Anda di halaman 1dari 14

POLITIK Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan

Tan Malaka, Revolusi Indonesia Terkini


Tan Malaka, the LatessIndonesia’s Revolution

Faisal dan Firdaus Syam


Universitas Nasional, Jakarta
faisal_chaniago@yahoo.com
firdaussyam@yahoo.com

Abstrak
Sangat menarik untuk memahami pandangan Tan Malaka tentang revolusi dengan melihat
relevansi kondisi kekinian Indonesia. Oleh karena itu, lewat metode hermeunetika dan teori
materialisme histori, diharapkan, pandangan Tan Malaka bisa dipahami, yakni memahami
masyarakat dalam konteks tingkah laku secara keseluruhan dengan memandang kultur, cara
pikir dan bertingkah laku dari masyarakat tersebut. Hanya dengan inilah kita dapat memahami
Tan Malaka dalam zamannya. Baginya revolusi merupakan alat yang tepat buat meraih
kemerdekaan.

Kata Kunci: Tan Malaka, revolusli, hermeunetika, materialisme histori

Abstract
It is very interesting to understand Tan Malaka’s point of view towards revolution by seeing the
relevance of Indonesia’s contemporary condition. Therefore, by using hermeunetics methods
and the theory of historical materialism,we expect that Tan Malaka’s point of view could be
understood; by understanding people in context of whole behavior by looking at the culture,
way to think and how to behave from those people. This is the only way for us to understand
Tan Malaka in his period. For Tan Malaka, revolution is the proper device to reach the freedom.

Keywords: Tan Malaka, Revolution, Hermeunetics,Historical Materialism

JURNAL POLITIK 1575 VOL. 11 No. 01. 2015


Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan POLITIK

Pendahuluan sar hidupnya dalam pelarian di luar negeri, dan


Tan Malaka adalah salah seorang pejuang secara tak henti-hentinya diancam penahanan oleh
dan pahlawan kemerdekaan nasional Republik penguasa Belanda dan sekutu-sekutu mereka.
Indonesia, yang menggunakan revolusi sebagai Selain di Belanda, ia pernah tinggal di Rusia (No-
alat perjuangannya. Ia sangat yakin, hanya dengan vember 1922), mewakili PKI dalam konferensi
revolusi, Indonesia baru bisa merdeka. Komunis Internasional (komintern) keempat di
Tan Malaka menuangkan berbagai gaga- Moskow. Tan Malaka, bahkan diangkat sebagai
sannya ke dalam sekitar 27 buku, brosur dan wakil komintern untuk wilayah Asia Timur ---
ratusan artikel di berbagai surat kabar terbitan dan pernah juga di Kanton (1925), di daerah ini,
Hindia Belanda. Di antaranya, Menuju Republik, ia sempat menerbitkan majalah The Dawn dan
Masa Aksi, Parlemen atau Sovyet? SI Semarang pada tahun yang sama ia menulis buku Naar de
dan Onderwijs, Komunisme dan Pan-Islamisme, Republik Indonesia. Selanjutnya, pada Juli 1925,
Semangat Muda, Madilog, Manifesto Jakarta, ia menyelundup ke Filipina untuk berobat sakit
Politik, Rencana Ekonomi Berjuang, Muslihat, paru-paru, dan awal 1926 pergi ke Singapura,
Situasi Politik Luar dan Dalam Negeri, Thesis, serta menulis buku Massa Aksi. Pada Juli 1927,
Islam dalam Tinjauan Madilog, Nasrani-Yahudi ia ke Thailand dan mendirikan Partai Republik
Dalam Tinjauan Madilog, GERPOLEK (Gerilya- Indonesia.Kemudian, pada 1930 lari ke Shanghai,
Politik- Ekonomi), Kuhandel di Kaliurang, menyamar sebagai wartawan untuk Majalah
serta Pandangan dan Langkah Partai Rakyat. Banker Weekly --- terus berangkat ke Pulau Amoy,
Karya besarnya, Madilog, mengajak dan mem- China (1936), di daerah tersebut ia mendirikan
perkenalkan cara berpikir ilmiah kepada bangsa sekolah Bahasa Jerman dan Inggris. Setelah itu lari
Indonesia. ke Burma (31 Agustus 1937), dan Singapura (Mei
Madilog merupakan istilah baru dalam cara 1942), di Singapura mengajar Bahasa Inggris dan
berpikir, dengan menghubungkan ilmu bukti serta Matematika di Sekolah Tionghoa. 10 Juni 1942,
mengembangkannya dengan jalan dan metode dari Malaysia, Tan Malaka berlayar ke Indonesia
yang sesuai dengan akar kebudayaan Indonesia (Edisi Khusus Majalah Tempo: Bapak Republik
yang merupakan bagian dari kebudayaan dunia. Yang Dilupakan, Edisi 11 – 17 Agustus 2008).
Bukti adalah fakta, dan fakta adalah lantainya ilmu Meski secara jelas disingkirkan, namun, Tan
bukti. Bagi filsafat idealisme, yang pokok dan Malaka dapat memainkan peran intelektualnya
pertama adalah budi (mind), kesatuan, pikiran dan dalam membangun jaringan gerakan sosialis
penginderaan. Sementara, filsafat materialisme internasional untuk gerakan anti penjajahan di
menganggap alam, benda dan realita nyata serta Asia Tenggara.
objek sekeliling sebagai yang ada, yang pokok Sejak 1921, Tan Malaka telah terjun ke
dan yang pertama. dalam gelanggang politik. Dengan semangat
Cukup banyak kontribusi yang disumbang- berkobar, dari sebuah gubuk miskin, Tan Malaka
kan Tan Malaka untuk kemerdekaan Indonesia. banyak mengumpulkan pemuda-pemuda komunis.
Sebagai tokoh, ia adalah seorang pejuang militan, Ia banyak berdiskusi dengan Semaun tentang
radikal, revolusioner serta banyak melahirkan pe- pergerakan revolusioner dalam pemerintahan
mikiran-pemikiran berbobot dan berperan besar Hindia Belanda. Selain itu, ia juga merencanakan
dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. suatu organisasi dalam bentuk pendidikan bagi
Dengan perjuangan yang gigih, ia dikenal sebagai anggota-anggota PKI dan SI, serta menyusun sua-
tokoh revolusioner yang legendaris. Ia bersikukuh tu sistem tentang kursus-kursus kader serta ajaran-
mengkritik pemerintah kolonial Hindia Belanda ajaran komunis, gerakan-gerakan aksi komunis,
maupun pemerintahan republik di bawah Soekarno keahlian berbicara, jurnalistik dan keahlian me-
pasca-revolusi kemerdekaan Indonesia. Walaupun mimpin rakyat. Namun, pemerintahan Belanda
berpandangan sosialis, namun, ia juga sering terli- melarang pembentukan kursus-kursus semacam
bat konflik dengan Partai Komunis Indonesia itu, dan mengambil tindakan tegas bagi yang me-
(PKI). ngikutinya.
Tan Malaka menghabiskan sebagian be- Dalam melakukan pergerakan dan men-

JURNAL POLITIK 1576 VOL. 11 No. 01. 2015


POLITIK Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan

capai kemerdekaan, Tan Malaka selalu me- perbudakan tanpa revolusi.


