Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN SENSASI BERKEMIH PASIEN POST OPERASI TRANSURETHRAL

RESECTION OF THE PROSTATE (TURP) YANG DIBERI TINDAKAN

BLADDER TRAINING DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Dwi Febrianto*), Ismonah**), Shobirun***)

*)
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
**)
Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
***)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Depkes KeMenkes Semarang

ABSTRAK

BPH merupakan perbesaran kelenjar prostat, memanjang ke atas kedalam kandung kemih dan
menyumbat aliran urin dengan menutupi orifisium uretra akibatnya terjadi dilatasi ureter (hidroureter)
dan ginjal (hidronefrosis) secara bertahap. Tindakan Tindakan yang sering dilakukan untuk mengatasi
Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) adalah, Transurethral Resection of the Prostate (TURP).
Anastesi yang digunakan pada pembedahan TURP yaitu anastesi regional yang menyebabkan fungsi
genitrourinaria terganggu. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif non
eksperimental dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif.
Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecah atau menjawab permasalahan yang sedang
dihadapi pada situasi sekarang. Banyaknya responden dalam penelitian ini sebanyak 11 responden.
Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan didapatkan hasil rata-rata sensasi berkemih pasien
TURP yang diberikan tindakan bladder training adalah 47,91 menit, nilai median 50,00 menit, nilai
min 31 menit dan nilai max 58 menit. Rekomendasi penelitian ini adalah sebagai salah satu alternatif
untuk menangani masalah pasien yang terpasang kateter lainnya.

Kata Kunci: Pembedahan, sensasi berkemih, bladder training

ABSTRACT

Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) is a swollen prostate gland which enlarges to the upper, into the
bladder and blocks the flow of urine by blocking the orificium urethra due to the ureter dilatation
(hydroureter) and kidney (hydronephrosis) gradually. The action to overcome BPH is Transurethral
Resection of the Prostate (TURP). The anesthesia used in TURP surgery is regional anesthesia that
causes the genitourinary function disturbed. This research method using this type of quantitative
research of non-experimental descriptive approach method by using a method of research conducted
with the primary goal to make a picture of a situation objectively. Descriptive research method used to
break or answering the problems that are being faced in the present situation. There are 11 respondents
in this study. This study is applying univariate analysis reveals that the average of urinating sensation
of TURP patients who are given bladder training is 47.91 minutes, the median value is 50.00 minutes,

Gambaran sensasi berkemih pasien post operasi Transurethral Resection ... (Dwi Febrianto, 2015) 1
minimum value is 31 minute, and maximum value is 58 minutes. The recommendation of this study is
that it can be used as the alternative to overcome the problem of patients with catheter installed.

