Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geothermal adalah salah satu sumber energi alami bumi yang

terdapat di dalam perut bumi. Berasal dari interaksi panas batuan dan air

yang mengalir di sekitarnya. Panas yang terkandung di aliran tersebut

mengandung energi yang dapat di manfaatkan.

Suhu lapisan bumi bertambah tiga derajat celcius setiap

kedalaman bertambah seratus meter. Hal ini terjadi karena pada inti

bumi terdapat magma yang memiliki temperatur sekitar seribu derajat

celcius. Magma dapat keluar hingga ke permukaan bumi seperti pada

gunung berapi. Lapisan bumi yang berada dekat dengan magma akan

menerima panas dan mengalami peningkatan temperatur. Energi panas

ini dapat dikonversikan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup

manusia.

Secara umum pemanfaatan daerah panas bumi di Indonesia

belum dilakukan secara maksimal. Padahal beberapa negara telah

memanfaatkan panas bumi untuk sektor non-listrik, antara lain untuk

pemanasan ruangan, pemanasan air, pemanasan rumah kaca,

pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan tanah, pengeringan

kayu, dan kegiatan lainya. Dengan potensi yang dimiliki Indonesia

pemanfaatan panas bumi bisa lebih ditingkatkan agar lebih bermanfaat.

Salah satunya adalah sebagai sumber energi alternatif yaitu energi panas

bumi.
1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai pembelajaran bagai


mahasiswa agar dapat memahami tentang Panas Bumi (Geothermal) dan cara
pemanfaatannya. Kapasitas energi terbarukan yang ada di indonesia dapat
dimanfaatkan sebagai energi alternatif pembangkit tenaga listrik yang efisien dan
berdayaguna. Mengingat sumber energi yang berasal dari bahan bakar energi fosil
ketersediaannya sudah terbatas. Namun pada Panas Bumi (Geothermal) terdapat
cara pemanfaatan bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit
tenaga listrik yang berskala cukup besar. Ini sangat membantu untuk sarana dan
prasarana di negara Indonesia.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apakah itu Panas Bumi (Geothermal) ?


2. Seberapa pentingkah penggunaan dari Panas Bumi (Geothermal)
terbarukan bagi masa depan ?
3. Bagaimana pemanfaatan Panas Bumi (Geothermal) terbarukan untuk
menghasilkan energi listrik ?

1.4 Manfaat Penulisan

Energi sangat bermanfaat bagi kehidupan manuasia, bahkan energi listrik


sebagai sumber aktifitas kegiatan manusia di dunia. Pemanfaatan energi terbarukan
dalam Panas Bumi (Geothermal) dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga
listrik yang sangat bermanfaat bagi manusia dalam penerangan dan kegiatan rumah
tangga serta keperluan industri.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Panas Bumi (Geothermal)

Geothermal adalah salah satu sumber energi alami bumi yang terdapat di
dalam perut bumi. Berasal dari interaksi panas batuan dan air yang mengalir
di sekitarnya. Panas yang terkandung di aliran tersebut mengandung energi
yang dapat di manfaatkan. Suhu lapisan bumi bertambah tiga derajat celcius
setiap kedalaman bertambah seratus meter. Hal ini terjadi karena pada inti
bumi terdapat magma yang memiliki temperatur sekitar seribu derajat
celcius. Magma dapat keluar hingga ke permukaan bumi seperti pada
gunung berapi. Lapisan bumi yang berada dekat dengan magma akan
menerima panas dan mengalami peningkatan temperatur. Energi panas ini
dapat dikonversikan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia.

Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air
panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang
secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas
Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Energi
panas bumi merupakan energi primer non-minyak yang terbarukan dan
ramah lingkungan. Hal ini diketahui dari potensi emisi gas buangan yang
rendah, potensi limbah B-3 (bahan bahaya dan beracun) yang kecil, serta
lahan pengembangan tidak mengkhawatirkan lingkungan sekitarnya.
(Pertamina, 2007)

Gambar 2.2 Skema terjadinya sumber air panas dan sumber uap
2.2 Pemanfaatan Panas Bumi (Geothermal)

Solusi dari masalah bahan bakar fosil adalah pemanfaatan energi


alternatif terbarukan. Energi alternatif ini biasa disebut Panas Bumi.
Kelebihan dari Panas Bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui,
dapat menurunkan efek rumah kaca, ramah lingkungan, terjaminnya
kontinuitas bahan bakar, dan cukup sederhana. Geothermal termasuk
sumber energi yang terbarukan (renewable) sebab panas tersebut berasal
dari batuan panas di perut bumi yang akan selalu ada selama bumi juga ada.
Energi geothermal juga ramah lingkungan sebab nihil polutan.

