Anda di halaman 1dari 7

SOP KEGIATAN SUPERVISI KEPERAWATAN OLEH KARU

1. Tehnik Supervisi keperawatan

Supervisi keperawatan merupakan suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan


perawat untuk menyelesaiakan tugas dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan supervisi memungkinkan seorang manajer keperawatan dapat menemukan berbagai
kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan asuahan keperawatan di ruang yang bersangkutan
melalui analisis secara komprehensif bersama-sama dengan anggota perawat secara efektif
dan efesien. Melalui kegiatan supervise seharusnya kualitas dan mutu pelayanan keperawatan
menjadi fokus dan menjadi tujuan utama, bukan malah menyibukkan diri mencari kesalahan
atau penyimpangan (Arwani, 2006). Teknik supervisi dibedakan menjadi dua, supervisi
langsung dan tak langsung.
a. Teknik Supervisi Secara Langsung.

Supervisi yang dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang dilaksanakan. Pada
waktu supervisi diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan
dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah Bittel, 1987 (dalam
Wiyana, 2008). Cara memberikan supervise efektif adalah :
Pengarahan harus lengkap dan mudah dipahami
Menggunakan kata-kata yang tepat
Berbicara dengan jelas dan lambat
Berikan arahan yang logis
Hindari banyak memberikan arahan pada satu waktu
Pastikan arahan yang diberikan dapat dipahami

Pastikan bahwa arahan yang diberikan dilaksanakn atau perlu tindak lanjut.
Supervisi lansung dilakukan pada saat perawat sedang melaksanakan
pengisian formulir dokumentasi asuhan keperawatan. Supervisi dilakukan
pada kinerja pendokumentasian dengan mendampingi perawat dalam
pengisian setiap komponen dalam proses keperawatan mulai dari pengkajian
sampai dengan evaluasi.
Langkah-langkah yang digunakan dalam supervisi langsung (Wiyana, 2008):

Informasikan kepada perawat yang akan disupervisi bahwa


pendokumentasiannya akan disupervisi.

Lakukan supervisi asuhan keperawatan pada saat perawat melakukan


pendokumentasian. Supervisor melihat hasil pendokumentasian secara
langsung dihadapan perawat yang mendokumentasikan.
Supervisor menilai setiap dokumentasi sesuai standar dengan asuhan
keperawatan pakai yaitu menggunakan form A Depkes 2005.
Supervisor menjelaskan, mengarahkan dan membimbing perawat yang
disupervisi komponen pendokumentasian mulai dari pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kepada
perawat yang sedang menjalankan pencacatan dokumentasi asuhan
keperawatan sesuai form A dari Depkes.
Mencatat hasil supervisi dan menyimpan dalam dokumen supervisi.
b. Secara Tidak Langsung

Supervisi tidak langsung adalah supervisi yang dilakukan melalui laporan baik
tertulis maupun lisan. Perawat supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi
di lapangan sehingga memungkinkan terjadinya kesenjangan fakta. Umpan balik
dapat diberikan secara tertulis (Bittel, 1987) dalam Wiyana, 2008.
Langkah-langkah Supervisi tak langsung.

Lakukan supervisi secara tak langsung dengan melihat hasil dokumentasi


pada buku rekam medik perawat.
Pilih salah satu dokumen asuhan keperawatan.

Periksa kelengkapan dokumentasi sesuai dengan standar dokumentasi


asuhan keperawatan yang ditetapkan rumah sakit yaitu form A dari
Depkes.

Memberikan penilaian atas dokumentasi yang di supervisi dengan


memberikan tanda bila ada yang masih kurang dan berikan cacatan tertulis
pada perawat yang mendokumentasikan.

Memberikan catatan pada lembar dokumentasi yang tidak lengkap atau


sesuai standar.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMBERIAN OBAT MELALUI SELANG
INTRA VENA (PER IV BOLUS)

PENGERTIAN
Tindakan pemberian obat dengan memasukkan ke dalam pembuluh darah vena melalui
selang infus.

