Kimia Korosi
Kimia Korosi
Besi adalah logam yang bersal dari bijih besi(tambang) yang banyak di
gunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat
sampai dengan yang merusakkan
Alat :
Gelas kimia
15 buah paku
Sendok reaksi
Gunting
Tabung
Bahan :
Agar-agar
Garam
Air
Spirtus
Korek api
Timah soldier
Seng
Tembaga
Magnesium
Cara kerja:
1. Tuangkan air ke dalam gelas kimia sebanyak 150ml
2. Tuangkan agar-agar ke dalam gelas kimia yang berisi air sebanyak
2 sendok reaksi.
3. Campurkan garam sebanyak 5 sendok reaksi ke gelas kimia yang
berisi air dan agar-agar lalu aduk hingga rata.
4. Lalu nyalakan spirtus dengan korek api dan taruhkan gelas kimia
yang berisi air,garam,dan agar-agar dan panaskan hingga
mendidih.
5. Guntingkan magnesium dan seng secukupnya.
6. rekatkan magnesium dan seng yang sudah di gunting,serta
tembaga,timah soldier,pada paku dan taruhkan paku itu ke
tabung reaksi.
7. tuangkan garam dan minyak tanah ke dalam tabung reaksi yang
sudah berisi paku,meletakkannya per-tabung reaksi
8. jika sudah mendidih tersebut,tuangkan air tersebut ke tabung
reaksi yang sudah berisi paku.
9. Amati perubahan karatan yang terjadi pada paku tersebut.
Analisis:
1 Udara terbuka
2 Tanpa udara
3 Larutan NaCl
4 Minyak tanah
6 Larutan Na2CO3
7 CaCl anhidrat
Kesimpulan: hasil dari kesimpulan ini,ada terjadinya perkaratan pada
paku yang ada di tabung yang di kasih minyak tana,garam,larutan
NaCl,Na2CO3,dan air yang sudah didihkan. Semakin hari karatan
semakin kelihatan.dan ada juga paku yang tidak mengalami atau belum
karata.
Pertanyaan:
2. pH
Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi akan lebih cepat,
sebagaimana reaksi reduksi oksigen dalam suasana asam lebih spontan yang
ditandai dengan potensial reduksinya lebih besar dibanding dalam suasana netral
ataupun basa.
3. Keberadaan elektrolit
Keberadaan elektrolit seperti garam NaCl pada medium korosi akan mempercepat
terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit membantu menghantarkan elektron-
elektron bebas yang terlepas dari reaksi oksidasi di daerah anode kepada reaksi
reduksi pada daerah katode.
4. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini sebagaimana laju reaksi
kimia meningkat seiring bertambahnya suhu.
5. Galvanic coupling
Bila besi terhubung atau menempel pada logam lain yang kurang reaktif (tidak
mudah teroksidasi, potensial reduksi lebih positif), maka akan timbul beda potensial
yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari besi (anode) ke logam kurang
reaktif (katode). Hal ini menyebabkan besi akan lebih cepat mengalami korosi
dibandingkan tanpa keberadaan logam kurang reaktif. Efek ini disebut juga dengan
efek galvanic coupling
2. Sebutkan 3 cara mencegah perkaratan besi!dan jelaskkan!
Jawab:1 Mengecat Besi dengan Cat Khusus
Melapisi besi menggunakan cat terbukti efektif dapat menghindarkannya dari karat. Ada
baiknya pilih cat yang memang diformulasikan khusus untuk besi dan mengandung zat
anti-karat. Setelah itu, kuaskan cat tersebut ke seluruh permukaan besi secara merata.
Untuk memperoleh hasil maksimal, disarankan melakukan pengecatan pada
perabotan rumah tangga tersebut paling tidak dua lapisan.
2 : Mengolesi Besi dengan Oli/Gemuk
Seperti kita ketahui, minyak oli bersifat anti-air. Artinya cairan ini bisa kita manfaatkan
untuk mencegah suatu benda berbahan besi terkena air. Cara menerapkannya cukup
dengan mengoleskan oli pelumas pada benda-benda yang terbuat dari besi. Namun
karena dapat menimbulkan kesan tidak bersih, pengolesan oli/gemuk sebaiknya hanya
diterapkan pada benda-benda yang letaknya tersembunyi.
3 : Membungkus Besi dengan Plastik
Mustahil apabila plastik bisa mengalami karatan. Dengan memanfaatk sifat tersebut lah
Anda bisa melindungi besi agar tidak terkena serangan korosi. Caranya yakni
membungkus seluruh bagian besi ke dalam plastik yang sangat rapat. Pastikan tidak ada
celah secuil pun yang dapat menjadi jalan masuk udara dan air. Metode ini terbilang
efektif untuk diaplikasikan oleh Anda para produsen barang-barang dari besi.