Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PELATIHAN
AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA)
(CONSTRUCTION MANAGEMENT)
2007
KATA PENGANTAR
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan jalan dan jembatan, hidro mekanik pekerjaan
sumber daya air maupun untuk pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan
inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9
(sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi
Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan salah satu
jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan
yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Muda
Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan
Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul
kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus,
yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja
yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management Of Buildings).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007
Tim Penyusun
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
PRAKATA....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
SPESIFIKASI PELATIHAN .............................................................................. vi
PANDUAN PEMBELAJARAN ......................................................................... vii
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. I-1
1.1.Umum ....................................................................................... I-1
1.2.Ringkasan Modul........................................................................ I-3
1.3.Batasan Dan Rentang Variabel .................................................. I-5
1.4.Panduan Penilaian .................................................................... I-5
1.4.1. Kualifikasi penilaian ......................................................... I-6
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi ...................................... I-7
1.4.3. Konteks penilaian ............................................................ I-7
1.4.4. Aspek penting penilaian ................................................... I-7
1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Menyiapkan perencanaan pengadaan barang dan jasa
2. Menyiapkan proses pemilihan Penyedia jasa / kontraktor.
3. Memberikan kontribusi dalam pengelolaan kontrak / administrasi kontrak
PANDUAN PEMBELAJARAN
Nomor
Kode Judul Modul
Modul
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan
1 CMB – 01 Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety &
Health Management)
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project
2 CMB – 02
Environmental Management).
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project
3 CMB – 03
Financing Management)
Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project
4 CMB – 04
Scope Management).
Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time
5 CMB – 05
Management).
Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost
6 CMB – 06
Management).
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
7 CMB – 07
Management)
Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek
8 CMB – 08
(Project HR Management)
Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project
9 CMB – 09
Communication Management)
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
10 CMB – 10
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
C. PROSES PEMBELAJARAN
1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
Mengikuti penjelasan TIU
Menjelaskan tujuan dan TIK dengan tekun dan OHT
instruksional umum(TIU) dan aktif LCD
Tujuan instruksional khusus Mengikuti penjelasan
(TIK) maksud dan tujuan
Menjelaskan maksud dan melakukan sistem
tujuan melakukan sistem manajemen pengadaan.
manajemen pengadaan Mengikuti penjelasan
Menjelaskan pengertian pengertian melakukan
melakukan sistem manajemen sistem manajemen
pengadaan. pengadaan.
Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
Waktu : 5 menit
Waktu : 60 menit
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Modul CMB-10: Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement
Management) mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of
Buildings)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I-1
MODUL CMB-10 BAB I
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Pendahuluan
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I-2
MODUL CMB-10 BAB I
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Pendahuluan
Procurement Management)
a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)
b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.
c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I-3
MODUL CMB-10 BAB I
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Pendahuluan
Procurement Management)
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I-5
MODUL CMB-10 BAB I
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Pendahuluan
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I-6
MODUL CMB-10 BAB I
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Pendahuluan
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I-8
MODUL CMB-10 BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Procurement Management)
BAB II
PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PROYEK
2.1 UMUM
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-3
MODUL CMB-10 BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-4
MODUL CMB-10 BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Procurement Management)
b. Harga Satuan
Kontrak Harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu,
berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap
satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume
pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan
pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas
volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa.
c. Gabungan Lump-sum dan Harga Satuan
Kontrak Gabungan Lump-sum dan Harga Satuan adalah kontrak yang
merupakan gabungan lump-sum dan harga satuan dalam satu
pekerjaan yang diperjanjikan.
d. Terima Jadi (Turn Key)
Kontrak Terima Jadi adalah kontrak pengadaan barang/jasa
pemborongan atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh
bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun
penunjangnya berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja
yang telah ditetapkan.
e. Persentase
Kontrak Persentase adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi di
bidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan tertentu, dimana
konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan
persentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik konstruksi/pemborongan
tersebut,
a. Tahun Tunggal
Kontrak Tahun Tunggal adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang
mengikat dana anggaran untuk masa 1 (satu) tahun anggaran.
