Anda di halaman 1dari 9

SKENARIO

Perkembangan penggunaan adhesive system menyebabkan perubahan besar pada bidang


konservasi gigi. Pembuatan retensi tambahan lagi dibutuhkan pada kasus restorasi dengan
menggunakan material adhesive, sehingga preparasi pada jaringan keras gigi dapat dilakukan
secara minimal. Material adhesive memungkinkan perlekatan resin komposit dengan struktur gigi.
Hingga saat ini telah dikembangkan beberapa generasi adhesive system.

STEP1

1. Adhesive system: proses perlekatan substansi yang satu dengan yang lainnya. Permukaan
yang berlekatan disebut adheren. Adhesive biasanya berbentuk cairan yang kental untuk
merekatkan kedua substansi.
Komponen monomer cairan dapat dilarutkan di air, alcohol, dan aseton
2. Retensi: perlekatan bahan lain pada struktur gigi
Retensi form membentuk kavitas agar restorasi tidak bergerak atau tidak mudah lepas.

STEP 2

1. Apa saja komponen material dari bonding?


2. Jelaskan klasifikasi bonding?
3. Apa tujuan dilakukan bonding agent?
4. Bagaimana mekanisme perlekatan bonding?
5. Apa saja prinsip dasar proses bonding?
6. Bagaimana perkembangan dari adhesive system?
7. Mengapa adhesive penting dalam kedokteran gigi?
8. Bagaimana menghasilkan adhesi yang baik?
9. Bagaimana persyaratan dental adhesive yang baik?
LEARNING ISSUE