Key Words : Surgery, Urinating Sensation, Bladder Training

PENDAHULUAN

Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) dilakukan TURP sebanyak 305 pasien atau
merupakan kondisi yang belum diketahui 78% (Sodiq, 2012, ¶4).
penyebabnya, ditandai oleh meningkatnya
ukuran zona dalam (kelenjar periuretra) dari Guna melaksanakan TURP pasien harus
kelenjar prostat (Pierce & Neil, 2006, dilakukan anastesi. Anastesi yang digunakan
hlm.169). Menurut National Institutes of pada pembedahan Transurethral Resection of
Health (NIH), BPH mempengaruhi lebih dari the Prostate (TURP) yaitu anastesi regional
50% dari pria di atas usia 60 tahun dan (spinal anastesi) (OMNI, 2015, ¶2). Pada
sebanyak 90% dari pria di atas usia 70 (Mazda, anastesi epidural/ spinal dapat menyebabkan
2013, ¶4). pasien tidak dapat merasakan distensi atau
penuhnya kandung kemih. Efek dari pemberian
Di RS Mitra Keluarga Surabaya tahun 2013 anastesi tersebut terjadi perubahan fisiologis
melaporkan bahwa angka kejadian BPH yang antara lain; pernafasan, sirkulasi, pengontrolan
simptomatik (bergejala) pada umur 40-49 suhu, fungsi neurologis dan rasa nyaman,
tahun mencapai hampir 15%. Angka ini intregitas kulit dan luka, fungsi
meningkat dengan bertambahnya usia, gastrointestinal, fungsi genitourinaria, terutama
sehingga pada usia 50-59 tahun prevalensinya pada fungsi genitrourinaria dalam waktu 6 – 8
mencapai hampir 25%, pada usia 60 tahun jam setelah anastesi, pasien akan mendapatkan
43%, dan hingga 90% pada pria diatas 80 kontrol fungsi berkemih secara volunter,
tahun (RS. Mitra Keluarga Surabaya, 2013, bergantung dari jenis pembedahan. Pemakaian
¶6). Di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, kateter menetap selama empat sampai tujuh
menunjukkan adanya peningkatan dari tahun hari atau lebih mengakibatkan kandung kemih
sebelumnya. Jumlah pasien dengan diagnosa tidak akan terisi atau berkontraksi sehingga
Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) pada tahun kandung kemih akan kehilangan tonusnya
2009 menyebutkan angka kejadiannya (atonia) (Perry & Potter, 2006, hlm.1685).
mencapai 30 pasien. Sedangkan pada tahun
2010 mengalami peningkatan dengan angka Bladder Training adalah tindakan yang
kejadian menjadi 54 pasien (Sigit, 2012, ¶5). dilakukan untuk melatih kandung kemih
dengan cara konservatif, sehingga secara
Tindakan yang sering dilakukan untuk fungsional kandung kemih kembali normal
mengatasi Benigna Prostate Hiperplasia yang dilakukan setelah kateter urin terpasang
(BPH) adalah, Transurethral Resection of the dalam waktu lama. Hal ini bertujuan untuk
Prostate (TURP). TURP merupakan tindakan mengembalikan pola normal berkemih dan
operasi yang paling banyak dikerjakan menghambat atau menstimulasi pengeluaran
diseluruh dunia (Nursalam & Fransisca, 2009, air kemih. Selain itu latihan kandung kemih/
hlm.143). Menurut Komeini (2013) di Amerika bladder training mempunyai pengaruh antara
Serikat TURP merupakan prosedur operasi lain memperpanjang waktu untuk
kedua terbanyak dilakukan, dan sekitar mengeluarkan urine, meningkatkan jumlah
150.000 orang TURP dilakukan setiap tahun urine yang ditahan oleh kandung kemih,
(Urology Care, 2013, ¶5). meningkatkan kontrol pada dorongan/
rangsangan berkemih menurut jadwal dan
Di Indonesia tindakan TURP yang dilakukan mengurangi/ menghilangkan inkontinensia
RSUD Gambiran pada tahun 2009, adalah dari urine (Suharyanto, 2009, hlm.103).
416 pasien urologi yang dilakukan tindakan
TURP sebanyak 349 atau 75 % dan sampai Dari penelitian yang sudah ada menurut
bulan September 2011 dari 395 pasien yang Kristinawati, Beti (2009) tentang efektifitas

2 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol...No...