b. Tahun Jamak (multi years)
Kontrak Tahun Jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang
mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun anggaran
yang dilakukan atas persetujuan Menteri Keuangan untuk pengadaan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-6
MODUL CMB-10 BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Procurement Management)
PROYEK
Bisa lihat juga: Keppres No.: 80, tanggal 3 Nop 2003, tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah, pada Penjelasan Bab 1, Persiapan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-8
MODUL CMB-10 BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Procurement Management)
Memahami kebijakan umum, para pihak harus mematuhi etika dan mentaati
Metode Pengadaan Barang/Jasa Pemborongan/Jasa Lainnya seperti berikut :
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-9
MODUL CMB-10 BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Procurement Management)
2. Keadaan Khusus
a. Tarif resmi Pemerintah.
b. Pekerjaan spesifik (penyedia tunggal, pabrikan dan pemegang hak paten)
c. Pekerjaa kompleks, penyedia yang mampu mengerjakan hanya satu.
d. Merupakan hasil produksi usaha kecil yang mempunyai pasar dan harga
yang stabil
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-10
MODUL CMB-10 BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Procurement Management)
RANGKUMAN
Mengelola pengadaan proyek adalah proses untuk membeli atau memperoleh produk,
jasa, atau hasil yang diperlukan dari luar proyek untuk melaksanakan pekerjaan
Diantaranya :
Proses merencanakan pembelian dan cara memperolehnya.
Memenuhi kebutuhan proyek dengan memIlih cara yang terbaik.
Dengan menyesuaikan Apa, bagaimana, berapa jumlahnya dan kapan harus dibeli
atau diadakan.
Memperhitungkan potensi penyedia jasa.
Shedule juga sangat mempengaruhinya.
Risiko apa saja yang akan timbul didalam setiap pilihan keputusan untuk membuat
atau membeli.
Juga jenis kontrak apa yang cocok dalam mengurangi atau memindahkan risiko
kepada penyedia jasa.
Didalam merencanakan pengadaan barang dan jasa proyek diperlukan masukan dari : (a)
Faktor Lingkungan Perusahaan , (b) Proses Yang Dimiliki Perusahaan/Instansi, (c)
Pernyataan Cakupan/Lingkup Proyek, (d) Struktur Uraian Pekerjaan (WBS), (e) Kamus
struktur uraian pekerjaan (WBS. Dictionary), (f) Rencana Manajemen Proyek. Kemudian
dengan menggunakan teknik dan cara untuk merencanakan pengadaan barang dan jasa
proyek yaitu : (a) Analisis Pilihan Membuat Sendiri Atau Membeli, (b) Kebijakan Pakar, (c)
Jenis-Jenis Kontrak. Dan keluaran dari perencanaan pengadaan barang dan jasa proyek
adalah : (a) Rencana Manajemen Pengadaan, (b) Pernyataan Kontrak Pekerjaan, (c)
Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli, (d) Permintaan Perubahan.
Setelah perencanaan tersedia kemudian dilakukan proses pengadaan melalui pelelangan
sesuai persyaratan.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-11
MODUL CMB-10 BAB II
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Procurement Management)
LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas
tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka
pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Kode/Judul Unit Kompetensi :
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-12
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
BAB III
PROSES PEMILIHAN PENYEDIA JASA / KONTRAKTOR
3.1. UMUM
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-1
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
KONTRAK
3) Ketentuan Pokok
a. Dokumen Pengadaan disiapkan oleh Panitia/pejabat pengadaan dan
disyahkan Pengguna barang/jasa.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-2
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
b. Isi harus lengkap dan jelas, serta tidak menimbulkan penafsiran jamak
(multi tafsir)
c. Perubahan (adendum) dokumen diperkenankan sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-3
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
Penyiapan penawaran :
Persyaratan bahasa yng digunakan
Penulisan harga penawaran (penawaran untuk seluruh
pekerjaa, kewajiban untuk mengisi harga satuan, perlakuan
terhadap harga yang dicantumkan nol, mata uang penawaran
dan cara pembayaran, masa berlaku penawaran, surat jaminan
penawaran, serta bentuk penawaran alternatif).