1. Jelaskan klasifikasi bonding Berdasarkan sistem etsa?


- Total etch: terbagi 2 yaitu total etch three step (terdiri dari tiga tahap aplikasi yaitu
conditioner atau etsa asam, primer atau promoting agent, dan tahap bonding. Merupakan
generasi ke 4) dan total etch two step (terdiri dari penggabungan primer dan resin adhesive
dan etsa. Tahap aplikasi ada 2 yaitu etching dan rinsing, termasuk generasi ke 5.)
Kekurangannya prosedur penggunaan sulit dan pengaplikasiannya lama, penyemprotan
dalam pengeringan harus dalam keadaan moist, jika berlebihan saat pengeringan
menyebabkan serabut kolagen kolaps sehingga bahan bonding tidak dapat penetrasi
dengan baik serta membuat ikatan dentin dan resin komposit lemah. Sering terjadi gap
karena kebocoran tepi.
- Self etch: pengembangan dari total etch. Termasuk generasi ke 6 bisa dimasukan ke
generasi 7. Smear layer menjadi smear plak.
- Selective etch: hanya enamel yang dilakukab etsa dengan 35% asam phosphoric untuk
menambah kekuatan bonding pada permukaan enamel. Bonding yang digunakan generasi
8. Lebih menguntungkan karena tidak mengiritasi pulpa atau tidak menyebabkan nekrosis
pulpa.
2. Apa tujuan dilakukan bonding agent?
- Memperkuat retensi
- Mencegah kebocoran tepi restorasi
- Restorasi dapat bertahan lama
- Meningkatkan kekuatan perlekatan resin komposit dan gigi
- Bonding agent juga digunakan untuk ortodontik braket, periodontal splin, dan pit fissure
3. Bagaimana mekanisme perlekatan bonding?
Pada bahan bonding generasi 5 ada 2 mekanisme:
- Perlekatan mikromekanikal dengan terbentuknya resin tag dari teknik etsa asam, akan
menghilangkan smear layer dan demineralisasi. Cara ini untuk meningkatkan bonding
strength
- Terbentuknya formasi hybrid atau lapisan yang menyatukan dua permukaan berbeda.
Mempunyai kemampuan untuk menciptakan perlekatan kimia dengan dentin dan akan
menghasilkan retensi, penetrasi oleh resin terhadap dentin sampai terbentuk hybrid layer
Adhesive dentin:
Hidrofilik: berhubungan dengan dentin, untuk penetrasi agar masuk tubuli dentin
Hidrofobik: berikatan dengan resin komposit. Perantara primer untuk menyatukan 2 sifat
berbeda ikatannya methaerylategrup – spacergrup – reactivegrup (MSR)
M: kemampuan untuk berikatan dengan RK dan meningkatkan ikatan kovalen
S: membuat celah yang biasanya meningkatkan fleksibilitas bahan pengikat
R: reactive  gugus polar yang membentuk ikatan polar dengan gigi  Ikatan antara
gugus hidroksiapatit dan gugus amino dalam kolagen
4. Bonding system Generasi 8 dan Generasi yang dipakai sekarang dan mengapa?
- Generasi 1: NPG – GMA : double agent  satu ujung molekul berpolimerisasi dengan
resin dan satunya menempel dengan dentin. Perlekatan tidak begitu kuat, biasanya
untuk kavitas kecil. Dapat mengkelat calcium di gigi untuk membuat ikatan kimia yang
tahan air antara calcium dan resin, kekuatan ikat 2-3 mpa. Dikenalkan oleh Buo
Nocore. Menggunakan sealant agent  mengikat bahan filler anorganik dengan resin
matriks pada resin komposit. Perlekatan terjadi karena interaksi molekul resin dengan
ion kalsium hidroksiapatit tetapi perlekatan kurang
- Generasi 2: BIS - GMA dan HEMA 2: membentuk ikatan ionic dengan kalsium melalui
kelompok chloro phosphate. Perlekatan lemah tapi lebih baik dari generasi 1. Isinya
phosphatephenylphe. Mekanisme berdasarkan interaksi polar antara fosfat negative di
resin dengan ca positif di smear layer. Kekuatan ikat 5-6 mpa. Menggunakan
esterphosphat yang merupakan derifat , menggunakan ion yg berikatan negative dan
positif. Kegagalan karena berikatan dengan smear layer  muncul generasi 3
- Generasi 3: etsa asam pada dentin dan bahan primer yang di desain untuk penetrasi ke
tubulus dentin. Merupakan generasi 1 yang tidak hanya terikat pada struktur gigi tapi
juga logam dan cheramic. Design nya tidak menghilangkan smear layer, hanya
memodifikasi phenylphe dan penta bisa masuk. Kekuatan 3-8 mpa. Difokuskan untuk
menghilangkan smear layer yang menutupi tubuli dentin, tidak berhasil karena
monomer tidak berikatan
- Generasi 4: menghilangkan smear layer tetapi etsa asam 40%, merusak serat kolagen.
Membuat interdiffusion zone atau hybrid layer. Tipenya total etch dan bisa berikatan
dengan wet bonding. Kekuatan 13-30 mpa. Mengandung 3 unsur utama yaitu etsa,
primer dan adhesive. Kunci keberhasilan terbentuk hybrid layer
- Generasi 5: generasi yang merupakan one bottle, kombinasi primer dan adhesive.
Diaplikasi setelah etsa. Kekuatan 3-25 mpa dan harus multiple coats
- Generasi 6: terdiri dari 20% phenylpe dan 30% hema untuk bonding email dan denrin
secara bersamaan, seperti self acthing primer. Kegunaannya untuk menghilangkan
smear layer di antara bahan adhesive dan dentin, meminimalisir sensytivitas post
operative dan tidak meng ekspose tubulus dentin. Ada 2 tipe:
 Self etching primer dan adhesive: komponen liquid-1-acidiprimer dan liquid-2-
adhesive. Kompatibel dengan self cured composite
 Terdiri dari 2 botol yang mengandung acidi primer dan adhesive tetapi harus
dicampur terlebih dahulu baru aplikasi. Tidak kompatibel dengan self cured
composite
- Generasi 7: all in one  etsa, primer, dan adhesive jadi satu. Merupakan self etcing
adhesive. Kekuatannya sama dengan generasi 6
- Generasi 8: dual cured self etch adhesive yang untuk restorasi direct dan indirect, untuk
material self, light, dan dual cured material.
5. Bagaimana persyaratan dental adhesive yang baik?
- Memberikan kekuatan tinggi terhadan email dan dentin
- Memberikan ikatan yang dapat bertahan lama
- Mencegah kolonisasi bakteri
- Penggunaannya aman
6. Bagaimana menghasilkan adhesi yang baik?
- Menggunakan Teknik layer by layer  untuk menghindari terjadinya pengkerutan saat
polimerisasi  tekanan polimerisasi dan marginal gap  kebocoran tepi restorasi
- Banyaknya bonding yang diaplikasikan pada kavitas tidak mempengaruhi kekuatan
perlekatan. Pengolesan 2x menyebabkan hybrid layer terlalu tebal  polimerisasi lebih
besar resikonya  kebocoran tepi
- Pengolesan 2x atau lebih  pengeringan perlu waktu lama  oksigen inhibition 
melemahkan perlekatan. Yang baik hanya mengoleskan 1x saja sampai menghasilkan
permukaan mengkilat di semua bagian
- Tidak terkontaminasi saliva karena jika setelah primer diletakan lalu terkena saliva dan
operator membersihkan dengan air akan menghilangkan bahan primer dari permukaan
dentin sehingga terjadi perlekatan yang buruk
7. Bagaimana cara perlekatan bonding dengan gigi, bonding dengan resin komposit
- Perlekatan dengan email dan dentin  mikromekanis
Etsa dengan phosphoric acid 35% selama 15 detik  melarutkan enamel 
mikroporositas  aplikasi resin  resin tag
Permukaan menghadap dentin hidrofilik, menghadap resin komposit hidrofobik
Ikatan rk terhadap dentin lebih sulit dibanding dengan enamel karena beda komposisi
8. Perbedaan etsa dan bonding
- Etsa: asam yang melarutkan struktur gigi secara selective untuk memberi retensi
restorasi. Proses etsa menghilangkan smear layer  meningkatkan mikroporositas
pada tubuli dentin  serabut kolagen terurai  membuka tubuli dentin  penetrasi
baik.
Proses etsa asam meninggalkan hidroksiapatit di sekitar kolagen. Aplikasi bahan
primer menyebabkan penetrasi dan ikatan kimia antara asam gugus karboksil atau asam
fosfat dari monomer bahan primer dengan kristal hidroksi apatit melapisi kolage dan
membentuk hybrid layer
- Bonding: perlekatan rk ke struktur keras gigi  meningkatkan kaulitas rk sebagai
bahan restorasi
9. Cara aplikasi etsa dan bonding
Etsa email
- Bahan yg digunakan asam fosfat 35-37%
- Dioleskan pada tepi kavitas dengan microbrush
- Didiamkan 10 detik
- Dibilas dengan semprotan air
- Dikeringkan dengan air syringe  frosty white
- Kavitas dibiarkan moist dengan mengoleskan aquadest steril
Etsa dentin

