Anda di halaman 1dari 6

Kumpulan Makalah Seminar Semirata 2013 Fakultas MIPA Universitas Lampung

Metode Ordinary Kriging Blok pada Penaksiran Ketebalan


Cadangan Batubara (Studi Kasus : Data Ketebalan Batubara
pada Lapangan Eksplorasi X)
Fachri Faisal
Jurusan Matematika FMIPA Universitas Bengkulu
fachri.faisal@gmail.com

Abstrak.Penelitian ini bertujuanmenaksir ketebalan batubara pada suatu lapangan


eksplorasi Xdenganmenggunakanmetodeordinarykriging blok. Adapun model
semivariogram yang digunakan adalah model semivariogram
isotropik.Metodeordinarykriging merupakan metode yang memberikan penaksir yang
linier tak bias terbaik. Sebagai penerapan kasus, pada penelitian ini data yang digunakan
adalah data ketebalan cadangan batubara dari 41 titik sampel yang diperoleh dari Faisal &
Rizal (2012). Darihasil dan pembahasan dapatdisimpulkan bahwa model semivariogram
yang cocok digunakan adalah modelspherical dengan range : 748 m, efek nugget :
2212000 m2 dan sill : 5248000
2
m .Penaksirandilakukanpada3696titiklokasiyangtidaktersampel. Lokasi yang memiliki
ketebalan batubara yang optimal berada di titik (-771,22 m,-1250,41 m) dengan ukuran
grid lokal 2x2 dan nilai taksiran sebesar 9201,333 m.

Kata Kunci.kriging blok, semivariogram, isotropik, spherical

PENDAHULUAN cadangan ketebalan batubara yang optimal


Untuk melakukan penaksiranketebalan berada di titik (-246.07 m,-1679.98 m)
cadangan batubara pada data dengan taksiran sebesar 9.974 m [1].
dilokasiyangtidaktersampel di lapangan Selanjutnya, telah dilakukan penelitian
eksplorasi X di Kabupaten Seluma lanjutan dengan menambahkan 30 data
digunakan metode kriging. Metode baru dengan model semivariogram
kriging yang sesuai untuk menyelesaikan eksperimental anisotropik dan diperoleh
kasus tersebut antara lain simple kriging model semivariogram terbaiknya adalah
dan ordinary kriging. Simple kriging model Gaussian[2].
digunakan pada saat rata-rata populasi Setelah itu, telah dilakukan pula
diketahui, sedangkan pada ordinary penelitian dengan 41 data dengan model
kriging digunakan pada saat rata-rata semivariogram eksperimental isotropik
populasi tidak diketahui. Namun, pada dan diperoleh model semivariogram
penelitian ini akan dibahas tentang metode terbaiknya adalah model Sphericaldengan
ordinary kriging karena pada lokasi yang memiliki ketebalan batubara
kenyataannya rata-rata populasi tidak yang optimal berada di titik (-771.22 m,-
dapat diketahui. 1250.41 m) dengan taksiran sebesar
Sebelumya telah dilakukan 9206.655 m [3].
penelitiandengan mengunakan model Berdasarkan hal di atas, peneliti
semivariogram isotropik untuk11 Data tertarik melakukan penelitian lanjutan
Ketebalan Batubara Lapangan X. Dalam menggunakan metode ordinary kriging
penelitian tersebut diperoleh model blok dengan jenis semivariogram yang
semivariogram Gaussianyang digunakan akan digunakan adalah model
dalam metode kriging dan dari hasil studi semivariogram eksperimental isotropik
kasus menunjukkan lokasi yang memiliki dengan menggunakan 41 data.

Hal 203
Fachri Faisal: Metode Ordinary Kriging Blok pada Penaksiran Ketebalan Cadangan
Batubara (Studi Kasus : Data Ketebalan Batubara pada Lapangan Eksplorasi X)

Penelitian ini bertujuanmenaksir dapat ditentukan.