bladder training secara dini pada pasien yang dengan mengambil kasus atau responden yang
terpasang douwer chateter terhadap kejadian kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat
inkontinensia urine di ruang umar dan ruang sesuai dengan konteks penelitian (Notoadmojo,
khotijah RS Roemani Muhamadiyah Semarang 2012, hlm.125). Pada penelitian ini peneliti
dengan hasil penelitian menunjukan bahwa mencari responden yang sesuai dengan kriteria
sebanyak 11 orang (26,2%) responden inklusi dan kebetulan ada diruangan sampai
mengalami inkontinensia urine dan sebanyak responden memenuhi kuota yang diinginkan
31 orang (73,8%) responden tidak mengalami peneliti.
inkontinensia urine. Selain itu penelitian yang
dilakukan oleh Oktaryanti, Putu Wulan (2013) Sampel dalam penelitian ini adalah pasien post
meneliti tentang pengaruh pemberian bladder operasi Transurethral Resection of the
training sebelum pelepasan dower kateter Prostate (TURP) sebanyak 11 responden
terhadap terjadinya inkontinensia urine pada dengan kriteria inklusi: Responden yang
pasien di Irna C. RSUP SANGLAH Denpasar bersedia berpartisipasi dalam penelitian,
dengan hasil nilai p (0,004) < (0,05), maka kooperatif menjadi responden, pasien pasca
dapat disimpilkan ada pengaruh pemberian pembedahan TURP hari ke 3 yang sudah tidak
bladder training sebelum pelepasan dower ada perdarahan, usia > 50 tahun.
kateter terhadap terjadinya inkontinensia urine.
Hal serupa juga dilakukan oleh Oetami, Penelitian ini dilakukan di RSUD Tugurejo
Susilowati (2011) yang meneliti pengaruh Semarang pada bulan Maret sampai April
bladder training terhadap fungsi berkemih pada 2015. Alat pengumpul data yang digunakan
pasien yang dipasang douwer catheter di yaitu lembar observasi yang berisi nama, umur,
RSUD Ambarawa dengan hasil penelitian tidak jenis kelamin, ruangan, tanggal dilakukan
dapat pengaruh bladder training terhadap TURP.
fungsi berkemih pada pasien yang terpasang
kateter. Data yang diperoleh kemudian dilakukan
analisis untuk mendapatkan gambaran sensasi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk berkemih pasien post operasi Transurethral
Mengetahui sensasi berkemih pasien post Resection of the Prostate (TURP) yang diberi
operasi Transurethral Resection of the tindakan bladder training. Proses pengolahan
Prostate (TURP) yang diberikan bladder data dilakukan dengan analisis univariat.
training di RSUD Tugurejo Semarang. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan
atau mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian. Bentuk analisis univariat
METODE PENELITIAN tergantung dari jenis datanya. Pada umumnya
analisis ini hanya menghasilkan distribusi
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian frekuensi dan presentase dari tiap variabel
kuantitatif non eksperimental dengan (Notoatmodjo, 2012, hlm. 182). Pada
menggunakan metode pendekatan deskriptif penelitian ini dilakukan analisis univariat yaitu
yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan sensasi berkemih responden bladder training.
dengan tujuan utama untuk membuat Hasil analisis berupa data numerik. Data
gambaran tentang suatu keadaan secara berdistribusi normal disajikan dalam bentuk
objektif. Metode penelitian deskriptif pemusatan data (mean). Selain itu data
digunakan untuk memecah atau menjawab kategorik disajikan dalam bentuk distribusi
permasalahan yang sedang dihadapi pada frekuensi berupa jumlah (frekuensi) dan
situasi sekarang (Notoatmodjo, 2012, hlm.29). presentase (%) yang terdiri dari sensasi
Populasi pada penelitian ini adalah pasien post berkemih.
operasi Transurethral Resection of the
Prostate (TURP) pada bulan Maret 2015 di
RSUD Tugurejo Semarang dengan jumlah 11 HASIL PENELITIAN
pasien.
Gambaran Umum Tempat Penelitian
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah
accidental sampling. Teknik ini merupakan Penelitian ini dilakukan di RSUD Tugurejo
teknik pengambilan sampel yang dilakukan Semarang yang terletak diwilayah Semarang