Sumber daya panas bumi paling aktif di temukan sepanjang batas


lempeng utama,di mana gempa bumi dan gunung berapi
terkonsentrasi,yaitu daerah yang di sebut ring of fire yang mengelilingi
samudra pasifik. Indonesia termasuk dalam jalur ring of fire,daerah yang
dilalui oleh jalur tersebut yaitu Sumatera,Jawa,Nusa Tenggara dan Sulawesi
Utara. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik
Indonesia menyatakan : 50.000 MW potensi panas bumi dunia , Potensi
energi panas bumi di Indonesia sebesar 27.000 MW yang tersebar di 253
lokasi atau mencapai 40% dari cadangan panas bumi dunia. Dengan kata
yang lebih ekstrim, kita merupakan negara dengan sumber energi panas
bumi terbesar di Dunia.

Pemanfaatan energi panas bumi akan menjadi alternatif yang sangat


baik di masa yang akan datang, bahkan di masa kini bila kita sudah dapat
memanfaatkannya dengan maksimal. Energi fosil yang biasa kita pakai
sudah semakin berkurang, merusak lingkungan, terlebih emisi gas yang
dikeluarkan dapat menipiskan lapisan ozon. Sekian besar pengaruh
penggunaan energi fosil selama ini berdampak pada pemanasan global oleh
karena lapisan ozon yang semakin menipis. Oleh karena itu, pemanfaatan
energi panas bumi sebagai alternatif sudah harus dimulai dari sekarang
sebagai persiapan untuk menghadapi kemungkinan besar habisnya
cadangan energi fosil di dunia.

Di Indonesia sendiri, energi panas bumi memiliki cadangan sekitar


40% dari total keseluruhan cadangan di dunia. Sekitar 2,4% di antaranya
telah dieksplorasi dan diproduksi. (Pradipto, 2009). Energi panas bumi
sebagai pembangkit tenaga sudah lama dikenal tetapi belum dioptimalkan.
Bila dioptimalkan, kebergantungan kita akan minyak yang sebagian besar
didapat dari kegiatan impor akan lebih menghemat devisa negara. Kita
mungkin tidak lagi bergantung pada energi fosil yang selama ini kita
dapatkan dengan harga yang mahal. Kita juga dapat meningkatkan
perekonomian negara bila sudah dapat mengoptimalkan pemanfaatan energi
panas bumi yang sangat besar jumlahnya di tanah air kita. Selain itu,
lingkungan di negara kita akan menjadi lebih baik jika kita dapat
mengurangi ketergantungan kita pada energi fosil yang menghasilkan polusi
tinggi.

2.2.2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal)

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada umumnya


hampir sama dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Bedanya
PLTU menggunakan batu bara untuk mengubah air menjadi uap, sedangkan
PLTP menggunakan panas bumi untuk menghasilkan uap. Panas bumi ini
diperoleh dengan melakukan pengeboran hingga kedalaman tertentu. Uap
yang dihasilkan digunakan untuk menggerakan turbin. Turbin ini akan
menggerakkan generator sehingga dapat menghasilkan energy listrik.
Setelah keluar dari turbin, suhu dan tekanan uap akan berkurang dan akan
dikondensasikan. Cairan pendingin kemudian didinginkan di cooling tower.
Air yang keluar dari cooling tower akan diinjeksikan kembali ke dalam
tanah untuk dipanaskan kembali. Air yang diinjeksikan akan berubah
menjadi uap panas yang akan digunakan kembali untuk menggerakkan
turbin dan generator.

Beberapa PLTPB yang sudah beroperasi di Indonesia antara lain adalah


PLTPB Sibayak (12 MW), Salak (375 MW), Wayang Windu(227 MW),
Kamojang (200 MW), Darajat (255 MW), Dieng (60 MW), dan Lahendong
(60 MW). Sebagian besar panas bumi di Indonesia digarap oleh Pertamina
Geothermal Energy. PLTPB Salak dan Darajat dioperasikan oleh KOB-
Chevron Geothermal, PLTPB dieng dioperasikan Geo Dipa Energi, dan
PLTPB Wayang Windu dioperasikan oleh KOB-Star Energy Geothermal
namun operator-operator tersebut beroperasi dengan lisensi dari Pertamina
Geothermal Energy.