Ketentuan Surat Jaminan Penawaran :
Nilai jaminan ditentukan secara nominal antara 1% s.d 3% dari
HPS;
d. Bentuk penawaran:
Dokumen penawaran terdiri dari: 1 (satu) asli dan beberapa copy
dimana setiap halaman/ dikoreksi atas kesalahan harus diparaf oleh
orang yang sama dengan yang menandatangani surat penawaran.
Surat penawaran ditandatangani oleh Direktur Utama/penerima
kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya/kepala cabang/wakil dari konsursium utama.
e. Pemasukan Penawaran :
Tatacara penyegelan dan penyampulan.
Penandaan sampul ”asli”, ”copy”, ”data administrasi dan teknis”,
”data harga penawaran”
Batas akhir pemasukan, memuat tanggal, hari dan waktu
pemasukan terkhir
Perlakuan terhadap penawaran yang terlambat;
Larangan post bidding
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-4
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-5
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-6
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
Daftar Rekanan Mampu dapat dikembangkan dari aset institusi yang sudah
ada. Meskipun daftar sudah tersedia, tim proyek juga mengembangkan dari
sumber sendiri. Informasi ini secara umum tersedia di Web Site, directory, lokal
asosiasi, katalog. Informasi rinci dapat diperoleh dengan datang langsung
disumbernya atau kontak dengan pelanggan yang lalu.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-7
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
Pemaketan Pekerjaan :
1) Dalam penentuan paket pengadaan, pengguna barang/jasa bersama
panitia, wajib memaksimalkan pengguna produksidalam negeri dan
perluaan kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, tanpa
mengabaikan prinsip efesiensi, kesatuan sistem barang/jasa.
2) Mengumumkan secara luas paket pekerjaan dan rencana pelaksanaan
pengadaan sebelum proses pemilihan penyedia barang/jasa dimulai.
3) Pengguna barang/jasa dilarang:
a. Memecah pengadaan barang/jasa menjadi beberapa paket dengan
maksud untuk menghindari pelelangan.
b. Menyatukan/ memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar/
menyatukan/ menggabung beberapa paket pekerjaan yang menurut
sifat pekerjaan dan besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh usaha
kecil termasuk koperasi kecil menjadi satu paket untuk dilaksanakan
oleh perusahaan/koperasi menengah dan/atau besar;
c. Menentukan kriteria, persyaratan yang diskriminatif dan/atau dengan
pertimbangan yang tidak obyektif......(67)
3.3.3.2 Proposal/Penawaran
Proposal adalah dokumen yang disiapkan oleh penyedia barang/jasa yang
menjelaskan kemampuan penyedia barang/ jasa dan memiliki minat untuk
menyediakan produk, jasa atau hasil sesuai dengan persyaratan dalam
dokumen pengadaan.
Diserahkan/disampaikan secara formal Contoh: sesuai Bab II Penyampaian,
Pembukaan dan Evaluasi Dokumen Penawaran, pada Pedoman Evaluasi
Penawaran Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi
(Pemborongan) (228). Atau menyesuaikan persyaratan di sektor masing-
masing.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-8
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
3.4.1.5 Proposal/Penawaran
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Proposal/ penawaran yang disiapkan
oleh penyedia barang/jasa untuk merespon dokumen paket pengadaan dan
sebagai informasi dasar yang akan digunakan oleh panitia pengadaan dalam
memilih satu atau lebih penyedia barang/jasa yang sukses.
Bentuk penawaran dan cara penyampaiannya sesuai dengan dokumen lelang.
Atau sesuai Standar Dokumen Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa
Konstruksi (179).
