EBT-panas Bumi
EBT-panas Bumi
PENDAHULUAN
terdapat di dalam perut bumi. Berasal dari interaksi panas batuan dan air
kedalaman bertambah seratus meter. Hal ini terjadi karena pada inti
gunung berapi. Lapisan bumi yang berada dekat dengan magma akan
manusia.
Salah satunya adalah sebagai sumber energi alternatif yaitu energi panas
bumi.
1.2 Tujuan Penulisan
Geothermal adalah salah satu sumber energi alami bumi yang terdapat di
dalam perut bumi. Berasal dari interaksi panas batuan dan air yang mengalir
di sekitarnya. Panas yang terkandung di aliran tersebut mengandung energi
yang dapat di manfaatkan. Suhu lapisan bumi bertambah tiga derajat celcius
setiap kedalaman bertambah seratus meter. Hal ini terjadi karena pada inti
bumi terdapat magma yang memiliki temperatur sekitar seribu derajat
celcius. Magma dapat keluar hingga ke permukaan bumi seperti pada
gunung berapi. Lapisan bumi yang berada dekat dengan magma akan
menerima panas dan mengalami peningkatan temperatur. Energi panas ini
dapat dikonversikan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia.
Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air
panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang
secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas
Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Energi
panas bumi merupakan energi primer non-minyak yang terbarukan dan
ramah lingkungan. Hal ini diketahui dari potensi emisi gas buangan yang
rendah, potensi limbah B-3 (bahan bahaya dan beracun) yang kecil, serta
lahan pengembangan tidak mengkhawatirkan lingkungan sekitarnya.
(Pertamina, 2007)
Gambar 2.2 Skema terjadinya sumber air panas dan sumber uap
2.2 Pemanfaatan Panas Bumi (Geothermal)
1. Uap di-supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang
kemudian masuk ke dalam Steam Receiving Header sebagai media
pengumpul uap. Steam Receiving Header dilengkapi dengan Rupture
Disc yang berfungsi sebagai pengaman terakhir unit .Bila terjadi tekanan
berlebih (over pressure) di dalam Steam Receiving maka uap akan dibuang
melalui Vent Structure.Vent Structure berfungsi untuk warming-up di pipe
line ketika akan start unit dan sebagai katup pengaman yang akan
membuang tekanan bila sudden trip terjadi.
2. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan
ke Separator (Cyclone Type) yang berfungsi untuk memisahkan uap (pure
steam) dari benda-benda asing seperti partikel berat (Sodium, Potasium,
Calsium, Silika, Boron, Amonia, Fluor dll).
3. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan
moisture yang terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang
akan masuk ke dalam Turbin.
4. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi
Kalor yang terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima
oleh sudu-sudu Turbin. Turbin yang dikopel dengan generator akan
menyebabkan generatkut berputar saat turbin berputar sehingga terjadi
konversi dari Energi Kinetik menjadi Energi Mekanik.
5. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)
6. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam
Condensor dengan sistem Jet Spray (Direct Contact Condensor).
7. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap
oleh First Ejectorkemudian masuk ke Intercondensor sebagai media
pendingin dan penangkap NCG. Setelah dari Intercondensor, NCG dihisap
lagi oleh Second Ejector masuk ke dalam Aftercondensor sebagai media
pendingin dan kemudian dibuang ke atmosfir melalui Cooling Tower.
8. Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water
Pump masuk ke Cooling Tower. Selanjutnya air hasil pendinginan
dari Cooling Tower uap kering disirkulasikan kembali ke dalam Condensor
sebagai media pendingin.
9. Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary Cooling
System juga mengisi air pendingin ke Intercondensor dan Aftercondensor.
10. Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk
kepentingan Reinjection Pump.
11. River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin Cooling
Tower.
-Eksplorasi
Ada empat tahapan eksplorasi,yaitu:
Pendahuluan
Geologi
Geokimia
Geofisika
Tahapan itu meliputi pemetaan geologi,kunjungan lapangan,dan analisa batuan di
permukaan lokasi.
-Pengembangan
Insfraktur pendukung:
Instalasi perpipaan
Pompa
Pengeboran ke dalam sumber panas
Instalasi penampungan uap air yang keluar
-Komersial
Setelah proses eksplorasi dan pengembangan selesai dilakukan,maka tahap
komersialisasi atau penggunaan bisa di lakukan.
Durasi waktu pemanfaatannya mencapai 30 tahun.
Pengelolaan energi geothermal di kelola PT Geothermal Energy.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
Pada masa ini negara kita sebelum di landa krisis energi kita harus
mempersiapkan SDM yang handal mengenai pemanfaatan Panas Bumi
(Geothermal). Pemerintah harus memberikan kebijakan dalam pembangunan di
daerah-daerah yang masih belum terjangkau listrik, dengan memanfaatkan energi
terbarukan yang ada di daerah tersebut. Perlunya dikembangkan pendidikan
teknologi dalam pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
PEMBANGKITAN ENERGI LISTRIK DENGAN
TENAGA PANAS BUMI (GEOTHERMAL)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Kelompok 5
1. FADHLAN MUKHLIS NAINGGOLAN (160402045)
2. JOHN WILLIAM HUTAGALUNG (160402057)
3. REFLIN PASKALIS SORMIN (160402059)
4. JULFANRI SIRAIT (160402078)
5. DAPOT M. SINURAT (160402079)
6. JOSUA WILLY MALAU (160402080)