Gambaran sensasi berkemih pasien post operasi Transurethral Resection ... (Dwi Febrianto, 2015) 3
bagian barat. RSUD Tugurejo Semarang Peneliti hanya menggunakan analisis univariat
merupakan Rumah Sakit kelas B milik untuk menggambarkan pasien post operasi
Pemerintah Provinsi jawa Tengah. RSUD TURP yang diberi tindakan bladder training.
Tugurejo Semarang memiliki pelayanan rawat
Dari penelitian tentang pasien post operasi
jalan, pelayanan rawat inap, IGD, ICU, HND,
ruang hemodialisa, perinatal. Terdapat juga TURP yang diberikan tindakan bladder
pelayanan spesialis meliputi pelayanan KIA, training didapatkan hasil rata-rata 47,91 menit,
Bedah, Penyakit Dalam, Mata, THT, Kulit nilai median 50,00 menit, nilai min 31 menit
Kelamin, Forensik, Anastesi, Radiologi, Saraf, dan nilai max 58 menit. Dan hasil analisis
Konservasi gigi, Patologi klinik. Selain itu juga menurut umur responden didapatkan hasil rata-
terdapat pelayanan penunjang seperti rata 63.55 tahun, median 65.00 tahun, minimal
pemeriksaan laboratorium dan Trauma Center.
51 tahun, maksimal 75 tahun.
Hasil Penelitian
Transurethral Resection of the Prostate
Responden dari penelitian ini adalah pasien (TURP) merupakan suatu tindakan yang
dengan post operasi Transurethral Resection of berguna untuk menghilangkan kelebihan
the Prostate (TURP) yang memenuhi kriteria jaringan yang ada di prostat dan menggunakan
inklusi dari peneliti di RSUD Tugurejo anastesi spinal. Anastesi tersebut menyebabkan
Semarang di ruang Anggrek.
pasien tidak dapat merasakan penuhnya
Penelitian ini hanya menggunakan analisis kandung kemih (RSMK, 2011, ¶6). Tindakan
univariat. Pada bagian ini akan diuraikan yang biasa digunakan untuk mengatasi
gambaran karakteristik responden berdasar masalah kandung kemih yaitu bladder
nilai mean, median, nilai mininimal, dan nilai training. Bladder training adalah salah satu
maksimal untuk sensasi berkemih responden upaya untuk mengembalikan fungsi kandung
TURP yang diberi tindakan bladder training.
kemih yang mengalami gangguan ke keadaan
Tabel 5.1 normal atau ke fungsi optimal neurogenik
Sensasi berkemih pasien post operasi TURP (Potter & Perry, 2006, hlm.1691). Hal ini
yang diberi tindakan bladder training di bertujuan untuk mengembalikan pola normal
RSUD Tugurejo Semarang berkemih dan menghambat atau menstimulasi
pengeluaran air kemih.
Sensasi Mean Median Minimal Maksi
Berkemih mal Latihan kandung kemih/ bladder training
Post 47,91 50,00 31 58 mempunyai pengaruh antara lain
Bladder
memperpanjang waktu untuk mengeluarkan
Training
Umur 63.55 65.00 51 75 urine, meningkatkan jumlah urine yang ditahan
responden oleh kandung kemih, meningkatkan kontrol
pada dorongan/ rangsangan berkemih menurut
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukan bahwa rata- jadwal dan mengurangi/ menghilangkan
rata sensasi berkemih pasien TURP yang inkontinensia urine (Suharyanto, 2009,
diberikan tindakan bladder training adalah hlm.103).
47,91 menit, nilai median 50,00 menit, nilai
min 31 menit dan nilai max 58 menit. Dan
umur responden rata-rata 63.55 tahun, median Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
65.00 tahun, minimal 51 tahun, maksimal 75 dilakukan oleh Friska (2014) tentang pengaruh
tahun. bladder trainning terhadap kemampuan
berkemih pada pasien pria dengan retensi urin.
PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
terdapat nilai rata-rata setelah diberikan
Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian
tindakan post intervensi yaitu mean=5,00.
Selain itu penelitian serupa juga dilakukan

4 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol...No...