ngedepankan konsep revolusi. Dalam bukunya Berdasarkan ulasan di atas, maka akan
yang berjudul Massa Aksi, ia menuliskan bahwa sangat menarik untuk memahami pandangan Tan
revolusi akan datang sendiri. Revolusi tidak bisa Malaka tentang revolusi dengan melihat relevansi
diciptakan oleh siapapun, termasuk masyarakat kondisi kekinian Indonesia. Oleh karena itu, lewat
dan elit politik. Sebuah revolusi disebabkan metode hermeunetika dan teori materialisme
oleh pergaulan hidup, suatu akibat tertentu da- histori, diharapkan, pandangan Tan Malaka bisa
ri tindakan-tindakan masyarakat dan terjadi dipahami, yakni memahami masyarakat dalam
pertentangan kelas yang dipengaruhi oleh faktor konteks tingkah laku secara keseluruhan dengan
ekonomi, sosial, politik, dan psikologis. Semakin memandang kultur, cara pikir dan bertingkah laku
besar kekayaan yang diambil oleh pihak lain, dari masyarakat tersebut. Hanya dengan inilah kita
maka, kesengsaraan dan perbudakan pun akan dapat memahami Tan Malaka dalam zamannya.
semakin menjadi-jadi. Pendek kata, semakin besar
jurang antara kelas yang memerintah dengan Revolusi, Marxis dalam Pemikiran Tan Malaka
kelas yang diperintah, maka, semakin besar pula Meminjam S.N. Eisenstadt (1986), revolusi
peluang un-tuk terjadinya revolusi. adalah kejadian luar biasa yang merubah tatanan
Dalam bukunya, Tan Malaka menuliskan sosial ekonomi suatu negara. Selain disertai
bahwa revolusi lahir secara alami dan tidak bisa ideologi, revolusi juga dilakukan masyarakat de-
diciptakan oleh tokoh politik, sedang motor uta- ngan melibatkan organisasi dan emosi yang ada
manya adalah rakyat yang tertindas atau yang dalam jiwa masyarakat. Revolusi bukan suatu
disebut massa aksi. Di bidang ini, pemikiran Tan perubahan atau gerakan yang bersifat temporer.
Malaka hampir sama dengan Karl Marx, yakni Revolusi terjadi karena berbagai perubahan sosial
perubahan dilakukan dengan cara revolusi. Me- yang berkelindan di tengah-tengah masyarakat,
nurutnya, tujuan revolusi adalah menentukan kemudian menjadi konflik, dilanjutkan dengan
kelas berkuasa yang kelak akan menguasai politik mobilisasi masyarakat serta organisasi politik le-
dan ekonomi. Bila revolusi dilakukan oleh kaum wat suatu pergerakan untuk menuju perubahan
borjuis, maka, mereka yang akan menguasai poli- sosial.
tik dan ekonomi. Begitu juga sebaliknya, bila Selanjutnya, meminjam Theda Skocpol
revolusi dilakukan oleh rakyat, kelak mereka yang (1991), revolusi adalah perubahan yang mendasar,
akan berkuasa (Malaka, 2000a). baik dalam struktur sosial maupun politik yang
Baginya, pergerakan kemerdekaan ter- berlangsung bersamaan dan masing-masing saling
masuk bagian dari revolusi. Revolusi bukan memperkuat satu dengan yang lainnya. Perubahan
saja menghilangkan hukum kejahatan sosial, ini berlangsung melalui konflik sosial-politik yang
menentang kecurangan dan kelaliman, akan te- kuat --- termasuk perjuangan kelas juga turut
tapi, untuk mencapai perbaikan dan terhindar memainkan peranan kunci.
dari kebodohan serta penindasan. Dalam masa Sebelum Theda Skocpol, Karl Marx (dalam
revolusi, akan tercapai puncak kekuatan moral Darsono, 2006) menjelaskan, revolusi adalah sua-
yang terlahir kecerdasan pikiran untuk mendirikan tu keharusan karena kelas penguasa tidak akan
masyarakat baru. Kalimat ini menekankan, bah- mampu digulingkan melalui diplomasi. Menurut
wa revolusi akan memberikan dampak positif Marx (dalam Darsono, 2006), revolusi adalah
terhadap perkembangan masyarakat. Karena, da- perubahan dan pergantian kekuasaan dari kelas
lam pergolakan revolusi, pola pikir masyarakat lama oleh kelas baru. Pergerakannya pun bersifat
akan menjadi berubah karena dipengaruhi oleh kekerasan dengan melibatkan kekuatan buruh,
lingkungan, dan akan memberikan dorongan sebab kekuasaan lama akan mempertahankan
untuk terus berkembang. Berkebalikan dengan diri dan tidak akan bersedia menyerahkan kekua-
diplomasi, revolusi juga akan melahirkan ma- saannya dengan secara suka rela.
syarakat baru. Lebih lanjut ia mengungkapkan,
tidak ada satu kelas dari suatu bangsa yang mam- Revolusi itu sendiri dilaksanakan melalui
aksi kelas yang dipimpin oleh suatu kelas
pu mengenyahkan peraturan-peraturan kolot dan revolusioner yang mempunyai kesadaran

JURNAL POLITIK 1577 VOL. 11 No. 01. 2015


Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan POLITIK

sendiri (yakni, golongan borjuis dalam jelaskan; hingga saat ini, sejarah semua masyarakat
revolusi borjuis, dan kaum proletar dalam adalah sejarah perjuangan kelas. Selaras dengan
revolusi sosial). Dalam melakukan revolusi, itu, mereka juga merumuskan tentang kekuatan
mungkin saja kelas ini didukung kelas
revolusioner lain. Jika revolusi ber-hasil politik yang harus dibangun kaum proletar untuk
dilakukan, maka, akan ada cara produksi menghadapi kapitalis; yakni membangun kekuatan
baru, ideologi dan politik baru, ser-ta dengan seruan ”Kaum Buruh sedunia bersatulah,
hegemoni dari kelompok yang menang maka, kamu akan kuat”.
(Darsono, 2006). Sejatinya, dalam revolusi proletar, tidak
diperlukan nilai-nilai kemanusian karena bisa
Pemikiran Marx seperti yang tersebut menghalangi proses revolusi. Karl Marx mene-
di atas, bisa dilihat dari bukunya yang berjudul; rangkan, tahap pertama revolusi komunis adalah
Manifesto Komunis. Di sini, Marx juga bercerita pengambilan kekuasaan politik oleh proletariat.
tentang sejarah masyarakat dan perjuangan kelas. Secara lebih jelas dilukiskan, tiap kelas yang
Kebebasan, perbudakan, bangsawan dan tuan ingin menegakkan dominasinya, atau juga pada
tanah atau nelayan serta unsur lain berada pada saat kaum proletariat sudah mendominasi dan
posisi yang selalu bertentangan antara satu sama hendak menghapuskan masyarakat lama secara
yang lain dan terus berlangsung tanpa terputus. keseluruhan atau segala bentuk dominasi pada
Dari pemikiran ini menunjukan, bahwa sejarah umumnya, maka, sebelum semuanya itu dicapai;
umat manusia selalu diwarnai oleh perjuangan yang pertama-tama harus dilakukan adalah mere-
atau pertarungan antar kelompok-kelompok but kekuasaan politik.
manusia. Menurut Marx, perjuangan kelas ini Marx melanjutkan, setelah revolusi berha-
bersifat permanen dan merupakan bagian yang in- sil, maka, dibuatlah diktator proletarian yang tu-
heren dalam kehidupan sosial. Perjuangan kelas gasnya membentuk masyarakat komunis. Setelah
ini sudah terjadi semenjak pertama kali kelas- itu, baru tercipta masyarakat komunis, dan pola
kelas sosial muncul dalam masyarakat kuno. hidup masyarakat kembali menjadi masyarakat
Penderitaan kaum proletar membuat jiwa primitif. Saat itu, semua manusia mempunyai
humanis Marx bangkit, dan terdorong untuk hak yang sama terhadap alam dan tidak ada lagi
menyumbangkan pemikiran dalam menyelesaikan batas-batasan kelas. Itulah khayalan terakhir Marx
masalah ini. Secara jelas, Karl Marx dan Engels tentang masyarakat. Kajian masyarakat komunis
menuturkan tentang kekuatan proletar. Kekuatan ini bisa dilihat pada teori materialisme histori.
kaum proletar akan terbangun jika mereka bersatu, Lalu, bagaimana dengan konsep revolusi
menjadi satu kelas, lalu melakukan revolusi. menurut Tan Malaka? Menurutnya, revolusi ti-
Kekuasaan politik yang teratur diperlukan dak lahir dari sebuah gagasan manusia, revo-
bagi satu kelas buat menindas kelas lain. lusi lahir atas perubahan sosial ketika terjadi
Apa bila kaum proletar mau melawan kaum pertentangan kelas yang tajam yang disebabkan
borjuis, maka, mereka harus berkumpul oleh faktor ekonomi, sosial, politik dan psikologi.
menjadi satu kelas dalam revolusi --- Semakin kuat penindasan, maka akan semakin
lalu, menjunjung tinggi dirinya menjadi menimbulkan reaksi dari masyarakat yang tertin-
kelas berkuasa. Setelah itu, kaum proletar
menghilangkan pertentangan kelas. Dalam das untuk melakukan perlawanan atau revolusi.
hal ini kaum proletar menghilangkan
keadaan-keadaan produk yang lama. Hal Suatu revolusi disebabkan oleh pergulatan
itu seiring dengan hilangnya pertentangan hidup, satu akibat tertentu dari perbuatan-
ke-las, untuk menghilangkan kekuasaan perbuatan masyarakat. Atau dise-but
satu kelas atas kelas lainnya, sehingga, yang dengan perkataan dinamis, revolusi adalah
tertinggal hanya golongan manusia saja hasil dari akibat-akibat tertentu dan tak
(Darsono, 2006). terhindarkan yang timbul dari perten-
tangan kelas yang kian hari kian tajam.
Ketajaman pertentangan yang menimbulkan
Perjuangan kelas dalam buku Manifesto pertempuran itu ditentukan oleh pelbagai
Komunis, dengan bangga Marx dan Engels men- macam faktor, yakni ekonomi, sosial, poli-
tik, dan psikologis. Semakin bertumpuk

