Anda di halaman 1dari 4

Anjing yang kita jumpai saat ini atau yang sering disebut sebagi anjing

modern dalam nama ilmiah Canis familiaris sudah berbeda dengan nenek moyangnya
yang liar. Anjing modern sudah berubah menjadi sosok binatang dengan berbagai
keistimewaan pada penglihatan, pendengaran dan penciumannya. Anjing modern
juga sudah menjadi anjing yang jinak dan dekat dengan manusia.

Berdasarkan taksonomi, anjing digolongkan dalam ordo Carnivora dan


termasuk dalam keluarga Canidae. Famili Canidae dibagi lagi menjadi 4 grup yaitu
Canis (grup anjing), Vulpes (grup rubah, kecuali rubah abu-abu), Dusycyon (grup
Culpeo), dan Bushdog (mencakup anjing jenis lainnya. Anjing termasuk dalam grup
Canis, satu genus dengan wolf (serigala), coyote, jackal, dan dongo.

Berbagai teori sejarah anjing digali dan dikembangkan para peneliti untuk
mengungkap asal-usulnya termasuk menduga nenek moyang anjing adalah serigala,
rubah dan jackal. Ternyata tidak hanya ketiga hewan tersebut masih ada annjing liar
lain tetapi tidak masuk dalam keluarga Canidae yang disebut Wild cousin dog. Hewan
inilah yang diduga sebagai nenek moyang anjing. Kedua kelompok hewan ini
(serigala dan anjing liar) memiliki ciri-ciri yang hampir sama yaitu kepala besar,
mulut panjang, gigi gerigi, dan rahang kuat untuk memotong atau menggiling
makanan. Hewan-hewan ini memiliki kemampuan beradaptasi di suatu daerah sangat
baik, mampu bertahan hidup dalam berbagai habitat maulai daerah dingin sampai
daerah panas, dari daerah tandus serta hutan belantara.

Menurut Charles Darwin, ada 2 spesies yaitu serigala abu-abu (Canis lupus)
dan jackal emas (Canis aureus) yang diduga sebagai cikal bakal terciptanya anjing
modern. Pendapat tersebut didukung Konrad Lorenz, zoologis pada abad 20, yang
mencoba mengawinsilangkan chow chow dan husky. Perkawinan keduanya
menghasilkan anakan yang mirip jackal. Konrad yakin tingkah laku yang muncul
pada anjing modern berasal dari serigala.
Menurut sejarah geologi, perkembangan evolusi anjing terjadi sejak 60 tahun
silam, ketika zaman Paleocene. Evolusi anjing tersebut melalui 4 zaman yaitu zaman
Paleocene, zaman Oligocene, zaman Miocene, dan zaman Pliocene. Pada zaman
Paleocene, terdapat 2 spesies hewan yaitu miacis dan cynodictis.
Miacis cynodictis

Miacis adalah hewan kecil dengan badan dan ekor panjang, serta ekor pendek.
Hewan tersebut merupakan nenek moyang anjing, raccoon, beruang, weasel (sejenis
musang), musang, hyena (anjing hutan), dan kucing. Miacis memiliki gigi khas
bangsa karnivora dan berjalan seperti beruang. Otaknya kecil, tetapi lebih besar dari
bangsa karnivora seperti creodont yang menghilang 20 juta tahun silam. Creodont
adalah sejenis hewan pemakan daging yang ukurannya sedikit lenih besar dari tikus.
Sementara cynodictis memiliki tubuh yang lebih kecil dan langsing. Yang menonjol
dari binatang ini adalah kelengkapan giginya yang berjumlah 42 buah. Keturunan
miacis dan cynodictis yang masih hidup hingga sekarang adalah musang. Oleh karena
itu, musang kerap dijuluki fosil hidup. Kendati sudah berevolusi selama 40 juta tahun
tetapi tidak mengalami perubahan.

Ketika zaman Oligocene (kira-kira 35 juta tahun yang lalu), cynodictis tetap
berbentuk hewan dengan badan panjang dan kaki pendek. Adapun miacis
berkembang manjadi berbagai ukuran anjing. Dari turunannya berkembang menjadi
anjing mirip beruang, hyena, kucing, dan anjing,. Keturunan anjing inilah yang
bertahan hidup.

Zaman Miocene yang terjadi sekitar 20 tahun yang lalu merupakan permulaan
evolusi anjing sesungguhnya, keluarga pertama Canidae. Hal ini dibuktikan dengan
adanya hewan mirip anjing. Hewan itu disebut mesocyon, memiliki rahang lebih
kecil dibandingkan rahang anjing saat ini.
mesocyon

Kemudian cynodesmus berkembang menjadi raccoon dan weasel. Pada


akhirnya cynodesmus juga berkembang menjadi tomarctus, bangsa anjing dengan
rahang besar yang panjang dengan otak besar. Sosoknya sudah mirip dengan anjing
modern dan dianggap sebagai nenk moyang keluarga Canidae seperti canis, jackal,
serigala, rubah, dan hyena.
tomarctus
Akhirnya pada zaman Pliocene, bentuk anjing sudah seperti sekarang ini.
Zaman ini terjadi 5-7 tahun silam. Hewan-hewan ini sudah berjalan dengan empat
kaki. Salah satu jarinya pun mengalami perubahan taji. Pada saat periode ini,
ditemukan Etruscan. Menurut hasil penilitian, Etruscan merupakan nenek moyang
langsung dari anjing dan serigala.

Anda mungkin juga menyukai