- Kontroversi Etsa pada dentin  inflamasi pulpa. Justru menghilangkan smear layer.
Etsa pada dentin  hasil perlekatan lebih baik

Bonding

- Terdiri dari bahan matriks BIS-GMA ada yang pasi. Resin dengan viskositas rendah
akan mengalir ke daerah porus  perlekatan yg baik dengan gigi
- Aplikasi dengan microbrush
- Diberi light cure 10 detik
- Disemprot dengan udara agar rata
- Diberi rk
1. Apa saja komponen material dari bonding?
- Etsa: memakai asam fosforik 37%. Untuk menghilangkan mineral gigi  membentuk
mikroporus  membuat permukaan enamel kasar dan membentuk resin tag
- Primer: komponen monomer yang bisa larut di air, alcohol, maupun aseton. Fungsinya
untuk memudahkan perlekatan
- Adhesive: perlekatan
2. Jelaskan klasifikasi bonding?
Berdasarkan tahap prosedur kerja
- Three step bonding agent: etsa, primer, dan adhesive dilakukan secara simultan dan
terpisah
- Two step bonding agent: etsa dan primer atau primer dan adhesive sudah ada dalam
satu kemasan. Sedangkan etsa atau adhesive terpisah
- One step bonding agent: etsa, primer, dan adhesive berada dalam satu kemasan.