JURNAL POLITIK 1578 VOL. 11 No. 01. 2015


POLITIK Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan

kekayaan pada satu pihak, maka, semakin menemukan definisi kata “murba”. Kata ini dike-
berat kesengsaraan dan perbudakan di lain nal dalam kisah laskar pada cerita-cerita Ken Arok
pihak. Pendeknya, semakin besar jurang an- di zaman Singosari.
tara kelas yang memerintah dengan kelas
yang diperintah, maka, semakin besar pula Penggunaan kata murba oleh Tan Malaka,
hantu revolusi (Malaka, 2000a). bisa dibaca pada sambutannya di Kongres Partai
Murba sebagai berikut.
Bagi Tan Malaka, revolusi tidak melahirkan
diktator proletar atau kediktatoran yang dilakukan Sampai saatnya sekarang Murba bangkit;
oleh penguasa baru. Revolusi melahirkan sebuah Murba berpikir; Murba bergerak, dan
Murba memanggul beban revolusi ini
tatanan masyarakat baru yang beradab dan negara menuju kepada masyarakat yang makmur,
menghargai nilai kemanusiaan dan hak politik berdasarkan demokrasi dalam politik dan
warga negara. Bukan diktator proletar yang me- ekonomi. Bangunlah Partai Murba, ad-
nindas rakyat. Ini yang membedakan revolusi ministrasi Murba dan laskar Murba di dalam
Tan Malaka dengan revolusi Karl Marx. Setelah pabrik, tambang, kebun dan desa!
negara terbentuk, Tan Malaka mengusulkan Supaya kalau kelak zore-hours, saat
sebuah negara yang berdasarkan hukum yang meletusnya sudah sampai, Murba sudah
humanis, tidak sarat dengan nilai diktator. Tan siap dengan semua alat masyarakat lahir
Makala menjelaskan. dan batin. Singkirkan semua yang berbau
akademis, keragu-raguan, ketakutan-keta-
“Menghapuskan hukum-hukum dan kutan dan putus asa!
undang-undang untuk menindas pergerakan
politik, seperti hak pemerintah untuk me- Dengan granat di pinggang dan bambu
ngasingkan tiap-tiap orang yang dipan- runcing di tangan, kemerdekaan seratus
dang berbahaya bagi pemerintah, melarang persen dapat dilaksanakan, karena, sembilan
pemogokan, melarang dan membubarkan puluh sembilan persen rakyat Murba masih
rapat-rapat, melarang penyiaran pers dan bersemangat anti penjajahan!
melarang memberikan pelajaran-pelajaran Yang perlu adalah pengertian, semangat
dan pengakuan sepenuhnya atas kemerde- dan organisasi dari Murba, oleh Murba, dan
kaan bergerak (Tan Malaka, 2000b).” untuk Murba! (lihat sambutan pidato Tan
Malaka pada Kongres Partai Murba 1948).
Selanjutnya, bagi Tan Malaka, yang
melakukan revolusi adalah massa aksi, yaitu
Menurut Tan Malaka (dalam Suseno,
massa yang sudah tersusun dan punya semangat
1977), revolusi Indonesia berbeda dengan
revolusioner yang terdiri dari petani, buruh dan
revolusi Perancis yang dilakukan oleh kaum
masyarakat miskin atau rakyat jelata. Pada 1926,
borjuis. Revolusi Indonesia dilakukan oleh kaum
ketika menulis buku Menuju Republik dan Massa
borjuis. Bila dibandingkan dengan Trotski ---
Aksi, dalam merumuskan revolusi Tan Mala-
konsep revolusi Tan Malaka juga jauh berbeda.
ka masih menggunakan kata proletar sebagai
Bagi Trotski, revolusi adalah sebuah pertarungan
elemen revolusi. Sekitar 1948, Tan Malaka mulai
kekuatan secara terbuka antara kekuatan-kekuatan
menggunakan kata murba sebagai pengganti
sosial di dalam sebuah perjuangan untuk mengambil
proletar. Dalam perjalanannya, murba berubah
kekuasaan. Negara bukanlah sebuah tujuan akhir di
menjadi partai politik yang secara konsep berbeda
dalam dirinya sendiri. Ia hanya merupakan sebuah
dengan PKI. Namun, posisi Partai Murba dalam
alat di tangan kekuatan sosial yang mendominasi.
perpolitikkan nasional tidak bisa sebesar PKI.
Seperti tiap mesin, ia memiliki motor, mekanisme
Seperti dijelaskan Anton DH Nugrahanto (2012)
transmisi dan eksekusi. Revolusi yang diterapkan
--- dalam opininya yang berjudul Tan Malaka
adalah revolusi permanen. Selama kaum kapitalis
dan Murba di www.kompasiana.com --- Murba
masih ada di sebuah negara, maka, selama itu juga
sendiri berarti “rakjat djelata” ini diambil dari
revolusi akan terus terjadi.
bahasa Sanskrit --- peristiwa ini terjadi pada 1944,
Dari penjelasan di atas, kita bisa melihat
ketika Tan Malaka ke Museum Nasional bertemu
revolusi Tan Malaka bukan revolusi yang bersifat
dengan Poerbatjaraka. Di sela pertemuannya itu ia