oleh Wulandari (2012) tentang pengaruh sekali tidak dilakukan secara berkala, sehingga
latihan bladder training terhadap penurunan peneliti tidak mengetahui perbedaan sensasi
inkontinensia pada lanjut usia di panti wreda berkemih antar waktu
dharma bakti Surakarta. Hasil penelitian ini
menunjukkan rata-rata frekuensi berkemih
lanjut usia di panti Wredha Dharma Bhakti SIMPULAN
sesudah pemberian latihan bladder training
pada kelompok perlakuan adalah 4,92 kali per Bladder training dapat menimbulkan sensasi
12 jam dan pada kelompok kontrol 8,25 kali berkemih pasien post operasi TURP di RSUD
per 12 jam. Tugurejo Semarang dengan hasil analisis rata-
rata 47,91 menit.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Friska dan
Wulandari didapatkan hasil yang sama dengan SARAN
yang diteliti oleh peneliti yaitu bladder
training efektif untuk merangsang sensasi Berdasarkan dari hasil penelitian yang
berkemih. Hal ini dikarenakan bladder training diperoleh ada beberapa saran yang perlu
akan menstimulasi kandung kemih yang dijadikan pertimbangan bagi peneliti dalam
menyebabkan kandung kemih dapat penelitian antara lain:
meningkatkan kontrol pada dorongan/
rangsangan berkemih. Hal ini sejalan yang 1. Bagi Rumah Sakit
dikemukakan oleh Hidayat (2008, hlm.63) Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa
bahwa mekanisme berkemih terjadi karena bladder training dapat menimbulkan
vesika urinaria berisi urine yang dapat sensasi berkemih pada pasien post operasi
menimbulkan rangsangan pada saraf-saraf di TURP. Sehingga tindakan tersebut bisa
dinding vesika urinaria. Kemudian digunakan untuk menangani masalah
menimbulakan rangsangan tersebut diteruskan berkemih pasien post operasi TURP.
melalui medula spinalis ke pusat pengontrol
berkemih yang terdapat di korteks serebral. 2. Bagi Institusi Pendidikan
Selanjutnya, otak memberikan impuls/ Hasil penelitian ini diharapkan dapat
rangsangan melalui medula spinalis ke dijadikan sebagai pengetahuan untuk
neuromotoris di daerah sakral, kemudian menambah wawasan bagi mahasiswa cara
terjadi koneksasi otot destrusor dan relaksasi mengatasi masalah berkemih pasien post
otot spingter internal. Urine dilepaskan dari operasi TURP bisa menggunakan bladder
vesika urinaria, tetapi masih tertahan spingter training.
eksternal. Jika waktu dan tempat
memungkinkan, akan menyebabkan relaksasi 3. Bagi Penelitian Selanjutnya
spingter eksternal dan urine kemungkinan Hasil penelitian ini dapat dijadikan data
keluar. dasar untuk melakukan penelitian
selanjutnya. Bukan hanya kepada pasien
post operasi TURP saja tetapi bisa diperluas
Keterbatasan Penelitian untuk responden yang mengalami gangguan
perkemihan khususnya yang menggunakan
Dalam penelitian ini peneliti juga memiliki kateter.
keterbatasan dalam penelitian, adapun
keterbatasan penelitian peliti yaitu: Jumlah DAFTAR PUSTAKA
responden yang terbatas dan tidak
menggunakan kelompok kontrol untuk Chandra, Budiman. (2008). Metodologi
pembanding dan intervensi hanya dilakukan Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC.

Gambaran sensasi berkemih pasien post operasi Transurethral Resection ... (Dwi Febrianto, 2015) 5
Dharma, Kusuma Kelana. (2011). Metodologi Pembuatan Karya Tulis dan Thesis
penelitian kesehatan: pedoman Untuk Mahasiswa Kesehatan.
melaksanakan dan menerapkan hasil Yogyakarta: Nuha Medika.
penelitian. Jakarta: Trans Info Media.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi
Friska, Hinora. (2014). Pengaruh bladder Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
trainning terhadap kemampuan Cipta.
berkemih pada pasien pria dengan
retensi urine. diperoleh tanggal 19 mei Nursalam dan Fransisca. (2009). Asuhan
2015. keperawatan pada Pasien dengan
Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta:
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Riset Salemba Medika.
Keperawatan dan Teknik Penulisan
Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Oetami, soesilowati. (2011). Pengaruh bladder
training terhadap fungsi berkemih
. (2008). Keterampilan dasar pada pasien yang dipasang douer
praktik klinik untuk kebidanan edisi 2. catheter di RSUD Ambarawa.
Jakarta: Salemba Medika. http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mo
d=browse&op=read&id=jtptunimusgdl
. (2009). Metode Penelitian -soesilowat-6105 diperoleh tanggal 2
Keperawatan dan Teknik Analisis Desember 2014.
Data. Jakarta: Salemba Medika.
Oktariyanti, Putu Wulan. (2013). Pengaruh
Khomeini. (2013). Hubungan Penurunan pemberian bladder training sebelum
Kadar Natrium Terhadap Gangguan pelepasan dower kateter terhadap
Pola Tidur Pasca TURP terjadinya inkontinensia urine pada
(Transurethral Resection of The pasien di Irna C RSUP SANGLAH
Prostate). Denpasar.
http://download.portalgaruda.org/articl http://www.sanglahhospitalbali
e.php?article=135105&val=5645 .com/v1/penelitian.php?ID=109
(diakses pada 10 november 2014 pukul diperoleh tanggal 2 Desember 2014.
15.30)
OMNI, Hospital. (2015). Service: equipment.
Kristinawati, Beti. (2009). Efektifitas bladder http://www.omnihospitals .com/omni_
training secara dini pada pasien yang pulomas/equipment.php?pageNum_eq
terpasang douwer kateter terhadap uip_load=2&totalRows_equip_load=2
kejadian inkontinensia urine di ruang 5 diperoleh tanggal 10 juli 2015.
umar dan ruang khotijah RS Roemani
Muhamadiyah Semarang. Pierce A. Grace & Neil R. Borley. 2006. At a
Glance Ilmu bedah. Jakarta: Erlangga
Mazda. (2013). Philosophy of Care - The
patient's welfare is my first priority. I Potter & Perry. (2006). Buku Ajar
like to spend time with my patients and Fundamental Keperawatan: Konsep,
explain the treatment in detail. I strive Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta:
to keep abreast of the latest advances EGC.
in the field of urology. (diakses pada Purnomo, Basuki B. (2003). Dasar-dasar
tgl 18 desember pukul 12.14). Urologi. Jakarta: Sagung Seto.