Komponen Utama PLTP, ada 7 yaitu :

1. Steam Receiving Header


2. Vent Structure
3. Separator
4. Demister
5. Turbin
6. Generator
7. Trafo Utama

-Steam Receiving Header


Tabung berdiameter 1800 mm dan panjang 19.500
mm yang berfungsi sebagai pengumpul uap
sementara dari beberapa sumur produksi sebelum
didistribusikan ke turbin.
-Vent Structure
Merupakan bangunan pelepas uap dengan peredam
suara.
Vent structure dilengkapi dengan katup –katup
pengatur yang system kerjanya pneumatic.
Udara bertekanan yang digunakan untuk membuka
untuk membuka dan menutup katup diperoleh dari
dua buah kompresor yang terdapat di dalam rumah
vent structure.
- Separator
Separator adalah suatu alat yang berfungsi sebagai
pemisah zat –zat padat, silica, bintik –bintik air, dan
zat lain yang bercampur dengan uap yang masuk ke
dalam separator.
- Demister
Demister adalah sebuah alat yang berbentuk tabung
silinder yang berukuran 14.5 m3 didalamnya
terdapat kisi –kisi baja yang berfungsi untuk
mengeliminasi butir –butir air yang terbawa oleh
uap dari sumur –sumur panas bumi.
Demister ini dipasang pada jalur uap utama setelah
alat pemisah akhir (final separator) yang
ditempatkan pada bangunan rangka besi yang sangat
kokoh dan terletak di luar gedung pembangkit.
-Turbin
Hampir di semua pusat pembangkit tenaga listrik
memilii turbin sebagai penghasil gerakkan mekanik
yang akan diubah menjadi energi listrik melalui
generator.
Pada system PLTP Kamojang mempergunakan
turbin jenis silinder tunggal dua aliran ( single
cylinder double flow ) yang merupakan kombinasi
dari turbin aksi ( impuls ) dan reaksi.
-Generator
Generator adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
merubah energi mekanik putaran poros turbin
menjadi energi listrik.
PLTP kamojang mempergunakan generator jenis
hubung langsung dan didinginkan dengan air,
memiliki 2 kutub, 3 fasa, 50 Hz dengan putaran
3000 rpm
-Trafo Utama
Trafo utama yang digunakan adalah type ONAN
dengan tegangan output generator 11,8 KV ini
kemudian dinaikkan ( step up trafo ) menjadi 150
KV dan dihubungkan secara parallel dengan system
Jawa –Bali. Kapasitas dari trafo utama adalah
70.000 KVA. Berfungsi mentranformasikan daya
listrik, dengan merubah besaran tegangannya,
sedangkan frequensinya tetap. Tranformator daya
juga berfungsi untuk pengaturan tegangan.
Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal)

1. Uap di-supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang
kemudian masuk ke dalam Steam Receiving Header sebagai media
pengumpul uap. Steam Receiving Header dilengkapi dengan Rupture
Disc yang berfungsi sebagai pengaman terakhir unit .Bila terjadi tekanan
berlebih (over pressure) di dalam Steam Receiving maka uap akan dibuang
melalui Vent Structure.Vent Structure berfungsi untuk warming-up di pipe
line ketika akan start unit dan sebagai katup pengaman yang akan
membuang tekanan bila sudden trip terjadi.
2. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan
ke Separator (Cyclone Type) yang berfungsi untuk memisahkan uap (pure
steam) dari benda-benda asing seperti partikel berat (Sodium, Potasium,
Calsium, Silika, Boron, Amonia, Fluor dll).
3. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan
moisture yang terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang
akan masuk ke dalam Turbin.
4. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi
Kalor yang terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima
oleh sudu-sudu Turbin. Turbin yang dikopel dengan generator akan
menyebabkan generatkut berputar saat turbin berputar sehingga terjadi
konversi dari Energi Kinetik menjadi Energi Mekanik.
5. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)
6. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam
Condensor dengan sistem Jet Spray (Direct Contact Condensor).
7. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap
oleh First Ejectorkemudian masuk ke Intercondensor sebagai media
pendingin dan penangkap NCG. Setelah dari Intercondensor, NCG dihisap
lagi oleh Second Ejector masuk ke dalam Aftercondensor sebagai media
pendingin dan kemudian dibuang ke atmosfir melalui Cooling Tower.
8. Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water
Pump masuk ke Cooling Tower. Selanjutnya air hasil pendinginan
dari Cooling Tower uap kering disirkulasikan kembali ke dalam Condensor
sebagai media pendingin.
9. Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary Cooling
System juga mengisi air pendingin ke Intercondensor dan Aftercondensor.
10. Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk
kepentingan Reinjection Pump.
11. River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin Cooling
Tower.