JURNAL POLITIK 1579 VOL. 11 No. 01. 2015


Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan POLITIK

absolut dan terjadi terus-menerus. Revolusi hanya cam faktor: ekonomi, sosial, politik, dan
sebagai alat untuk menuju kemerdekaan. Setelah psikologis. Semakin besar kekayaan pada
Indonesia merdeka seratus persen dan pemerintah satu pihak, maka, semakin berat keseng-
saraan dan perbudakan di pihak lain.
bisa menata negara dengan baik, maka, revolusi Pendeknya semakin besar jurang antara
usai, tidak ada lagi revolusi. Tidak hanya itu, dalam kelas yang memerintah dengan kelas yang
berjuang atau melakukan revolusi, Tan Malaka diperintah, maka, semakin besar pula hantu
juga sangat menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Ia revolusi (Malaka, 2000a).
tidak pernah menangkap orang yang bertentangan
dengan dirinya. Begitu juga dalam kehidupan Dari perjelasan di atas, maka, dapat dija-
bernegara, Tan Malaka menghargai keberagaman barkan bahwa revolusi tidak lahir atas perintah
dan agama. Sementara tokoh komunis lain, bersi- atau kehebatan seseorang atau pemimpin negara.
kap anti pluralisme dan perbedaan. Revolusi lahir secara alamiah, seiring dengan per-
tentangan yang terjadi dalam masyarakat yang
Tan Malaka dan Revolusi di Indonesia kian hari kian tajam. Kehadiran pemimpin yang
Tan Malaka menerangkan bahwa revolusi hebat hanya menjadi pemicu atau mempercepat
lahir karena adanya perubahan sosial yang lahirnya proses revolusi. Tujuan revolusi adalah
memaksa masyarakat untuk melakukan peru- menentukan penguasa baru, siapa yang menang
bahan tersebut. Selanjutnya, revolusi lahir bu- dalam revolusi, maka, mereka yang akan menjadi
kan atas keinginan manusia --- revolusi lahir penguasa. Namun jika gagal, maka, penguasa
secara alami atas dasar kondisi sosial yang tak lama tetap memegang kekuasaan.
adil. Revolusi merupakan alat untuk melakukan Di dalam masa revolusi, akan tercapai
pembebasan terhadap penindasan. Hal itu dije- puncak kekuatan moral, terlahir kecerdasan pikiran
laskan oleh Tan Malaka dalam buku Massa Aksi dan teraih segenap kemampuan untuk mendirikan
yang ditulisnya setelah pemberontakan PKI 1926 masyarakat baru. Kalimat ini menekankan,
gagal. Kegagalan tersebut memberikan ide bagi bahwa revolusi akan memberikan dampak positif
Tan Malaka untuk merumuskan buku Massa terhadap perkembangan masyarakat. Karena, da-
Aksi, dengan harapan dapat menjadi sumber atau lam pergolakan revolusi pola pikir masyarakat
panduan dalam melakukan perjuangan. Pertama akan berubah karena dipengaruhi oleh lingkungan
kali, Massa Aksi diterbitkan di Singapura pada memberikan dorongan untuk terus berkembang
per-tengahan Desember 1926. Berkait dengan hal (Malaka, 2000a).
itu, Tan Malaka menjelaskan sebagai berikut. Seterusnya, Tan Malaka juga membahas
revolusi Indonesia yang bakal timbul. Di sini,
Revolusi bukanlah sesuatu yang dikarang ia melontarkan dua pertanyataan. Pertama, apa
dalam otak yang luar biasa, bukan pula hasil yang menyebabkan revolusi terjadi di Indonesia?
perbuatan yang jempol, dan bukan lahir atas Menurut Tan Malaka, revolusi di Indonesia
perintah manusia yang luar biasa. Keca-
kapan dan sifat luar biasa dari seseorang sangat terkait dengan kondisi sosial, ekonomi dan
dapat membangun revolusi, mempercepat, politik Indonesia itu sendiri. Kedua, masyarakat
atau memimpinnya menuju kemenangan, Indonesia semakin lama semakin miskin, melarat,
tetapi ia tidak dapat menciptakan revolusi tertindas dan terkung-kung. Ketiga, pertentang
dengan otaknya sendiri. Suatu revolusi atau kelas dan kebangsaan semakin lama semakin
perubahan sosial bukanlah sebuah ide dan tajam. Keempat, pemerintah Belanda semakin
diciptakan oleh manusia atau seseorang.
Suatu revolusi disebabkan oleh pergaulan lama semakin reaksioner, dan yang kelima, bangsa
hidup, suatu akibat tertentu dari perbuatan- Indonesia dari hari ke hari semakin bertambah
perbuatan masyarakat, atau biasa disebut revolusioner dan tidak mengenal kata damai
dengan perkataan dinamis. Revolusi adalah (Malaka, 2000a).
hasil dari akibat-akibat tertentu dan tak ter- Sejatinya, syarat revolusi sudah terpenuhi,
hindarkan yang timbul dari pertentangan mengingat, Indonesia ketika itu berada di tangan
kelas yang kian hari kian tajam. Ketajaman
pertentangan yang menimbulkan pertem- penjajahan Belanda. Kekayaan yang dimiliki
puran itu ditentukan oleh pelbagai ma- Indonesia dikuasi oleh Belanda, rakyat hanya

JURNAL POLITIK 1580 VOL. 11 No. 01. 2015


POLITIK Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan

menjadi budak di negerinya sendiri. Menurut Tan buruh dan petani. Bagi Tan Malaka, kedua elemen
Malaka, ketika belum masuk ke Indonesia, negeri masyarakat tersebut mempunyai kekuatan untuk
Belanda hanya negeri tani dan tukang warung kopi. bergerak dan menjadi ujung tombak revolusi.
Sekarang negeri tersebut, selain diisi petani juga Bahkan, Tan Malaka sangat yakin, perekonomian
oleh saudagar. Seandainya Belanda tidak mem- Belanda akan runtuh kalau buruh melakukan per-
punyai negeri jajahan sebesar Indonesia, maka, ia lawanan. Sehubungan dengan itu, Tan Malaka
tidak akan bisa seperti Belgia dan Swedia. Karena menerangkan bentuk revolusi sebagai berikut.
keberanian mereka mengarungi lautan, maka
Belanda berhasil menjadi besar. Kesenjangan Revolusi Indonesia sebagian kecil menen-
tang sisa-sisa feodalisme dan sebagian yang
antara penjajah dan yang dijajah pun jadi sangat terbesar menentang imperialisme barat
tinggi. yang lalim, ditambah lagi oleh dorongan
Begitu pula dengan kemiskinan, rakyat kebencian bangsa timur terhadap barat yang
Indonesia hidup dalam kemiskinan. Tan Malaka menindas dan menghina mereka.
menyebutnya dengan kemelaratan. Kehidupan
rakyat Indonesia dalam keadaan menyedihkan. Inti kekuatan revolusi (sekurang-kurangnya
di Jawa) harus dibentuk oleh kaum buruh
Menurutnya, ratusan ribu rakyat Indonesia industri, perusahaan dan pertanian. Ben-
meringkuk dengan perut kosong, sementara teng-benteng politik terutama ekonomi im-
Belanda sibuk menghitung jumlah kebun dan perialisme Belanda hanya dapat dipukul
perusahaannya. Bangsa Indonesia menjadi budak, oleh kaum buruh (Malaka, 2000a).
yang dalam bahasa Tan Makala “budak berlian
kolonial” yang bekerja di perusahaan dan per- Tan Malaka menambahkan, selain buruh
kebunan Belanda --- padahal mereka hidup dalam dan petani, dalam berevolusi juga terlibat kaum
kelaparan. borjuis yang bergerak maju-mundur atau tidak
Meski Indonesia sudah 300 tahun me- sungguh-sungguh dalam melakukan revolusi. Da-
ngenal peradaban barat, akan tetapi, rakyat Indo- lam hal membahas kaum borjuis di Indonesia,
nesia belum mengenal haknya. Para petani ti- Tan Malaka menyebutnya sebagai borjuis baru
dak mengetahui kepastian hidupnya, begitu pula dan tidak sekuat borjuis di Eropa, karena tidak
dengan buruh. Mereka dilarang berorganisasi dan memiliki industri yang besar seperti Inggris dan
rakyat diperas dengan pajak yang mencekik. Kaum Perancis. Kaum borjuis baru mau ikut bila sudah
buruh industri, perkebunan dan pengangkutan ada kepastian bahwa revolusi akan menang, dan
yang sudah bekerja ratusan tahun dengan Belan- mereka baru ikut setelah revolusi mau menang
da, tetap diperbudak dan bekerja tanpa kontrak. (Malaka, 2000a). Penjelasan ini menerangkan,
Nasib mereka tidak lepas dari kontrak yang bahwa Tan Malaka sangat meragukan kesetiaan
berkepanjangan. Untuk mengikat buruh, maka, borjuis Indonesia untuk ikut dalam revolusi.
dibuatlah peraturan, sehingga mereka tidak dapat Bila revolusi menang, maka, Indonesia baru bisa
berorganisasi dan berjuang untuk melawan koloni- melakukan perubahan dalam bidang politik, eko-
al Belanda. Semua undang-undang yang dibuat nomi dan sosial.
dan diterapkan kolonial bersifat mengikat. Masih dalam buku yang sama, Tan Malaka
Sekarang masuk pada pertanyan yang (2000b) menerangkan bahwa revolusi Indonesia
kedua; bagaimana bentuk revolusi di Indonesia? berbeda dengan revolusi proletar di Jerman,
Menurut Tan Malaka, bentuk revolusi Indonesia, Inggris dan Amerika yang penduduknya sebagian
selain menentang sisa-sisa feodalisme --- me- besar berasal dari kaum buruh. Sementara, di
ngingat negara di Asia, termasuk Indonesia Indonesia, mayoritas penduduknya tidak berasal
(kerajaan di Indonesia) sarat dengan feodalisme. dari buruh, hal itu disebabkan karena kapital atau
Tidak hanya melawan kaum feodal, revolusi industri di Indonesia masih baru. Bila dibanding
di Indonesia juga melawan imperialisme barat. dengan buruh barat, baik secara kualitas maupun
Jadi ada dua kekuatan yang akan dihadapi dalam kuantitas, buruh Indonesia masih jauh tertinggal.
melakukan revolusi. Sementara, yang melakukan Revolusi Indonesia juga tidak sama dengan
revolusi atau kekuatan revolusi berada di tangan revolusi Perancis, karena kaum borjuis Indonesia

JURNAL POLITIK 1581 VOL. 11 No. 01. 2015


Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan POLITIK

masih lemah dan belum mempunyai industri besar Sampai sekarang, pengikut pemikiran-pemikiran
yang bisa ekspansi ke luar negeri. Oleh karena itu, Tan Malaka masih ada. Salah satunya adalah
ilmu pengetahuan dan industrialisasi juga belum Datuk Patih Asral, Ketua LPPM Tan Malaka,
berkembang dengan baik. Revolusi di Indonesia dan komunitas Tan Malaka yang dikelola oleh
juga tidak melawan kaum feodal, sebab sebagian beberapa anak muda, di antaranya adalah Rahman.
kaum feodal sudah dihancurkan oleh Belanda. Selain melakukan studi pemikiran Tan Malaka,
Sementara, di Perancis, kaum borjuisnya sangat komunitas ini juga menerbitkan buku-buku karya
kuat. Mereka sudah berhasil membangun industri Tan Malaka dan buku yang terkait dengan Tan
yang kuat. Namun, kaum feodal menghalangi Malaka.
perkembangan industrinya sehingga mereka harus Seandainya Tan Malaka masih hidup,
melakukan perlawanan terhadap kaum feodal. apakah ia dapat menganggap bahwa ide revolusinya
Ketika itu, kaum borjuis melakukan revolusi sudah terealisasi, yaitu dalam bidang politik,
untuk melawan feodalisme yang menghambat la- ekonomi, sosial, budaya dan mental. Secara lebih
junya industri. Revolusi Indonesia juga berbeda pendek, apakah Indonesia sudah merdeka seratus
dengan revolusi Rusia. Walau feodalisme dan persen seperti yang diinginkannya?
kaum borjuis masih lemah, akan tetapi, mereka Seumpama pemahaman kita tentang Tan
sudah terdidik dalam berevolusi. Ketika revolusi Malaka mendekati kebenaran, maka, ia pasti
meletus, mereka pun langsung bergerak melawan akan menjawab “belum”. Jika itu jawabnya, kita
pemerintah Rusia. akan melihat kembali sosok figur kontroversial.
Seorang tokoh nasional yang tidak mungkin bisa
Pemikiran Tan Malaka dan Kekinian lepas dari suasana konflik, dan ia pun akan tampil
Akhirnya, revolusi total Tan Malaka serta melakukan kritikan terhadap kondisi seka-
mengalami kegagalan. Walau demikian, konsep rang.
revolusi total Tan Malaka tetap mengusik benak Pada tahap lebih lanjut, apakah ia melihat
mereka yang kritis. Kita tidak bisa membayangkan, kemungkinan akan terealisasi merdeka seratus
bagaimana hasilnya jika visi revolusi total, yaitu persen (Alfian, 1986), yaitu negara yang berdaulat
menuju merdeka seratus persen menang dan atas negaranya sendiri, rakyat hidup sejahtera
diikuti? Memang sulit untuk menjawabnya. Yang tidak ditindas negara bekas kolonial atau kapitalis,
jelas, visi revolusi Tan Malaka ini hampir sama dan menjadi tuan di negeri sendiri, baik di bidang
dengan Ho Chi Minh di Vietnam. Ho Chi Minh ekonomi maupun politik. Padahal, tentang masa
berhasil dengan gemilang mengalahkan Amerika depan Indonesia, Tan Malaka bercita-cita, setelah
Serikat. Semangat nasionalisme dan keperca- merdeka, Indonesia harus menjadi negara yang
yaannya kepada kekuatan sendiri yang tinggi, berdaulat atas dirinya sendiri. Bukan menjadi ne-
sebagaimana diperlihatkan oleh rakyat Vietnam. gara yang terjajah kembali.
Walau secara materi dan senjata lemah, tetapi Secara ekonomi, ia menginginkan terja-
mereka berhasil membuktikan bahwa pada akhir- dinya nasionalisasi terhadap perusahaan asing yang
nya visi revolusi totalnya bisa dimenangkan. pernah beroperasi di Indonesia, seperti industri
tambang batu bara, timah, minyak, tambang emas
Konsep Pembangunan Ekonomi Tan Malaka dan sejenisnya. Ia juga menginginkan agar dila-
Meski ide revolusi total Tan Malaka gagal kukan nasionalisasi terhadap perusahaan asing
diterapkan, dan revolusi kemerdekaan Indonesia lain. Setelah itu, dilanjutkan dengan membangun
telah lama selesai, namun, pandangannya tentang industri-industri baru yang dikelola sendiri. Untuk
revolusi masih menarik untuk dikaji. Di sisi lain, ekonomi kerakyatan, ia akan mendirikan koperasi,
meski Tan Malaka tidak sempat melihat akhir memberikan bantuan atau kredit murah pada
dari perjuangan rakyat Indonesia, tetapi tidak ada rakyat --- negara harus memberikan bentuk uang
yang bisa menepis betapa pandangannya cukup dan alat serta mengembangkan kemampuan petani
mewarnai pergolakan politik di Indonesia. Keha- dalam mengelola lahan. Bagi Tan Malaka, negara
diran Partai Murba yang ia dirikan sempat terus mempunyai tanggungjawab untuk meningkatkan
ada, walau sosok Tan Malaka sudah meninggal. perekonomian rakyat. Negara harus ikut berperan

JURNAL POLITIK 1582 VOL. 11 No. 01. 2015


POLITIK Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan

dalam hal ini, rakyat tidak bisa dilepaskan begitu rakyat. Komunisme juga tidak menerima pikiran
saja dalam mengembangkan dan memajukan per- orang lain, penyanggahan terhadap persamaan
ekonomiannya. manusia, dan interpretasi sejarah dalam sudut
Ide atau cita-cita ini ia tuangkan dalam pandang (economic interpretation of history). Oleh
buku Menuju Republik Indonesia. Ada sepuluh karena itu, mereka tidak segan-segan melakukan
program ekonomi yang diinginkannya, yakni, penipuan, pengkhianatan dan pembunuhan untuk
1. menasionalisasi pabrik-pabrik dan tam- melenyapkan lawan-lawan politiknya meski pun
bang-tambang seperti tambang batu ba- berasal dari partainya sendiri. Sementara, Tan
ra, timah, minyak dan tambang emas; Malaka sangat mejunjung tinggi paham HAM,
2. menasionalisasi hutan-hutan dan peru- di antaranya melarang pemerintah melakukan
sahaan-perusahaan modern, seperti pe- penindasan terhadap rakyat dan memberikan
rusahaan gula, karet, teh, kopi, kina, ke- ruang politik sebesar-besarnya pada rakyat untuk
lapa, nila, dan tapioka; melakukan protes jika mereka ditindas oleh peme-
3. menasionalisasi perusahaan-perisahaan rintah.
lalulintas dan angkutan umum; Selain itu, ia juga berharap untuk meng-
4. menasionalisasi bank-bank, perusahaan- hapuskan hukum dan undang-undang yang menin-
perusahaan perseorangan dan maskapai- das pergerakan politik, seperti hak pemerintah
maskapai perniagaan besar lainnya; untuk mengasingkan tiap-tiap orang yang dipan-
5. membangun industri-industri baru deng- dang berbahaya bagi pemerintah, melarang pe-
an bantuan negara; seperti pabrik-pabrik mogokan, melarang dan membubarkan rapat-
mesin dan tekstil dan galangan kapal; rapat, melarang penyiaran pers dan melarang
6. mendirikan koperasi-koperasi rakyat de- memberikan pelajaran-pelajaran dan pengakuan
ngan bantuan kredit yang murah oleh ne- sepenuhnya atas kemerdekaan bergerak. Serta me-
gara; nuntut hak berdemonstrasi --- demonstrasi masa
7. memberikan bantuan hewan dan alat- di seluruh Indonesia untuk melawan penindasan
alat kerja kepada kaum tani untuk mem- ekonomi dan politik, seperti pajak pembebasan
perbaiki pertaniannya dan mendirikan dengan segala tawanan politik dan pengembalian
kebun-kebun percontohan; orang buangan politik, masa aksi juga harus diper-
8. transmigrasi; kuat dengan pemogokan umum dan melawan pe-
9. pembagian lahan produktif kepada merintah.
petani yang tidak punya lahan serta Dari sini, kita bisa melihat bahwa Tan
bantuan bibit dan keuangan, untuk meng- Malaka sangat menjunjung nilai-nilai demokrasi.
usahakan tanah-tanah tersebut; dan Dalam pandangannya, ia tidak sepakat dengan ke-
10. menghapuskan sisa-sisa tanah feodal dan diktatoran seperti yang terjadi di negara komunis
tanah-tanah partikelir dan membagikan lain atau para pemimpin komunis, seperti Lenin,
yang tersebut belakangan ini kepada Stalin dan Mao Zedong. Ini pula yang menjadi
petani melarat dan proletar (Malaka, kelebihan Tan Malaka dalam merumuskan sebuah
2000b). gagasan untuk negara dan pengelolaan manajeman
pemerintah.
Selanjutnya, di bidang politik ia mengi-
nginkan kemerdekaan Indonesia dengan segera Revolusi dan Penguasaan Sumber Daya Alam
dan tidak terbatas. Membentuk republik federasi di Era SBY
karena Indonesia terdiri dari pulau-pulau Sejak dibukanya sistem Penanaman
(Malaka, 2000b), dan memberikan hak politik Modal Asing, para pengusaha luar negeri pun
sebesar-besarnya kepada rakyat Indonesia dalam berbondong-bondong berinvestasi di Indonesia,
melakukan kegiatan politik, baik dalam berpartai termasuk di bidang sumber daya alam. Padahal,
dan menyampaikan pendapat. Hal inilah yang sesuai dengan amanat konstitusi, keberadaannya
menjadi pembeda antara Tan Malaka dengan adalah untuk kesejahteraan rakyat. Rakyat Indo-
ajaran komunis, yaitu mengekang hak politik nesia hanya menonton dan tidak bisa berbuat

JURNAL POLITIK 1583 VOL. 11 No. 01. 2015


Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan POLITIK

banyak ketika sumber alam negaranya diambil diolah menjadi gas alam cair (liquid natural gas).
pengusaha asing. Negara seolah-olah menjadi Pada 2007, Exxon Mobil bahkan diberi mandat
kaki tangan pengusaha asing. Jika terjadi protes, untuk mengelola Blok Surumana dan Mandar di
pemerintah langsung turun tangan melindungi Selat Makassar. Di blok ini, Exxon memegang
pihak asing. Kondisi seperti itu menimbulkan saham 100%.
gejolak, salah satunya di Papua. Rakyat Papua Di tengah-tengah kekayaan alam yang
melakukan pemberontakan terhadap ketidakadilan demikian berlimpah, ternyata, sebagian rakyat
yang terjadi di daerahnya. Walau daerahnya kaya, tetap hidup dalam kemiskinan. Buruh tetap dieks-
namun mereka tetap hidup dalam kemiskinan. ploitasi, kehidupannya tidak sejahtera. Mungkin
Emas yang dimiliki oleh Papua dikuasai oleh visi revolusi Tan Malaka ini tidak berlaku di
Freeport, perusahaan Amerika Serikat. Indonesia Indonesia, dianggap bertentangan dengan konsep
hanya mendapat bagian 1% dari perjanjian 3,75%. liberalisme. Namun, di beberapa negara Amerika
Tidak hanya rakyat Papua, kondisi seperti ini juga Latin, seperti Bolivia dan Venezuela, visi revolusi
bisa menimbulkan protes dari rakyat di luar Papua, Tan Malaka masih berjalan dengan baik. Presiden
sebab, kegiatan perusahaan tersebut berhubungan Venezuela, Hugo Chavez bahkan menasionalisasi
dengan kelangsungan pembangunan bangsa serta Holcim, perusahaan semen raksasa Swiss, pada
menginjak-injak rasa nasionalisme. pertengahan 2010. Venezuela akan membayar 650
Pada dasarnya, tidak ada satu negara pun juta dollar AS (507 juta Euro) sebagai pengganti
yang mau kekayaan alamnya dikuasai oleh negara kerugian atau kompensasi untuk menasionalisasi
lain. Biasanya, yang dilakukan adalah kerja sama anak perusahaannya di Venezuela. Holcim pada
yang saling menguntungkan. Akan tetapi, kebe- Agustus lalu menandatangani nota kesepahaman
radaan Freeport jelas-jelas sangat merugikan untuk menjual 85 persen saham Holcim
bangsa Indonesia. Sampai sekarang, Indonesia Venezuela kepada pihak berwenang setelah
tidak berdaya atas kekayaan alam Papua, Freeport Chavez mengumumkan pada April; ia akan
menguasai penuh daerah pengolahannya. Yang menasionalisasi seluruh industri semen dalam
menyedihkan, dari penguasaan alam oleh asing negeri. Venezuela juga menasionalisasi Banco
di tanah Papua adalah kemiskinan yang terjadi di de Venezuela, anak perusahaan Bank Santander,
daerah sekitar pertambangan. Sampai sekarang, salah satu raksasa perbankan di Spanyol pada
realitas sosial ekonomi ini belum juga bisa dise- Agustus 2008 (kompas.com. 2010. “Nasionalisasi
lesaikan. Mereka pun menuntut haknya. Holcim” dalam www.kompas.com diakses pada 13
Tidak hanya emas, sumber alam lain September 2010).
seperti gas dan minyak yang terkandung dalam Selain melakukan nasionalisasi, Tan
bumi Indonesia juga dikuasai perusahaan asing. Malaka juga mengusulkan untuk memperkuat
Misalnya gas, dikuasi oleh Chevron, minyak oleh perekonomian negara --- di sini, negara harus mem-
Exxon Mobil. Saat ini, perusahaan minyak ter- punyai industri berat, industri yang menguasai
besar dari Amerika Serikat tersebut beroperasi sektor-sektor penting. Menurut Tan Malaka, hal
di wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam seperti ini juga dilakukan oleh kaum kapitalis,
(NAD) sebagai kontraktor untuk BP Migas (Badan tujuannya adalah memperkuat perekonomian ke-
Pelaksana Minyak dan Gas). Exxon mengatakan lompok dan negaranya.
di laman situsnyam, mereka sudah beroperasi di Dalam tulisan yang berjudul Keterangan
Indonesia selama lebih dari 100 tahun. Ringkas Tentang Program Maksimum yang ditulis
Sejumlah afiliasi Exxon ikut mengelola pada 1948, Tan Malaka menguraikan tentang in-
blok-blok Lhoksukon Selatan A dan D, selain juga dustrialisasi. Ia menjelaskan sebagai berikut.
menangani ladang Pase A dan B. Anak-anak peru-
sahaan mereka juga mengoperasikan ladang gas di Kaum Murba tidak akan tetap kedudu-
kannya, jika semua perusahaan penting;
lepas pantai Sumatera Utara. Semua ladang gas, seperti ekspor, impor, serta keuangan, dan
seratus persen dikuasai oleh afiliasi Exxon. pembangunan industri berat tidak dijadikan
Gas yang diproduksi dari ladang-ladang hak milik negara (nation) dan menjadi urusan
tersebut dipasok ke fasilitas PT. Arun LNG untuk rakyat atau murba. Seterusnya, industri

JURNAL POLITIK 1584 VOL. 11 No. 01. 2015


POLITIK Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan

berat, yang dalam masyarakat kapitalisme kat kehidupan mereka. Caranya adalah dengan
merupakan salah satu benteng terkuat bagi memberikan kredit ringan dan bantuan alat-alat
kaum borjuis, harus segera dibentuk hari ini serta mendidik mereka menjadi petani yang andal.
juga di Indonesia, untuk dan oleh rakyat atau
murba. Tan Malaka sadar, bahwa petani hidup dalam
kemiskinan. Bagi petani yang tidak punya lahan?
Tan Malaka berharap, ke depan, Indonesia Tan Malaka mengusulkan agar mereka diberi
harus memiliki industri besar dan kuat seperti lahan, agar tidak lagi menjadi buruh tani, akan te-
industri-industri kaum kapitalis pada umumnya. tapi, menjadi pemilik lahan.
Meski Tan Malaka berpandangan sosialis --- dalam Karena sektor pertanian mempunyai
konsep ekonomi --- sebagian ada yang sepaham peranan strategis dalam struktur pembangunan
dengan kapitalis, yaitu membangun industri yang perekonomian nasional, tetapi jika tidak men-
dikuasai oleh rakyat (murba) dan negara. Berkaca dapatkan perhatian serius dari pemerintah dalam
pada realita, sampai sekarang rakyat Indonesia pembangunan bangsa --- yang dimulai dari pro-
atau kapitalis Indonesia tidak mampu memegang teksi, kredit hingga kebijakan lain yang tidak
industri besar, khususnya industri yang bergerak menguntungkan sektor ini --- maka program-pro-
di sumber daya alam --- karena kebanyakan ma- gram pembangunan pertanian pun menjadi tidak
sih dikuasi oleh pengusaha asing. Kenyataan itu terarah bahkan dapat menjerumuskan sektor ini
disebabkan karena kapitalis Indonesia belum pada kehancuran. Padahal, pertanian merupakan
mempunyai infrastruktur dan teknologi yang sektor yang sangat banyak menampung luapan
kuat, seperti tekonologi yang dimiliki oleh kapi- tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita
talis luar. Sektor lain yang perlu dikuasai oleh pun bergantung padanya.
negara adalah perbankan, karena perbankan juga Hingga saat ini, jika dilihat dari tingkat
memiliki peranan penting dalam pembangunan kesejahteraan petani dan kontribusinya pada
ekonomi dan ekspor-impor. Di Indonesia jumlah pendapatan nasional, maka perjalanan pemba-
bank asing ada sekitar 10 bank, sementara, bank ngunan pertanian Indonesia masih belum me-
campuran asing dan lokal ada 14 bank. nunjukkan hasil yang maksimal. Di Indonesia,
Pemilihan dan pengusahaan atas ekspor- pembangunan pertanian masih dianggap kurang
impor dan keuangan (bank) adalah syarat mutlak penting dari keseluruhan pembangunan nasional.
untuk menguasai penjualan hasil Indonesia ke luar Oleh sebab itu, pemerintah kurang memperhatikan
negeri. Kemudian, masuknya mesin-mesin, adalah sektor ini. Pemerintah beranggapan, dibanding
merupakan syarat yang mutlak bagi kemajuan dengan sektor industri, maka, pertanian dianggap
industrialisasi dan mekanisasi di Indonesia. sebagai sektor yang lambat dalam pembangunan
Maksud rakyat/murba di Indonesia dalam perekonomian.
kaitannya dengan Program Maksimum ialah; Sejatinya, ada beberapa hal yang mendasari
merubah atau menukar Indonesia, terutama dari mengapa pembangunan pertanian di Indonesia
sektor pertanian ini (industri agraria) menjadi mempunyai peranan penting, di antaranya potensi
satu antara negara dengan masyarakat, sehingga sumber daya alam yang besar dan beragam,
ada perimbangan yang sehat antara industri memiliki segmen yang besar terhadap pendapatan
berat atau industri induk, yakni mesin pembuat nasional, memiliki segmen yang besar terhadap
mesin (umpamanya mesin pembuat lokomotif, ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia
mesin kapal, mesin pesawat terbang, pembuat yang menggantungkan hiduppada sektor ini, pe-
mesin mobil-motor dan tank, meriam, roket dan rannya dalam penyediaan pangan masyarakat
atom) akan memberikan jaminan terakhir kepada sehingga menjadi basis pertumbuhan di pedesaan.
pertahanan dan kemakmuran Indonesia. Namun, pada kenyataannya, sampai saat
Tidak hanya perbankan, Tan Malaka juga ini, walau memiliki potensi yang besar. Akan
menginginkan agar pertanian di Indonesia menjadi tetapi, sebagian besar petani kita masih termasuk
besar, menjadi sebuah industri agrobis yang bisa dalam golongan miskin. Kondisi pertanian yang
mensejahterakan petani. Untuk itu, negara mem- seperti ini membuat rakyat Indonesia enggan
punyai tanggungjawab untuk meningkatkan ting- untuk menjadi petani. Mereka lebih senang memi-

