Anda di halaman 1dari 5

AREA PERBEDAAN ANTAR INDIVIDU

Setiap individu memiliki karakteristik ataupun ciri khas yang membedakan antara
satu dengan yang lainnya. Bahkan bayi kembar identik dengan bentuk fisik yang sama
memiliki perbedaan dalam aspek-aspek lain yang tidak kasat mata, misalkan seperti IQ,
watak ataupun keperibadian, bahkan sikap dalam memecahkan berbagai masalah di
kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam hal ini, tidak ada satu makhluk hidup pun yang sama
persis antara satu dengan yang lainnya.

Carry mengelompokkan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut; yakni


perbedaan fisik (usia, berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan dan kemampuan
bertindak), perbedaan sosial (status ekonomi, agama, hubungan keluarga dan suku),
perbedaan kepribadian (watak, motif, minat dan sikap), perbedaan inteligensi dan
kemampuan dasar, perbedaan kecakapan di sekolah.1

Perbedaan individual yang bersifat fisik tidak hanya terbatas pada sesuatu yang dapat
dilihat saja, akan tetapi dapat juga dihitung dan dikalkulasikan pada ranah yang berbeda.
Seperti misalnya usia, berat badan, kemampuan panca indera yang tidak hanya dapat dilihat
secara kasat mata. Walaupun tidak selalu nampak, ciri khusus ini merupakan bagian dari
karakteristik dimana setiap individu memiliki perbedaan satu sama lainnya. Karakteristik
perbedaan individu inilah yang nantinya akan membantu anak untuk belajar. Untuk lebih
spesifiknya, jenis-jenis perbedaan antar individu dan yang mempengaruhi cara belajar
seseorang ada beberapa hal yakni:

1. Perbedaan kognitif
Kognitif merupakan salah satu aspek yang mana dalam Taxonomy Bloom
memiliki makna kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pada dasarnya kognitif merupakan hasil belajar yang
merupakan perpaduan antara faktor pembawaan dan faktor lingkungan.2
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berhubungan dengan tingkat

1
Idad Suhada, Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2017), hlm. 11
2
Ibid., hlm. 12
penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru.3 Dalam hal ini
tingkat Inteligensi atau IQ seseorang sanagat mempengaruhi kemampuan
kognitifnya. Setiap anak memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda.
Anak-anak dengan IQ tinggi memiliki cara belajar yang berbeda dengan anak
yang memiliki IQ rendah ataupun IQ rata-rata. Pada anak dengan IQ tinggi
kemampuan berfikir dan pemahaman mereka dalam belajar lebih cepat
dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki IQ rendah ataupun IQ rata-rata.
Sehingga guru harus dapat memahami metode dan cara yang tepat dalam
menghadapi perbedaan antara individu setiap siswa.
2. Perbedaan dalam kecakapan bahasa
Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang dilakukan manusia untuk
bertahan hidup. Dengan bahasa manusia dapat menyalurkan apa yang
dipikirkannya kedalam sebuah kata ataupun kalimat yang daoat dipahami oleh
orang lain. Ternyata, dalam berbahasa setiap individu satu dengan yang lainnya
memiliki perbedaan yang dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan lingkungan.
Banyak penelitian eksperimental yang dilakukan dengan tujuan menemukan
faktor-faktor psikologis yang mendasari keberhasilan atau kegagalan dalam
penguasaan bahasa.
Individu-individu yang memasuki sekolah formal pada dasarnya telah
membawa kebiasaan-kebiasaan sebagai hasil belajar, baik dari lingkungan
pendidikan prasekolah ataupun dari latar belakang kehidupan keluarganya.
Pengaruh lingkungan keluarga tidak hanya terbatas pada pola pikirnya secara
dini dan pola mengekspresikan, tetapi juga seluruh kondisi di dalam rumah. 4
Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa yakni
berbicara, maka akan menemukan kesulitan pula dalam berperan serta,
berkomunikasi dan menyesuaikan diri dalam kelompok, menambah pengetahuan,

