Anda di halaman 1dari 2

PSIKOLOGI BELAJAR

Kelompok 11:
 Jihan Zata Amani (15010116140159)
 Ervandi Ikshantoro (15010116130163)
 Kania Audrya Sarsa (15010116130164)
 Syarifah Hanun (15010116130165)
1. Individual Learning Styles
Dalam individual learning styles, baik guru maupun siswa harus saling
melengkapi dan mempunyai tanggung jawab yang sama dalam proses pembelajaran.
Guru memfasilitasi dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran, sedangkan siswa
dituntut untuk dapat bertanggung jawab pada proses pembelajaran tersebut.
Menurut Felder-Silverman ada beberapa Individual learning styles, yaitu:
1. Intuitive continuum : mengembangkan informasi yang konkret sepert fakta dan hasil
eksperimen dengan informasi konseptual seperti teori dan model.
2. Visual/verbal continuum : bisa dengan menggunakan grafik, diagram, foto, dan
penjelasan baik secara lisan maupun tertulis pada informasi yang sama. Siswa bisa
memilih model mana yang diinginkan.
3. Inductive/deductive continuum : mengarahkan siswa untuk menerangkan prinsip
dasar yang didapatkan berdasarkan hasil observasi eksperimental.
4. Active/reflective continuum : memberikan waktu kepada siswa untuk menyiapkan
presentasi baik secara individual maupun kelompok.
5. Sequential/global learner continuum : selain fokus kepada satu materi, siswa juga
fokus pada materi lain dengan cara menghubungkan antar pelajaran, topik, dan
pengalaman yang didapatkan setiap harinya.

2. Usaha untuk Mengidentifikasi Learning Styles


Usaha untuk mengidentifikasi gaya belajar siswa pada umumnya dilakukan
dengan menggunakan tes format atau kuis. Contohnya yaitu kuis online. Kuis atau tes ini
berguna untuk menggali kemampuan siswa. Setiap gaya belajar yang memnggunakan
kuis dan formal test digunakan untuk mengkategorisasi siswa berdasarkan teori yang
dibuat oleh pemberi tes.
Pada umumnya, guru biasanya menggunakan formal test dan kuis, karena susah
bagi guru jika harus mengerti masing-masing tipe murid sehingga digunakanlah tes atau
kuis yang bisa dilakukan oleh semua tipe murid. Setiap individu memiliki gaya belajar
masing-masing. Contohnya: pada pembelajar auditori, mereka belajar dengan mendengar.
Pada pembelajar visual, dengan melihat (seperti gambar). Pada pembelajar kinestetik,
yaitu dengan cara mempraktekkan pembelajaran tersebut. Jika guru membantu siswa
dalam mengidentifikasi gaya belajar mereka, maka hal ini akan menyebabkan
kekurangan yaitu siswa akan terpaku pada satu gaya belajar saja, dan menolak untuk
belajar dengan gaya lain.

Anda mungkin juga menyukai