TUJUAN
Mempercepat proses penyerapan obat untuk mendapatkan efek obat yang cepat melalui jalur
intra vena

PERALATAN
1. spuit
2. obat dari ampul atau vial
3. bak injeksi
4. cairan pelarut (NaCl 0,9 %) jika diperlukan
5. kapas alkohol 70%/alkohol swab
6. Sarung tangan
7. Jam tangan dengan detikan
8. Perlak
9. Bengkok
10. Alat tulis, form dokumentasi atau catatan injeksi

PROSEDUR

Tahap Orientasi
1. Berikan salam dan panggil nama klien
2. Periksa identitas pasien
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada klien/keluarga
4. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya bila ada yang akan ditanyakan
5. Mengatur lingkungan

Tahap Kerja
1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
2. periksa identitas pasien dan ambil obat kemudian masukkan ke dalam spuit dan larutkan
dengan cairan pelarut (jika diperlukan)
3. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intra vena dan matikan pengatur
tetesan. Meletakkan perlak.
4. lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan hentikan aliran.
5. lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian tengah
selang intra vena atau buka tutup kanul iv line dan masukkan obat perlahan-lahan
6. Tarik spuit kemudian jalankan kembali aliran serta periksa kecepatan infuse.
7. lepas sarung tangan dan cuci tangan

Tahap Terminasi
1. Merapikan lingkungan dan mengembalikan alat-alat ke tempat semula
2. Mengakhiri kegiatan dan mengucapkan salam

Dokmentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam medication chart dan catatan keperawatan :
1. Dokumentasikan prosedur (6T + 1W : Tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat wktu,
tepat cara pemberian, tepat dokumentasi, dan waspada efek samping obat)
2. Observasi efek samping.
FORMAT PENILAIAN SUPERVISI
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMBERIAN OBAT MELALUI SELANG
INTRA VENA (PER IV BOLUS)

Aspek Dilakukan
Kegiatan Bobot Nilai
Penilaian Ya Tidak
Persiapan Menyiapkan alat :
1. spuit
2. obat dari ampul atau vial
3. bak injeksi
4. cairan pelaruj (NaCl 0,9 %) jika
diperlukan
5. kapas alkohol 70%/alkohol swab 20%
6. Sarung tangan
7. Jam tangan dengan detikan
8. Perlak
9. Bengkok
10. Alat tulis, form dokumentasi atau
catatan injeksi

Pelaksanaan Tahap orientasi :


1. Berikan salam dan panggil nama klien
2. Memeriksa identitas pasien
3. menjelaskan tujuan, prosedur dan lama
tindakan pada klien/keluarga
4. Memberikan kesempatan pada klien
untuk bertanya bila ada yang akan
ditanyakan
5. Mengatur lingkungan dan posisi pasien
Tahap kerja :
1. mencuci tangan dan gunakan sarung 30%
tangan
2. Memeriksa identitas pasien dan
mengambil obat kemudian masukkan ke
dalam spuit dan larutkan dengan cairan
pelarut (jika diperlukan)
3. mencari tempat penyuntikan obat pada
daerah selang intra vena dan mematikan
pengatur tetesan. Letakkan perlak.
4. Melakukan desinfeksi dengan kapas
alkohol dan hentikan aliran
5. Melakukan penyuntikan dengan
memasukkan jarum spuit hingga
menembus bagian tengah selang intra
vena atau buka tutup kanul iv line dan
masukkan obat perlahan-lahan
6. menarik spuit kemudian jalankan
kembali aliran serta periksa kecepatan
infuse.
7. Lepas sarung tangan dan mencuci
tangan
Tahap terminasi :
1. Merapikan lingkungan dan
mengembalikan alat-alat ke tempat
semula
2. Mengakhiri kegiatan dan mengucapkan
salam
Dokumentasi :
1. Mencatat seluruh hasil tindakan dalam
medication chart dan catatn
keperawatan :
a. Mendokumentasikan prosedur (6T +
1W : Tepat obat, tepat dosis, tepat
pasien, tepat wktu, tepat cara
pemberian, tepat dokumentasi, dan
waspada efek samping obat)
b. Mengobservasi efek samping.

Sikap Sikap perawat pada waktu injeksi :


1. Komunikasi
2. Kerjasama
3. Tanggungjawab
4. Kewaspadaan 30%

Evaluasi Evaluasi :
1. Mengevaluasi lokasi penyuntikan dan
kelancaran tetesan 20%
2. Mengevaluasi kenyamanan posisi
3. Mengobservasi kemungkinan plebitis

Total nilai 100%


Kriteria :
Baik : 75% - 100%
Cukup : 60% - 74%
Kurang : < 60%

Surabaya, 17 Mei 2013

Perawat Primer Kepala Ruangan

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai