Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Perekayasaan Pelaporan Keuangan
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Perekayasaan Pelaporan Keuangan adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk
membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk
menunjang pencapaian tujuan negara. Perekayasaan melibatkan pemilihan dan pertimbangan
ideologi, teori, konsep dasar, dan teknologi yang tersedia secara praktis dan teoretis dengan
mempertimbangkan faktor lingkungan negara.
Penalaran dalam perekayasaan pelaporan keuangan bersifat deduktif dan normative. Tujuan
sosial dan ekonomi Negara dianggap telah disepakati atau sesuatu yang berian (given) dan
menjadi premis dalam penalaran. Validitas konklusi yang dimuat dalam rerangka konseptual
dapat dievaluasi atas dasar kelogisan atau penalaran (logical validity) Sebagai penalaran
deduktif-normatif. Hendriksen (1982) menguraikan aspek-aspek yang harus dipertimbangkan
dalam proses perekayasaan untuk menghasilkan rerangka teoritis akuntansi (theoretical
framework for accounting) yaitu :
1. Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit-unit usaha (entitas pelapor) dan
lingkungannya.
2. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan dari pernyataan postulat.
3. Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju (pemakai) dan kemampuan pemakai
untuk memahami, mengintrepetasi, dan menganalisis informasi yang disajikan.
4. Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan.
5. Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasikan informasi tentang
perusahaan dan lingkungannnya.
6. Penentuan dan evaluasi terhadap kendala-kendala pengukuran dan deskripsi unit usaha beserta
lingkungannya.
7. Pengembangan dan penyusunan pernyataan umum (general propositions) yang dituangkan dalam
bentuk sutu dokumen resmi yang menjadi pedoman umum dalam menyusun standar akuntansi.
8. Perancang bangunan struktur dan format system informasi akuntansi (prosedur, metode, dan
teknik) untuk menciptakan, menangkao, mengolah, meringkas, dan menyajikan informasi sesuai
dengan standar atau PABU)
8. Penetapan standar akuntansi dan perancangan sistem akuntansi dalam rangka penerapan
standar
C. Alur cerita proses perekayasan pelaporan keuangan sebagai berikut :
1. Tujuan negara dijabarkan dalam tujuan pelaporan keuangan, diharapkan pencapaian tujuan
akuntansi dapat membantu tercapainya tujuan negara.
2. Adapun pertanyaan – pertanyaan perekayasaan melibatkan pertimbangan dan pemilihan
berbagai gagasan tentang idoelogi, filosofi, paradigma, dan konsep dasar untuk menjamin agar
tujuan pelaporan tercapai. Gagasan yang dipilih tentunya adalah gagasan yang cocok dengan
lingkungan diterapkannya akuntansi agar hasil perekayasaan menjadi efektif sebagai alat.
3. Konsep yang dijalankan harus sesuai dengan standar akuntansi dan acuan lainnya sehingga
membentuk prinsip akuntansi berterima umum ( PABU ).
4. Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan melalui media informasi, agar dapat
dimengerti oleh para pemakai informasi laporan keuangan tersebut.
D. Proses Seksama
Untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses perekayasaan harus dilakukan
melalui tahap-tahap dan prosedur yang seksama dan teliti. Berikut ini adalah proses seksama :
1. Evaluasi masalah
1. Pengertian
Beberapa tujuan dan hal mendasar yang saling berkaitan yang membentuk suatu sistem/rerangka
terpadu yang dapat menghasilkan standar akuntansi yang konsisten dan yang menetapkan sifat,
fungsi, dan keterbatasan pelaporan keuangan dan statemen keuangan.
2. Sasaran
Melayani kepentingan publik dengan menjediakan struktur dan haluan pelaporan akuntansi dan
keuangan untuk memfasilitasi penyediaan informasi keuangan dan yang berkaitan secara objektif
yang bermanfaat dalam membantu bekerjanya pasar modal dan lainnya secara efisien dalam
rangka alokasi sumber ekonomik (langka) dalam perekonomian masyarakat (Negara)
4. Model
Komponen Konsep yang banyak dikenal saat ini adalah rerangka konseptual yang dikembangkan
oleh FASB yakni :
a) Tujuan pelaporan keuangan
b) Kriteria kualitas informasi
c) Elemen-elemen statemen keuangan
d) Pengukuran dan pengakuan
1. Rerangka konseptual harus dijabarkan dalam bentuk standar akuntansi (accounting standards)
Prinsip akuntansi adalah segala ideology, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur,
metode dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi
Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih atas
dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar untuk diberlakukan dalam suatu
lingkungan/Negara dan dituangkan dalam betuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan
PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber
lain yang didukung berlakunya secara resmi (yuridis), teoritis, dan praktis.
G. Struktur Akuntansi
Bila proses perekayasaan telah selesai serta di aplikasi, rerangka pedoman PABU telah
ditentukan, dan secara operasional pelaporan keuangan telah berlangsung, maka pengertian
akuntansi dan teori akuntansi secara luas dapat dilukiskan dalam suatu diagram yang disebut
dengan struktur akuntansi