3
Lin Aprilia dkk, Penanganan Perbedaan Individual dalam Proses Pembelajaran Stenografi,
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sebelas Maret Surakarta, hlm. 7
4
Idad Suhada, Perkembangan Peserta Didik,....hlm. 13
bekerja sama dan lain sebagainya.5 Sehingga dalam hal ini, guru harus mampu
mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi peserta didik dalam proses
belajar. Ketika menemukan sebuah fenomena mengenai anak dengan kesulitan
bahasa ataupun komunikasi, maka bimbingan pribadi sangat diperlukan sebagai
salah satu sarana dalam komunikasi secara intens ataupun mendalam. Sehingga
anak merasa aman dan nyaman dalam mengemukakan apa yang ingin
disampaikannya. Dalam sebuah diskusi kelas, guru dapat meminta bantuan
kepada murid-murid lain untuk membantu teman mereka yang memiliki kendala
dalam berkomunikasi. Dengan kebiasaan-kebiasaan dan penerimaan oleh
lingkungan, anak dengan kendala bahasa dapat mulai terbiasa dan terlatih untuk
berani mengekspresikan diri dan mengungkapkan ide-ide nya secara bebas.
3. Perbedaan dalam kecakapan motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemamuan untuk
melakukan koordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh saraf pusat untuk
melakukan berbagai kegiatan. Alat indera menerima rangsanagan kemudian
diteruskan melalui saraf sensoris ke saraf pusat (otak) untuk diolah, dan hasilnya
dibawa oleh saraf motorik untuk memberikan reaksi dalam bentuk gerakan-
gerakan.6 Semakin dewasa seseorang, maka fungsi-fungsi motorik akan semakin
baik. Karena pertumbuhan fungsi-fungsi motorik juga dipengaruhi oleh
perkembangan ataupun tumbuh kembang individu.
Kemampuan motorik dipengaruhi oleh kematangan pertumbuhan fisik dan
tingkat kemampuan berfikir seseorang. Karena kemampuan fisik dan kematangan
berfikir setiap individu berbeda. Sehingga dalam hal ini ada orang yang cekatan,
kurang terampil, dan ada orang yang lamban dalam mereaksikan sesuatu.7
4. Perbedaan dalam latar belakang
Latar belakang belakang seseorang tidak hanya dikategorikan kedalam
sebuah lingkungan yang terbagi menjadi lingkungan keluarga, lingkungan

5
Imam Anas Hadi, Pentingnya Pengenalan Tentang Perbedaan Individu Anak Dalam
Efektivitas Pendidikan, Jurnal Inspirasi-Vol. 1, No. 1 Januari-Juni 2017, hlm. 86
6
Idad Suhada, Perkembangan Peserta Didik,....hlm. 13-14
7
Ibid., hlm. 14
sekolah dan lingkungan masyarakat. Sosio-kultural, sosio-ekonomi juga
merupakan bagian dari latar belakang yang dapat mempengaruhi individu dalam
belajar. Inilah mengapa lingkungan sangat berperan penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan setiap individu. Lingkungan ibarat sebuah wadah dimana
individu ditempa dan dibentuk. Lingkungan keluarga memiliki peranan penting
di dalamnya.
Pengalaman belajar yang dimiliki anak di rumah mempengaruhi kemampuan
dan keterampilan untuk berprestasi dalam situasi belajar yang disajikan. Minat
dan sikapnya terhadap mata pelajaran tertentu, kecakapan atau kemauan untuk
berkonsentrasi pada pelajaran serta kebiasaan-kebiasaannya dalam belajar
merupakan perbedaan individual yang terkadang berkembang akibat sikap
anggota keluarga di rumah dan di lingkungan sekitar.8
Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam lingkungan keluarag dan
lingkungan sekitar yang berbeda antara siswa satu dengan siswa lainnya dapat
membentuk karakteristik perbedaan-perbedaan antara individu. Anak-anak yang
memiliki lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar yang sehat, akan
membentuk karakteristik anak yang baik. Sebaliknya, dengan kekacauan-
kekacauan yang ada di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar, akan
membentuk karakteristik anak yang kurang baik. Hal ini dapat dilihat mengenai
pembentukan kepribadiannya, pembentukan kemampuan inteligensi, serta
pengendalian emosi dalam bertindak ataupun pengalaman yang didapatkan
dalam menyelesaikan sebuah masalah.
5. Perbedaan bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa atau dimiliki seseorang sejak
lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang secara baik apabila mendapatkan
rangsangan dan latihan yang tepat. Sebaliknya, bakat tersebut tidak akan
berkembang jika lingkungan tidak memberikan kesempatan, dalam arti tidak ada
rangsangan dan latihan yang baik.9 Bakat-bakat ini juga dipengaruhi oleh
inteligensi yang berbeda setiap siswa. Howard Gardner mengelompokkan 8

8
Ibid., hlm. 15
9
Ibid., hlm. 15
kecerdasan majemuk yakni; kecerdasan linguistik, kecerdasan logika
matematika, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan
musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intprapersonal dan kecerdasan
natural.10 Witherington menunjuk mengenai indikator dari kecerdasan individu
diantaranya; kemudahan dalam menggunakan bilangan, efisiensi dalam
berbahasa, kecepatan dalam pengamatan, kemudahan dalam mengingat,
kemudahan dalam memahami hubungan dan imajinasi.11
Setiap anak memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda antara satu anak
dengan yang lainnya. Menurut Gardner, bakat ini merupakan pengaplikasian dari
kecerdasan majemuk ataupun multiple intelligence yang tidak hanya berpusat
pada kecerdasan kognitif. Bakat anak yang diasah dengan baik dalam sebuah
institusi pendidikan yang tepat, akan menghasilkan anak-anak cerdasa dengan
bakat serta karakteristik dari setiap individu yang berbeda. Oleh karenanya,
pendidikan adalah wadah terbaik dalam mengasah bakat anak-anak untuk lebih
menonjol dalam pengembangan potensi-potensi pribadi yang mengagumkan.

10
Ichsan, Pembelajaran Berbasis Perbedaan Individual, Jurnal Mukaddimah, Vol. XV. No.
26 Januari-Juni 2009, hlm 36
11
Ibid., hlm. 36

Anda mungkin juga menyukai