Berdasarkan system etsa

- Total etch system: memiliki prosedur etsa yang terpisah dari komponen primer dan
adhesive nya
- Self etch system: memiliki komponen monomer asam dalam primer sehingga prosedur
etsa tidak dilakukan
- Satu lagi
3. Apa tujuan dilakukan bonding agent?
- Untuk meningkatkan kekuatan perlekatan antara resin komposit dan gigi
- Mengurangi terjadinya kebocoran mikro antara permukaan gigi dan permukaan resin
komposit
- Bahan bonding ortodontik braket
- Meningkatkan retensi bahan restorasi
4. Bagaimana mekanisme perlekatan bonding?
- Asam etsa menghilangkan enamel  enamel (superfisial) demineralisasi  mikro
porus  retensi  enamel menempel dengan resin komposit
- Primer  memudahkan perlekatan resin komposit
- Adhesive  berikatan dengan resin komposit letaknya di mikroporus yang telah di etsa
5. Apa saja prinsip dasar proses bonding?
- Dilakukan preparasi dan pembersihan plak dan debris
- Etsa menggunakan phosphoric acid untuk demineralisasi dan mengakibatkan porositas
- Aplikasi bonding agent setelah proses etsa. Baik jika tidak ada udara atau bahan lain
yang terjebak
6. Bagaimana perkembangan dari adhesive system?
- Generasi 1: NPG – GMA : double agent  satu ujung molekul berpolimerisasi dengan
resin dan satunya menempel dengan dentin. Perlekatan tidak begitu kuat, biasanya
untuk kavitas kecil
- Generasi 2: BIS - GMA dan HEMA 2: membentuk ikatan ionic dengan kalsium melalui
kelompok chloro phosphate. Perlekatan lemah tapi lebih baik dari generasi 1
- Generasi 3: etsa asam pada dentin dan bahan primer yang di desain untuk penetrasi ke
tubulus dentin. Merupakan generasi 1 yang tidak hanya terikat pada struktur gigi tapi
juga logam dan cheramic
- Generasi 4: menghilangkan smear layer tetapi etsa asam 40%, merusak serat kolagen
- Generasi 5: generasi yang merupakan one bottle, kombinasi primer dan adhesive.
Diaplikasi setelah etsa
- Generasi 6: terdiri dari 20% phenylpe dan 30% hema untuk bonding email dan denrin
secara bersamaan, seperti self acthing primer. Kelemahan menghasilkan smear di
antara bahan adhesive dan dentin
- Generasi 7: all in one  etsa, primer, dan adhesive jadi satu
- Generasi 8

Generasi yang dipakai sekarang dan mengapa?

7. Mengapa adhesive penting dalam kedokteran gigi?


- Memelihara struktur gigi yang sehat
- Memperkuat retensi
- Mencegah kebocoran tepi restorasi
- Agar restorasi dapat bertahan lama
- Mencegah keluhan post operative (perlekatan kurang  kebocoran tepi  karies
sekunder)
8. Bagaimana persyaratan dental adhesive yang baik?
- Memberikan kekuatan tinggi terhadap enamel dan dentin
- Dapat mencegah kolonisasi bakteri
- Harus bio kompatibel, tidak toksik, non iritasi, dan tidak bereaksi dengan bahan yang
lain
- Ketebalan film yang tipis, konduktivitas rendah, stabilitas dimensi yang bagus
- Jangka hidup bagus (tidak mudah lepas)
9. Bagaimana menghasilkan adhesi yang baik?
- Melakukan pemberian etsa, primer, adhesive sesuai prosedur. Pemberian etsa
disesuaikan pada enamel atau dentin.
- Pada pemilihan ada human error
- Pasien menjaga kebersihan mulut
10. Bagaimana cara perlekatan bonding dengan gigi, bonding dengan resin komposit
11. Perbedaan etsa dan bonding
12. Cara aplikasi etsa dan bonding

Anda mungkin juga menyukai