efisien, sehingga dipandang perlu
untuk segera ditertibkan kembali
1. BUMN
Landasan konstitusional BUMN di Indonesia adalah Pasal 33 UUD 1945. Jadi kegiatan ekonomi
dalam bentuk perusahaan yang dikendalikan oleh negara adalah dalam rangka pelaksanaan Pasal
33 UUD 1945 tersebut.
Pemerintah Indonesia mendirikan BUMN dengan dua tujuan utama, yaitu tujuan yang bersifat
ekonomi dan tujuan yang bersifat sosial. Dalam tujuan yang bersifat ekonomi, BUMN
dimaksudkan untuk mengelola sektor-sektor bisnis strategis agar tidak dikuasai pihak-pihak
tertentu.
Maksud dan tujuan dari tiga bentuk BUMN
v PERJAN
Merupakan BUMN yang bersifat public service, yaitu pelayanan kepada masyarakat.
Permodalan termasuk bagian dari APBN yang dikelola oleh Departemen yang
membawahkannya.
v PERUM
BUMN yang bersifat public utility, yaitu melayani kepentingan umum dan diharapkan memupuk
keuntungan.
v PERSERO
Modal seluruhnya atau sebagian milik negara dan dibagi atas saham-saham.
Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian
nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa
mendatang.
sumber :
Aries Budi S., 1996, Buku Paket Perekonomian Indonesia, Universitas Gunadarma, Jakarta
http://muhammadsafiq.wordpress.com/2011/05/08/arti-sistem/
http://hafidzdotorg.wordpress.com/2012/03/31/para-pelaku-ekonomi/
http://zulpiero.wordpress.com/2010/04/20/privatisasi-bumn-di-indonesia/