Muttaqin, A. dan Kumala, Sari. (2011). Asuhan RS Mitra Keluarga Surabaya. (2013). Masalah
Keperawatan Gangguan Sistem Prostat dan Kesehatan Pria.
Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika. http://www.mitrakeluarga.com/surabay
a/masalah-prostat-dan-kesehatan-pria
Nasir Abd., Abdul Muhith, M. E. Ideputri. (diakses pada 3 des 2014, jam 12.30).
(2011). Buku Ajar Metodologi
Penelitian Kesehatan: Konsep

6 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol...No...


RS mitra kemayoran. (2011). Penyakit prostat KAH_PUBLIKASI.pdf&ei=LyxcVbX
– penanganan pembesaran prostat 9LI6nuQS53YOQBw&usg=AFQjCN
jinak.http://www.rumahsakitmitrakema GoQhn9rOANUf_akHMK6Pyd-
yoran.com/pembesaran-prostat-jinak- _rexA& sig 2=Vt7rt47-fhs-
langkah-penanganan-yang-tepat/ GYtQEDDcbQ&bvm=bv.93756505,d.
diperoleh tanggal 4 Juni 2015. c2E diperoleh tanggal 19 Mei 2015.

Setiawan, Ari dan Saryono. (2011). Metodologi


penelitian Kebidanan. Yogyakarta:
Nuha Medika.

Sigit, Ariyoso. (2012). Asuhan keperawatan


post operasi bph pada tn.y di ruang
matahari rsi pku muhammadiyah
pekajangan pekalongan. (diakses pada
tgl 18 desember pukul 11.44).

Sodiq, Mochammad. (2012). Meminimalkan


Perdarahan Dengan Pemasangan
Traksi Kateter Pada Pasien Post Op
TURP.http://www.akuperawat.com/20
12/08/meminimalkan-perdarahan-
dengan.html (diakses tgl 10 desember
2014 jam 13.19).

Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian.


Bandung: Alfabeta.

Suharyanto, Toto. (2009). Asuhan


Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta:
Tim.

Tjay Tan Hoan dan Kirana Rahardja. (2007).


Obat- Obat Penting: kasiat,
penggunaan dan efek-efek samping.
Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.

Urology Care. (2013). Bph: surgical


management (benign prostatic
hyperplasia/enlarged prostate).
http://www.urologyhealth.org/urology/
index.cfm?article=31 (diakses pada tgl
18 desember pukul 12.20).

Wulandari, S. (2012). Pengaruh latihan


bladder training terhadap penurunan
inkontinensia pada lanjut usia Di panti
wreda dharma bakti Surakarta.
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct
=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&
cad=rja&uact=8&ved=0CBoQFjAAO
Ao&url=http%3A%2F%2Feprints.ums
.ac.id%2F19599%2F20%2F12._NAS

Gambaran sensasi berkemih pasien post operasi Transurethral Resection ... (Dwi Febrianto, 2015) 7

Anda mungkin juga menyukai