ketebalan batubara pada suatu lapangan Kondisiunbiasednessyang harus dipenuhi
eksplorasi adalah:
XdenganmenggunakanmetodeOrdinaryKri ∑ (5)
ging Blok. Adapun variansi pada kriging blok
Metode Ordinary Kriging (OK) sebagai berikut:
merupakan metode estimasi suatu peubah ∑ ̅ (6)
acak pada suatu titik (lokasi) tertentu dimana ̅ adalah nilaivariogram rata-rata:
dengan mengamati data yang sejenis ̅ ∫ (7)
| |
dilokasi lain dengan mean data
diasumsikan konstan tetapi tidak diketahui ̅ | |
∫ ∫ (8)
nilainya. Pada metode ordinary kriging, Minimalisasi dari di bawah
nilai-nilai sampel yang diketahui dijadikan kondisi unbiasedness diperoleh sistem
kombinasi linier untuk menaksir titik-titik persamaan linier:
disekitar daerah (lokasi) sampel. Dengan
kata lain, untuk menaksir sembarang titik ∑ ( ) ̅
yang tidak tersampel ( dapat
menggunakan kombinasi linier dari
∑ (9)
peubah acak dan nilai bobot kriging
masing-masing, secara matematis dapat Pada penelitian ini, model
ditulis dengan : semivariogram yang digunakan adalah
̂ ∑ model semivariogram isotropik,
(1)
dimana ̂ adalah nilai taksiran peubah  h   h , dimana h  h (hanya
acak pada titik , dan adalah nilai bergantung terhadap jarak h).
peubah acak pada titik , serta Perhitungan semivariogram
merupakan bobot kriging pada titik eksperimental dilakukan dengan
[4]. Sedangkan variansi dari galat menggunakan rumus:

 z(si )  z(si  h) (10)


taksiran (variansi kriging), dapat
ˆ h  
1 2
dinyatakan dengan 2 N h  N ( h )

dimana ˆ h  adalah penaksir nilai
∑ (2)
dimana parameter m merupakan faktor semivariogram untuk jarak h dan N h 
pengali Lagrange. adalah banyaknya pasangan data (si , si +
Pada kasus yang lebih umum yaitu h) yang berjarak h[5].
apabila Z dalam suatu blok V yang berupa Dalam penaksiran semivariogram,
suatu garis, area atau volume maka Z model semivariogram teoritis difiting pada
dapat ditaksir dengan menggunakan semivariogram eksperimental ˆ h 
kriging blok. tersebut. Adapun model semivariogram
Misalkanrata- teoritis yang sering digunakan:
rataparameteratasVolumeV(blok) dalam 1. Model Spherical :
domainDyang akan ditaksir adalah:   3h 1  h 3 
C0  C      ,0  h  a (11)
  2a 2  a  
| |
∫ (3)  ( h)  
 C0  C ,h  a
Sedangkan penaksir liniernyadalam  0, h  0

bentuk 2. Model Exponential :
∑ (4) * ( )+
{ (12)

3. ModelGaussian :

Hal 204
Kumpulan Makalah Seminar Semirata 2013 Fakultas MIPA Universitas Lampung

* ( )+
{ (13)

dimana C0 adalah efek nugget,


merupakan sill, dan a adalah range[6].

METODE PENELITIAN

Data yang digunakan adalah data


ketebalan cadangan batubara dari 41 titik.
Teknis Analisis Data
Adapun tahap-tahap analisis data pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Melakukan penghitungan statistika Gambar 1 Plot Lokasi Data
deskriptif. Melakukan penghitungan Sedangkan untuk kontur 41 titik sampel
SemivariogramEksperimental dan Fitting data ketebalan cadangan batubara dapat
Semivariogramteoritis dengan dilihat pada Gambar 3.
menggunakan bantuan software GS+.
Melakukan uji validasi model untuk -600

mengetahui apakah model semivariogram -800


10500
10000
9500

teoritis yang akan digunakan pada metode -1000


9000
8500

kriging merupakan model terbaik dengan 8000


7500
-1200

nilaiResidual Sum Squres (RSS) yang 7000


6500
6000

paling kecil dari model yang lain. Adapun -1400


5500
5000

rumus yang digunakan sebagai berikut: -1600


4500
4000
3500

∑ ∑ ( ̂ ) (7) -1800

Menaksir ketebalan cadangan batubara -1400 -1200 -1000 -800 -600 -400 -200

dengan menggunakan metode ordinary Gambar 2 Kontur Data Ketebalan


kriging blok. Batubara
Berdasarkan perhitungan Statistika
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskriptif diperoleh suatu kesimpulan
bahwa data mendekati distribusi normal.
Data yang digunakan pada penelitian Tabel4 Statistika Deskriptif
ini merupakan data berupa titik koordinat KetebalanBatubara
X dan Y serta Z yang menyatakan Statistika Deskriptif
ketebalancadanganbatubaradinyatakandal Mean 6952
amsatuanmeter.Berikut ini data lokasi 41 Median 7070
titik sampel.Adapun plot lokasi 41 titik Std. Deviasi 2119,03
sampel ketebalan cadangan batubara Variansi 4490000
tersebut sebagai berikut: Minimum 3600
Maximum 10400
Mean dari sampel ketebalan batubara
adalah 6952 meter dengan median 7070
meter. Standar deviasi dari sampel
ketebalan adalah 2119,03, variansinya
sebesar 4490000. Ketebalan batubara
paling kecil adalah 3600 meter, dan
ketebalan batubara paling besar adalah
10400 meter.

Hal 205
Fachri Faisal: Metode Ordinary Kriging Blok pada Penaksiran Ketebalan Cadangan
Batubara (Studi Kasus : Data Ketebalan Batubara pada Lapangan Eksplorasi X)

semivariogramteoritis yang dipilih adalah


model Spherical seperti pada Gambar 5.

Gambar 3 Histogram Data Ketebalan


Batubara Gambar5 Model Semivariogram Spherical
Hasil dari perhitungan semivariogram Model semivariogramteoritisSpherical
eksperimental dapat dilihat pada Tabel? dipilih karena setelah dilakukan uji
Tabel2 Semivariogram Eksperimental validasi model, model semivariogram
teoritis Spherical merupakan model
lag average average
pairs terbaik dengan nilaiResidual Sum Squares
class distace semivariave
(RSS) yang terkecil dari model yang lain.
1 97,22 2750575,962 52
Tabel 3Model Semivariogram Teoritis
2 213,53 3463698,165 109
3 353,53 4365923,558 104
4 491,87 4709554,505 111
5 635,62 5045070,43 93
6 777,23 5360123,684 76
7 919,87 5465664,063 64 Setelah diperoleh model
8 1054,13 5063030 55 semivariogram, dilanjutkan dengan
9 1188,93 5247535 50 penaksiran kriging blok pada titik-titik
10 1338,9 5167651,19 42 yang dekat/jauh dari lokasi eksplorasi,
Plot semivariogram eksperimentalnya yaitu dilokasi koordinat -1470,62 x -
sebagai berikut: 123,29 dan -1977,99 y -401,56.
Tabel 4Hasil Kriging Blok
Semivariogram Eksperimental Ukuran lokal grid 2x2
6.00E+06 Z-est: Z
4298,125 - 9201,333
5.00E+06
range:
Z-sd: Z (SD)
Semivariogram

4.00E+06 635,379 - 1724,144


range:
3.00E+06 Mean Z-estimate (sd): 6969,741(1090936,625)
2.00E+06 Ukuran lokal grid 3x3
Z-est: Z
1.00E+06 4298,873 - 9200,049
range:
0.00E+00
0 117.5 235 352.5 470 587.5 705 822.5 9401057.511751292.51410 Z-sd: Z (SD)
629,280 - 1721,662
Seperation Distance range:
6969,745
Mean Z-estimate (sd):
Gambar 4 Semivariogram Eksperimental (1090789,927)
Selanjutnya dilakukan fitting model Ukuran lokal grid 4x4
Z-est: Z
semivariogram teoritisnyayang bertujuan range:
4299,139 - 9199,525
untuk menentukan nilai parameter- Z-sd: Z (SD)
parameternya. Model 627,929 - 1720,905
range:
Mean Z-estimate (sd): 6969,746

Hal 206
Kumpulan Makalah Seminar Semirata 2013 Fakultas MIPA Universitas Lampung

(1090736,615) menggunakan metode ordinary kriging


Ukuran lokal grid 5x5 blok. Adapun lokasi yang memiliki
Z-est: Z ketebalan batubara yang optimal berada di
4299,252 - 9199,295
range:
Z-sd: Z (SD) titik (-771,22m,-1250,41m) dengan
627,192 - 1720,581 ukuran grid lokal 2x2 dan nilai taksiran
range:
6969,747 sebesar 9201,333 m.
Mean Z-estimate (sd):
(1090712,510) Semakin jauh titik taksiran dari pusat
Ukuran lokal grid 6x6 daerah yang ditaksir, semakin kecil nilai
Z-est: Z taksiran ketebalan batubaradi titik tersebut
4299,281 - 9199,192
range:
Z-sd: Z (SD) (Gambar 6). Selain itu, dari peta kontur
626,869 - 1720,414 standar deviasi kriging menunjukkan
range:
6969,748 bahwa semakin jauh lokasiyang ditaksir
Mean Z-estimate (sd):
(1090699,517) dari lokasi sampel, semakin besar nilai
Ukuran lokal grid 7x7 simpanganbaku kriging di lokasi itu
Z-est: Z
4299,338 - 9199,141 (Gambar 7). Hal ini menunjukkan bahwa
range:
Z-sd: Z (SD) semakin jauh lokasi yangditaksir dari
626,655 - 1720,317 lokasi sampel, tingkat ketakpastian dalam
range:
6969,748 penaksiran semakintinggi.
Mean Z-estimate (sd):
(1090691,737)
Ukuran lokal grid 8x8 -600

Z-est: Z 2150
4299,362 - 9199,101 -800 2050
range: 1950
1850
Z-sd: Z (SD) -1000 1750
626,528 - 1720,256 1650
range: 1550

-1200 1450
6969,748 1350
Mean Z-estimate (sd): 1250
(1090686,562) -1400 1150
1050

Nilai Z-est: Z (ketebalan batubara) -1600


950
850

yang tertinggi/optimal dan yang terendah 750


650

terdapat pada ukuran lokal grid 2x2 -1800

dengan nilai 9201,333 m dan 4298,125 m. -1400 -1200 -1000 -800 -600 -400 -200

Sedangkan nilai Z-sd: Z (SD) (standar Gambar 7 Kontur Standar Deviasi


deviasi ketebalan batubara) yang tertinggi Berdasarkan hasil dan pembahan di
pada ukuran lokal grid 2x2, yaitu atas dapat pula disimpulkan bahwa hasil
1724,144m dan yang terendah terdapat penaksiran ketebalan batubara dengan
pada ukuran grid 8x8, yaitu 626,528 m. metode ordinary kriging titik (9206.655
m) tidak berbeda nyata bila dengan
-600

9200
menggunakan ordinary kriging blok
-800
9000
8800
8600
8400
(9201,333 m).
8200
8000
-1000 7800
7600
7400
7200
7000
KESIMPULAN
-1200 6800
6600
6400
6200

-1400
6000
5800
5600
Darihasil dan pembahasandisimpulkan
5400

-1600
5200
5000
4800
bahwa model semivariogram yang cocok
4600
4400
4200 digunakan adalah modelspherical dengan
range : 748 m, efek nugget: 2212000 m2
-1800

-1400 -1200 -1000 -800 -600 -400 -200 dan sill : 5248000
2
Gambar6 Kontur Hasil Penaksiran m .Penaksirandilakukanpada3696titikloka
Banyaknya titik yang ditaksir adalah siyangtidaktersampel. Lokasi yang
3696 titik. Penaksiran dilakukan dengan memiliki ketebalan batubara yang optimal
berada di titik (-771,22 m,-1250,41 m)

Hal 207
Fachri Faisal: Metode Ordinary Kriging Blok pada Penaksiran Ketebalan Cadangan
Batubara (Studi Kasus : Data Ketebalan Batubara pada Lapangan Eksplorasi X)

dengan ukuran grid lokal 2x2 dan nilai Batubara dengan Menggunakan Model
taksiran sebesar 9201,333 m. Semivariogram Isotropik (Studi Kasus
: Data Ketebalan Batubara pada
DAFTAR PUSTAKA Lapangan Eksplorasi X). Proseding
Semirata Bidang Ilmu MIPA BKS-
D. Heryanti. (2007). Analisis Kriging PTN B Tahun 2012, FMIPA
Penaksiran Cadangan Batubara di Universitas Negeri Medan Tanggal :
Provinsi Bengkulu (Studi Kasus 11-12 Mei 2012
Pertambangan Batubara Kabupaten
Seluma Kecamatan Seluma), Skripsi. D.U. Pfeifferand T. P. Robinson.(2008).
Universitas Bengkulu. Spatial Analysis in Epidemiology.
Oxford University.
F. Faisal dan J. Rizal., (2012).Kajian
Pemilihan Model Semivariogram W. Tao and Y. Gao. (2009). Near real-
Terbaik pada Data Spatial (Studi Kasus time water vapor distribution surface
: Data Ketebalan Batubara Pada rendering using Ordinary Kriging.
Lapangan Eksplorasi X), Gradien 8(1): Can.J. Earth Sci. 46: p. 611-625.
756-762. M. Amstrong.(1998). Basic Linear
F. Faisal dan J. Rizal., (2012). Aplikasi Geostatistics, Springer-Verlag Berlin
Metode Ordinary Kriging Titik pada Heidelberg, Germany.
Penaksiran Ketebalan Cadangan

Hal 208

Anda mungkin juga menyukai