BARANG/JASA
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-10
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-11
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
Evaluasi Penawaran :
1) Evaluasi penawaran untuk pengadaan barang/jasa pemborongan/jasa
lainya :
a. Sistem Gugur dengan urutan proses penilaian dengan sistem ini
adalah sebagai berikut :
Evaluasi Administrasi penawaran yang memenuhi syarat pada
pembukaan penawaran,
Evaluasi Administrasi kelengkapannya dan keabsahan
administrasi
Hasilnya Memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat
administrasi.
2) Evaluasi Teknis
Evaluasi teknis terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan/
lulus administrasi
Hasilnya memenuhi syarat teknis (lulus) atau tidak memenuhi syarat
teknis (gugur).
3) Evaluasi Harga
Hanya dilakukan terhadap penawar yang dinyatakan lulus/memenuhi
persyaratn administrasi dan teknis.
Berdasarkan hasil evaluasi harga, Panitia/pejabat pengadaan
membuat daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga
penawaran terendah dan mengusulkan penawar terendah sebagai
calon pemenang.
3.4.3.2 Kontrak
Kontrak diberikan kepada penyedia barang/jasa terpilih, kontrak bisa kompleks
atau sederhana seperti PO (Purchase Order).
Kontrak adalah suatu hubungan hukum antara dua orang atau dua pihak,
berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak
yang lain, dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-12
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
1) Judul Kontrak;
2) Nomor Kontrak;
3) Tanggal Kontrak;
4) Kalimat Pembuka;
5) Penandatanganan Kontrak;
6) Para Pihak Dalam Kontrak;
b. Isi
1) Pernyataan bahwa para pihak telah sepakat atau setuju untuk
mengadakan kontrak mengenai obyek yang dikontrakkan sesuai
dengan jenis pekerjaannya;
2) Pernyataan bahwa para pihak telah menyetujui besarnya harga
kontrak. Harga kontrak harus ditulis dengan angka dan huruf, serta
rincian sumber pembiayaannya;
3) Pernyataan bahwa ungkapan-ungkapan dalam perjanjian harus
mempunyai makna yang sama seperti yang tercantum dalam kontrak;
4) Pernyataan bahwa kontrak yang dibuat ini meliputi beberapa dokumen
dan merupakan satu kesatuan yang disebut kontrak;
5) Pernyataan bahwa apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang
;ada dalam dokumen-dokumen perjanjian/ kontrak maka yang dipakai <
adalah dokumen urutannya lebih dulu;
6) Pernyataan mengenai persetujuan para pihak untuk melaksanakan
kewajibannya masing-masing, yaitu pihak pertama membayar harga
kontrak dan pihak kedua melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan
dalam kontrak;
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-13
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-14
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
Dengan ketentuan tersebut, maka kontrak kerja konstruksi yang tidak memuat
ketiga belas uraian tersebut dapat dinyatakan sebagai cacat hukum.
Manajemen Kontrak :
Kegiatan untuk mengelola suatu kontrak agar kontrak tersebut dapat
digunakan sebagai pedoman, dan sebagai alat pengendalian pelaksanaan
pekerjaan.
Manajemen Kontrak meliputi :
o Kegiatan penyusunan kontrak,
o Kegiatan penggunaan kontrak sebagai pedoman pelaksanaan,
o Kegiatan menggunakan kontrak sebagai alat pengendalian,
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-15
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-16
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
RANGKUMAN
Dilakukan pengikatan dengan kontrak yang jenisnya telah disepakati , dan didalamnya
terkandung beberapa klausul yang seimbang diantara para pihak.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-17
MODUL CMB-10 BAB III
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Procurement Management)
LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas
tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka
pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Soal :
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-18
MODUL CMB-10 BAB IV
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
Procurement Management)
BAB IV
PENGELOLAAN KONTRAK/ADMINISTRASI KONTRAK
4.1. UMUM
Dilakukan untuk mengetahui secara jelas hal-hal yang dilakukan selama proses
perencanaan/penyusunan, pelaksanaan, dan pengendalian. Dokumen ini disusun
secara sistimatis, dan mempunyai cacatan waktu dan tempat dimana kegiatan
tersebut terjadi.