JURNAL POLITIK 1585 VOL. 11 No. 01. 2015


Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan POLITIK

lih menjadi pekerja dan buruh. Akibatnya, sektor bukunya Islam Dalam Tinjauan Madilog. Di situ
pertanian pun jadi terabaikan bahkan terkesan tampak betapa Tan Malaka adalah muslim sejati,
terbengkalai. ia bukan ateis. Ia bahkan menyebutkan bahwa
Islam adalah sumber hidup. Secara jujur Tan Ma-
Simpulan laka menceritakan, ia lahir dari keluarga yang taat
Tidak ada yang bisa menepis betapa beragama, yang secara tidak langsung turut mem-
Tan Malaka merupakan sosok yang legendaris, pengaruhi pola pikirnya.
karena mampu memberikan kontibusi terhadap Peran intelektualnya juga bisa dibuktikan
kemerdekaan bangsa Indonesia, lewat peran in- lewat pemikirannya yang jelas tentang masa
telektualnya dalam membangun jaringan gerak- depan Indonesia. Sebagai anak bangsa, tidak ada
kan sosialis internasional untuk gerakan anti pen- yang bisa menepis, begitu banyak kontribusi yang
jajahan di Asia Tenggara. disumbangkan Tan Malaka demi dan untuk men-
Ironisnya, dari sekian banyak Presiden dapatkan kemerdekaan Indonesia yang hakiki.
Republik Indonesia, hampir tidak pernah ada Dalam kehidupannya, dengan kukuh ia mengkritik
yang menyebut dan mengenang nama almarhum pemerintah kolonial Hindia Belanda maupun
Tan Malaka pada setiap peristiwa peringatan pemerintahan republik di bawah Soekarno pasca-
Proklamasi Kemerdekaan RI, meski banyak revolusi kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya,
ahli sejarah yang mengakui Tan Malaka sebagai walau berpandangan sosialis dan terlibat dalam
pahlawan nasional. Pemerintah justru seolah-olah kepengurusan PKI. Akan tetapi, ia sering terlibat
mengaburkan sosok yang banyak memberikan konflik dan mengkritik tindakan-tindakan yang
kontribusi terhadap eksistensi dan masa depan dilakukan PKI. Termasuk pemberontakan Pramba-
bangsa dan negara. nan 1926 dan Madiun 1948.
Sejatinya, ketokohan Tan Malaka sejajar Baginya revolusi merupakan alat yang
dengan tokoh-tokoh nasional yang membawa tepat buat meraih kemerdekaan. Ia juga menentang
bangsa Indonesia sampai saat kemerdekaan, perundingan Linggarjati dan Renville, karena
seperti Soekarno, Hatta, Sjahrir, Moh.Yamin dan akan merugikan Indonesia. Perang adalah alat
lain-lain. Karena ia merupakan sosok seorang untuk mewujudkan revolusi. Terbukti, Belanda
pejuang militan, radikal dan revolusioner yang memecah belah Indonesia menjadi RIS. Padahal,
telah banyak melahirkan pemikiran-pemikiran Indonesia harus merdeka seratus persen. Lebih
orisinil, berbobot dan brilian hingga berperan lanjut, menurutnya, revolusi lahir secara alamiah,
besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan In- seiring dengan pertentangan yang keseharian ter-
donesia. jadi di mana-mana di tengah masyarakat, dan
Boleh dikata, hilangnya sosok Tan pertentangan tersebut pun kian tajam. Berkaitan
Malaka tidak terlepas dari peranan Orde Baru dengan hal itu, kehadiran pemimpin yang hebat
yang sangat anti dengan tokoh dan hal-hal yang hanya menjadi pemicu atau mempercepat proses
berbau komunis. Tan Malaka dianggap sebagai revolusi. Tujuan revolusi adalah menentukan
cikal bakal berkembangnya ideologi Marxis-ko- penguasa baru, siapa yang menang dalam mela-
munis di Indonesia. Kenyataan itu merupakan kukan revolusi, maka, mereka akan menjadi
stigma, setidaknya bagi kelangsungan peradaban pengusa. Jika mereka gagal, maka penguasa lama
pemikiran di Indonesia. Menganggap komunis tetap pemegangan kekuasaan, ketika itu adalah
sebagai kafir dan tidak ber-Tuhan, membuat kita kolonial Belanda.
menjauhi semua yang berkaitan dengan hal itu. Dalam analisis revolusi sosial, Tan Malaka
Lebih-lebih pola pikirnya dianggap meracuni menggunakan sejarah perkembangan manusia
generasi muda dan masyarakat pada umumnya, yang dikembangkan oleh Marx. Tan Malaka
sehingga akan merusak kemapanan tradisi yang banyak merujuk pada perkembangan sejarah ma-
telah ada. Padahal, Tan Malaka adalah seorang syarakat Eropa yang berangkat dari kesadaran
sosialis religius, bahkan mengakui Islam sebagai atas ilmu pengetahuan dan meninggalkan dogma
agamanya. agama yang dianggap membelenggu.
Hal tersebut terurai dengan jelas dalam Tan Malaka menerangkan bahwa revolusi

JURNAL POLITIK 1586 VOL. 11 No. 01. 2015


POLITIK Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan

Indonesia berbeda dengan revolusi proletar di politik yang sebesar-besarnya pada rakyat untuk
Jerman, Inggris dan Amerika yang penduduknya melakukan protes jika mereka merasa ditindas
sebagian besar berasal dari kaum buruh. Oleh oleh pemerintah.
sebab itu, bila dibanding dengan buruh barat, maka,
baik secara kualitas dan kuantitas buruh Indonesia
masih jauh tertinggal. Revolusi Indonesia hanya
bisa dilakukan oleh rakyat Indonesia yang terdiri Kepustakaan
dari petani, buruh, masyarakat miskin, kelas mene-
ngah dan kaum tertindas lain yang disebutnya se- Darsono. 2006. Karl Marx: Ekonomi Politik dan
bagai kaum murba. Aksi Revolusi. Jakarta: Diadit Media.
Adapun, cita-cita Tan Malaka setelah
revolusi usai dan Indonesia merdeka, maka Indo- Eisenstadt, S.N. 1986. Revolusi dan Transformasi
nesia menjadi republik dan menata negaranya Masyarakat. Jakarta: Rajawali.
sendiri. Yaitu negara yang berdaulat atas negara
sendiri, rakyat hidup sejahtera, tidak ditindas ne- kompas.com. 2010. “Nasionalisasi Holcim”
gara bekas kolonial atau kapitalis, dan menjadi dalam www.kompas.com diakses pada 13
tuan di negeri sendiri, baik di bidang ekonomi September 2010.
maupun politik.
Sementara, secara ekonomi, ia meng- Malaka,Tan. 2000a. Massa Aksi. Jakarta:
inginkan terjadinya nasionalisasi terhadap peru- Komunitas Bambu.
sahaan asing yang pernah beroperasi di Indo-
nesia, kemudian dilanjutkan dengan membangun
__________. 2000b. Menuju Republik Indonesia.
industri-industri baru yang dikelola sendiri. Untuk
Jakarta: Komunitas Bambu.
ekonomi kerakyatan, ia akan mendirikan koperasi,
memberikan bantuan berupa kredit murah, alat
dan pendidikan untuk mengembangkan kemam- Nugrahanto, Anton DH. 2012. “Tan Malaka
puan para petani. Sebab, rakyat tidak bisa dan Murba, Murba sendiri berarti Rakjat
dilepaskan begitu saja dalam mengembangkan Djelata” dalam www.kompasiana.com
dan memajukan perekonomiannya --- negara diakses pada 29 April 2012Skocpol,
harus ikut berperan dalam hal ini. Theda. 1991. Negara dan Revolusi Sosial.
Selanjutnya dalam bidang politik, ia Jakarta: Erlangga.
berkeinginan agar Indonesia segera merdeka dan
tak terbatas --- yakni, memberikan hak politik Suseno, Franz Magnis. 1977. Ringkasan Sejarah
sebesar-besarnya kepada rakyat Indonesia dalam Marxisme dan Komunisme. Jakarta: STF
melakukan kegiatan politik, baik dalam berpartai Driyakarya.
dan menyampaikan pendapat. Kenyataan itu
yang membedakan antara pemikiran Tan Mala- Tempo. 2008. “Edisi Khusus Majalah Tempo:
ka dengan tokoh komunis lainnya. Padahal, Bapak Republik yang Dilupakan” dalam
komunisme tidak menerima pikiran orang lain, Majalah Tempo edisi 11 – 17 Agustus.
penyanggahan terhadap persamaan manusia, dan Jakarta: Tempo.
interpretasi ekonomi dalam sudut pandang sejarah
(economic interprestation of history). Oleh
karena itu, mereka tidak segan-segan melakukan
penipuan, pengkhianatan dan pembunuhan untuk
melenyapkan lawan-lawan politiknya meski pun
berasal dari partainya sendiri. Sementara Tan
Malaka sangat menjunjung tinggi paham HAM
dengan melarang pemerintah melakukan penin-
dasan terhadap rakyat dan memberikan ruang

JURNAL POLITIK 1587 VOL. 11 No. 01. 2015

Anda mungkin juga menyukai