Proses Terjadinya Panas Bumi (Geothermal) dan Manfaatnya

Energi Panas Bumi atau geothermal terbentuk akibat adanya proses


lempeng tektonik yang terjadi sejak planet ini diciptakan Tuhan. Bumi kita ini dapat
dikatakan terbentuk dari 3 lapisan yakni crust sebagian lapisan terluar bumi yang
sering disebut sebagai kerak bumi atau kulit bumi, mantel atau selubung bumi, dan
core atau inti bumi.
Kita tahu bahwa permukaan bumi itu tak rata, ketidakrataan permukaan
bumi ini mengakibatkan ketebalan kulit bumi sangat bervariasi. Kulit bumi di
daratan (continent) biasanya akan lebih tebal daripada yang di dasar lautan.
Tebalnya kulit bumi di daratan sekitar 35 kilometer, untuk dasar lautan hanya
sekitar 5 kilometer. Lapisan kulit bumi ini merupakan batuan yang memiliki massa
jenis (density) sekitar 3 gr/cm3. Selubung bumi memiliki ketebalan sekitar 3000
kilometer, sedangkan inti bumi memiliki ketebalan hingga 3500 kilometer.
Panas bumi terbentuk akibat adanya proses lempeng tektonik. Contoh
lempeng tektonik adalah bumi Indonesia yang memiliki 3 lempeng aktif yakni
lempeng Pasific, lempeng Indo-Australia (India-Australia) dan lempeng Eurasia.
Tumbukan antar ketiga lempeng ini akan mengakibatkan terjadinya energy panas
bumi.
Lempeng tektonik bersifat mengalirkan panas dari bagian inti bumi. Pada
area ini banyak terbentuknya gunung-gunung berapi yang memiliki reservoir panas
hingga mencapai 5400°C lebih. Kenapa inti bumi bisa panas seperti itu? Inti bumi
panas dikarenakan bagian inti mendapatkan tekanan begitu besar karena gravitasi
bumi sehingga bagian inti menjadi yang paling terdesak.
Bumi mengandung banyak bahan radioaktif semisal uranium-235, uranium-
238, dan thorium 232. Bahan-bahan radioaktif ini mengalami peluruhan dan
menimbulkan panas yang sangat tinggi, dan panas ini selalu menekan kesegala arah
dan berusaha untuk keluar ke area yang tekanannya lebih rendah, namun demikian
tertahan oleh sekeliling mantel bumi. Panas inti bumi ini melelehkan bebatuan atau
magmatisasi yang kemudian memanaskan kandungan air yang ada didalam bumi,
air itu menjadi panas. Air yang panas ini mengalir deras ke permukaan bumi dalam
bentuk sumber air panas atau sumber uap panas.

Untuk memanfaatkan energi geothermal,ada tiga tahap yang harus di lakukan,yaitu:


1. Eksplorasi.
2. Pengembangan
3. Komersial

-Eksplorasi
Ada empat tahapan eksplorasi,yaitu:
Pendahuluan
Geologi
Geokimia
Geofisika
Tahapan itu meliputi pemetaan geologi,kunjungan lapangan,dan analisa batuan di
permukaan lokasi.
-Pengembangan
Insfraktur pendukung:
Instalasi perpipaan
Pompa
Pengeboran ke dalam sumber panas
Instalasi penampungan uap air yang keluar
-Komersial
Setelah proses eksplorasi dan pengembangan selesai dilakukan,maka tahap
komersialisasi atau penggunaan bisa di lakukan.
Durasi waktu pemanfaatannya mencapai 30 tahun.
Pengelolaan energi geothermal di kelola PT Geothermal Energy.
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan

1. Panas Bumi (Geothermal) merupakan energi terbarukan yang berasal dari


sumber-sumber alam.
2. Keunggulan pemanfaatan Panas Bumi (Geothermal) ini adalah
meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
3. Panas Bumi secara umum adalah bahan bakar dari alam (materi yang berasal
dari Perut Bumi).
4. Panas Bumi adalah salah satu energi baru terbarukan, karena dapat
diperbarui, dikarenakan panas bumi berasal dari perut bumi, kita dapat
mengambil panas tersebut secara terus-menerus untuk menghasilkan energi,
dan pemanfatan panas bumi pun dapat disesuaikan dengan potensi panas
bumi yang ada disuatu wilayah.

III.2 Saran

Pada masa ini negara kita sebelum di landa krisis energi kita harus
mempersiapkan SDM yang handal mengenai pemanfaatan Panas Bumi
(Geothermal). Pemerintah harus memberikan kebijakan dalam pembangunan di
daerah-daerah yang masih belum terjangkau listrik, dengan memanfaatkan energi
terbarukan yang ada di daerah tersebut. Perlunya dikembangkan pendidikan
teknologi dalam pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
PEMBANGKITAN ENERGI LISTRIK DENGAN
TENAGA PANAS BUMI (GEOTHERMAL)

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

Kelompok 5
1. FADHLAN MUKHLIS NAINGGOLAN (160402045)
2. JOHN WILLIAM HUTAGALUNG (160402057)
3. REFLIN PASKALIS SORMIN (160402059)
4. JULFANRI SIRAIT (160402078)
5. DAPOT M. SINURAT (160402079)
6. JOSUA WILLY MALAU (160402080)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019

Anda mungkin juga menyukai