Jika antara pihak terjadi sengketa atau perbedaan pandangan dalam satu atau
beberapa kegiatan tertentu, maka selain kontrak dijadikan sebagai bahan rujukan,
maka administrasi dalam bentuk dokumentasi akan membantu untuk memperjelas
masalah.
Pada tahap berikutnya dalam kegiatan rencana kontrak membuat kontrak sebagai
alat ukur untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang
diharapkan oleh Pengguna Jasa.
Dilakukan untuk mengetahui secara jelas hal-hal yang dilakukan selama proses
perencanaan/penyusunan, pelaksanaan, dan pengendalian. Dokumen ini disusun
secara sistimatis, dan mempunyai cacatan waktu dan tempat dimana kegiatan
tersebut terjadi.
Jika antara pihak terjadi sengketa atau perbedaan pandangan dalam satu atau
beberapa kegiatan tertentu, maka selain kontrak dijadikan sebagai bahan rujukan,
maka administrasi dalam bentuk dokumentasi akan membentu untuk memperjelas
masalah.
4.3.1.1 Kontrak
Seperti yang dijelaskan sebelumnya
b). Amandemen
Apabila terjadi perubahan dalam dokumen kontrak yang disetujui
bersama antara Pemimpin Proyek dan Kontraktor tetapi akibat adanya
perubahan-perubahan itu tidak mempengaruhi besaran nilai kontrak
maupun harga satuan dan volume pekerjaan, dapat dilakukan apa yang
disebut "amandemen".
c). Adendum
Suatu persetujuan tertulis antara Pemilik Bangunan dan Kontraktor
merumuskan satu perubahan dalam pekerjaan atau Dokumen Kontrak
yang telah menghasilkan satu perubahan dalam susunan Harga Satuan
maupun volume dalam mata/item Pembayaran atau satu perubahan
yang diharapkan dalam besarnya kontrak dan telah dirundingkan
sebelumnya dan disetujui di bawah satu Perintah Perubahan. Addenda
juga akan dibuat pada bagian penutup kontrak dan untuk semua
perubahan-perubahan kontrak dan perubahan teknis yang besar tanpa
memandang apakah perubahan-perubahan tersebut terjadi untuk
instruktur Harga atau Besarnya Kontrak. Dan perubahan waktu
pelaksanaan yang harus dipertimbangkan.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 4
MODUL CMB-10 BAB IV
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
Procurement Management)
3) Penyerahan-penyerahan
a). Kontraktor akan menunjuk secara tertulis wakil perusahaannya yang
akan diberi kuasa untuk menerima perubahan dalam pekerjaan dan
yang bertanggung jawab untuk memberitahukan pihak-pihak lainnya
dalam tenaga kontraktor mengenai otorisasi perubahan-perubahan
tersebut.
b). Pimpinan Proyek akan menunjuk secara tertulis pejabat yang diberi
kuasa untuk mengadministrasikan prosedur perubahan atas nama
Pemberi Tugas.
c). Kontraktor akan membantu setiap pengajuan satu usulan "lump-sum"
dan untuk setiap Harga Satuan yang tidak ditentukan sebelumnya
dengan data pembuktian yang cukup untuk memungkinkan konsultan
Teknik mengevaluasi usulan tersebut.
4) Prosedur Awal
1) Pimpinan proyek dapat memberikan Perintah Perubahan kepada
kontraktor secara tertulis yang berisikan :
a) Satu uraian mengenai perubahan yang diusulkan dan lokasinya
dalam proyek.
b) Gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi kelengkapan yang
merinci perubahan yang diusulkan.
c) Jangka waktu yang direncanakan untuk mengerjakan perubahan
yang diusulkan tersebut.
d) Baik perubahan yang diusulkan tersebut dapat dilaksanakan di
bawah struktur Harga Satuan Mata/Item Pembayaran yang ada,
maupun suatu harga satuan atau "lump-sum" tambahan yang
diperlukan harus disetujui dan dirumuskan dalam "adendum".
Pengumuman demikian adalah hanya pemberitahuan dan tidak merupakan
suatu perintah untuk melaksanakan perubahan-perubahan tersebut atau
untuk menghentikan pekerjaan yang sedang berjalan.
Dapat meliputi suatu tinjauan ulang dokumen yang disiapkan oleh penyedia
barang/jasa dan pemeriksaan yang dilakukan oleh Pembeli/ Pemilik/ Pengguna
Barang/ Jasa sebagai pemeriksaan yang diselenggarakan sepanjang
pelaksanaan pekerjaan dari penyedia barang/jasa.
Perubahan yang menjadi tidak adanya kesepakatan dari para pihak ini adalah
disebut klim, perselisihan.
Klim didokumentasikan, diproses, dimonitor, dan dikelola selama kontrak, pada
umumnya sesuai dengan terminologi dari kontrak itu.
Jika para pihak tidak dapat menyelesaikan suatu klim, mungkin harus ditangani
sesuai dengan prosedur penyelesaian perselisihan seperti yang telah
ditetapkan didalam kontrak.
Klausul ini dapat melibatkan arbitrase atau litigasi, dan dapat dilakukan
sebelum atau setelah kontrak diakhiri.
c. Spesifikasi khusus;
d. Gambar-gambar;
e. Adenda dalam proses pemilihan yang kemudian dimasukkan di masing-
masing substansinya;
f. Daftar kuantitas harga untuk kontrak harga satuan;
g. Dokumen lain, misalnya:
1) Dokumen penawaran lainnya;
2) Jaminan pelaksanaan;
3) Jaminan uang muka.
Serah terima pekerjaan dilakukan apabila pekerjaan fisik sudah selesai seratus
persen. Dan untuk memastikannya perlu pemeriksaan. Mulai usulan penyedia
barang/jasa, pemeriksaan awal oleh konsultan teknik dan dilanjutkan dengan
pembentukan Panitia Pemeriksaan hasil pekerjaan sampai pada pelaksanaan
Serah Terima Pekerjaan.
Apabila diterima, maka kontrak diakhiri.
Pemutusan kontrak adalah pengakhiran lebih awal dari jadwal yang telah
ditetapkan atas prakarsa pemilik/pengguna barang/ jasa, karena kelalaian
penyedia barang/ jasa. Pemutusan kontrak biasanya dengan memberikan sanksi
kepada Penyedia Barang/Jasa.
pengadaan di proyek lain yang dikenal, atau di proyek yang lain di dalam
penyelenggaraan organisasi.
RANGKUMAN
Segala perubahan yang akan merubah cakupan kontrak dapat diajukan untuk mendapat
persetujuan, dapat dimonitor, dikendalikan dan diakhiri.
LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas
tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka
pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Kode/Judul Unit Kompetensi :
INA.56303.13.09.10.07 : Menerapkan sistim Manajemen Pengadaan Barang & Jasa
Proyek (Project Procurement Management)
Soal :
3.2 Menggunakan kontrak 3.2.1 Apa tindakan anda bila salah satu
sebagai pedoman pihak tidak menepati janji?
pelaksanaan dan pedoman
pengendalian untuk mencapai 3.2.2 Kapan kontrak diakhiri?
tujuan proyek.
3.2.3 Berdasarkan apa kontrak diakhiri?
DAFTAR PUSTAKA
2. PP No. 28 tahun 2000, tentang : Usaha dan Peran Masyrakat Jasa Konstruksi
7. Perpres No. 32 tahun 2005 (20 Apr 2005), Perubahan ke 2 Kepres 80 Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
8. Perpres No. 70 tahun 2005 (20 Apr 2005), Perubahan ke 3 Kepres 80 Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
9. Perpres No. 8 tahun 2006 (20 Mar 2006), Perubahan ke 4 Kepres 80 Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
10. Perpres No. 85 tahun 2006 (6 Okt 2006), Perubahan ke 6 Kepres 80 Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
11. Standard Bidding Document ” Procurement of Works and Goods ” User Guide,
Asian Development Bank, September 2004.
13. Standard Request For Proposals, The World Bank, Washington, D.C. March 2002.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) DP-1